OLEH :
KELOMPOK 4
b. Menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada pasien dan pelayanan kesehatan
untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses pemulangan.
d. Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan keluarga dengan
menyediakan serta memandirikan aktivitas perawatan diri. (Nursalam. 2017)
2.3 Pemberi Layanan Discharge Planning
b. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari
hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali, maka
prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
c. Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau
dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat. (Nursalam. 2017)
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning
Faktor yang berasal dari perawat yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi, pengetahuan dan pengalaman
masa lalu, yakni:
a. Sikap yang baik yang dimiliki perawat akan mempengaruhi penyampaian informasi
kepada pasien, sehingga informasi akan lebih jelas untuk dapat dimengerti pasien.
b. Pengendalian emosi yang dimiliki perawat merupakan faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pendidikan kesehatan. Pengendalian emosi yang baik akan
mengarahkan perawat untuk lebih bersikap sabar, hati-hati dan telaten. Dengan
demikian informasi yang disampaikan lebih mudah diterima pasien.
c. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam pendidikan kesehatan. Perawat harus
memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan pendidikan kesehatan.
Pengetahuan yang baik juga akan mengarahkan perawat pada kegiatan pembelajaran
pasien. Pasien akan semakin banyak menerima informasi dan informasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Pengalaman masa lalu perawat berpengaruh terhadap gaya perawat dalam
memberikan informasi sehingga informasi yang diberikan akan lebih terarah sesuai
dengan kebutuhan pasien. Perawat juga lebih dapat membaca situasi pasien
berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.
Sedangkan faktor yang berasal dari pasien yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian pendidikan kesehatan:
a. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan mengarahkan pasien
untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka pasien akan giat untuk mendapatkan
informasi tentang kondisinya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk melanjutkan
pengobatan dan meningkatkan kesehatannya.
b. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan memudahkan
pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
c. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan perasaan
cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi.
d. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan informasi
terganggu
e. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia kemampuan
menerima informasi semakin baik dan didukung pula pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.
f. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untuk menerima dan
memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya kemampuan belajarnya juga
semakin tinggi. (Nursalam. 2017)
2.7 Prinsip Discharge Planning
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan
dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang
mungkin timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
3. Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan agar tidak
terjadi kekambuhan atau komplikasi
5. Komunikasi dan koordinasikan dengan tim kesehatan lainnya tentang langkah atau
rencana dari discharge planning yang akan dilakukan (A Potter & Perry, A. G. 2016)
2.9 Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan
Proses discharge planning memiliki kesaman dengan proses keperawatan.
Kesamaan tersebut bisa dilihat dari adanya pengkajian pada saat pasien mulai di rawat
sampai dengan adanya evaluasi serta dokumentasi dari kondisi pasien selama
mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pelaksanaan discharge planning secara lebih
lengkap dapat di urut sebagai berikut: (A Potter & Perry, A. G. 2016)
a. Sejak waktu penerimaan pasien, lakukan pengkajian tentang kebutuhan pelayanan
kesehatan untuk pasien pulang, dengan menggunakan riwayat keperawatan, rencana
perawatan dan pengkajian kemampuan fisik dan fungsi kognitif yang dilakukan
secara terus menerus.
b. Kaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk keluarga pasien yang berhubungan
dengan terapi di rumah, hal-hal yang harus dihindarkan akibat dari gangguan
kesehatan yang dialami, dan komplikasi yang mungkiin terjadi.
c. Bersama keluarga pasien, kaji faktor-faktor lingkungan di rumah yang dapat
mengganggu perawatan bayi. (Perawat yang melakukan perawatan di rumah hadir
pada saat rujukan dilakukan, untuk membantu pengkajian).
d. Berkolaborasi dngan dokter dan disiplin ilmu yang lain dalam mengkaji perlunya
rujukan untuk mendapat perawatan di rumah atau di tempat pelayanan yang lainnya.
e. Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang berhubungan
dengan masalah kesehatan tersebut.
f. Konsultasi dengan anggota tim kesehatan lain tentang berbagai kebutuhan pasien
setelah pulang.
g. Tetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, lakukan implementasi rencana
keperawatan. Evaluasi kemajuan secara terus menerus. Tentukan tujuan pulang
yang relevan, yaitu sebagai berikut:
1) Keluarga pasien akan memahami masalah kesehatan dan
implikasinya.
2) Keluarga pasien akan mampu memenuhi kebutuhan bayinya.
3) Lingkungan rumah akan menjadi aman
4) Tersedia sumber perawatan kesehatan di rumah
2.10 Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien
a. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan,
atau alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini mungkin).
d. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih
tertinggal. Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien yang telah
ditandatangani dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk
mengembalikan barang-barang berharga tersebut kepada keluarga pasien. Hitung
semua barang-barang berharga yang ada.
e. Berikan keluarga pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter.
Periksa kembali instruksi sebelumnya.
h. Pasien yang meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan dipindahkan
dengan kereta dorong ambulans.
i. Iringi pasien masuk ke dalam lembaga dimana sumber transaportasi merupakan hal
yang diperhatikan.
k. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen lain yang
berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
l. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa institusi
keluarga pasien akan menerima salinan dari format tersebut.
Pasien KRS
A. Pelaksanaan Kegiatan :
Topik : Discharge planning
B. PELAKSANAAN
Topik : Discharge planning
Waktu : 13.00
a. Kriteria hasil
a) Struktur
1. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk ruang anak
2. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan pembimbing
akademik
3. Penyusunan proposal
4. Menetapkan kasus
b) Proses
( Ruang Perawat )
Perawat pelaksana, Kepala ruangan, Ketua tim sedang berdiskusi mengenai discharge
planning yang akan diberikan kepada pasien Ny B. dengan Post Partum
( Ruang ICU )
Dokter dan perawat pelaksana 2 melakukan visit pagi hari di ruang ICU,
Pada pasien Ny.B dengan diagnose Post Partum
Perawat P2 mila : “kondisi pasieni sudah membaik, sudah tidak ada keluhan dok.”
Dokter : “kondisi Ibu mulai membaik dan dari hasil
laboratorium juga sudah menunjukkan perkembangan
yang baik,
( Ruang ICU )
Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, ketua tim, perawat pelaksana 1 dan perawat
pelaksana 2 berdiskusi mengenai keadaan pasien.Ny.B dan rencana pemberian terapi
selanjutnya.
Kepala Ruangan : Dok, mengenai pasien Ny.B, apa sebaiknya bisa
direncanakan untuk pulang saja, dari hasil observasi yang
dilakukan perawat, kondisi pasien sudah membaik dan dari hasil
laboratorium normal. Sebaiknya apa tidak direncanakan pulang
saja?
Dokter : Tadi juga saya sudah melihat hasil laboratoriumnya
memang menunjukkan peningkatan dan bisa dikatakan normal,
jadi menurut saya klien bisa dipulangkan
Kepala Ruangan : Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah
bisa membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah
tercapai.Dan mengenai teknik relaksasi nafas dalam dirumah kita
sudah merencanakan discharge planning. Discharge planning ini
nantinya akan diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang
perlu diperhatikan di rumah nantinya.
Ketua Tim husnul : Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan
oleh perawat-perawat yang bertugas hari ini.
Dokter : Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge
planning ini nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien
dan pastikan jika pasien juga sudah memahami apa yang harus
dilakukan di rumah.
Ketua Tim rifqi : Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi
penting bagi kelurga pasien.
Dokter : Bisa. Pasien Ny.B bisa pulang hari ini, saya akan
membuat surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus
diberikan ke pasien.
Kepala Ruangan : ners robiatul, ini format discharge planning yang sudah
saya setujui dan bisa dilakukan pada Pasien Ny.B. Bisa
disiapkan untuk discharge planning sekarang.”
Perawat P1 robiatul : “Baik mbak, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Ners
mila, tolong panggilkan keluarga pasien Pasien Ny.B agar
datang ke ruangan perawat sekarang.”
Perawat P2 mila : “Baik, suster.”
( Ruang ICU)
Perawat Pelaksana 2 Memanggil keluarga Pasien Ny.B
hari ini boleh pulang, karena keadaan sudah membaik dan semua
hasil pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal.
Keluarga pasien bisa ikut saya
sebentar ke ruang perawat, karena ada beberapa penjelasan
terkait perencanaan pulang Pasien Ny.B hari ini.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster.”
(Ruang ICU)
Perawat pelaksana 1, Perawat pelaksana 2 memberikan Discharge Planning
pada pasien dan keluarga pasien
Perawat P1 : “Selamat Pagi, hari ini kami dari perawat ruang ICU yang
bertugas pagi ini, akan memberikan penyuluhan mengenai yang
harus diperhatikan selama perawatan dirumah. Sebelumnya ada
yang ingin ditanyakan dulu sebelum dimulai?
Pasien dan Keluarga : Tidak suster.
Perawat P1 : Nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya,
kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan
pemberian leaflet yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan
memberikan informasi adalah teman perawat saya. Bagaimana
bisa dimulai sekarang?
Pasien dan Keluarga : Bisa suster.
Perawat P2 : Selamat Pagi. Benar dengan Ny.b?
Pasien : Iya benar, suster.
Perawat P2 : Saya perawat afni akan memberikan sedikit informasi
kepada Ibu dan keluarga mengenai cara perawatan teknik
relaksasi nafas dalam dirumah nanti setelah Ibu pulang dari
rumah sakit. Mungkin sebelumnya sudah tahu mengenai cara
relaksasi nafas dalam?
Pasien : kebetulan saya tidak tau tentang teknik nafas dalam yang benar
suster, jadi banyak tidak taunya mengenai cara teknik
relaksasi nafas dalam nantinya dirumah.
Perawat P2 : baik ibu, jadi saya akan menjelaskan apa saja
yang harus
dilakukan ketika nafas dalam yang benar dirumah
Pasien & Keluarga : Belum semua suster..
Perawat P1 : Untuk itu kedepannya perawatan teknik relaksasi nafas dalam
dirumah yang saya paparkan tadi bisa di terapkan.
Perawat P1 : Sebelum saya akhiri, apakah ada pertanyaan?
Pasien : Tidak ada suster.
Perawat P1 : Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada
Ny. b. Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan
tadi, dan saya harap ini bisa bermanfaat. Baik, sekian dari
kami, terima kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh,
dan ingat untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi.yaitu tepatnya
hari jumat depan tanggal 08 juli 2022 di poli ...jam 08-
10. Selamat pagi.
Pasien & Keluarga : Selamat pagi suster dan terimakasih.
Perawat 1 & Perawat 2 : Sama-sama bu
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan
baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat
kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge
Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki
tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang kekelompok lainnya.
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai
discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan
menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan
potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan
tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam
mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan
mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.
4.2 Saran
Dengan diselesaikannya tugas ini, penyusun mengetahui bahwa masih banyak
kekurangan dalam menyusun tugas mata kuliah manajemen keperawatan yang
berjudul Discharge Planning. Untuk itu, penyusun berharap mendapatkan kritik dan
saran yang membangun agar dalam penyusunan tugas yang akan datang bisa lebih
baik dari yang saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
A Potter & Perry, A. G. (2016). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.