Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

PELAKSANAAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil pengamatan dan pelaksanaan M1- M5 serta
uraian dari aplikasi model Asuahan Keperawatan Profesional (MAKP) yang
dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan di ruang Bima RSUD
Jombang pada tanggal 21 Februari 2022- 07 Maret 2022. Pelaksanaan MAKP
ditekankan pada komponen utama yaitu: (1) Sistem MAKP (2) Penerimaan Pasien
Baru (3) Timbang Terima Keperawatan (4) Sentralisasi Obat (5) Discharge
Planning (6) Supervisi (7) Ronde Keperawatan (8) Dokumentasi Asuhan
Keperawatan.

4.1 Penataan Tenaga Keperawatan


4.1.1 Persiapan
Hal- hal yang dipersiapkan kelompok pada tahap awal adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan buku catatan harian mengenai jumlah pasien harian, BOR
harian, serta tingkat ketergantungannya.
2. Pengadaan format klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien
berdasarkan teori Orem yaitu self care.
3. Pengadaan dokumentasi perhitungan kebutuhan perawat berdasarkan
tingkat ketergantungan pasien
4.1.2 Pelaksanaan
1. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien harian, BOR, serta tingkat
ketergantungannya pada minggu kedua- ketiga praktik manajemen

BOR AREA C RUANG BIMA RSUD JOMBANG 21 FEBRUARI 2022- 07


MARET 2022

No Hari, Tanggal Jumlah Pasien BOR (%)


1. Senin, 21 Februari 2022 2 orang 2
x 100 %=25 %
8
2. Selasa, 22 Februari 2022 1 orang 1
x 100 %=12,5 %
8
3. Rabu, 23 Fenruari 2022 3 orang 3
x 100 %=37,5 %
8
4. Kamis, 24 Februari 2022 6 orang 6
x 100 %=75 %
8
5. Jumat, 25 Februari 2022 5 orang 5
x 100 %=62,5 %
8
6. Sabtu, 26 Februari 2022 3 orang 3
x 100 %=37,5 %
8
7. Senin, 28 Februarii 2022 4 orang 4
x 100 %=50 %
8
8. Selasa, 01 Maret 2022 3 orang 3
x 100 %=37,5 %
8
9. Rabu, 02 Maret 2022 4 orang 4
x 100 %=50 %
8
10. Kamis, 03 Maret 2022 3 orang 3
x 100 %=37,5 %
8
11. Jumat, 04 Maret 2022 4 orang 4
x 100 %=50 %
8
12. Sabtu, 05 Maret 2022 3 orang 3
x 100 %=37,5 %
8
13. Senin, 07 Maret 2022 4 orang 4
x 100 %=50 %
8

2. Melakukan tabulasi data dan melaksanakan perhitungan jumlah kebutuhan


tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan pasien

Tanggal Klasifikasi Jumlah Total


Pagi Siang
pasien pasien
21 Februari 2022 0 0 x 0,36 = 0 x 0,30 = 0
Total care
0 0
2 2 x 0,27 = 2 x 0,15 = 1
Partial care
0,54 (1) 0,3
22 Februari 2022 0 0 x 0,36 = 0 x 0,30 = 0
Total care
0 0
1 1 x 0,27 = 1 x 0,15 = 1
Partial care
0,27 0,15
23 Februari 2022 0 0 x 0,36 = 0 x 0,30 = 0
Total care
0 0
3 3 x 0,27 = 3 x 0,15 = 2
Partial care
0,81(1) 0,45(1)
24 Februari 2022 Total care 0 0 x 0,36 = 0 x 0,30 = 0
0 0
6 6 x 0,27 = 6 x 0,15 = 2
Partial care
1,62 (2) 0,9
25 Februari 2022 2 2 x 0,17 = 2 x 0,14 = 2
Minimal
care 0,34(1) 0,28 (1)

0 0 x 0,36 = 0 x 0,30 = 0
Total care
0 0
3 3 x 0,27 = 3 x 0,15 = 2
Partial care
0,81(1) 0,45(1)
26 Februari 2022 1 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 2
Total care
0,36( 0,30(1)
2 2 x 0,27 = 2 x 0,15 = 1
Partial care
0,54 (1) 0,3
28 Februari 2022 1 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 2
Total care
0,36 0,30
3 3 x 0,27 = 3 x 0,15 = 2
Partial care
0,81(1) 0,45(1)
01 Maret 2022 1 1 x 0,30 = 2
1 x 0,36 =
Total care 0,30 (1)
0,36 (1)
2 2 x 0,27 = 2 x 0,15 = 1
Partial care
0,54 (1) 0,3
02 Maret 2022 1 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 2
Total care
0,36 (1) 0,30 (1)
3 3 x 0,27 = 3 x 0,15 = 2
Partial care
0,81(1) 0,45(1)
03 Maret 2022 1 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 2
Total care
0,36 (1) 0,30 (1)
2 2 x 0,27 = 2 x 0,15 = 1
Partial care
0,54 (1) 0,3
04 Maret 2022 Total care 1` 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 2
0,36 (1) 0,30 (1)
3 3 x 0,27 = 3 x 0,15 = 2
Partial care
0,81(1) 0,45(1)
05 Maret 2022 1 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 2
Total care
0,36 (1) 0,30 (1)
2 2 x 0,27 = 2 x 0,15 = 1
Partial care
0,54 (1) 0,3
07 Maret 2022 0 0 x 0,36 = 0 x 0,30 = 0
Total care
0 0
4 4 x 0,27 = 4 x 0,15 = 2
Partial care
1,08 (1) 0,6
Total tenaga perawat:

Pagi : 3 orang

Siang : 2 orang +

5 orang

Jumlah total perawat yang di butuhkan adalah 5 orang + 1 orang


kepala ruangan + 3 orang perawat primer = 9 orang. Pada ruang Bima
terdapat 1 karu, 1 perawat primer pagi, 2 perawat primer siang. Sehingga
pada tanggal 21 februari 2022 – 07 maret 2022 terdapat 5 perawat jaga,.
Ideal perawat yang jaga adalah 5 perawat, sehingga bisa di katakan jumlah
ketenagaan perawatan di Ruang Bima 3 C sudah sesuai.

4.1.3 Hambatan
Pada awalnya kelompok mengalami hambatan dalam pembagian shift,
namun atas saran dari pembimbing kami hanya membagi jadwal shift
menjadi 2 yaitu pagi dan siang.
4.1.4 Dukungan
Kepala ruangan, perawat primer, dan perawat associate memenuhi
kebutuhan yang diperlukan serta memberikan masukan berupa data- data
mengenai ruang Bima dan masukan mengenai alur yang sudah dilakukan.
4.2 Sarana Prasarana (M2)
4.2.1 Persiapan
Sebelum dilakukan pendataan sarana prasana di ruang bima kelas 3 C
kami menyiapkan lembar sarpras di ruang Bima untuk mencocokan nama,
jumlah, dan kondisi barang.
4.2.2 Pelaksanaan
Pendataan sarana prasarana di area 3 C dilaksanakan pada hari 21 Februari
2022-07 Maret 2022 dengan hasil:

No Nama barang Jumlah barang Kondisi


1. Bed pasien 8 Baik
2. Matras 8 Baik
3. Bed side cabinet 8 Baik
4. Regulator oksigen 8 Baik
5. Standart infus 8 Baik
6. Hand rub 8 Baik
7. Papan DPJP dan perawat 8 Baik
jaga
8. Iphone 8 Baik
9. Kursi bulat penunggu 8 Baik
10. Kipas dinding 4 Baik
11. Wastafle 1 Baik
12. Lampu 8 Baik
13. Tirai 8 Baik
14. Jendela 4 Baik
Tidak ditemukan sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan fungsi
di ruang kelas 3 C Bima RSUD Jombang.

Denah Ruang Bima Kelas 3 C


4.2.3 Hambatan
Pada saat pendataan sarana prasarana di ruang Bima 3 C tidak terdapat
hambatan yang berarti.
4.2.4 Dukungan
Mahasiswa mendapat dukungan dari perawat ruangan dan difasilitasi
dalam menggali data tertulis dari ruangan serta mencocokkan dengan
realita di ruangan.
4.3 Model Pemberian Asuhan Keperawatan (M3)
4.3.1 Persiapan
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan keempat
unsur yaitu: standar, proses, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP
yang akan menentukan kualitas produksi atau jasa layanan keperawatan.
Persiapan yang dilakukan antara lain:
1. Setelah di bentuk penanggung jawab pelaksaan MAKP kemudian
proposal MAKP di susun
2. Menyiapkan pelaksaan MAKP.

Berdasarkan hasil pengkajian kelompok menerapkan model asuhan


keperawatan primer (primary nursing) sebagai berikut:
Tim Medis Kepala Ruangan Sarana RS

Perawat Primer I Perawat Primer II

Perawat Associate Perawat Associate

Bed Pasien Bed Pasien

Bagan Pengembangan MAKP: Keperawatan Primer (Nursalam, 2012).

Keterangan:
Garis Komando
4.3.2
Garis Koordinasi

Pelaksanaan
1. Penerapan MAKP primary nursing dilaksanakan pada minggu kedua pada
tanggal 21 Februari 2022- 07 Maret 2022. pembagian peran selama lima
hari oleh mahasiswa profesi ners Unipdu Jombang berperan sebagai
KARU, PP, PA, Perawat IGD dan dokumentasi.
2. Pada minggu pertama melakukan pengkajian, pengelolahan data dan
penyusunan proposal dengan pembagian shif, jadwal shif dan absensi
(terlampir).
4.3.3 Hambatan
Hambatan yang ditemui pada saat pelaksanaan MAKP primary nursing
yaitu di lakukan hanya secara role play.
4.3.4 Dukungan
Adanya dukungan dari pembimbing klinik dan akademik yang rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan sosialisasi
MAKP. Ruangan memberikan kesempatan dan dukungan pada mahasiswa
praktik manajemen dalam mengaplikasikan peran dalam penerapan MAKP
primary nursing. Target yang ingin dicapain yaitu persamaan persepsi
tentang pemahaman MAKP dan pengaruhnya terhadap kepuasan pasien.
4.4 Penerimaan Pasien Baru
4.4.1 Persiapan
Persiapan penerimaan pasien baru mulai dilaksanakan pada minggu
kedua. Persiapan yang dilakukan antara lain:
1. Setelah dibentuk penanggung jawab dari pelaksanaan penerimaaan
pasien baru kemudian disusun proposal penerimaan pasien baru
2. Kepala ruangan memberi tahu dengan adanya pasien baru kepada
perawat primer
3. Sedangkan perawat primer meminta bantuan perawat asosiate untuk
menyiapkan berkas-berkas dan tempat tidur pasien baru
4. Kepala ruangan menanyakan lagi kepada perawat primer tentang
kelengkapan untuk penerimaan pasien baru
5. Perawat primer menyebutkan hal-hal yang telah disiapkan
4.4.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan penerimaan pasien baru dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 23 Februari 2022 jam 09.00 WIB. Pengetahuan dan sikap
mengenai pelaksanaan penerimaan pasien baru yaang benar, kelompok
telah mempraktekkan penerimaaan pasien baru datang dikelas 3 C.
Kegiatan penerimaaan pasien baru yang dihadiri oleh pembimbing klinik
dilakukan 1 kali. Yang berperan adalah:
Kepala Ruangan : Aisyah, S.Kep
Perawat Primer : Nurul Malikhatun Nisa’, S.Kep
Melinda Selly Ary Setya, S.Kep
Perawat Asosiate : Dede Ri’ayatul Muamalah, S.Kep
Siti Khalilah, S.Kep
Perawat IGD : Vilasufah Zayn, S.Kep
Dokumentasi : Fendi, S.Kep
M. Zainul atho’illah, S.Kep
Supervisor `: Niken Sri Wahyuni, S.Kep., Ns
Mukhoirotin, S.Kep., Ns, M.Kep
Pembimbing Akademik: Mukhoirotin, S.Kep., Ns, M.Kep
Penanggung Jawab : Vivi Firizqy Amalia, S.Kep

Diantara pelaksanaannya adalah:

1. Adanya telepon atau informasi dari IGD ke kepala ruangan untuk


menginformasikan bahwa adanya pasien batu yang akan masuk ke
Ruang Bima
2. Kepala ruangan menginformasikan kepada PP bahwa ada pasien baru
dan KARU memberikan tugas ke PP untuk mempersiapkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh pasien baru yaitu lembar penerimaan
pasien baru, informed consent informasi dan edukasi pasien terkait hak
dan kewajiban pasien, diagnosa penyakit, fungsi penggunaan gelang,
resiko jatuh, manajemen nyeri, teknik mencuci tangan dan fasilitas
rumah sakit yang diterima pasien.
3. PP menyuruh PA untuk menyiapkan kamar atau kelas yang sudah di
pedan
4. KARU dan PP menyambut pasien dan keluarga dengan memberi
salam serta memperkenalkan diri dan PP pada klien/keluarga
5. PP melakukan operan dengan perawat IGD
6. PP bersama PA menunjukkan/mengorientasi tempat dan fasilitas yang
ada di Ruang Bima, kemudian PP mengisi lembar pasien masuk serta
menjelaskan mengenai beberapa hal yang tercantum dalam lembar
penerimaan pasien bariu
7. Di tempat tidur pasien, PP melakukan anamnesa dengan dibantu oleh
PA
8. Ditanyakan kembali keepada pasien dan keluarga meengenai haal-hal
yang belum dimengerti
9. PP, pasien dan keluarga menandatangani lembaar penerimaan pasien
baru
10. PP dan PA kembali ke Nurse Station

4.4.3 Hambatan
Selama penerimaan pasien baru terdapat hambatan, kelompok tidak
mendapatkan pasien baru tetapi menggunakan pasien yang sudah 2 hari
pindah ke Ruang Bima. Selain itu kelompok tidak menggunakan pasien
pada area kelas 3C karena pada saat roleplay akan berlangsung keluarga
pasien sedang keluar, sehingga kelompok mengambil pasien pada kelas
3B.
4.4.4 Dukungan
Ruangan mendukung san mengikuti saat penerimaan pasien baru dan
mahasiswa melakukan kegiatan penerimaan pasien baru. Pembimbing
klinik, pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Masukan dari pembimbing ruangan, yang saat itu diwakili oleh ibu
Lilik Asrumi, S.Kep.Ns selaku wakil kepala ruangan yaitu:
1. Penanggung jawab hanya membuka dan mebagi peran, tidak
memerintah dialog yang akan diperankan dengan membacakan narasi
terlebih dahulu
2. Pada saat menerima telepon seharusnya dipastikan dulu apakan kamar
bed kosong sudah terkonfirmasi dan konfirmasi kembali jika siap
mengirim pasien
3. Pemberian edukasi tentang bed, ruangan, penggunaan iphone, dan cara
mencegah resiko jatuh.

4.5 Timbang Terima Keperawatan


4.5.1 Persiapan
Persiapan timbang terima mulai direncanakan pada minggu kedua.
Persiapan yang dilakukan antara lain:
1. Setelah dibentuk penanggung jawab dari pelaksana timbang terima
keperawatan kemudian mulai disusun proposal timbang terima.
2. Menyusun format timbang terima keperawatan serta petunjuk teknis
pengisiannya.
3. Menyiapkan status semua pasien kelolaan yang akan dilakukn
timbang terima keperawatan
4. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.

4.5.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan timbang terima keperawatan dilaksanakan pada minggu
kedua. Timbang terima pada shif pagi dilaksanakan jam 09.00. untuk
mendapatkan persepsi yang sama dan peningkatan ketrampilan,
pengetahuan, dan sikap mengenai pelaksanaan timbang terima yang benar,
kelompok telah mempraktikkan timbang terima setiap pergantian shif jaga
yang dibimbing dan diarahkan oleh pembimbing akademik dan
pembimbing klinik.
Pelaksanaan timbang terima dimulai dari ners station, PP yang
bertugas pada shif tersebut menyampaikan identitas klien, data fokus,
masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan intervensi yang
belum/akan dilaksanakan serta pesan khusus/hal-hal penting. kegiatan
timbang terima yang dihadiri oleh pembimbing klinik dilakukan 1 kali,
berlangsung pada hari rabu, tanggal 23 Februari jam 13.00 WIB. Yang
berperan adalah:
 KARU : Aisyah S.Kep
 PP pagi : Vivi Firizqy Amalia, S.Kep
 PA pagi : Melinda Selly Ary S, S.Kep
 PP siang : Fendi, S.Kep
 PA siang : Siti Khalila S.Kep
Jumlah pasien kelolaan orang dengan perincian: 0 orang pasien
dengan total care, 1 orang pasien dengan parsial care dan 0 orang dengan
minimal care.

4.5.3 Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima tidak ada hambatan. Pada saat
pelaksanaan berjalan dengan lancar. Berjalan sesuai dengan alur
pelaksanaan timbang terima.
4.5.4 Dukungan
Pihak Ruangan Ruang BIMA khususnya dari Kepala Ruangan dan
pembimbing ruangan sangat mendukung dan mengikuti kegiatan pada saat
mahasiswa melakukan timbang terima keperawatan. Pembimbing klinik
dan pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung atau
tidak langsung dalam pelaksanaan timbang terima keperawatan.
Masukan dari pembimbing ruangan
1. PJ timbang terima seharusnya setelah membuka role play seharusnya
menjelaskan definisi, tujuan dan alur dari timbang terima keperawatan
sesuai dengan mekanismenya.
2. PJ menjelaskan dan memperkenalkan siapa saja yang berperan dalam
prosesi role play timbang terima keperawatan.
3. KARU seharusnya menanyakan jumlah pasien kelola terlebih dahulu.
4. PP harusnya menyebutkan diagnosa keperawatan yang sudah teratasi
dan belum teratasi pada masing-masing pasien pada PP berikutnya.
5. Sebelum timbang terima PP pagi seharusnya mengecek kondisi
terakhir pasien kelolaan, apakah ada pasien baru atau pasien KRS,
apakah ada pasien yang masih operasi atau tidak.
6. PP pagi harus menjelaskan TTV terakhir pada kondisi pasien.
7. PP siang harus lebih aktif menggali informasi dari PP pagi terkait
kondisi pasien.
4.6 Sentralisasi Obat
4.6.1 Persiapan
Persiapan yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan sentralisasi obat yaitu:
1. Menentukan pasien yang akan dijadikan subjek sentralisasi obat
2. Melakukan persiapan pelaksanaan sentralisasi obat meliputi inform
consent, lembar serah terima obat, daftar dan cara pemberian obat
sesuai SPO, kotak sentralisasi obat.
3. Menyiapkan proposal dan skenario pelaksanaan sentralisasi obat
4. Menyiapkan undangan untuk supervisor dan pembimbing
4.6.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Februari
2022 pukul 10.00 WIB di ruang Bima. Nama mahasiswa yang berperan
yaitu:

1. Kepala Ruangan : Melinda Selly A.S., S.Kep


2. Perawat Primer : 1. Dede Ri’ayatul Muamalah, S.Kep
3. Perawat Associate : 1. Fendi, S.Kep
4. Penanggung Jawab : Vilasufah Zayn, S.Kep
5. Dokumentasi : 1. Aisyah, S.Kep
6. Farmasi : 1. M. Zainul Atho’illah, S.Kep
7. Supervisor :1. Mukhoirotin, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Niken Sri Wahyuni, S.Kep.Ns
3. Lilik Asrumi, S.Kep.,Ns
8. Pembimbing :1. Mukhoirotin S.,Kep.,Ns M.,Kep
2. Niken Sri Wahyuni S.Kep.Ns

Alur pelaksanaannya yaitu:

1. Perawat Primer mengucapkan salam dan melaporkan kegiatan


sentralisasi kepada Karu
2. Karu menanyakan persiapan sentralisasi obat oral dan injeksi
3. PP menyebutkan hal-hal yang sudah disiapkan
4. Karu memeriksa kelengkaapan administrasi sentralisasi obat (meliputi:
informed consent, formulir pemberian obat oral dan injeksi, lembar
serah terima obat)
5. PP menerima obat dari depo farmasi, dengan model unit day dose
6. PP melakukan pencatatan pada format penerimaan obat oral dan injeksi
yang meliputi: identitas pasien, nama obat, dosis dan cara
pemberiannya, jumlah obat yang diterima dari farmasi, jam nama
penerima obat
7. PP dan PA menjelaskan informed consent sentralisasi obat
8. PP dan PA menyiapkan kartu serah terima obat oral
9. PP memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien mengenai
nama obat yang akan diberikan, manfaat, dosis, cara pemberian, efek
samping dan kontraindikasinya
10. PP dan PA memberikan obat oral kepada pasien sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan
11. PA memberikan obat kepada pasien dengan melibatkan keluarga
12. Kemudian PA menandatangani format pemberian obat oral maupun
injeksi serta mengobservasi efek samping dan obat yang telah diberikan
13. Karu mengecek kembali kotak disentralisasi obat dan
pendokumentasian sentralisasi obat
4.6.3 Hambatan
Dalam pelaksanaan sentralisasi obat terdapat beberapa hambatan yaitu
kelompok kurang memahami alur sehingga tidak memerankan saat
petugas farmasi menyerahkan obat dan juga ketika meletakaan obat di
kotak sentralisasi obat.
4.6.4 Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa antara lain perawat ruangan
Bima memberikan informasi jika akan dilaksanakan sentralisasi obat
pasien baru maupun pasien yang akan pulang sehingga mahasiswa mampu
mengamati dan memahami alur pelaksanaan sentralisasi obat.
Masukan yang diberikan pembimbing ruangan dan akademik yaitu
peran petugas farmasi harus ditampilkan saat mengirimkan obat serta
pelaksaan sentralisasi obat di kotak obat belum ditampilkan pada saat
roleplay.
4.7 Discharge Planning
4.7.1 Pesiapan
Persiapan discharge planning dilakukan antara lain:
1. Setelah dibentuk penanggung jawab discharge planning kemudian
mulai disusun proposal discharge planning.
2. Menyusun format kuesioner kepuasan pasien dan lembar discharge
planning, menyiapkan obat pasien, beserta leaflet untuk kasus Nutrisi
Untuk Pasien Pasca Operasi.
3. Menyiapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan discharge planning.
4. Mengadakan pendekatan dengan pasien dan keluarga mengenai rencana
pelaksanaan discharge planning.
4.7.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai dari minggu ke-2, dimana
mahasiswa melakukan discharge planning pada pasien baru. Kegiatan
discharge planning yang pertama di hadiri oleh pembimbing klinik dan
pembimbing akademik via zoom pada Rabu tanggal 23 Februari dan Sabtu
26 Februari 2022 pukul 10.00 dan yang berperan adalah:

DPJP : Fendi S.Kep

KARU : Melinda Selly S. Kep pada hari Rabu, kemudian pada roleplay
kedua Karu: Zainul Atho’ilah S. Kep

PP : Aisyah S. Kep

PA : Vivi Virizqi, S. Kep

Discharge planning diberikan pada Keluarga Ny.N dengan


diagnosa P.O Fraktur Tibia Plateau dan Keluarga Nn.H dengan diagnosa
P.O Fraktur Humerus Dextra Pasien dan keluarga di beri penjelasan
mengenai penyakit Fraktur. Dengan langkah sebagai berikut:

1. DPJP menganjurkan pasien KRS, PP memberikan HE (Health


Education) kepada klien dan keluarga. HE yang diberikan tentang
penyakit, diit, dan perawatan di rumah.
2. Health education yang diberikan selain secara lisan diberikan juga
secara tertulis menggunakan leaflet.
3. Setelah pasien dan keluarga mendapatkan health education, keluarga
pasien menandatangani form discharge planning.
4. Pelaksanaan discharge planning didokumentasikan dalam format
tersendiri.
4.7.3 Hambatan
Pada hari Rabu hambatan terjadi karena kurang maksimal dalam
pelakdanaan role play discharge planning, sehingga dianjurkan mengulang
pada hari sabtu. Pada hari Sabru, terdapat hambatan kurang
menyampaikan bila ada kegawatdaruratan dirumah, apa yang harus
dilakukan keluarga pasien selama pelaksaaan discharge planning.

4.7.4 Dukungan
Pembimbing ruangan dan pembimbing akademik memberikan
dukungan penuh pada kelompok untuk melaksanakan discharge planning
pada pasien. Format discharge planning sudah tersedia.
Masukan dari pembimbing ruangan dan pembimbing akademik:
a. Pada hari Rabu hambatan terjadi karena kurang maksimal dalam
pelaksanaan role play discharge planning ada beberapa berkas penting
yang tidak dilampirkan sehingga dianjurkan mengulang pada hari
sabtu.
b. Pada hari Sabtu Kurangnya penjelasan ke keluarga jika terjadi
kegawatdaruratan dirumah, apa yang harus dilakukan.
4.8 Supervisi Keperawatan
4.8.1 Persiapan
Supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi supervisi dan
administrasi penunjang yang meliputi instrument supervisi lengkap dengan
parameter penilaian, laporan hasil kegiatan supervisi serta
pendokumentasian hasil supervisi.
Pada tahap ini kelompok mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Menetapkan tindakan injeksi intravena bolus sebagai kegiatan yang


akan disupervisi oleh kepala ruangan.
b. Menetapkan alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi
tentang injeksi intravena bolus.
c. Penanggung jawab kegiatan menyusun proposal supervisi kegiatan,
materi supervisi dan mekanisme supervisi.
d. Menetapkan instrument supervisi dan format lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan supervisi injeksi intravena bolus.
e. Konsultasi proposal supervisi tentang injeksi intravena bolus kepada
pembimbing akademik dan pembimbing klinik.
4.8.2 Pelaksanaan
Kegiatan supervisi perawatan diruang Bima C dilakukan satu kali, yaitu
pada hari Sabtu, 26 Feb 2022 jam 10.00 WIB pada pasien Tn. ”N” yang
berperan adalah sebagai berikut:
 KARU : Fendi, S.Kep
 PP : Vivi Firizqy Amalia, S.Kep
 PA : Vilasufah Zayn, S.Kep
Pelaksanaan supervisi injeksi intravena bolus berlangsung sesuai
dengan rencana dan anggota kelompok hadir pada saat pelaksanaannya.
Adapun alur pelaksanaanya dimulai dari persiapan instrumen supervisi
injeksi intravena bolus dan format pendokumentasian supervisi injeksi
intravena bolus oleh Karu sebagai supervisor, Karu menyampaikan tujuan
dari kegiatan supervisi injeksi intravena bolus tersebut. Karu menilai
pelaksanaan injeksi intravena bolus dari persiapan sampai selesai.

Karu yang diperankan oleh Fendi memberikan penilaian kepada PA


dimana ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan SOP
yang ada.

4.8.3 Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi keperawatan, ada hambatan
yaitu karu tidak mempertanyakan persiapan alat ke perawat pelaksana,
karu tdak memberikan kesempatan feedback pada perawat pelaksana
untuk klarifikasi tindakan yang sudah dilakukan, karu tidak memberikan
reword atau ucapan terima kasih. Karu tidak menjelaskan tujuan supervisi,
4.8.4 Dukungan
Adanya bimbingan dari pembimbing akademik dan pembimbing
ruangan yang memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan
supervisi.
Masukan dari pembimbing ruangan dan pembimbing akademik yaitu:

1. PA tidak menjelaskan efek samping obat yang diberikan.


2. KARU tidak harus memberitahu akan dilaksanakan supervisi kepada
PA dan PP.

4.9 Ronde Keperawatan


4.9.1 Persiapan
Persiapan Ronde Keperawatan dilakukan oleh kelompok pada minggu
kedua pelaksanaan. Persiapan kasus dilakukan pada hari ketiga minggu
kedua dan 3 hari sebelum pelaksanaan Ronde Keperawatan, dengan uraian
sebagai berikut:
1. Menyusun proposal kegiatan Ronde Keperawatan dengan menetapkan
pasien yang akan dijadikan kasus dalam Ronde Keperawatan yang
mana dikarekan oleh hari rawat yang lama beserta penyakit komplek.
2. Penanggung jawab kegiatan menyusun resume kasus Ronde
Keperawatan berdasarkan masalah prioritas serta ter-update.
3. Menyiapkan resume keperawtan pasien selama dirawat.
4. Konsultasi proposal pada pembimbing akademik dan pembimbing
ruangan terkait resume kasus yang digunakan untuk melaksanakan
Ronde Keperawatan.
4.9.2 Pelaksanaan
Ronde Keperawatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 05 Maret 2022
pukul 10.00 di ruang edukasi Bima dengan topik Asuhan keperawatan
dengan diagnosa Post Op Craniotomy H+13. Pasien yang dijadikan
sebagai topik ronde yaitu Ny.L Bed C3 Paviliun Bima RSUD Jombang.
Kegiatan Ronde Keperawatan ini hadiri oleh:
1. Pembimbing dari ruangan paviliun BIMA ibu Niken Sri Wahyuni,
S.Kep.,Ns beserta ibu Lilik Asrumi, S.Kep.,Ns
2. Ahli Gizi paviliun BIMA ibu Fajar Santiksari, A.Md.,Gz
3. Mahasiswa Profesi Ners Unipdu Kelompok 3 sebanyak 9 orang
Pengorganisasian:
1. Kepala ruangan : M. Zainul Atho’ilah, S.Kep
2. Perawat primer : 1) Vilasufah Zayn, S.Kep
2) Siti Khalila, S.Kep
3. Perawat associate: 1) Vivi Firizqy Amalia, S.Kep
2) Dede Ri’ayatul Muamalah, S.Kep
4. Perawat konselor: 1) Fendi, S.Kep
5. Moderator : Nurul Malikhatunisa’, S.Kep
6. Dokumentasi : Aisyah, S.Kep
7. Penanggung jawab: Melinda Selly Ary Setya, S.Kep
8. Supervisor : 1) Mukhoirotin, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2) Niken Sri Wahyuni, S.Kep.,Ns
3) Lilik Asrumi, S.Kep.,Ns
9. Pembimbing : 1) Mukhoirotin, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2) Niken Sri Wahyuni, S.Kep.,Ns

4.9.3 Hambatan
Pelaksanaan Ronde Keperawatan berjalan dengan lancar sesuai dengan
rencana kegiatan yang telah ditetapkan dalam proprosal. Tetapi, kasus
terbaru dari masalah keperawatan prioritas baru ditemukan pada pagi hari
sebelum jam pelaksanaan ronde dimulai. Meski persiapan sebelumnya
sudah matang kami mampu untuk menyesuaikan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang terjadi pada saat itu, namun pengaruh yang kita dapat dari
kejadian ini memberikan poin dukungan sebagai topik pada diskusi
pelaksaan Ronde Keperawatan.
4.9.4 Dukungan
Ruangan sangat mendukung adanya kegiatan Ronde Keperawatan, dan
kepala ruangan paviliun Bima memberikan ruang untuk mahasiswa lebih
mengungkapkan akan usulan pendapat dan memberikan arahan apabila
usulan terlalu melenceng atau belum sesuai. Berikut masukan dari Kepala
ruangan paviliun Bima:
a) Melengkapi data agar lebih sinkron
b) Tambahkan satu peran perawat primer penanggung jawab pasien yang
menguasai keadaan pasien secara keseluruhan.
4.10 Dokumentasi Asuhan Keperawatan
4.10.1 Persiapan
Pendokumentasian data pasien beserta asuhan keperawatan dilakukan
pada tanggal 21 Februari – 07 Maret 2022. Mahasiswa menyiapkan
kelengkapan format rekam medis, antara lain :
1. Lembar persetujuan umum (General Consent)
2. Persetujuan ruang perawatan
3. Lembar pengkajian awal medis rawat inap
4. Lembar assesment awal keperawatan rawat inap
5. Lembar diagnosa keperawatan/ masalah kolaboratif
6. Catatan perkembangan pasien terintergrasi (CPPT)
7. Lembar implementasi
8. Lembar observasi
9. Lembar pengkajian & intervensi risiko jatuh
10. Lembar intervensi risiko dekubitus
11. Lembar catatan pemberian obat
12. Lembar discharge planning
4.10.2 Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pendokumentasian mulai tahap melengkapi cover,
lembar pengkajian pasien, lembar diagnosa keperawatan/ masalah
kolaboratif, lembar catatan perkembangan pasien terintergrasi (CPPT),
lembar implementasi, lembar observasi, lembar pengkajian & intervensi
risiko jatuh, lembar intervensi risiko dekubitus, lembar catatan pemberian
obat dan lembar discharge planning. Lembar observasi harian dan catatan
perkembangan pasien diisi lengkap sesuai dengan kondisi pasien. Seluruh
pendokumentasian dilakukan oleh perawat primer dan dibantu oleh
perawat associate. Perawat primer dan perawat associate melakukan
dokumentasi keperawatan berdasarkan wewenangnya masing-masing.
4.10.3 Hambatan
Pelaksanaan awal MAKP terdapat hambatan yang dialami oleh
kelompok, yakni terjadi kebingungan tentang bagaimana kelanjutannya
dan apa saja yang harus dipersiapkan juga kurangnya komunikasi antar
anggota kelompok pada saat pergantian shift yang menyebabkan kurang
lengkapnya data pada pendokumentasian dalam asuhan keperawatan untuk
pasien kelolaan.
4.10.4 Dukungan
Kepala ruangan, pembimbing ruangan dan pembimbing akademik
memberikan dukungan dalam pelaksanaan praktik keperawatan
manajemen di Ruang Bima
4.11 Money (M4)
4.11.1 Persiapan
Pada tahap persiapan kelompok mempersiapkan rekam medik bayangan
dan lembar discharge planning untuk mencatat jenis layanan pasien dan
tanggal keluar rumah sakit.
4.11.2 Pelaksanaan
Selama pelaksanaan MAKP didapatkan 19 pasien di area kelolaan 3 C
dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Pasien Jenis Pasien Tanggal KRS

1 Ni’amah BPJS Jumat, 25 Februari 2022

2 Hari Purnomo BPJS Senin, 21 Februari 2022

3 M. Abie Umum Jumat, 25 Februari 2022

4 Nanang kristanto Jasaraharja BPJS Sabtu, 26 Februari 2022

5 Arief Budi BPJS+Kemenkes Kamis, 24 Februari 2022


Covid

6 Anieta BPJS Jumat, 25 Februari 2022

7 Herlina Jasaraharja-BPJS Sabtu, 26 Februari 2022

8 Lasini BPJS Minggu, 06 Maret 2022

9 Tuminah BPJS NPBI Kamis, 03 Maret 2022


10 Yussia BPJS NPBI Senin, 01 Maret 2022

11 Rizki Arilianto Jasaraharja-BPJS Rabu, 04 Maret 2022

12 Kristian Jasa raharja-BPJS Selasa, 03 Maret 2022

13 Syinta BPJS-NPBI Rabu, 04 Maret 2022

14 Usman BPJS Rabu, 04 Maret 2022

15 Suji Jamila Jasa Raharja-BPJS Rabu, 04 Maret 2022

16 Ahmad Muhaimin BPJS -

17 M. Vikri Rehan JKN -

18 Miftakhul Andri BPJS Minggu, 06 Maret 2022

19 Muhammad Dwi BPJS PBI -

4.11.3 Hambatan
Tidak terdapat hambatan yang berarti dalam pelaksanaan pendataan
kelengkapan M4 pada pasien.
4.11.4 Dukungan
Pembimbing ruangan dan pembimbing akademik memberikan
dukungan penuh pada kelompok untuk melaksanakan pendataan
kelengkapan data M4 pada pasien.

4.12 Market (M5)


4.12.1 Persiapan

4.12.2 Pelaksanaan

4.12.3 Hambatan

4.12.4 Dukungan
BAB V
EVALUASI KEGIATAN

Bab ini menguraikan tentang evaluasi pelaksanaan kegiatan praktik manajemen


keperawatan mulai dari Penatalaksanaan Ketenagaan Keperawatan, MAKP,
Penerimaan Pasien Baru, Timbang Terima, Sentralisasi Obat, Discharge Planning,
Supervisi Keperawatan, Ronde Keperawatan, dan Dokumentasi Keperawatan.
Evaluasi ini meliputi evaluasi struktur, evaluasi proses, dan evaluasi hasil.

5.1 Penataan Ketenagaan Keperawatan (M1)


5.1.1 Evaluasi Struktur
Kelompok mempersiapkan buku catatan harian dalam penataan ketenagaan
keperawatan. Buku ini diisi oleh kepala ruangan, adapun isi yang tertera
didalamnya adalah: jumlah pasien perhari, tingkat ketergantungan pasien,
BOR harian dan pembagian pasien kelolaan.
5.1.2 Evaluasi Proses
Pada tahap pelaksanaan tidak ditemukan adanya hambatan yang berarti
karena format format yang dibutuhkan telah disiapkan sebelum pelaksanaan
kegiatan dan tersedianya acuan dalam perhitungan kebutuhan tenaga
keperawatan.
5.1.3 Evaluasi Hasil
Selama pelaksanaan praktik manajemen kebutuhan tenaga perawat rata- rata
per hari dapat terpenuhi sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien.
Kepala ruangan, perawat primer, dan perawat associate memenuhi
kebutuhan yang diperlukan serta memberikan masukan berupa data
mengenai ruang Bima dan kritikan mengenai alur MAKP yang sudah
direncanakan.
5.2 SARANA PRASARANA (M2)
5.2.1 Evaluasi Struktur
Kelompok mempersiapkan alat tulis untuk mendata sarana prasarana di
ruang bima kelas 3 C dan diisi apabila terdapat kerusakan sarana prasarana
5.2.2 Evaluasi Proses
Pada tahap pelaksanaan tidak ditemukan hambatan yang berarti sehingga
pendataan sarana prasarana dapat terlaksana dengan baik.
5.2.3 Evaluasi Hasil
Selama pelaksananaan praktik manajemen sarana dan prasarana di ruang
Bima tercatat masih dalam kondisi yang baik dan layak digunakan.
5.3 Sistem MAKP (M3)
5.3.1 Evaluasi Struktur
Kelompok menggunakan metode primary nursing. Pada pelaksanaan
MAKP telah terbentuk struktur organisasi kelompok, Gan Chart kegiatan,
jadwal dinas, daftar peran, uraian tugas kepala ruangan, perawat primer,
dan perawat associate serta alur pelaksanaan MAKP. Setiap kegiatan yang
ada dalam MAKP telah ditentukan penanggung jawabnya mulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi.
5.3.2 Evaluasi Proses
Dalam proses pelaksanaan sistem MAKP, setiap mahasiswa telah
menjalankan tugasnya sesuai peran masing- masing yang tercantum dalam
uraian tugas, jadwal dinas, dan peran yang didapatkan.
5.3.3 Evaluasi Hasil
Sistem MAKP yang dijalankan mahasiswa pada pasien di ruang Bima
sudah dilaksanakan sesuai peran masing- masing. Hal ini terjadi tidak lain
adalah karena dukungan perawat ruangan, bimbingan dari pembimbing
akademik maupun ruangan, serta terlaksananya komunikasi yang baik
antar anggota kelompok. Evaluasi hasil didapatkan pada kepuasan pasien
selama dilakukan perawatan di ruang kelolaan mahasiswa. Hasil tingkat
kepuasan sebelum MAKP didapatkan presentase sangat puas sebesar 12%,
puas sebesar 50%, tidak puas 25% dan sangat tidak puas sebesar 13%.
Sedangkan hasil evaluasi penguraian MAKP primary nursing terhadap
kepuasan pasien didaparkan keluarga pasien merasa puas dengan tingkat
presentasi 65,5, sangat puas 33,3%, tidak puas 1,19%.
5.4 Penerimaan Pasien Baru
5.4.1 Evaluasi Struktur
1. Sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar penerimaan
pasien baru, informed consent sentralisasi obat, format pengkajian, nursing
kit, status, lembar kuisioner tingkat kepuasan pasien dan lembar tata tertib
pasien dan penunjang
2. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh KARU, PP, PA
sedangkan pada shift siang dilakukan oleh PP dan PA.
5.4.2 Evaluasi Proses
Kegiatan penerimaan pasien baru yang dihadiri oleh pembimbing
klinik berlangsung pada hari Rabu tanggal 23 Februari 2022 jam 09.30
WIB. Pada Minggu ke dua. Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan alur dan mekanisme yang telah disusun. Selama
pelaksanaan penerimaan pasien baru tidak terdapat hambatan
5.4.3 Evaluasi Hasil
Pada proses pelaksanaan, hasil yang dapat disimapulkan pembimbing
adalah baik dan selalu tingkatkan komunikasi. Dengan alasan persiapan,
pelaksanaan dan program sesuai dengan prosedur penerimaan pasien baru.
Pelaksanaan penerimaan pasien baru telah dilaksanakan pada setiap ada
pasien baru, hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan perawat
Ruang Bima dan bimbingan dari pembimbing.
Adapun masukan dari pembimbing ruangan adalah saat ada pasien
baru, kepala ruangan harus mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada PP
apakah ada ruangan siap atau tidak. Operan pasien baru dari petugas ruang
sebelumnya dengan perawat ruangan, perawat ruangan harus mengecek
mulai dari identitas, keadaan pasien, penyakit pasien, penggunaan pasien,
resiko jatuh, manajemen nyeri, ansietas, lokasi Ruang Bima secara
menyeluruh, cara pembuangan sampah bagi keluarga pasien dan mencuci
tangan. Sedangkan dari pembimbing akademik memberikan masukan
harus ada pembagian peran yang jelas, sehingga alur dapat dipahami
dengan jelas.
5.5 Timbang Terima
5.5.1 Evaluasi Struktur
Pada pelaksanaan timbang terima, Karu, PP1, PP2, PA1, dan PA2
mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing sehingga dalam
pelaksanaan timbang terima tidak ada kesalahan dalam tugas dan
kewajiban baik dalam tindakan keperawatan maupun pada saat timbang
terima.
Pada timbang terima sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain: format timbang terima dan status pasien. kelompok
shif timbang terima sesuai dengan jaga shif malam ke shif pagi. Kepala
ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shif antara shif malam ke shif pagi.
5.5.2 Evaluasi Proses
Kegiatan timbang terima yang dihadiri oleh pembimbing klinik
dilakukan 1 kali, berlangsung pada hari Rabu, tanggal 23 Februari 2022
jam 09.00 WIB.
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan bertugas shif
berikutnya, dimana yang berperan melakukan timbang terima adalah
perawat primer yang bertanggung jawab terhadap pasien kepada perawat
primer shif berikutnya. Adapun urutan pelaksanaan dimulai dari nurse
station dimana PP yang bertugas shif itu menyampaikan masalah
keperawatan pasien, dan data focus, intervensi yang sudah dilakukan dan
intervensi yang belum atau akan dilaksanakan serta pesan khusus atau hal-
hal yang penting, setelah itu timbang terima dilanjutkan untuk klarifikasi
data dan validasi terhadap pasien dan diakhiri penandatanganan laporan
timbang terima oleh kepala ruangan dan penyerahan rekam medis pasien.
Selama pelaksanaan timbang terima tidak ada hambatan. Pada saat
pelaksanaan berjalan dengan lancar. Berjalan sesuai dengan alur
pelaksanaan timbang terima.
5.5.3 Evaluasi Hasil
Pada proses pelaksanaan, hsil yang dapat disimpilkan pembimbing
adalah baik tetapi selalu ditingkatkan komunikasi. Dengan alasan
persiapan, pelaksanaan dan progam sesuai dengan prosedur timbang
terima. Pelaksanaan timbang terima telah dilakukan pada setiap pergantian
shif dengan baik, hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan
perawat ruangan BIMA dan bimbingan dari pembimbing.
Adapun masukan dari pembimbing ruangan adalah PJ timbang terima
seharusnya setelah membuka role play seharusnya menjelaskan definisi,
tujuan dan alur dari timbang terima keperawatan sesuai dengan
mekanismenya; PJ menjelaskan dan memperkenalkan siapa saja yang
berperan dalam prosesi role play timbang terima keperawatan; KARU
seharusnya menanyakan jumlah pasien kelola terlebih dahulu; PP harusnya
menyebutkan diagnosa keperawatan yang sudah teratasi dan belum teratasi
pada masing-masing pasien pada PP berikutnya; Sebelum timbang terima
PP pagi seharusnya mengecek kondisi terakhir pasien kelolaan, apakah ada
pasien baru atau pasien KRS, apakah ada pasien yang masih operasi atau
tidak; PP pagi harus menjelaskan TTV terakhir pada kondisi pasien; PP
siang harus lebih aktif menggali informasi dari PP pagi terkait kondisi
pasien.
5.6 Sentralisasi Obat
5.6.1 Evaluasi Struktur
Untuk pelaksanaan sentralisasi obat, kelompok sebelumnya melakukan
persiapan selama 2 hari mulai dari persetujuan sentralisasi obat, lembar
serah terima obat, dan proposal sentralisasi obat yang berisi pembagian
peran, mekanisme alur pelaksanaan, serta evaluasi pelaksanaan kegiatan
sentralisasi obat.
5.6.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu kedua praktik
profesi manajemen keperawatan tepatnya hari Kamis, 24 Februari 2022
pukul 10.00 WIB. Pelaksanaan sentralisasi obat melibatkan Karu, PP, PA,
dan keluarga pasien. Pelaksanaan sentralisasi obat kurang berjalan
maksimal karena ada beberapa alur yang tidak sesuai dengan mekanisme
pelaksanaan yang tertulis di proposal, seperti tidak adanya peran petugas
farmasi dan pengadaan kotak sentralisasi obat.
5.6.3 Evaluasi Hasil
Pada proses pelaksanaan sentralisasi obat, format sentralisasi obat
sudah lengkap namun mahasiswa masih belum terlalu paham mengenai
alur dalam sentralisasi obat sehingga terdapat alur yang terlewat. Setelah
dilaksanakan kegiatan dan evaluasi mahasiswa menjadi lebih paham dan
mengerti alurnya. Masukan dari pembimbing akademik dan ruangan yaitu
alur dan peran roleplay harus disesuaikan dengan proposal, serta
diadakannya kotak sentralisasi obat ketika petugas farmasi mengantarkan
obat ke ruangan setelah diterima perawat.
5.7 Discharge Planning
5.7.1 Evaluasi Struktur
Proses discharge planning dapat berjalan dengan baik dengan
tersedianya format discharge planning, leaflet tentang Nutrisi Pasien Post
Op, dan obat pasien. Pengisian format discharge planning dilakukan oleh
PP.
5.7.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan discharge planning dilaksanakan dari minggu ke-2 praktek
profesi manajemen keperawatan pada hari Kamis tanggal 24 Februari
2022, karena terdapat beberapa berkas yang kurang lengkap dan alur yang
kurang sesuai dengan proposal maka diulang kembali pada hari Sabtu 26
Februari 2022 pukul 09.00. Pelaksanaan discharge planning melibatkan
DPJP, Karu, PP, PA dan pasien serta keluarga. Setiap peran melakukan
tugasnya sesuai dengan job description.
Kegiatan discharge planning yang pertama di hadiri oleh pembimbing
klinik dan pembimbing akademik via zoom, pada hari Kamis tanggal 24
Februari dan Sabtu 26 Februari 2022 pukul 09.00, dan yang berperan
adalah:

DPJP : Fendi S.Kep


KARU : Melinda Selly S.Kep (Rabu) Zainul Atho’ilah S.Kep
PP : Aisyah S.Kep
PA : Vivi Virizqi, S.Kep
5.7.3 Evaluasi Hasil
Selama pelaksanaan Discharge Planning tidak ditemui hambatan yang berarti
karena telah dilakukan breafing peran oleh penanggung jawab dan koordinasi
dengan keluarga pasien. Hanya saja ketika hari rabu berkas yang digunakan
untuk roleplay discharge planning belum lengkap (tidak ada lembar discharge
planning dan obat pulang) serta alur yang dijalankan kurang sesuai dengan
proposal. Sehingga diulang kembali pada hari Sabtu agar pelaksanaan role
play Discharge Planning lebih maksimal.

5.8 Supervisi Keperawatan


5.8.1 Evaluasi Struktur
Pada pelaksanaan supervisi, kelompok telah melakukan beberapa
persiapan yaitu persiapan instrument penilaian supervisi, format
pendokumentasian hasil supervisi, jenis kegiatan yang akan disupervisi,
menetapakan supervisor, pembagian peran sebagai Karu, PP, PA, dan
mekanisme yang harus dilakukan saat supervisi, serta melakukan evaluasi
kerja.
5.8.2 Evaluasi Proses
Kegiatan supervisi perawatan diruang Bima C dilakukan satu kali, yaitu
pada hari Sabtu, 26 Feb 2022 jam 10.00 WIB pada pasien Tn. ”N” yang
berperan adalah sebagai berikut:
 Karu : Fendi, S.Kep
 PP : Vivi Firizqy Amalia, S.Kep
 PA : Vilasufah Zayn, S.Kep
Pada saat supervisi keperawatan dimulai dengan pembukaaan yang
dilakukan oleh kepala ruangan, pada saat di nurse station supervisor
menjelaskan bahwa akan dilakukan supervisi secara langsung terhadap PA
tentang injeksi intra vena, kemudian PP langsung menyiapkan peralatan.
Setelah PP selesai menyiapkan peralatan, PP melaporkan kepada supervisor
atau kepala ruangan untuk dilakukan supervise pada PA. Maka seluruh tim
supervisi langsung ke pasien untuk melakukan injeksi melalui intra vena.
Setelah selesai maka semua tim supervisi kembali ke nurse station untuk
memberi tahu kesalahan dan nilai yang diperoleh serta memberikan reward
kepada PP atas pekerjaanya.

5.8.3 Evaluasi Hasil


Pada proses pelaksanaan, hasil yang dapat disimpulkan pembimbing
adalah baik tetapi untuk komunikasi ditingkatkan dan volume nya kurang
lantang. Adapun masukan dari pembimbing ruangan yaitu mahasiswa
tidak mempertanyakan persiapan alat ke perawat pelaksana, karu tidak
memberikan kesempatan feedback pada perawat pelaksana untuk
klarifikasi tindakan yang sudah dilakukan, karu tidak memberikan reward
atau ucapan terima kasih.
5.9 Ronde Keperawatan
5.9.1 Evaluasi Struktur
Penunjang akan terlaksananya roleplay Ronde Keperawatan diperlukan
sarana dan prasarana yaitu diantaranya persiapan pasien dengan masalah
keperawatan yang belum teratasi serta melakukan kontrak kepada pasien
dan keluarga pasien, lembar informed consent, status pasien, dan
penyusunan tim Ronde Keperawatan. Adapun tim yang terbentuk yakni
Karu, PP1, PP2, PA1, PA2, dan Konselor.
5.9.2 Evaluasi Proses
Kegiatan Ronde Keperawatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 05 Maret
2022 di Ruang Edukasi paviliun Bima. Mahasiswa yang berperan sebagai
berikut:
1. Kepala ruangan : M. Zainul Atho’ilah, S.Kep
2. Perawat primer : 1) Vilasufah Zayn, S.Kep
2) Siti Khalila, S.Kep
3. Perawat associate : 1) Vivi Firizqy Amalia, S.Kep
2) Dede Ri’ayatul Muamalah, S.Kep
4. Perawat konselor : 1) Fendi, S.Kep

Pada saat Refleksi diskusi kasus dimulai dengan pembukaan yang


dilakukan oleh kepala ruangan, kemudian PP1 penanggung jawab
pasien yang dijadikan kasus Ronde Keperawatan memaparkan asuhan
keperawatan status dan data pasien, masalah yang sudah dan belum
teratasi serta masalah terbaru yang ditemukan. Kemudian memberikan
waktu untuk PP2 memberikan tanggapan dan ditambahkan oleh PA1
dan PA2. Selanjutnya melakukan validasi terhadap data yang telah
ditemukan kepada pasien dengan mnyesuaikan setiba di hadapan pasien
serta mencatat masalah terbaru yang didapat pada saat evaluasi. Tim
Ronde Keperawatan kembali ke nurse station untuk saling berdiskusi
dan menyampaikan hasil observasi dan langsung ditindaklanjuti,
dimana kasus yang belum teratasi dengan gangguan menelan dan nyeri
akut. Namun data terbaru yang ditemukan yaitu diare.

5.9.3 Evaluasi Hasil


Selama pelaksanaan Ronde Keperawatan tidak ditemukan hambatan
yang berarti karena telah dilakukan koordinasi baik dengan pembimbing
akademik dan pembimbing ruangan, ahli gizi ruang Bima beserta
keluarga. Setelah dilasanakan Ronde Keperawatan berikut solusi yang
ditemukan untuk memecahkan masalah keperawatan pasien meliputi:
Masukan dari pembimbing ruangan dan pembimbing akademik
harusnya ada papan nama untuk membedakan antar peran, yang
menjalankan Ronde Keperawatan di pegang oleh Karu bukan moderator,
alur yang dijalankan sudah benar serta sudah melakukan informed consent
yang diisi dan di tanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien, perawat
primer yang mengajukan lembar persetujuan, dan saksi.

5.10 Dokumentasi Keperawatan


5.10.1 Evaluasi Struktur
Sistem pendokumentasian dapat berjalan dengan baik karena
pembagian tugas dan peran masing-masing perawat dalam mengisi format
dokumentasi sudah dijelaskan sebelumnya.
5.10.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan dokumentasi keperawatan dilaksanakan selama 2 minggu,
terhitung dari tanggal 21 Februari-07 Maret 2022. Pelaksanaan
dokumentasi keperawatan melibatkan Karu, PP dan PA. Setiap peran
melakukan tugasnya sesuai dengan job description masing-masing.
Kelompok menerapkan pendokumentasian PIE (Problem-Intervention-
Evaluation), dimana format ini tepat untuk digunakan dalam pemberian
asuhan keperawatan primer (primary nursing) pada pasien. PP dapat
melaksanakan dan mencatat pengkajian saat pasien masuk dan dilakukan
evaluasi setiap shift (pagi dan siang). PA melaksanakan tindakan sesuai
yang

didelegasikan oleh PP.


Ruang kelolaan yang berada di area C terdapat 8 bed pasien, apabila
pada saat ruang kelolaan terisi penuh oleh pasien maka dalam melakukan
dokumentasi keperawatan dilakukan secara bersama-sama dalam arti
perawat primer dibantu oleh perawat associate.
5.10.3 Evaluasi Hasil
Dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan baik. Kelengkapan
format dokumentasi, SAK dan job description yang jelas antara perawat
primer (PP) dan perawat associate (PA) serta kemampuan kelompok
dalam menguasai kasus dan melakukan dokumentasi keperawatan.

1.19%

33.3%
65.5%

Berdasarkan hasil olah data setelah dilakukannya MAKP didapatkan


sebagian besar pasien mengatakan puas dengan presentase sebesar 65.5%, sangat
puas sebesar 33.3%, tidak puas sebesar 1.19%, dan sangat tidak puas sebesar 0%.

5.11 Money (M4)


5.11.1 Evaluasi struktur
Sistem pendokumentasian berjalan dengan baik.
5.11.2 Evaluasi proses
Pelaksanaan pendokumentasian jenis pasien dan pasien KRS telah rutin
dilakukan selama 2 minggu sejak tanggal 21 Februari 2022- 07 Maret
2022.
5.11.3 Evaluasi hasil
Selama pelaksanaan, data mengenai jenis pasien yang dirawat di area
kelolaan kelas 3 C dan data pasien pulang sudah dicatat.
5.12 Market (M5)
5.12.1 Evaluasi Struktur

5.12.2 Evaluasi Proses

5.12.3 Evaluasi Hasil


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Jumlah mahasiswa praktek manajemen di ruang Bima dengan ruang
kelolaan kelas III C perhari adalah 9 orang. Menurut perhitungan tenaga
perawat berdasarkan ketergantungan pasien jumlah tenaga shift pagi
sebanyak orang, shift siang sebanyak orang, Karu 1 orang, jumlah perawat
lepas dinas sebanyak orang. Sehingga dibutuhkan perawat perhari adalah
5.
2. Model Asuhan Keperawatan Profesional yang diterapkan mahasiswa
praktik manajemen keperawatan di Ruang Bima yaitu metode Primary
Nursing dan sebatas pada pasien kelolaan yaitu area C.
3. Timbang terima pada pasien kelolaan mahasiswa diruang BIMA
dilaksanakan sesuai prosedur, berfokus pada masalah keperawatan pada
klien dan intervensi yang sudah maupun belum dilaksanakan.
4. Pelaksanaan penerimaan pasien baru yang dilakukan terlaksana sesuai
prosedur, namun komunikasi antara pihak pengirim dan penerima pasien
harus dikonfirmasi ulang serta pemberian edukasi kepada keluarga pasien
yang harus dilengkapi tentang bed, ruangan, penggunaan iphone, dan cara
mencegah resiko jatuh.
5. Pelaksanaan discharge planning berjalan dengan lancar akan tetapi pada
pelaksaksanaan di hari Rabu, terdapat beberapa point penting yang
terlupakan sehingga akan lebih baik mengulang kembali role play dihari
sabtu.
6. Pelaksanaan sentralisasi obat telah dilakukan sesuai prosedur namun
belum ditampilkan adanya tim farmasi dan kotak sentralisasi obat.
7. Pelaksanaan supervisi yang dilaksanakan sudah dilakukan sesuai prosedur
kegiatan namun mendapat masukan bahwasanya saat akan melakukan
supervisi seharusnya tidak memberi tahu terlebih dahulu pada perawat
asosiate dan perawat primer.
8. Pelaksanaan Ronde Keperawatan pada pasien Ny.L dengan diagnosa
medis Post Op Craniotomy H+13 dengan temuan diagnosa keperawatan
nyeri akut b.d agen pencedera fisik. Nyeri akut dikarenakan luka sayat post
operasi yang ditandai dengan pasien tampak meringis. Setelah
dilaksanakannya Ronde Keperawatan pada hari Sabtu minggu ketiga stase
manajemen yang dihadiri oleh tim ronde yakni Karu, PP, PA, konselor dan
ahli gizi serta pembimbing ruangan terdapat beberapa masukan dalam
tahap pelaksaanya antara lain: jalannya kegiatan Ronde Keperawatan harus
dipimpin oleh Karu bukan moderator, sebelum menanyakan pendapat dari
alih jenjang baiknya menanyakan kepada sesama tim perawat seperti PP
atau PA selain perawat penanggung jawab pasien terlebih dahulu dan
kurangnya interaksi pada pasien saat melakukan validasi.
9. Sistem dokumentasi keperawatan yang dilakukan mahasiswa adalah
format pengkajian dengan model SOR (Sourced-Oriented-Record) dan
catatan keperawatan dengan model PIE (Problem-Intervention-Evaluation)
yang isinya disesuaikan dengan format SAK di Ruang Bima.
10. Kepuasan pasien setelah adanya penerapan MAKP Primer diruang
kelolaan area C oleh mahasiswa meningkat dibanding sebelum diterapkan
MAKP Primer, dimana pelaksanaan MAKP Primer pasien kelolaan yang
menyatakan sangat puas sebesar 33.3%, puas 65.5% dan tidak puas
sebesar 1.19%. Sedangkan sebelum dilakukan MAKP Primer pasien
kelolaan yang menyatakan sangat puas sebesar 12%, puas sebesar 50%,
tidak puas 25% dan sangat tidak puas sebesar 13%.
11. Selama praktik berlangsung pada pasien kelolaan area C didapatkan
kejadian dekubitus 0, penundaan operasi elektif 0, kepatuhan identifikasi
100% dan kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh 100%.
12. Selama praktik berlangsung pada pasien kelolaan area C didaptkan
kejadian tidak diinginkan (KTD) berupa plebitis 1, bengkak akibat infus,
dan NGT lepas 1 kali.
6.2 Saran
CATATAN KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) PASIEN
KELOLAAN MAHASISWA BIMA RSUD JOMBANG

Hari, Tanggal Nama Pasien Nomor Keterangan


Bed

Selasa, 22 Feb 2022 Ny. Niamah C5 Infus Bengkak


Sinistra

Kamis, 03 Mar 2022 Ny. Lasini C2 Phlebitis Dextra

Jumat, 04 Mar 2022 Ny. Lasini C2 NGT dilepas


sendiri, dipasang
kembali jam
16.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai