Hari : Kamis
Tanggal : 24 Februari 2022
Tempat : Ruangan paviliun BIMA RSUD Jombang
Jombang,
Penanggung Jawab
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Pav.BIMA
Profesi Ners FIK UNIPDU JOMBANG RSUD Kab.Jombang
a. Untuk mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk
di transfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
b. Menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada pasien dan pelayanan
kesehatan untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses
pemulangan.
c. Memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan memastikan semua
fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk
menerima pasien.
d. Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan
keluarga dengan menyediakan serta memandirikan aktifitas perawatan diri.
Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting dalam
proses perawatan pasien dan dalam tim discharge planners Rumah Sakit, karena
pengetahuan dan kemampuan perawat dalam proses keperawatan sangat berpengaruh
dalam memberikan kontinuitas perawatan melalui proses discharge planning.
a. Identifikasi dan kaji apa yang dibutuhkan pasien harus dibantu pada discharge
planning.
b. Kolaborasikan bersama pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya untuk
memfasilitasi dilakukannya discharge planning.
c. Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan agar
tidak terjadi kekambuhan atau komplikasi.
d. Rekomendasikan beberapa pelayanan rawat jalan atau rehabilitasi pada pasien
dengan penyakit kronis.
e. Komunikasi dan koordinasikan dengan tim kesehatan lainnya tentang langkah
atau rencana dari discharge planning yang akan dilakukan.
c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien di
rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang obat-
obatan yang diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan lanjutan, diet,
latihan, hal-hal yang harus dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang
dijalani). Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku.
Biarkan pasien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu berkaitan
dengan perawatan di rumah (sesuai pilihan).
a. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan,
atau alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini mungkin).
pulang ke rumah.
d Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih
diperlukan. tertinggal. Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien
yang telah ditandatangani dan minta satpam atau administrator yang tepat.
e. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
f. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih perlu
membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk pergi ke kantor tersebut.
h. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri. Pasien yang
meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan dipindahkan dengan kereta
dorong ambulans.
i. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakan
mekanika tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk ke dalam
lembaga dimana sumber transaportasi merupakan hal yang diperhatikan.
j. Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi lain. Bantu
keluarga memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan tersebut.
Sebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah dipersiapkan untuk
pulang, pasien telah mendapatkan penjelasan-penjelasan yang diperlukan, serta
instruksi-instruksi yang harus dilakukan, serta apabila pasien diantarkan pulang
sampai ke mobil atau alat transportasi lainnya. Kesuksesan tindakan discharge
planning menjamin pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang
aman dan realistis setelah meninggalkan Tumah sakit.
Discharge planning yang berhasil adalah suatu proses yang terpusat terkoordinasi dan
terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberi kepastian bahwa pasien mempunyai
suatu rencana untuk memperoleh perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan
rumah sakit. Discharge planning membantu proses transisi pasien dari satu
lingkungan ke lingkungan yang lain. Proses tersebut dapat dilihat keberhasilannya
dengan beberapa indicator.
Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan discharge planning
pasien, yaitu:
a. Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obatobatan dan
tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi keperawatan tingkat lanjut, dan
respon ynag diambil pada kondisi kedaruratan.
Klient MRS
Keadaan Pasien :
1. Klinis & Pemeriksaan penunjang lain.
2. Tingkat ketergantungan (menurut
kebutuhan perawatan dari orem)
Perencanaan Pulang
(Discharge Planning)
Program HE :
Penyelesaian Lain-lain
1. Pengobatan/control.
administrasi
2. Kebutuhan nutrisi.
3. Aktivitas & Istirahat.
4. Perawatan Diri
Monitoring oleh
petugas kesehatan
keluarga
Keterangan :
Tugas kepala ruangan :
1. Menerima pasien baru.
2. Menentukan estimasi lama perawatan.
Tugas PP:
1. Membuat rencana Discharge Planning.
2. Membuat Leafleat.
3. Membrikan konseling.
4. Memberikan pendidikan kesehatan.
5. Menyediakan format Discharge Planning.
6. Mendokumentasikan Discharge Planning.
Tugas perawat Assosiate
1. Melaksanakan agenda Discharge Planning (pada saat perawatan dan
diakhiri perawatan.
Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
1. Kepala Ruangan BIMA.
2. Pembimbing Pendidikan.
3. Mahasiswa praktek manajemen.
Penutup
Demikian proposal ini dibuat, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
B. Pelaksanaan Discharge Planning
1. Struktur Pengorganisasian
a. Kepala ruangan : Melinda Selly A S.Kep
b. Perawat Pelaksana : Aisyah S.Kep
c. Perawat Associete : Vivi Virizqi S.Kep
d. Dokter : Fendi S.Kep
e. Pembimbing Akademik : Mukhoirotin, S.Kep. Ns., M.Kep
f. Pembimbing Ruangan : Niken Sri Wahyuni,S.Kep,.Ns
2. Pelaksanaan Discharge Planning
a. Hari/tanggal : Kamis, 24 Februari 2022
b. Pukul : 09.30-10.00
c. Topik : Pelaksanaan Discharge planning
d. Tempat : Ruang BIMA bagian C RSUD
Jombang
3. Mekanisme Kegiatan
a. Topik : Discharge planning perawatan klien
dengan diagnosa medis po distal tibia plateau
b. Sasaran : Klien Ny.N dan keluarga klien
c. Hari/tanggal : Kamis, 24 Februari 2022
d. Waktu : 09.30-10.00
4. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
5. Media
a. Status Klient
b. Lembar Discharge Planning
c. Leaflet
6. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1) Karu
mengucapkan salam
kemudian.
menanyakan
bagaimana
persiapan PP untuk
pelaksanaan
discharge planning
2) PP sudah siap
dengan status klien
dan format
discharge planning
3) Menyebutkan
masalah-masalah
klien
4) Menyebutkan hal-
hal yang perlu
diajarkan pada klien
dan keluarga.
5) Karu memeriksa
kelengkapan
discharge planning
Pelaksana 1) Karu membuka
acara discharge
planning
2) PP dibantu PA
menyampaikan
pendidikan
kesehatan, dan
menjelaskan
tentang:
a. Memotivasi
pasien untuk
mematuhui diet
yang sudah
ditetapkan yaitu
rekomendasi diet
yang dapat
membantu untuk
mempercepat
pemulihan.
Makanan yang dapat
diberikan yaitu
makanan dengan
tinggi protein untuk
mempercepat
pemulihan seperti
daging, ikan, susu,
keju, serta kacang-
kacangan. Selain
makanan tinggi
protein, makanan
tinggi zat besi,
kalsium, serta
vitamin C dan D
dapat membantu
proses
penyembuhan
fraktur.
b. Menjelaskan
tanda-tanda terasa
nyeri saat
memberikan beban
pada kaki Anda.
memar dan bengkak.
pucat di kaki akibat
penurunan aliran
darah.
nyeri pada sendi
baik saat sedang
menumpu pada lutut
ataupun tidak.
tampak tulang
menembus kulit.
c. Menganjurkan
tetap untuk kontrol
ke poli bedah
d. Menjelaskan
jangan
menghentikan terapi
obat tanpa
konsultasi dengan
dokter
e. Minum obat
secara teratur
3) PP menanyakan
kembali kepada
klien dan keluarga
tentang materi yang
telah disampaikan
4) PP mengucapkan
terima kasih
5)Pendokumentasian
6) Timbal balik
antara Karu,PP, PA
dengan keluarga
klien
Penutup Penutup
1) Karu memberikan
pujian dan masukan
atau saran kepada
PP dan PA
2) Karu menutup
kegiatan discharge
planning.
7. Evaluasi
a. Stuktur
1) Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang BIMA.
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
3) Penyusunan proposal.
4) Menetapkan kasus.
b. Proses
1) Kelancaran kegiatan
2) Peran serta perawat yang bertugas
c. Hasil
1) Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klient dan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fendi,S.Kep
2. Aisyah,S.Kep
3. Nurul Malikhatun
Nisa’,S.Kep
4. Vilasufah Zayn,S.Kep
5. M.Zainul Atho’ilah,S.Kep
6. Dede Ri’ayatul
Mu’amalah,S.Kep
7. Vivi Virizqi Amalia,S.Kep
8. Siti Khalila,S.Kep