DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat serta
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Discharge Planning”.
Makalah ini disusun sebagai pertanggung jawaban dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar.
2. Anna Nurhikmawati, M.Kep selaku dosen pengajar Manajemen Keperawatan yang telah
membimbing kami sehingga kami bisa menyusun makalah ini secara objektif.
Kami meyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar penyusunan makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang......................................................................................................... 4
1.2Rumusan Masalah................................................................................................... 4
1.3Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1Definisi Discharge Planning.................................................................................... 6
2.2Tujuan Discharge Planning..................................................................................... 6
2.3Pemberi Layanan Discharge Planning..................................................................... 6
2.4Penerima Discharge Planning.................................................................................. 7
2.5Jenis Discharge Planning......................................................................................... 7
2.6Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning....................................... 7
2.7Prinsip Discharge Planning..................................................................................... 9
2.8Komponen/Unsusr Discharge Planning.................................................................. 9
2.9Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan................................... 9
2.10Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien......................................................... 10
2.11Pada Hari Kepulangan Pasien............................................................................... 11
2.12Keberhasilan Discharge Planning ........................................................................ 12
BAB III ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING........................................................ 13
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 23
3.1Kesimpulan ……………………………………………………………………... 23
3.2Saran ……………………………………………………………………............. 23
Daftar Pustata…………………………………………………………………………… 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan manajemen discharge planning
1.3.2 Tujuan Khusus
1 Mengidentifikasi Pengertian Discharge Planning
2 Mengidentifikasi Tujuan Discharge Planning
3 Mengidentifikasi Struktur
4 Mengidentifikasi Prinsip
4
5 Mengidentifikasi Proses
6 Mengidentifikasi Pengetahuan
7 Mengidentifikasi Keuntungan discharge planning
8 Mengidentifikasi Justifikasi metode discharge planning
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting dalam proses
perawatan pasien dan dalam tim discharge planner rumah sakit, karena pengetahuan dan
kemampuan perawat dalam proses keperawatan sangat berpengaruh dalam memberikan
kontinuitas perawatan melalui proses discharge planning.
8
2.7Prinsip Discharge Planning
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan
dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang
mungkin timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaa pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan
pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada. Tindakan
atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan
dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien
masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.
10
2.11Pada Hari Kepulangan Pasien
Biarkan pasien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu berkaitan
dengan perawatan di rumah (sesuai pilihan).
a. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan, atau
alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini mungkin).
b. Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang ke
rumah.
c. Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh barang-
barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika diperlukan.
d. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih tertinggal.
Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien yang telah ditandatangani
dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk mengembalikan barang-barang
berharga tersebut kepada pasien. Hitung semua barang-barang berharga yang ada.
e. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
f. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih perlu
membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk pergi ke kantor tersebut.
g. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang pasien.
h. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri. Pasien yang
meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan dipindahkan dengan kereta
dorong ambulans.
i. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakan mekanika
tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk ke dalam lembaga
dimana sumber transaportasi merupakan hal yang diperhatikan.
j. Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi lain. Bantu
keluarga memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan tersebut.
k. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen lain yang
berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
l. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa institusi pasien
akan menerima salinan dari format tersebut.
m. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.
11
2.12Keberhasilan Discharge Planning
Sebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah dipersiapkan untuk
pulang, pasien telah mendapatkan penjelasan-penjelasan yang diperlukan, serta instruksi-
instruksi yang harus dilakukan, serta apabila pasien diantarkan pulang sampai ke mobil
atau alat transportasi lainnya. Kesuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien
mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah
meninggalkan rumah sakit.
Discharge planning yang berhasil adalah suatu proses yang terpusat terkoordinasi dan
terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberi kepastian bahwa pasien mempunyai suatu
rencana untuk memperoleh perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan rumah
sakit. Discharge planning membantu proses transisi pasien dari satu lingkungan ke
lingkungan yang lain. Proses tersebut dapat dilihat keberhasilannya dengan beberapa
indicator.
Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan discharge
planning pasien, yaitu:
a. Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obatobatan dan
tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi keperawatan tingkat lanjut, dan
respon ynag diambil pada kondisi kedaruratan.
b. Pendidikan khusus diberikan kepada pasien dan keluarga untk memastikan perawatan
yang tepat setelah klien pulang.
c. Sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan pasien untuk
kembali ke rumahnya dan untuk membantu klien dan keluarga membuat koping
terhadap perubahan dalam status kesehatan pasien.
d. Melakukan relokasi pasien dan koordinasi sistem pendukung atau memindahkan
pasien ke tempat pelayanan kesehatan lain.
12
BAB III
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
B. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : sofia
Ketua Tim : sari purwanti
Dokter : erlita
Perawat Pelaksana : nuryati
Perawat 1 : hidayati
Keluarga Pasien : emi suhadak
C. Instrumen
a. Status klien
b. Format discharge planning (terlampir)
c. Leaflet (terlampir)
d. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
13
D. Mekanisme Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1) Karu mengucapkan salam kemudian 10 Menit Ruang KARU
menanyakan bagaimana persiapan Ketua
KARU
Tim untuk pelaksanaan discharge
planning
2) Ketua Tim sudah siap dengan status klien
KATIM
dan format discharge planning
3) Menyebutkan masalah-masalah klien KATIM
4) Menyebutkan hal-hal yang perlu
KATIM
diajarkan pada klien dan keluarga.
5) Karu memeriksa kelengkapan discharge
planning
Pelaksanaan 1) Karu membuka acara discharge planning 30 Menit Bed KARU,
2) Ketua Tim dibantu PA menyampaikan
Pasien KATIM,
pendidikan kesehatan, dan menjelaskan
tentang : PA
a. Memotivasi pasien untuk mematuhui
diet yang sudah ditetapkan yaitu
rendah lemak, rendah glukosa, tinggi
serat sebagai cara efektif untuk
mengendalikan lemak darah, gula
darah dan kolesterol.
b. Menjelaskan tanda-tanda hipoglikemi
(kadar gula darah turun) seperti
mengantuk, binggung, lemas, keringat
dingi, mula muntah.
c. Menjelaskan pentingnya merawat kaki
dan mencegah luka seperti tidak
memakai sepatu yang sempit harus
memakai alas kaki, hindari kulit yang
lembab
d. Jaga luka tetap bersih dan kering
e. Hindari penekanan yang lama pada
kaki yang luka
f. Menganjurkan tetap untuk kontrol
gula darah secara rutin
g. Menjelaskan jangan menghentikan
terapi obat tanpa konsultasi dengan
dokter
h. Minum obat secara teratur
i. Informasi kepada klien tentang
perawatan kaki
Anjurkan pada klien dan keluarga
untuk membersihkan kaki dengan
sabun terutama disela-sela jari
14
Potong kuku jari kaki mengikuti
lekukkan jari kaki jangan
memotong kuku berbentuk lurus
pada tepinya karena dapat
menyebabkan tekanan pada jari-jari
yang berdekatan
Hati-hati saat mengikir tepi kuku
yang kasar untuk mencegah
kerusakan kuku
Hindari merendam kaki berlama-
lama dan mengunakan air panas
Gunakan pelembab untuk kulit
yang kering
Pakai kaos kaki yang terawat dari
bahan kualitas baik
Anjurkan klien untuk melakukan
latihan kaki untuk mempertahankan
sirkulas
15
DIALOG SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
Pada tanggal ….. datang seorang pasien bernama Ny.Y di Ruang Penyakit Dalam melati
RSUD Cipta Kenangan Yogyakarta, dengan diagnosa medis Diabetes melitus dengan luka
Gangren di tungkai kaki sebelah kiri.
Sambil menunggu dokter, karena disini ibu baru datang perawat nuryati akan mengenalkan
ibu dengan keluarga mengenai peraturan dan fasilitas yang ada di ruangan ini. Tujuannya
untuk menjaga kenyaman ibu selama dirawat disini, apakah ibu bersedia?”
16
PP (nuryati) :”sebelumnya saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini
terlebih dahulu, pertama mengenai jam kunjung, di RS ini, jam
kunjungan dibatasi karena untuk menjaga kenyamanan klien. Jam
kunjungan pagi jam 09.00 samapai jam 11.00, kunjungan sore dari
jam 14.00 sampai jam 17.00, pengunjung yang masuk ruangan
maksimal 2 orang, jadi apabila ada kerabat keluarga ibu yng
berkunjung lebih dari 2 orang disediakan ruangan untuk bergantian
menjenguk. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?”
Pasien (yanti) :” sementara tidak ada sus”
PP (nuryati) :”baiklah kalau begitu kita lanjut ya bu. Selanjutnya saya akan
mengenalkan lingkungan dan fasilitas yang ada diruangan ini. Tempat
tidur ini bisa dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada
pemutarannya yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan
yang kiri untuk menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan TT ada
lemari kecil disana nanti bisa dipakai untuk menyimpan pakaian ganti
untuk ibu dan keluarga. Dibagian kiri dekat pintu ada kamar mandi,
jadi nanti ibu bisa mandi atau buang air disini. Diatas TT ada bel, jika
ibu membutuhkan sesuatu atau jika pada keadaan darurat silahkan
menekan bel. Selain itu diruangan ini tidak diperkenankan merokok
dan mohon bantuananya untuk menjaga kebersihan ruangan untuk
kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang ingin ditanyakan ?”
Pasien (yanti) :”tidak ada sus, sudah cukup jelas”
PP (nuryati) :”baiklah kalau begitu ibu istirahat dulu, nanti 10 menit lagi dokter
akan kesini untuk memeriksa keadaan ibu”
Pasien (yanti) :”iya sus, terima kasih”
PP (nuryati) :”sama-sama bu, terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu
ya bu?”
Pasien (yanti) :”iya sus”
Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien yanti. Setelah selesai diperiksa
PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi
keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan,
17
PP (nuryati) :”selamat pagi bu yanti?”
Pasien (yanti) :”selamat pagi sus”
PP (nuryati) :”bagaimana perasaan ibu setelah diperiksa dokter?”
Pasien (yanti) :”baik sus, pusingnya sedikit berkurang”
PP (nuryati) :”o. Gitu ya bu. Baik bu yanti disini saya akan meyampaikan
kemungkinan penyakit ibu yaitu DM, perkiraan perawatan ibu
diruangan ini selama 1 minggu, kemudian untuk tindakan yang
biasanya dilakukan untuk pasien seperti kondisi ibu adalah rawat
luka karena luka dikaki ibu apabila tidak dirawat akan semakin
parah dan sulit sembuh. Untuk biaya keperawatan dan lain-lain
seperti obat dan alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan
ke keluarga ibu untuk dilunasi, bagaimana bu yanti, apakah sudah
jelas?”
Pasien (yanti) :”iya sus sudah cukup jelas”
PP (nuryati) :”baik ibu yanti, selain saya nanti juga ada perawat Hidayati yang
akan merawat ibu selama diruangan ini. Untuk perawat hidayati nanti
akan merawat ibu pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan ya
bu”
Pasien (yanti) :”iya sus”
PP (nuryati) :”baik bu yanti, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih atas
kerjasamanya”
Pasien (yanti) :”baik sus”
Karu :”selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien Wahyu adalah
melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien sudah membaik dan
memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana persiapan katim/PP dari
pasien wahyu?”
18
PP/Katim :”baik, untuk persiapan discharge lanning pada pasien wahyu sudah siap. Status
pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan.
Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki sebelah kiri pasien
yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu diinformasikan
kepada pasien dan keluraga mengenai diet, tempat kontrol, cara perawatan kaki
dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan kegawatan pada pasien”
Karu :”baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas2nya saya periksa dulu”
PP :”baik pak ini berkas2nya beserta format discharge planningnya”
Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan pasien untuk
melakukan discharge planning
Tahap pelaksanaan
Karu :”selamat pagi ibu yanti, bagaimana kabar ibu yanti hari ini?”
Pasien :”selamat pagi bu. Alhamdulillah semakin baik”
Karu :”alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk ibu. Jadi hari ini ibu
diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus
administrasi”
Pasien :”mohon maaf bu untuk administrasinya sudah diurus semua, ini berkas2nya”
Karu :”o.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu
dilakukan terkait dengan kepulangan ibu. Ini nanti suster nuryati dan hidayati
akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan ibu dirumah,
bagaimana apakah bapak bersedia?”
Pasien :”iya bu, boleh. Silahkan”
PA :”baik bu disini sya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang pertama :
1) ibu harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah lemak,
rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak darah, gula darah
dan kolesterol. (beras merah, hindari asin, jeroan, masakan bersantan, dan
olah raga yang teratur)
2) Tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti mengantuk,
binggung, lemas, keringat dingi, mula muntah maka ibu harus segera
mencari bantuan untuk segera ke yankes.
19
3) Perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai sepatu yang
sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang lembab.
4) Jaga luka tetap bersih dan kering
5) Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
6) Tetap kontrol gula darah secara rutin
7) Jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
8) Minum obat secara teratur
PP :”bagus sekali ibu yanti, saya kira ibu cukup paham dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.”
Pasien :”iya sus, sama-sama”
Karu :”baik bu yanti, saya kira semua sudah disampaikan dan ibu sudah paham.
Sekarang ibu dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap meninggalkan
ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama perawatan ibu disini ada
yang kurang. Semoga ibu sehat selalu.”
Pasien :”iya bu, tidak apa-apa. Terima kasih banyak”
Karu :”iya bu sama-sama. selamat pagi bu”
Pasien :”selamat pagi”
Tahap penutup
Karu :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan
discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap untuk
kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan pasien dan
kelurga”
PP/PA :”baik bu”.
Karu :”baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
PP/PA :” baik bu”
21
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa
siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses
formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan
sekelompok orang kekelompok lainnya.
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge
planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang
berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan
dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan
dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi
pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya tugas ini, penyusun mengetahui bahwa masih banyak
kekurangan dalam menyusun tugas mata kuliah manajemen keperawatan yang berjudul
“Discharge Planning”. Untuk itu, penyusun berharap mendapatkan kritik dan saran
yang membangun agar dalam penyusunan tugas yang akan datang bisa lebih baik dari
yang saat ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
A Potter & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
23