Oleh Kelompok 2 :
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
dan perawat di ruang Ruang Melati RS Bhayangkara mampu menerapkan
discharge planning dengan baik dan benar.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien
a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah.
b. Meningkatkan kemampuan pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di
rumah.
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki dan
mempertahankan status kesehatan klien.
1.3.2 Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dengan
pasien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di
rumah.
d. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada pasien saat di
rumah.
BAB II
MATERI DISCHARGE PLANNING
2.1 Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-
fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
(Raden dan Tafft, 2018).
2.2 Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (2016) discharge planning bertujuan untuk :
a. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
b. Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan di rumah.
c. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.
d. Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.
e. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam tahankan status kesehatan klien.
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : sunaryo
Katim 1 : Sofiyan
Katim 2 : Nur Hudan Hamid
Perawat Pelaksana 1 : Rini Setyowati, Abdul Rozzaq, Yulis Triliana
Perawat Pelaksana 2 : Reni Purwanti, Dallas Sapto W
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya jawab
setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diberikan dalam perencanaan
pulang, meliputi:
1. Komponen perencanaan pulang
a. Perawatan di rumah
b. Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, waktu kontrol, tempat control
c. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian,
dan waktu yang tepat untuk minum obat.
d. Obat-obatan yang dihentikan walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum
lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan
menyimpan obat tersebut.
e. Hasil pemeriksaan
f. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
2. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
a. Pendidikan (edukasi, re-edukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat
mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan klien serta
keluarga.
b. Program pulang bertahap.Melatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat
antara lain yang dilakukan klien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
c. Rujukan.
d. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui
perkembangan klien di rumah.
3.4 Instrumen
a. Status klien
b. Lembar discharge planning (terlampir)
c. Leaflet (terlampir)
d. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.
Nurse
station
BAB IV
HASIL EVALUASI
4.2 Pelaksanaan
Kegiatan discharge planning dilakukan setiap ada pasien baru sampai pasien
pulang, role play dischard planning pada hari senin, 13 april 2021 di ruang Sedap
Malam kelas III. Role play discharge planning selama ± 20 menit.Kegiatan role play
discharge planning dilakukan dengan menyampaikan :
1. Penjelasan tentang penyakit yang diderita
2. Hal- hal yang perlu dilakukan dan perlu dihindari oleh penderita
3. Diit yang tepat
4. Perawatan di rumah
5. Penjelasan kontrol, tempat control.
6. Hasil pemeriksaan
7. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
4.5 Hambatan
Hambatan pada role play discharge planning ini adalah kami masih kurang
pengetahuan akan penyakit pasien sehingga dalam pelaksanaannya dibantu oleh
pendamping klinik dan juga ada hambatan yang masih kurang efisien dalam discharge
planning yaitu kita masih bergerombol dalam melakukan discharge planning yang
biasanya lebih efisien untuk satu pasien dilakukan discharge planning oleh satu perawat
saja agar pasien tidak bingung akan penjelasan yang diberikan.
5.1 Kesimpulan
Discharge planning adalah komponen sistem perawatan berkelanjutan sebagai
perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan
keluarganya yang dituliskan untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang
lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan
keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan
sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.
Tujuan utama discharge planning adalah membantu klien dan keluarga untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan, manfaat discarge planning bagi
pasien diantaranya dapat menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke
rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk
beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah
perawatan dan biaya pengobatan.
Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-tahap dalam
asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
5.2 Saran
Diharapkanmahasiswa dapat menambahpengetahuantentang tata cara pelaksanaan
discarge planning dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara tepat dan
juga diharapkan masyarakat dapat memahami tujuan dan manfaat dari discharge
planning.
DAFTAR PUSTAKA
. Sofiyan