Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

DI RUANG MELATI RS BHAYANGKARA


TULUNGAGUNG

Oleh Kelompok 2 :

1. ABDUL ROZZAQ A3R22083


2. DALLAS SAPTO WIBOWO A3R22089
3. NUR HUDAN HAMID A3R22100
4. RENI PURWANTI A3R22104
5. RINI SETYOWATI A3R22105
6. SOFIYAN A3R22109
7. SUNARYO A3R22117
8. YULIS TRILIANA A3R22115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUTAMA ABDI HUSADA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-
fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk memandirikan pasien di rumah sehingga
pelaksanaan dan pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang
efektif dan tepat yang diharapkan tercapainya tujuan.
Discharge planning yang berjalan belum optimal dapat mengakibatkan
kegagalan dalam program perencanaan perawatan pasien di rumah yang akan
berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat
di rumah.
Dengan adanya mahasiswa praktik manajemen keperawatan diharapkan
pelaksanaan discharge planning di ruang Ruang Melati RS Bhayangkara dapat
dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara
maksimal.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
dan perawat di ruang Ruang Melati RS Bhayangkara mampu menerapkan
discharge planning dengan baik dan benar.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
b. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
c. Memprioritaskan masalah untuk discharge planning
d. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.
e. Melaksanakan discharge planning
f. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge planning
g. Pendokumentasian discharge planning

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien
a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah.
b. Meningkatkan kemampuan pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di
rumah.
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki dan
mempertahankan status kesehatan klien.
1.3.2 Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dengan
pasien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di
rumah.
d. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada pasien saat di
rumah.
BAB II
MATERI DISCHARGE PLANNING

2.1 Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-
fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
(Raden dan Tafft, 2018).

2.2 Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (2016) discharge planning bertujuan untuk :
a. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
b. Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan di rumah.
c. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.
d. Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.
e. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam tahankan status kesehatan klien.

2.3 Jenis pemulangan pasien


a. Conditional discharge (pemulangan sementara)
Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang
untuk sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
b. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya.Jika
klien perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan
kembali.
c. Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk pulang,
tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan tim home care
RS atau puskesmas terdekat.

2.4 Komponen perencanaan pulang


a. Perawatan di rumah
b. Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet, waktu kontrol,
tempat control.
c. Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan
waktu yang tepat untuk minum obat.
d. Obat-obatan yang dihentikan. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum
lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan
obat tersebut.
e. Hasil pemeriksaan
f. Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.
g. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.

2.5 Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang


a. Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:
Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat
mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta
keluarga.
b. Program pulang bertahap.
c. Melatih pasien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan
pasien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
d. Rujukan.
e. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien di rumah.

2.6 Alur Discharge Planning


1. Peran perawat dalam discharge planning Kepala ruangan
a. Membuka acara discharge planning kepada pasien
b. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2. Perawat Primer
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir
perawatan)
3. Perawat Associate
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah direncanakan
oleh Perawat Primer.

Monitoring (sebagai program service safety) oleh dan petugas


Tim kesehatan : dokter,
Keadaan pasien :
Klinis dan pemeriksaan penunjang
lainnya
Tingkat ketergantungan pasien
Perawat : PP dan PA
Penyelesaian administrasi
Lain - lain
Program HE ( perawat : PP )
Nutrisi
Aktifitas dan istirahat
Kontrol dan pengobatan penyakit
Perawatan diri
BAB III
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Topik : Discharge Planing
Hari/ tanggal : selasa, 13 april 2021
Pukul : 11.00 WIB
Pelaksana : Mahasiswa Manajement
Tempat : Ruang Melati
Sasaran : Pasien dan Keluarga

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : sunaryo
Katim 1 : Sofiyan
Katim 2 : Nur Hudan Hamid
Perawat Pelaksana 1 : Rini Setyowati, Abdul Rozzaq, Yulis Triliana
Perawat Pelaksana 2 : Reni Purwanti, Dallas Sapto W

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya jawab
setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diberikan dalam perencanaan
pulang, meliputi:
1. Komponen perencanaan pulang
a. Perawatan di rumah
b. Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, waktu kontrol, tempat control
c. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian,
dan waktu yang tepat untuk minum obat.
d. Obat-obatan yang dihentikan walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum
lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan
menyimpan obat tersebut.
e. Hasil pemeriksaan
f. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
2. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
a. Pendidikan (edukasi, re-edukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat
mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan klien serta
keluarga.
b. Program pulang bertahap.Melatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat
antara lain yang dilakukan klien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
c. Rujukan.
d. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui
perkembangan klien di rumah.

3.4 Instrumen
a. Status klien
b. Lembar discharge planning (terlampir)
c. Leaflet (terlampir)
d. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.

3.5 Mekanisme kegiatan


Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Karu mengucapkan salam 10 Nurse Karu
kemudian menanyakan bagaimana menit Station PP
persiapan Perawat primer (PP) PA
untuk pelaksanaan discharge
planning
2. Ketua Tim sudah siap dengan
status klien dan format discharge
planning
3. Menyebutkan masalah-masalah
klien.
4. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada klien dan keluarga.
5. Karu memeriksa kelengkapan
discharge planning.
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara discharge 30 Nurse Karu
discharge planning. menit station PP
planning 2. Perawat Primer (PP) dibantu PA PA
menyampaikan pendidikan
kesehatan, dan menjelaskan
tentang :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Tanda dan gejala
d. Pencegahandan Bed
penatalaksanaan pasien
3. Menjelaskan aturan pengobatan,
dan rencana kontrol setelah pulang
dari Rumah Sakit saat ada keluhan
atau sesuai jadwal kontrol.
4. Cara minum obat, perawatan di Bed
rumah pasien
5. Perawat Primer (PP) menanyakan
kembali kepada klien dan keluarga Bed
tentang materi yang telah pasien
disampaikan.
6. Perawat Primer (PP)
mengucapkan terima kasih. Bed
7. Pendokumentasian. pasien
Bed
pasien

Nurse
station
BAB IV
HASIL EVALUASI

4.1 Evaluasi Struktur


1. Perawat ruangan yang mengikuti discharge planning ruangan berjumlah satu orang,
yaitu CI selaku penanggung jawab, mahasiswa manajemen dan keluarga pasien dan
pasien. Role Play dilakukan di ruangan Sedap Malam.
2. Media yang digunakan yaitu lembar persetujuan discharge planning, les pasien,
leaflet, surat kontrol, hasil laborat.
3. Pengorganisasian :
1) Kepala Ruangan :
a. Membuka acara discharge planning kepada pasien
b. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2) Katim 1 :
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir
perawatan)

4.2 Pelaksanaan
Kegiatan discharge planning dilakukan setiap ada pasien baru sampai pasien
pulang, role play dischard planning pada hari senin, 13 april 2021 di ruang Sedap
Malam kelas III. Role play discharge planning selama ± 20 menit.Kegiatan role play
discharge planning dilakukan dengan menyampaikan :
1. Penjelasan tentang penyakit yang diderita
2. Hal- hal yang perlu dilakukan dan perlu dihindari oleh penderita
3. Diit yang tepat
4. Perawatan di rumah
5. Penjelasan kontrol, tempat control.
6. Hasil pemeriksaan
7. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.

4.3 Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan


Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan yaitu meliputi:Pendidikan
(edukasi, re-edukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka
kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga.
4.4 Dukungan
Dalam pelaksanaan role play discard planning, kami dapat dukungan dari
pendamping klinik dalam penambahan materi terkait dischard planning yang kami
tujukan kepada pasien dan pendamping klinik juga membantu dalam menambahi
tindakan selanjutnya saat pasien pulang dari Rumah Sakit.

4.5 Hambatan
Hambatan pada role play discharge planning ini adalah kami masih kurang
pengetahuan akan penyakit pasien sehingga dalam pelaksanaannya dibantu oleh
pendamping klinik dan juga ada hambatan yang masih kurang efisien dalam discharge
planning yaitu kita masih bergerombol dalam melakukan discharge planning yang
biasanya lebih efisien untuk satu pasien dilakukan discharge planning oleh satu perawat
saja agar pasien tidak bingung akan penjelasan yang diberikan.

4.6 Evaluasi Hasil


1. Mahasiswa manajemen dapat memahami menyelesaikan role play dischard
planning dengan baik meskipun ada kendala tetapi discharge planning berjalan
dengan lancar
2. Keluarga pasien memahami pendidikan kesehatan meliputi diet, dan kontrol rutin
sesuai penyakitnya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Discharge planning adalah komponen sistem perawatan berkelanjutan sebagai
perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan
keluarganya yang dituliskan untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang
lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan
keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan
sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.
Tujuan utama discharge planning adalah membantu klien dan keluarga untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan, manfaat discarge planning bagi
pasien diantaranya dapat menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke
rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk
beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah
perawatan dan biaya pengobatan.
Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-tahap dalam
asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.

5.2 Saran
Diharapkanmahasiswa dapat menambahpengetahuantentang tata cara pelaksanaan
discarge planning dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara tepat dan
juga diharapkan masyarakat dapat memahami tujuan dan manfaat dari discharge
planning.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta
Brunner and Suddart. (2017). Buku ajar Keperawatan Medikal bedah.EGC. Jakarta.
LEMBAR PERSETUJUAN
DILAKUKAN DISCHARGE PLANNING

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Ny. M P*)
Umur :. 45 tahun
Alamat : Ds. Jabon Kalidawir

orang tua *) dari pasien :


Nama : Tn. S L*)
Umur : 48 tahun
Alamat : Ds. Jabon Kalidawir
Ruang : Melati 5

Menyatakan setuju/tidaksetuju *) untuk dilakukan Discharge Planning, setelah


mendapatkan penjelasan tentang Discharge Planning yaitu pengaturan perencanaan pulang
yang diatur atau dikoordinir oleh perawat sesuai ketentuan discharge planning yang diberikan
dokter.
Discharge planning ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pasien/ keluargamengisi surat persetujuan untuk kerjasama dalam discharge
planning.
b. Menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan tentang: a. definisi, b.
etiologi, c.tanda dan gejala, d. pencegahan dan penatalaksanaan.
c. Menjelaskan aturan pengobatan, dan rencana kontrol setelah pulang dari Rumah
Sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol. Cara minum obat, perawatan di
rumah
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Tulungagung, 10 Oktober 2023

. Sofiyan

Anda mungkin juga menyukai