PERENCANAAN
PEMULANGAN PASIEN
(DISCHARGE PLANNING)
Ditetapkan di : Cikampek
Tanggal : 22 Oktober 2018
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan Perencanaan Pemulangan
Pasien (Discharge Planning) Rumah Sakit helsa sesuai dengan waktunya.
Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait
dalam perencanaan pemulangan pasien di Rumah Sakit helsa. Panduan ini
merupakan panduan dalam proses perkiraan, persiapan dan koordinasi yang
dilakukan petugas kesehatan untuk memfasilitasi perbekalan perawatan kesehatan
pasien sebelum dan setelah pemulangan.
Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge Planning) ini
meliputi definisi, ruang lingkup, tata laksana serta dokumentasi. Semoga panduan
ini dapat membantu para petugas terkait dalam memberikan pelayanan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun ARK yang sudah
membantu dalam menyusun Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien
(Discharge Planning) sehingga panduan ini dapat terselesaikan. Tim Pokja ARK
yang membantu dalam penyusunan Panduan Discharge Planning. Pembimbing
yang sudah membantu dalam memberikan arahan kepada kami dalam penyusunan
Panduan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I DEFINISI...................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.................................................................................8
BAB III TATA LAKSANA..................................................................................10
BAB IV DOKUMENTASI...................................................................................17
ii
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR : 283/SPer/DIR/helsa/X/2018
TANGGAL : 22 Oktober 2018
TENTANG : PEMBERLAUKAN PANDUAN PERENCANAAN
PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING)
BAB I
DEFINISI
1
3. Carer adalah seseorang yang bersedia merawat pasien dengan bantuan
keluarga atau teman laki atau juga mendapat uang jasa penjaga pasien
4. Perawat adalah salah satu anggota Tim Discharge Planning dan berperan
penting dalam proses perawatan pasien, bertugas :
a. Mengkaji setiap pasien pasien dengan mengumpulkan dan
menggunakan data yang relevan untuk mengidentifikasi masalah
aktual dan potensial.
b. Menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga.
c. Memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji
secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali
kondisi pasien secara optimal.
d. Mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.
5. Perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk merencanakan
indikasi tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga
membantu pasien memperoleh rincian utama dalam meningkatkan
derajat kesehatannya.
2
7. Percobaan bunuh diri
8. Pasien tidak dikenal/ tidak ada identitas
9. Korban dari kasus criminal
10. Trauma multiple
11. Tidak bekerja/ tidak ada asuransi
3
4. Zwicker & Picariello (2003) diindikasikan pada pasien yang berada pada
perawatan khusus seperti nursing home atau pusat rehabilitasi. Selain itu
juga perlu dipertimbangkan kondisi sosial ekonomi serta lingkungan
pasien seperti kemampuan anggota keluarga untuk merawat serta fasilitas
lingkungan yang sesuai dengan kondisi pasien.
4
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh
dari sakitnya. Jika klien perlu perawatan kembali, maka prosedur
perawatan dapat dilakukan kembali.
Yang berwenang memutuskan pasien dapat dipulangkan atau tidak
adalah Dokter Penanggung Jawab (DPJP) atau orang lain yang
didelegasikan oleh DPJP. Pasien telah selesai menjalani program
perawatan dan hasil kesepakatan yang diinginkan telah tercapai.
5
2. Harus dilakukan secara konsisten pada semua pasien.
3. Hindari terjadinya rawat inap pasien yang tidak perlu tindakan atau
pengobatan. Dilakukan saat skrining pasien.
4. Gunakan pendekatan secara menyeluruh untuk menyusun rencana
pemulangan pasien.
5. Keterlibatan dan partisipasi aktif pasien dan keluarganya sebagai care
giver penting dalam mengontrol pemulangan pasien yang efektif dan
sukses.
6. Rencana Pemulangan Pasien harus sudah dimulai sejak awal pasien
masuk rumah sakit.
7. Tim Kesehatan yang terlibat harus bekerjasama didalam suatu kerangka
konsep yang sering digunakan untuk mengelola semua aspek yang
relevan dengan proses pemulangan pasien.
8. Asesmen dan rencana pemulangan pasien sebaiknya terorganisir
sehingga setiap pasien memahami akan pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan mengetahui hak mereka, menerima saran dan
informasi yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan
mengenai perawatan mereka di masa mendatang.
6
1.10. Tujuan Discharge Planning :
1. Mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau
mencapai fungsi yang maksimal setelah pulang.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk menjamin keberlanjutan
asuhan berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan
memfasilitasi komunikasi yang efektif.
3. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk
ditransfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang telah disepakati.
7
BAB II
RUANG LINGKUP
8
b. Peninjauan kemampuan petugas
Target minimal adalah mengurangi penundaan atau
keterlambatan transfer perawat pasien.
Lakukan kajian mengenai performa kerja dokter atau
petugas lain yang terlibat dalam perawatan pasien, dan
pendapat pasien dari sudut pandanganya. Berhubungan
dengan ketentuan rumah sakit tentang kredensial petugas.
c. Kebijakan mengenai Pemulangan Pasien dari Rumah Sakit dan
Penerapannya.
Kerjasama antara layanan kesehatan adalah penting dalam
meminimalkan terciptanya discharge planning yang efektif.
Didalam kebijakan tercakup mengenai Standar Operasional
Prosedur sebagai langkah-langkah yang harus diambil untuk
proses discharge planning serta hubungan kontinuitas
perawatan lanjutan setelah pasien dipulangkan.
Didalam kebijakan tercakup koordinator rencana
pemulangan pasien dan petugas yang mendokumentasikan
perencanaan pasien pulang (discharge planning).
Dilakukan peninjauan sebagai evaluasi dan bila diperlukan
perbaikan untuk peningkatan kualitas pelayanan.
9
BAB III
TATALAKSAN
A
3. Tahap III : Fase Stabilisasi, yaitu saat kondisi pasien telah stabil dan
sudah adanya perkiraan kapan pasien pulang dengan melakukan
pendidikan kesehatan dan diskusi mengenai rencana ke depannya setelah
pasien pulang.
11
c. Treatment (perawatan)
Perawat harus memastikan bahwa pengobatan/perawatan dapat
berlanjut setelah pasien pulang yang dilakukan oleh pasien sendiri
atau keluarganya sebagai care giver
d. Health Teaching (Pendidikan kesehatan)
Pasien yang akan pulang diberikan edukasi bagaimana
mempertahankan status kesehatannya, termasuk tanda dan gejala
yang mengindikasikan kebutuhan pengobatan/perawatan tambahan.
e. Outpatient referral
Pasien sebaiknya memahami proses pengobatan/perawatan di
rumah sakit dan dapat melakukan pengobatan/perawatan yang
kontinu.
f. Diet
Pasien diberikan edukasi tentang pembatasan dietnya dan
diharapkan mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.
12
k. Gunakan bahasa awam yang dimengerti.
l. Setelah asesmen pasien dilakukan maka diskusikan dengan tim
multidisiplin mengenai :
Asesmen risiko
Perawatan apa yang tersedia untuk pasien
Verifikasi tempat perawatan pasien setelah pulang dari
rumah sakit
13
3. Dokumentasi resume pasien rawat jalan diisi oleh dokter/ dokter
spesialis/ perawat.
4. Resume pasien rawat jalan diisi pada setiap 10 kali kunjungan di
poliklinik.
5. Dokumen resume pasien : Pengkajian awal keperawatan rawat jalan
(general)
6. Discharge planning rawat jalan diberikan pada pasien dengan risiko
tinggi dll.
14
b. 1 (satu) hari Menjelang Proses Kepulangan
Konfirmasi ulang kebutuhan pasien akan transpor dan mobilitas
pasien saat pulang.
Nilai kondisi klinis pasien
Persiapkan dan konfirmasi kembali obat yang harus dibawa
pulang (nama obat, jumlah obat, cara pemberian, dan petunjuk
khusus), alat bantu/ peralatan kesehatan untuk dirumah.
15
h. Review kembali kebutuhan pasien dan keluarga akan materi edukasi
meliputi point yang disebutkan diatas dengan metode read- back
(sebutkan kembali).
16
BAB IV
DOKUMENTASI
17