Anda di halaman 1dari 17

“DISCHARGE

PLANNING”
Kelompok 5 :
Elza Ratna Faujiah (201901002)
Kharisma Yogi Silviana (201901005)
Mariyatul Qibtiyah AN (201901007)
Armi Aulia Safitri (201901018)
Firdha Meifilikha Y.A (201901026)
Shilvira Cahyaning R. (201901032)
Refa Nur Ismi O. (201901037)
Rena Zyessi Ogtamim (201901038)
Siti Khotijah (201901040)
M. Aldino Hidayat P. (201901187)
Definisi Discharge Pl
• Discharge planning atau perencanaan pulang adalah suatu mekanisme untuk
memberikan asuhan keperawatan secara terus-menerus, memberikan informasi tentang
kebutuhan kesehatan berkelanjutan setelah pasien pulang, melaksanakan evaluasi dan
mengarahkan untuk perawatan diri sendiri (Swansburg, 2000)
• Discharge planning didefenisikan sebagai proses mempersiapkan pasien untuk
meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen
pelayanan kesehatan umum.
a. Untuk mempersiapkan pasien dan
keluarga secara fisik dan psikologis
Tujuan
untuk di transfer ke rumah atau ke
suatu lingkungan yang dapat disetujui. Discharge
b. Menyediakan informasi tertulis dan
verbal kepada pasien dan pelayanan
kesehatan untuk mempertemukan
Planning
Menurut (WHO, 2005) dinyatakan bahwa tujuan
perencanaan pulang pasien adalah:

kebutuhan mereka dalam proses a. Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga


pemulangan. tentang masalah kesehatan dan kemungkinan adanya
c. Memfasilitasi proses perpindahan yang komplikasi dari penyakitnya dan hal-hal yang perlu
nyaman dengan memastikan semua pembatasan yang akan diberlakukan pada pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan yang rumah.
diperlukan telah dipersiapkan untuk b. Mengembangkan kemampuan pasien dan keluarga
untuk merawat dan memenuhi kebutuhan pasien dan
menerima pasien.
memberikan lingkungan yang aman untuk pasien di
d. Mempromosikan tahap kemandirian rumah.
yang tertinggi kepada pasien dan c. Memastikan bahwa rujukan yang diperlukan untuk
keluarga dengan menyediakan serta perawatan selanjutnya pada pasien dibuat dengan
memandirikan aktivitas perawatan diri. tepat.
Berbagai manfaat yang diperoleh dari
perencanaan pulang, baik untuk pasien, keluarga,
pelayanan kesehatan di masyarakat maupun rumah
Manfaat
sakit. Manfaat yang diperoleh dari perencanaan
pulang pasien bagi klien menurut NCSS antara lain
untuk menetapkan tujuan bersama antara klien dan
Discharg
pemberi pelayanan sesuai dengan kebutuhan klien,
untuk mengelola perawatan jangka panjang, untuk
mendorong pendekatan tim baik dari pemberi
e
pelayanan yang formal maupun informal, dan untuk
mendapatkan jaminan kelangsungan perawatan
(NCSS, 2006).
Planning
Sasaran Discharge
Planning
• Setiap klien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan perencanaan pulang. Klien yang

memiliki kebutuhan komplek yang timbul dari interaksi kebutuhan fisik, medis, sosial

emosional akan mendapatkan keuntungan dari perencanaan pulang pasien (NCSS, 2006).
• Menurut Rice dalam Potter & Perry bahwa setiap klien yang dirawat di rumah sakit

membutuhkan perencanaan pulang. Tetapi ada beberapa kondisi yang menyebabkan klien

beresiko tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan setelah klien pulang. Kondisi klien

dengan penyakit terminal, kecacatan permanen, kurangnya sumber dana, operasi besar,

operasi radikal, isolasi sosial, dan emosi atau mental yang tidak stabil dapat beresiko dalam

perencanaan pulang (Potter, P.A. & Perry, 2005a).

Jika klien mengalami kondisi seperti ini, maka perlu dilakukan pengkajian tentang keinginan

dan kemampuan klien untuk perawatan di rumah.


Pemberi Layanan Discharge
Planning
Proses discharge planning harus dilakukan secara komprehensif dan
melibatkan multidisiplin, mencakup semua pemberi layanan kesehatan yang
terlibat dalam memberi layanan kesehatan kepada pasien. Seseorang yang
merencanakan pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan (continuing
care coordinator) adalah staf rumah sakit yang berfungsi sebagai konsultan untuk
proses discharge planning bersamaan dengan fasilitas kesehatan, menyediakan
pendidikan kesehatan dan memotivasi staf rumah sakit untuk merencanakan
serta mengimplementasikan discharge planning.
Seorang discharge planners bertugas membuat rencana, mengkoordinasikan,
memonitor dan memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan.
Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting
dalam proses perawatan pasien dan dalam tim discharge planner rumah sakit,
karena pengetahuan dan kemampuan perawat dalam proses keperawatan sangat
berpengaruh dalam memberikan kontinuitas perawatan melalui proses discharge
planning.
Penerimaan
Discharge Planning
Setiap pasien yang dirawat di rumah
sakit memerlukan discharge planning
atau rencana pemulangan. Pasien dan
seluruh anggota keluarga harus
mendapatkan informasi tentang semua
rencana pemulangan.
Discharge planning atau rencana
pemulangan tidak hanya melibatkan
pasien tapi juga keluarga, teman-teman,
serta pemberi layanan kesehatan dengan
catatan bahwa pelayanan kesehatan dan
sosial bekerja sama.
Jenis Discharge
Planning
Discharge planning dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis,
yaitu:

1. Pulang sementara atau cuti


(conditioning discharge).
2. Pulang mutlak atau selamanya
(absolute discharge).
3. Pulang paksa (judicial discharge).
Faktor yang memepengaruhi
Discharge
Faktor yang berasal dariPlanning
perawat yang Faktor yang berasal dari pasien yang
mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian mempengaruhi keberhasilan dalam
pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi, pemberian pendidikan kesehatan:
pengetahuan dan pengalaman masa lalu, yakni: a. Motivasi
a. Sikap yang baik yang dimiliki perawat akan b. Sikap positif pasien terhadap diagnosa
mempengaruhi penyampaian informasi kepada penyakit dan perawatan akan
pasien, sehingga informasi akan lebih jelas memudahkan pasien untuk menerima
informasi ketika dilakukan pendidikan
untuk dapat dimengerti pasien.
kesehatan.
b. Pengendalian emosi yang dimiliki perawat.
c. Emosi yang stabil memudahkan pasien
c. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam menerima informasi, sedangkan perasaan
pendidikan kesehatan. cemas akan mengurangi kemampuan
d. Pengalaman masa lalu perawat berpengaruh untuk menerima informasi.
terhadap gaya perawat dalam memberikan d. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik
informasi sehingga informasi yang diberikan akan menyebabkan penerimaan informasi
akan lebih terarah sesuai dengan kebutuhan terganggu.
pasien. e. Tahap perkembangan berhubungan
dengan usia
Prinsip Discharge Planning
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi.
3. Perencanaa pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja
sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang
ada.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan.
Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang
harus dilakukan.
Komponen/Unsur Discharge
1. Planning
Identifikasi dan kaji apa yang kebutuhan pasien yang harus
dibantu pada discharge planning
2. Kolaborasikan bersama pasien, keluarga dan tim kesehatan
lainnya untuk memfasilitasi dilakukannya discharge planning
3. Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi
pencegahan agar tidak terjadi kekambuhan atau komplikasi
4. Rekomendasikan beberapa pelayanan rawat jalan atau
rehabilitasi pada pasien dengan penyakit kronis
5. Komunikasi dan koordinasikan dengan tim kesehatan lainnya
tentang langkah atau rencana dari discharge planning yang
akan dilakukan
Pelaksanaan Discharge Planning dan Proses
Keperawatan

Pelaksanaan discharge planning secara lebih lengkap dapat di urut sebagai berikut:
1. Sejak waktu penerimaan pasien, lakukan pengkajian tentang kebutuhan pelayanan kesehatan untuk
pasien pulang, dengan menggunakan riwayat keperawatan, rencana perawatan dan pengkajian
kemampuan fisik dan fungsi kognitif yang dilakukan secara terus menerus.
2. Kaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga yang berhubungan dengan terapi di
rumah,
3. Bersama pasien dan keluarga, kaji faktor-faktor lingkungan di rumah yang dapat mengganggu
perawatan diri
4. Berkolaborasi dengan dokter dan disiplin ilmu yang lain dalam mengkaji perlunya rujukan untuk
mendapat perawatan di rumah atau di tempat pelayanan yang lainnya.
5. Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang berhubungan dengan masalah
kesehatan tersebut.
6. Konsultasi dengan anggota tim kesehatan lain tentang berbagai kebutuhan klien setelah pulang.
7. Tetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, lakukan implementasi rencana keperawatan. Evaluasi
kemajuan secara terus menerus. Tentukan tujuan pulang yang relevan,
Persiapan Sebelum Hari
Kepulangan
1. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga
kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
2. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di
masyarakat kepada pasien dan keluarga.
3. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin
setelah pasien di rawat di rumah sakit
Persiapan Hari Kepulangan
Biarkan pasien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu
berkaitan dengan perawatan di rumah (sesuai pilihan).
1. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan
pengobatan, atau alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis
sedini mungkin.
2. Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk
pulang ke rumah.
3. Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh
barang-barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika
diperlukan.
4. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang
masih tertinggal.
5. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter.
Periksa kembali instruksi sebelumnya.
Lanju Persiapan Hari Kepulangan
tan 6. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien
masih perlu membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga
untuk pergi ke kantor tersebut.
7. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang
pasien.
8. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri.
9. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan
mengunakan mekanika tubuh dan teknik pemindahan yang benar.
10. Kunci kursi roda
11. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan
departemen lain yang berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
12. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang.
13. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.
Keberhasilkan Discharge Planning

Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan discharge


planning pasien, yaitu:

1. MENGETAHUI 2. ADANYA
MASALAH PENDIDIKAN
KESEHATAN DAN KHUSUS KEPADA
PENANGANAN PASIEN DAN
KELUARGA

3. KOORDINASI 4. MELAKUKAN
SISTEM RELOKASI PASIEN
PENDUKUNG DI
MASYARAKAT
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai