DISCHARGE PLANNING
PRAKTIK PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG ASOKA PUSKESMAS BLEGA KAB. BANGKALAN
OLEH :
Mengetahui,
Musyarofah, S. Kep. Ns
NIP. 19790530 2007012011
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES ARTHA BODHI ISWARA SURABAYA
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
RUANG RAWAT INAP ASOKA
PUSKESMAS BLEGA KAB. BANGKALAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari
fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang
berkesinambungan. (Raden dan Tafft, 1990). Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk
memandirikan pasien di rumah sehingga pelaksanaan dan pendokumentasian
perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif dan tepat yang diharapkan
tercapainya tujuan.
Pelaksanaan discharge planning di ruang rawat inap asoka Puskesmas
Blega Kab. Bangkalan sudah berjalan namun belum sesuai dengan format discharge
planning yang ada di ruangan. Perawat hanya memberitahukan secara lisan mengenai
diet, obat-obatan yang harus diminum, dan kontrol tanpa memberikan kartu discharge
planning yang sudah disediakan di ruangan ataupun mendemonstrasikan cara perawatan
luka yang mungkin perlu dilakukan oleh keluarga selama dirumah. Discharge planning
yang tidak berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan
perawatan pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan
pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah.
Dengan adanya mahasiswa dalam praktek manajemen keperawatan
diharapkan dapat tercapai secara maksimal pelaksanaan discharge planning di ruang
rawat inap asoka Puskesmas Blega Kab. Bangkalan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan
perawat di ruang rawat inap asoka Puskesmas Blega Kab. Bangkalan mampu
menerapkan discharge planning dengan baik dan benar.
b. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
2. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
3. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.
4. Melaksanakan discharge planning :penjelasan diet, aktivitas dan istirahat, obat dan
rencana kontrol.
5. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge planning
6. Pendokumentasian discharge planning.
3. Manfaat
a. Bagi Pasien
Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah.
Meningkatkan perawatan secara berkelanjutan pada pasien.
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki dan
mempertahankan status kesehatan pasien.
b. Bagi Perawat
Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai
penerima pelayanan.
Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien.
Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di
rumah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase
yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan
Tafft, 1990).
2. Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk :
1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan di rumah.
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.
4. Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.
5. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam
memperthankan status kesehatan klien.
3. Jenis pemulangan pasien
1. Conditional discharge (pemulangan sementara)
Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang untuk
sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada pengawasan dari
pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya. Jika klien
perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
3. Judicial discharge (pulang paksa)
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk pulang, tetapi
klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.
4. Komponen perencanaan pulang
1. Perawatan di rumah
Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet, waktu kontrol, tempat
kontrol, perawatan luka sewaktu dirumah.
2. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu
yang tepat untuk minum obat.
3. Obat-obatan yang dihentikan
Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien
serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
4. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
5. Surat-surat seperti surat ketarangan sakit, surat control, dan surat istirahat.
5. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:
a. Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi
angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga.
b. Program pulang bertahap.
Melatih pasien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan pasien
di rumah sakit, dan tugas keluarga.
c. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan
komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di
rumah.
6. Alur discharge Planning
ALUR DISCHARGE PLANNING
Keadaan Klien:
1. Klinis dan pemeriksaan penunjang lain
2. Tingkat Ketergantungan
Perencanaan Pulang
Penyelesaian Lain-lain
Administrasi Program HE:
1. Pengobatan/control
2. Kebutuhan nutrisi
3. Aktivitas dan istirahat
4. Perawatan Diri
1. Pengorganisasian
Kepala ruangan : Fatlilah, S.Kep.
Perawat primer : Achmad Arif F, S. Kep
Perawat associate : Yudi Fransina T, S. Kep
2. Pelaksanaan kegiatan
Hari/tanggal : Rabu, 02 Maret 2022
Waktu : Jam 10.00 WIB
Topik : Discharge planning pada klien dengan DM
Tempat : Di Ruang Rawat Inap Asoka
3. Metode
Diskusi
Tanya jawab
4. Media
Status klien
Sarana dan prasarana perawatan
Leaflet pencegahan dan penanggulangan DM
Kartu discharge planning
Resume keperawatan
5. Mekanisme kegiatan
Topik : Discharge planning pada klien dengan DM
Sasaran : Klien dan keluarga
Hari / tanggal : Rbu, 02 Maret 2022
Waktu : 10.00 WIB
6 . Evaluasi
- Stuktur
A. Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang flamboyan
B. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
C. Menyusun proposal
D. Menetapkan kasus.
E. Pengorganisasian peran
F. Penyusunan leaflet, kartu discharge planning.
- Proses
- Kelancaran kegiatan.
- Peran serta perawat yang bertugas
- Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.
Lain-lain :
(.................................................) (................................................)
Nama jelas Nama Jelas
1. No. Reg :
Diisi sesuai nomor register pasien.
2. Nama :
Diisi sesuai nama lengkap pasien
3. Umur :
Diisi sesuai umur pasien sekarang
4. Jenis kelamin
Diisi sesuai dengan jenis kelamin pasien
5. Diagnosa MRS :
Diisi sesuai dengan diagnosa masuk pasien
6. Diagnosa KRS :
Diisi sesuai dengan diagnosa keluar pasien
7. Perawatan di rumah :
a. Aturan diet : diisi berdasarkan penyakit yang diderita
b. Obat : diisi sesuai dengan terapi yang didapatkan atau diteruskan untuk di rumah
c. Perawatan luka di rumah : diisi sesuai dengan hal-hal tentang perawatan luka dan
hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada luka klien
d. Aktivitas dan istirahat : diisi sesuai dengan aktivitas dan istirahat yang boleh
dilakukan oleh klien.
8. Tanggal/tempat kontrol :
Diisi sesuai tempat dan kontrol dimana klien kontrol.
9. Hasil pemeriksaan yang dibawa pulang :
Diisi berdasarkan hasil pemeriksaan yang didapat
10. Pulang dari Ruang Rawat Inap Kelas III RS Karang Tembok dalam Keadaan :
Diisi sesuai dengan kondisi pasien saat ini
Catatan :
Diisi sesuai dengan hal-hal tambahan yang perlu dilakukan pada pasien selama
dirumah
Tanda tangan perawat :
Diisi nama jelas beserta tanda tangan perawat primer yang bertanggungjawab dan
nama jelas juga tanda tangan pasien atau keluarga.
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES ARTHA BODHI ISWARA SURABAYA
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
RUANG RAWAT INAP ASOKA
PUSKESMAS BLEGA KAB. BANGKALAN
B. Proses
1. Acara discharge planning ditetapkan tanggal 02 Maret 2022 jam 10.00 WIB acara tidak
di hadiri supervisor, pembimbing klinik, pembimbing Akademik, dan kepala ruang
Rawat Inap Asoka Puskesmas Blega Kab. Bangkalan karena berhalangan hadir.
2. Acara dapat berjalan lancar, dimulai Karu menanyakan persiapan discharge planning,
pembukaan acara discharge planning oleh Karu, pemberian pendidikan kesehatan oleh
perawat primer, klien kooperatif dalam pelaksanaan discharge planning. Pemberian
evaluasi dan reward oleh Karu tidak diberikan.
3. Peran serta perawat yang bertugas sudah baik, namun perawat primer yang masih
kurang komunikatif dan kurang mengembangkan informasi mengenai materi
discharge planning dan informasi dosis pemberian obat, waktu minum obat dan
kegunaan obat klien serta perawat primer tidak memberikan informasi mengenai nilai
normal dari gula darah. Perawat associate sudah berperan sesuai perannya yaitu
mempersiapkan obat yang dibawa pulang.
C. Hasil
1. Informasi tentang perawatan di rumah kepada klien sudah diberikan dengan sistematis.
Klien mengungkapkan sudah jelas terhadap informasi yang diberikan.
2. Evaluasi kepada klien tentang discharge planning belum dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.