Anda di halaman 1dari 32

PANDUAN

PERENCANA PEMULANGAN PASIEN


(DISCHARGE PLANNING)
RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA
2022

RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA


BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Perencanaan Pemulangan
Pasien (Discharge Planning) Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada ini dapat selesai
disusun.
Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge Planning) dilingkungan Rumah
Sakit Umum Satiti Prima Husada, merupkan salah satu komponen penting dalam
ketatalaksanaan Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada.
Dalam buku panduan ini, terdiri dari naskah-naskah yang dirumuskan dalam bentuk
produk-produk hukum dan naskah-naskah bukan produk hukum di Rumah Sakit Umum Satiti
Prima Husada.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih sedalam – dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan Perencanaan Pemulangan
Pasien (Discharge Planning) di Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i


KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
KATA SAMBUTAN DIREKTUR ................................................................................ iii
TIM PENYUSUN .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….…............. v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Definisi................................................................................................... 1
B. Tujuan.............................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP.................................................................. 2
BAB III TATA LAKSANA..................................................................... 4
A. Prosedur Discharge Planning............................................ 4
B. Kriteria Pasien Pulang....................................................... 8
BAB IV DOKUMENTASI..................................................................... 12
LAMPIRAN........................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Perencanaan pulang (Discharge planning) menurut National Council of
Social Service/NCSS (2006) adalah suatu rencana pulang pada pasien yang
ditulis di lembar catatan medis yang merupakan tujuan dari perencanaan
perawatan pasien, yang akhirnya bertujuan untuk memberdayakan klien untuk
membuat keputusan dan berupaya untuk memaksimalkan potensi hidup secara
mandiri,dan untuk memberdayakan pasien dengan melalui dukungan dan
sumber-sumber yang ada dalam keluarga atau masyarakat.
Proses pelaksanaan perencanaan pulang dapat dilakukan dengan
pemindahan pasien dari rumah sakit ke fasilitas perawatan pasien pada level
yang lebih rendah, misalnya pasien pindah dari tempat perawatan akut ke
tempat perawatan biasa. Proses pemindahan pasien dari level perawatan yang
tinggi ke level yang rendah juga terjadi pada semua tempat, termasuk rumah
sakit rehabilitasi rawat inap, fasilitas perawatan terampil dan perawatan
kesehatan di rumah (Birmingham, 2010).

B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi kebutuhan spesifikasi untuk mempertahankan atau
mencapai fungsi maksimal setelah pulang
2. Memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan
berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi
komunikasi yang efektif
3. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk
ditransfer kerumah.
4. Memperpendek AvLOS (Average Length Of Stay) pasien/ lama
perawatan
5. Meningkatkan efisiensi biaya perawatan
6. Membuktikan kemandirian dan tanggung jawab dalam merawat dirinya
sendiri bila telah kembali ke rumah
7. Memudahkan pemantauan kesehatan setelah pasien pulang kerumah.
BAB II
RUANG LINGKUP

Kontinuitas pelayanan mempersyaratkan persiapan dan pertimbangan khusus


untuk beberapa pasien tertentu, seperti rencana pemulangan pasien. Rumah Sakit
Umum Satiti Prima Husada mengembangkan mekanisme seperti daftar kriteria untuk
mengidentifikasi pasien yang rencana pemulangannya kritis, antara lain karena umur,
kesulitan mobilitas atau gerak, kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan
berkelanjutan atau bantuan dalam beraktivitas hidup sehari-hari. Karena perencanaan
proses pemulangan pasien dapat membutuhkan waktu yang agak lama, maka proses
asesmen dan perencanaan dapat dimulai segera setelah pasien diterima sebagai
pasien rawat inap.
Untuk pasien yang di rawat inap tidak semua pasien direncanakan discharge
planning, akan tetapi hanya pasien – pasien tertentu saja yang harus dilakukan
penanganan lanjut selama pasien di rumah.
Pasien – pasien yang memerlukan penanganan lanjut setelah pulang dari rumah
sakit diantaranya :
1. Stroke
2. Serangan jantung
3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
4. DM dengan pengobatan insulin
5. Gagal jantung kongestif
6. Emfisema
7. Demensia
8. Alzeimer
9. AIDS
10. Trauma multipel atau penyakit dengan potensi mengancam nyawa lainnya
11. Pasien yang masih harus kembali dirawat dalam tempo 30 hari
12. Usia > 65 tahun
13. Pasien berasal dari panti jompo
14. Tinggal sendirian tanpa dukungan sosial secara langsung
15. Alamat tidak diketahui atau berasal dari luar kota
16. Pasien tidak dikenal/tidak ada identitas atau tunawisma
17. Tidak bekerja/tidak ada asuransi
18. Percobaan bunuh diri
19. Korban dari kasus kriminal
BAB III
TATA LAKSANA

A. Prosedur Discharge Planning adalah sebagai berikut:


Berikut hal yang berkenan dengan Discharge Planning yang harus
dipahami oleh pasien dan keluarga:
1. Prinsip
Ketika melakukan discharge planning dari suatu lingkungan ke
lingkungan yang lain, ada beberapa prinsip yang harus
diikuti/diperhatikan yaitu:
a) Discharge Planning harus merupakan proses multidisiplin, dimana sumber–
sumber untuk mempertemukan kebutuhan pasien dengan pelayanan kesehatan
ditempatkan pada satu tempat
b) Prosedur Discharge Planning harus dilakukan secara konsisten dan kualitas
tinggi pada semua pasien
c) Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan penunjang dan
kelanjutan pelayanan medis
d) Kebutuhan pemberian asuhan (care giver) juga harus dikaji
e) Pasien harus dipulangkan kepada suatu lingkungan yang aman dan adekuat
f) Keberlanjutan perawatan antar lingkungan merupakan hal yang utama, bila
memungkinkan Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada merujuk ke fasilitas
kesehatan berbadan hukum secara spesifik
g) Informasi tentang penyusunan pemulangan harus diinformasikan antara tim
kesehatan dengan pasien/care giver (pengasuh), dan kemampuan terakhir
disediakan dalam bentuk tertulis tentang perawatan berkelanjutan
h) Kebutuhan atas kepercayaan dan budaya pasien harus dipertimbangkan ketika
menyusun discharge planning
i) Discharge planning berisi :
 Diagnosa masuk, diagnosa keluar, diagnosa keperawatan
 Obat-obatan yang masih diminum
 Keadaan waktu pulang, nasehat aktifitas dan istirahat
 Tanggal, tempat kontrol
 Hasil pemeriksaan yang dibawa pulang

2. Karakteristik
Beberapa karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam membuat
rencana pemulangan adalah:
 Berfokus pada pasien. Nilai, keinginan dan kebutuhan pasien
merupakan hal penting dalam perencanaan. Pasien dan keluarga
harus berpartisipasi aktif dalam hal ini.
 Kebutuhan dasar pasien pada waktu pulang harus diidentifikasi
pada waktu masuk dan terus dipantau pada masa perawatan.
 Kriteria evaluasi menjadi panduan dalam menilai keberhasilan
implementasi dan evaluasi secara periodik.
 Rencana pemulangan suatu proses yang melibatkan tim
kesehatan dari berbagai disiplin ilmu.
 Pasien harus membuat keputusan yang tertulis mengenai rencana
pemulangan

3. Cara Penyampaian
a) Ikut sertakan keluarga dalam proses pemulangan pasien.
b) Gunakan bahasa yang sederhana, jelas dan ringkas.
c) Jelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu perawatan.
d) Perkuat penjelasan lisan dengan intruksi tertulis.
e) Motivasi pasien untuk mengikuti langkah–langkah tersebut dalam
melakukan perawatan dan pengobatan.
f) Kenali tanda-tanda dan gejala komplikasi yang harus dilaporkan
pada tim kesehatan.
g) Berikan nama dan nomor telepon fasilitas kesehatan terdekat yang
dapat dihubungi pasien.

4. Asesmen Awal Pasien (Pengkajian Keperawatan)


Identifikasi pasien dengan mempelajari rekam medis untuk
merancang Discharge Planning.
a) Lakukan kajian/asesmen terhadap:
 Kebutuhan perawatan dan medikasi terkini
 Kemajuan fisik, mobilitas dan kondisi psikis/status mental
pasien
 Kondisi rumah, sosial dan finansial
 Siapa pengaruh utama pasien serta kebutuhan/ keinginannya
 Keterlibatan keluarga dalam merawat pasien, identifikasi
siapa caregiver (pengasuh) utama pasien
b) Setelah asesmen awal pasien dilakukan, analisis hasil asesmen dengan tim
multidisipliner terkait mengenai :
1) Perencanaan
 Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan
oleh pasien dan keluarga
 Ikut sertakan keluarga dalam proses perencanaan
pemulangan pasien
 Gunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun
perencanaan dan tata laksana pasien. Perencanaan ini
disusun untuk menetapkan kriteria hasil yang hendak
dicapai terkait dengan kebutuhan pemulangan
 Koordinator perawatan di ruangan harus memastikan
pasien memperoleh perawatan yang sesuai dan adekuat
serta proses discharge planning berjalan lancer
 Menginformasikan pasien mengenai rencana
keperawatan, pastikan bahwa kebutuhan – kebutuhan
khusus pasien terpenuhi
 Finalisasi discharge planning pasien 48 jam sebelum
pasien dipulangkan,dan konfirmasikan dengan pasien
dan keluarga
 Apabila kondisi pasien berubah (tiba-tiba memburuk)
dari yang telah direncanakan, maka lakukan evaluasi
ulang terhadap rencana pemulangan pasien.

2) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu
penatalaksanaan yang dilakukan sebelum hari pemulangan,
dan penatalaksanaan yang dilakukan pada hari
pemulangan.
a) Persiapan sebelum hari pemulangan pasien
 Menganjurkan cara untuk mengubah keadaan
rumah demi memenuhi kebutuhan pasien
 Mempersiapkan pasien dan keluarga dengan
memberikan informasi tentang sumber-sumber
pelayanan kesehatan komunitas. Rujukan dapat
dilakukan sekalipun pasien masih dirumah
 Setelah menentukan segala hambatan untuk
belajar serta kemauan untuk belajar, mengadakan
sesi pengajaran dengan pasien dan keluarga
secepat mungkin selama dirawat dirumah sakit
(seperti tanda dan gejala terjadi komplikasi
kepatuhan terhadap pengobatan, kegunaan alat-
alat medis, perawatan lanjutan, diet, latihan
pembatasan yang disebabkan oleh penyakit atau
pembedahan)
 Komunikasikan respon pasien dan keluarga
terhadap penyuluhan dan usulan perencanaan
pulang kepada anggota tim kesehatan lain yang
terlibat dalam perawatan pasien

b) Penatalaksanaan pada hari pemulangan


Jika beberapa aktifitas berikut ini dapat dilakukan
sebelum hari pemulangan, perencanaan yang dilakukan
akan lebih efektif. Adapun aktifitas yang dilakukan
pada hari pemulangan antara lain:
 Periksa instruksi pemulangan dokter, masukan
dalam terapi atau kebutuhan akan alat-alat medis
yang khusus
 Tentukan apakah pasien dan keluarga telah
dipersiapkan dalam kebutuhan transportasi menuju
rumah
 Persiapkan pasien dengan prescription atau resep
pengobatan pasien sesuai dengan yang
diinstruksikan oleh dokter. Lakukan pemeriksaan
terakhir untuk kebutuhan informasi atau fasilitas
pengobatan yang aman
 Berikan informasi tentang jadwal kontrol / periksa
dokter
 Kursi roda untuk pasien yang tidak mampu untuk
ke mobil ambulans / mobil antar jemput pasien
 Bantu pasien menuju kursi roda, gunakan sikap
tubuh dan teknik pemindahan yang sopan
 Bantu pasien pindah ke mobil pribadi atau
kendaraan bagi pasien yang masih membutuhkan
kursi roda.

c) Evaluasi
 Minta pasien dan anggota keluarga menjelaskan
tentang penyakit, pengobatan yang dibutuhkan,
tanda – tanda fisik atau gejala yang harus
dilaporkan kepada dokter
 Minta pasien atau anggota keluarga
mendemonstrasikan setiap pengobatan yang akan
dilanjutkan di rumah
 Perawat yang melakukan perawatan di rumah
memperhatikan keadaan rumah,
mengidentifikasikan rintangan yang dapat
membahayakan bagi pasien, dan menganjurkan
perbaikan.

B. Kriteria Pasien Pulang


1. Pasien diperbolehkan pulang berdasarkan status kesehatan
- Masalah keperawatan teratasi
- Dapat melakukan mobilisasi
- Tidak ada tanda-tanda kesakitan
- Tidak ada tanda-tanda kedaruratan medis
- Tidak ada gangguan fungsi vegetative.
- Tanda vital dalam batas normal
2. Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasien
sebaiknya dipulangkan dan memperoleh discharge planning yang
sesuai
3. Yang berwenang memutuskan pasien boleh pulang atau tidak adalah
dokter Penangggung Jawab Pelayanan (DPJP)
4. Pastikan pasien dan keluarganya berperan aktif dalam perencanaan dan
pelaksanaan pemulangan pasien
5. Lakukan penilaian pasien secara menyeluruh ( holistik )
6. Nilailah kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien
7. Pertimbangkan juga aspek sosial, budaya, etnis, dan finansial pasien
8. Tentukan tempat perawatan selanjutnya (setelah pasien dipulangkan
dari rumah sakit) yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
pasien. Penentuan tempat ini dilakukan oleh perawat bersama dengan
dokter penanggungjawab pasien
Berikut adalah beberapa contoh tempat perawatan :
1) Perawatan di rumah dengan penggunaan peralatan tambahan untuk
menunjang perawatan pasien.
2) Pemulangan pasien kerumah tanpa perlu perawatan khusus.
3) Perawatan di rumah dengan didampingi oleh perawat /carer
4) Rumah sakit/ fasilitas perawatan jangka panjang.
5) Fasilitas keperawatan yang terlatih.
6) Rumah perawatan umum, seperti panti jompo dan sebagainya
9. Pastikan terjadinya komunikasi efektif antara pelaksanaan perawatan
primer, sekunder dan sosial untuk menjamin bahwa setiap pasien
menerima perawatan dan penanganan yang sesuai dan akurat, yaitu
dengan :
1) Petugas rumah sakit sebaiknya melakukan komunikasi dengan
dokter keluarga pasien / tim pelayanan primer mengenai rencana
pemulangan pasien.
2) Identifikasi pasien – pasien yang memerlukan perawatan khusus/
ekstra seperti kebutuhan perawatan kebersihan diri, sosial dan
sebagainya. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
berikan dukungan tambahan.
3) Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan
mengenai rencana keperawatan.
4) Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan
pasien.
5) Pastikan bahwa pasien dan keluarga / carer telah memperoleh
informasi yang akurat.
6) Hak pasien sebelum dipulangkan :
a) Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis,
assesmen medis, rencana perawatan, detail kontak yang dapat
dihubungi dan informasi relevan lainnya mengenai rencana
perawatan dan tatalaksana selanjutnya
b) Terlibat sepenuhnya dalam discharge planning dirinya,
bersama dengan kerabat, carer atau teman pasien
c) Rancangan rencana pemulangan dimulai sesegera mungkin
baik sebelum / saat pasien masuk rumah sakit
d) Memperoleh informasi lengkap mengenai layanan yang
relevan dengan perawatannya dan tersedia di masyarakat
e) Memperoleh informasi lengkap mengenai fasilitas perawatan
jangka panjang, termasuk dampak finansialnya
f) Diberikan nomor kontak yang dapat dihubungi saat pasien
membutuhkanbantuan/ saran mengenai pemulangannya
g) Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail
layanan yang dapat diakses
h) Memperoleh informasi lengkap mengenai kriteria
dilakukannya perawatan yang berkesinambungan
i) Perawat tersedia sebagai orang yang dapat dihubungi oleh
pasien dalam membantu memberikan saran.
j) Memperoleh akses untuk memberikan komplain mengenai
peraturan discharge planning pasien dan memperoleh
penjelasannya.
7) Proses penatalaksanaan pasien yang ingin pulang atas permintaan
sendiri (Pulang APS) atau menolak nasehat medis pada pasien
rawat inap dan rawat jalan diberikan informasi dan edukasi
mengenai :
a) Resiko yang timbul akibat pulang paksa
b) Pasien diberi alternatif ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat, apabila sewaktu – waktu ada keluhan
c) Pasien yang tidak kompeten untuk memahami risiko yang
berhubungan dengan pulang paksa, dikarenakan gangguan
jiwa, maka informasi dan edukasi diberikan kepada keluarga
pasien
d) Apabila ada keluarga pasien yang berprofesi sebagai dokter,
kepadanya diberitahukan tentang kondisi pasien tersebut
untuk mengurangi resiko karena menolak nasehat medis
8) Resume medis dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang
9) Dokumentasikan resume medis pasien pulang pada rekam medis
dan berikan salinannya kepada pasien dan dokter keluarganya /
praktisi kesehatan perujuk.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi pemulangan pasien berupa :


1. Rencana Pemulangan Pasien/Discharge Planning
2. Resume Medis Pasien Pulang
Lampiran :
1. SK Kriteria Pasien Boleh Pulang
2. SPO Pembuatan Resume Medis Pasien Pulang
3. SPO Discharge Planning
4. SPO Penyerahan Resume Medis Pasien Pada Keluarga
5. SPO Penyerahan Resume Medis Pasien Pada Praktisi Lain
6. SPO Pasien Pulang Sementara
7. SPO Pasien Pulang Melarikan Diri
8. SPO Pemulangan Atas Permintaan Sendiri
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
Ds. Balesono – Ngunut, Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA


NOMOR : /SK/PELAYANAN/I/2019

TENTANG

KEBIJAKAN KRITERIA PASIEN BOLEH PULANG


RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Umum Satiti Prima Husada maka diperlukan penyelenggaraan
pemulangan pasien
b. Bahwa agar pelaksanaan pemulangan pasien di Rumah Sakit
Mawar dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Rumah Sakit Mawar sebagai landasan bagi pemulangan pasien
di Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
a dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Rumah Sakit Umum
Satiti Prima Husada
Mengingat :
a. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
b. Undang – undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik
kedokteran
c. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32Ttahun 1996 tentang tenaga
kesehatan
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129 / Menkes / Per / III /
2008 tentang Rekam Medis.
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
Ds. Balesono – Ngunut, Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

MEMUTUSKAN

Pertama : Keputusan Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada tentang


kebijakan kriteria pasien boleh pulang di Rumah Sakit Umum Satiti
Prima Husada

Kedua : Kebijakan kriteria pasien boleh pulang Rumah Sakit Umum Satiti
Prima Husada sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan pemulangan pasien di Rumah Sakit


Umum Satiti Prima Husada dilaksanakan oleh Direktur pelayanan
medis Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Tulungagung
Pada tanggal : 31 Desember 2018
DIREKTUR
RSU SATITI PRIMA HUSADA

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01. 0115.031
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
Ds. Balesono – Ngunut, Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

KEBIJAKAN KRITERIA PASIEN BOLEH PULANG


RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

Kebijakan Umum
Pemulangan pasien di rumah sakit sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan dan memperhatikan kebutuhan lanjutan dari pasien.

Kebijakan Khusus
1. Memulangkan pasien berdasarkan atas status kesehatan dan kebutuhan
pelayanan selanjutnya.
2. Kriteria pasien pulang antara lain sebagai berikut :
a. DPJP memerintahkan pasien pulang
b. Kriteria umum
- Masalah teratasi
- Dapat melakukan mobilisasi
- Tidak ada tanda-tanda kesakitan
- Tidak ada tanda-tanda kedaruratan medis
- Tidak ada gangguan fungsi vegetative.
c. Tanda vital
- Tensi : Stabil
- Nadi : Normal
- Respirasi : Normal
- Suhu : Normal
- GCS : 15

Ditetapkan di : Tulungagung
Pada tanggal : 31 Desember 2018
DIREKTUR
RSU SATITI PRIMA HUSADA

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01. 0115.031
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
Ds. Balesono – Ngunut, Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA


NOMOR : /SK/PELAYANAN/I/2019

TENTANG

KEBIJAKAN RESUME MEDIS


RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit Umum Satiti Prima Husada maka diperlukan adanya
Resume Medis.
b. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum Satiti Prima
Husada dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada sebagai
landasan bagi penyelenggaraan di Rumah Sakit Umum Satiti
Prima Husada.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
a dan b perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Satiti Prima Husada
Mengingat :
a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis

.
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
Ds. Balesono – Ngunut, Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

MEMUTUSKAN

Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada


tentang kebijakan resume medis di Rumah Sakit Umum Satiti
Prima Husada

Keduan : Kebijakan resume medis di Rumah Sakit Umum Satiti Prima


Husada sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tulungagung
Pada tanggal : 31 Desember 2018
DIREKTUR
RSU SATITI PRIMA HUSADA

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01. 0115.031
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
Ds. Balesono – Ngunut, Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

KEBIJAKAN PELAYANAN RESUME MEDIS


RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

Kebijakan Umum :
1. Kebijakan resume medis pasien dibuat oleh dokter DPJP
2. Pengisian resume medis pasien pulang dilakukan selama pasien rawat inap di
rumah sakit
3. Resume medis pasien dibuat oleh dokter DPJP sebelum pasien pulang
(sembuh, atas permintaan sendiri, meninggal, dirujuk)
4. Resume medis dipergunakan oleh praktisi kesehatan lain yang
bertanggungjawab terhadap pelayanan tingkat lanjutan

Kebijakan Khusus :
a) Setiap pasien rawat inap yang pulang baik pulang atas persetujuan daro dokter
DPJP, permintaan sendiri maupun dirujuk dibuatkan resume medis
b) Resume medis berisi tentang alasan masuk rumah sakit, diagnosis, penyakit
pernyerta, temuan – temuan kelainan fisik lain, tindakan diagnosis dan
perosedur terapi yang telah dilakukan, pemberian medikamentosa dan
pemberian obat waktu pulang serta instruksi untuk tindak lanjut
c) Resume medis pasien pulang dibuat rangkap 4 (untuk Rekam Medis, diberikan
kepada tenan kesehatan yang bertanggungjawab memberikan tindak lanjut
asuhan, diberikan pasien / keluarga, dan diberiakn kepada penjamin

Ditetapkan di : Tulungagung
Pada tanggal : 31 Desember 2018
DIREKTUR
RSU SATITI PRIMA HUSADA

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01. 0115.031
PEMBUATAN RESUME MEDIS PASIEN PULANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU SATITI /SPO/PELAYANAN/I/2019 0 1/2


PRIMA HUSADA
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
DIREKTUR
STANDAR 3 Januari 2019 RSU SATITI PRIMA HUSADA
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
Pengertian Suatu bagian dari rekam medis yang merangkum sebab pasien
masuk rumah sakit, temuan signifikan, prosedur yang dijalankan,
pengobatan yang diberikan, kondisi pasien saat pulang, dan
instruksi-instruksi khusus lainnya yang diberikan kepada pasien
atau keluarga pasien.
Tujuan 1. Menjamin kontinuitas perawatan dan meningkatkan
kemandirian pasien.
2. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
3. Meningkatkan keamanan untuk meningkatkan pasien.
4. Mempertahankan mutu pelayanan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
No. /SPO/PELAYANAN/I/2019 tentang Pembuatan Resume
Pasien Pulang
Prosedur 1. Resume tentang perawatan pasien disiapkan ketika keluar rumah
sakit
2. Setiap oprang yang berwenang dapat menyusun resume medis
pasien pulang, misalnya dokter, atau petugas paramedis
3. Salinan resume medis pasien pulang disimpan dalam catatan
pasien
4. Satu salinan diberikan kepada pasien, atau keluarganya, dan bila
sejalan dengan kebijakan rumah sakit atau kebiasaan umum
yang sejalan dengan hukum dan budaya yang berlaku.
5. Salinan resume medis pasien pulang juga diberikan kepada
praktisi yang bertanggung jawab atas perawatan pasien
selanjutnya atau proses tindak lanjut pada pasien
6. Resume medis pasien pulang harus dilengkapi 2 jam sejak
diputuskan boleh pulang oleh dokter DPJP
7. Resume Medis disimpan di rekam medis.
Unit Terkait 1. DPJP
2. Kepala Unit
3. Staf Rekam Medis
DISCHARGE PLANNING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/SPO/PELAYANAN/I/2019 0 1/3
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
DIREKTUR
STANDAR 3 Januari 2019 RSU SATITI PRIMA HUSADA
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
Komponen sistem perawatan berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan
klien secara berkelanjutan dan bantuan untuk perawatan berlanjut pada
Pengertian klien dan membantu keluarga menemukan jalan pemecahan masalah
dengan baik, pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang
terjangkau
Membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan yang
Tujuan
optimal
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
Kebijakan
No. /SPO/PELAYANAN/I/2019 tentang Discharge Planning
1. Mengkaji data pasien menyangkut nama pasien, jenis kelamin,
umur, ruang tempat perawatan dan nomor rekam medis
2. Mengisi tanggal mulai dirawat sampai rencana tanggal
pemulangan, Diagnosa saat MRS dan diagnosa KRS
3. Keadaan umum saat pulang yaitu tingkat kesadaran, GCS, suhu,
Prosedur nadi, tekanan darah, pernapasan, kesadaran dan BB
4. Kaji keadaan pasien apakah ada atau tidak menggunakan alat
bantu yang masih terpasang saat pulang seperti infus, kateter,
NGT, oksigen, earing Aids dan lain-lain
5. Pantau kemampuan pasien dalam hal mobilisasi apakah bisa jalan,
pakai tongkat, kursi roda atau brankard
DISCHARGE PLANNING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU SATITI /SPO/PELAYANAN/I/2019 0 2/3


PRIMA HUSADA
6. Kaji masalah keperawatan selama dirawat, tindakan keperawatan
yang telah dilakukan selama dirawat serta kemungkinan masalah
keperawatan yang perlu ditindak lanjuti dirumah
7. Berikan penyuluhan kesehatan serta menilai kemampuan
pasien/keluarga tentang beberapa komponen-komponen :
a. Medications sehingga pasien mampu menjelaskan ulang nama
obat, indikasi, dosis dan efek samping
b. Environment : Pasien/keluarga mampu memodifikasi
lingkungan rumah, menilai situasi rumah dan intervensibila
diperlukan, menemukan sumber daya keuangan untuk
melaksanakan rencana pengobatan serta mampu
mengoptimalkan peran keluarga dalam perawatan.
c. Health Knowledge Disease : pasien/keluarga mampu
mengidentifikasi setiap tanda dan gejala penyakitnya serta
mampu mengambil keputusan dalam bantuan bila terjadi
Prosedur
penurunan kesehatan
d. Inpatient/outpatient/referrals : pasien/keluarga mampu
menuliskan dan menjelaskan hal-hal medis ke nonmedis serta
mampu menentukan kapan waktu dan temapt untuk control
e. Diet : pasien/keluara mampu menentukan dan merumuskan diet
yang disarankan serta tahu diet yang boleh dan yang tidak boleh
dikonsumsi
f. Jika seorang pasien rawat inap atau rawat jalan telah selesai
menjalani pemeriksaan lengkap dan sudah ada rekomendasi
tindakan yang perlu dilakukan, kemudian pasien ini
memutuskan meninggalkan rumah sakit maka pasien ini
dianggap sebagai pasien keluar menolak rencana asuhan medis.
Pasien rawat inap dan rawat jalan (termasuk pasien dari unit
darurat) berhak menolak tindakan medis dan keluar rumah sakit.
DISCHARGE PLANNING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU SATITI /SPO/PELAYANAN/I/2019 0 3/3


PRIMA HUSADA
Pasien ini menghadapi risiko karena menerima pelayanan atau
tindakan tidak lengkap yang berakibat terjadi kerusakan permanen
atau kematian. Jika seorang pasien rawat inap atau rawat jalan
minta untuk keluar dari rumah sakit tanpa persetujuan dokter maka
pasien harus diberitahu tentang risiko medis oleh dokter yang
membuat rencana asuhan atau tindakan dan proses keluarnya pasien
sesuai dengan regulasi rumah sakit. Jika pasien mempunyai dokter
keluarga maka dokter keluarga tersebut harus diberitahu tentang
keputusan pasien. Bila tidak ada dokter keluarga maka pasien
dimotivasi untuk mendapat/mencari pelayanan kesehatan lebih
Prosedur lanjut
8. Status pulang pasien dengan keadaan sembuh/seijin dokter, dirujuk,
permintaan sendiri, melarikan diri atau meninggal. Bila pasien akan
dirujuk harus ditulis tempat yang akan dituju apakah dokter pribadi,
rumah sakit atau home care
9. Catat hasil pemeriksaan yang dibawa pulang
10. Memberikan bukti penyelesaian administrasi, kartu control, surat
istirahat, surat rujukan, kartu imunisasi, surat keterangan kelahiran
11. Tulis tanggal pembuatan persiapan pasien pulang, nama dan tanda
tangan pasien/keluarga serta perawat yang membuat

1. DPJP, Petugas Rekam Medis, Petugas Paramedis


2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat
Unit Terkait 4. Unit Rawat Jalan
5. Intensif Care Unit
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Ahli Gizi
PENYERAHAN RESUME PASIEN PULANG PADA PASIEN
ATAU KELUARGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU SATITI /SPO/PELAYANAN/I/2019 0 1/1


PRIMA HUSADA
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
DIREKTUR
STANDAR RSU SATITI PRIMA HUSADA
3 Januari 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
Pengertian Suatu prosedur atau tata cara dalam menyerahkan resume medis
pasien pulang yang diberikan untuk pasien atau keluarga yang
bertanggung jawab terhadap pasien untuk kepentingan perawatan
lebih lanjut setelah pasien selesai menjalani rawat inap dan
dinyatakan boleh pulang dari rumah sakit
Tujuan 1. Menjamin kontinuitas perawatan dan meningkatkan kemandirian
pasien
2. Menjaga keamanan dan rahasia pasien selama menjalankan
perawatan di rumah sakit
3. Melaksanakan tertib adminitrasi untuk mendukung proses
pelayanan yang lebih bermutu
4. Sebagai bukti legalitas hukum jika diperlukan dalam situasi dan
kondisi tertentu yang berkaitan dengan proses hukum
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
No. /SPO/PELAYANAN/I/2019 tentang Penyerahan Resume
Pasien Pulang Pada Pasien Atau Keluarga
Prosedur 1. Resume tentang perawatan pasien disiapkan ketika pasien
akan pulang dan keluar rumah sakit
2. Setiap orang yang berwenang dapat menyusun resume medis
pasien pulang, misalnya dokter, atau petugas paramedis
3. Resume medis pasien pulang dibuat rangkap empat, dengan
ketentuan lembar pertama untuk rekam medis, lembar kedua
PENYERAHAN RESUME PASIEN PULANG PADA PASIEN
ATAU KELUARGA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/SPO/PELAYANAN/I/2019 0 2/2
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Prosedur untuk pasien atau keluarganya, lembar ketiga untuk praktisi
yang bertanggung jawab atas perawatan pasien selanjutnya
atau proses tindak lanjut pada pasien, lembar ke empat untuk
melengkapi administrasi jaminan kesehatan.
4. Resume medis pasien pulang arsip kedua diberikan kepada
pasien atau keluarganya yang ditunjuk dengan menyerahakan
fotocopi tanda bukti diri seperti KTP atau kartu identitas lain
yang berlaku kepada petugas rumah sakit yang menyerahkan,
dan bila sejalan dengan kebijakan rumah sakit atau kebiasaan
umum yang sejalan dengan hukum dan budaya yang berlaku
untuk pasien atau keluarganya.
5. Salinan resume medis pasien pulang arsip pertama disimpan
dalam catatan pasien.
Bukti serah terima resume medis dari pasien atau keluarganya
disimpan dalam catatan medis pasien.
Unit Terkait 1. DPJP
2. Urusan pengolahan data dan pelaporan
PENYERAHAN RESUME PASIEN PULANG PADA
PRAKTISI KESEHATAN YANG LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU SATITI /SPO/PELAYANAN/I/2019 0 1/2


PRIMA HUSADA
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
DIREKTUR
STANDAR RSU SATITI PRIMA HUSADA
3 Januari 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
Pengertian Suatu prosedur atau tata cara dalam menyerahkan resume medis
pasien pulang yang diberikan kepada praktisi kesehatan untuk
kepentingan perawatan lebih lanjut setelah pasien selesai menjalani
rawat inap dan dinyatakan boleh pulang dari rumah sakit
Tujuan 1. Menjamin kontinuitas perawatan dan meningkatkan kemandirian
pasien.
2. Menjaga keamanan dan rahasia pasien selama menjalankan
perawatan di rumah sakit.
3. Melaksanakan tertib adminitrasi untuk mendukung proses
pelayanan yang lebih bermutu.
4. Sebagai bukti legalitas hukum jika diperlukan dalam situasi dan
kondisi tertentu yang berkaitan dengan proses hukum.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
No. /SPO/PELAYANAN/I/2019 tentang Penyerahan Resume
Pasien Pulang Pada Praktisi Kesehatan Yang Lain.
Prosedur 1. Resume tentang perawatan pasien disiapkan ketika pasien
akan pulang dan keluar rumah sakit
2. Setiap orang yang berwenang dapat menyusun resume medis
pasien pulang, misalnya dokter, atau petugas paramedis
3. Resume medis pasien pulang dibuat rangkap empat, dengan
ketentuan lembar pertama untuk rekam medis, lembar kedua
untuk pasien atau keluarganya, lembar ketiga untuk praktisi
yang bertanggung jawab atas perawatan pasien selanjutnya atau
proses tindak lanjut pada pasien, lembar keempat untuk
melengkapi administrasi jaminan kesehatan.
PENYERAHAN RESUME PASIEN PULANG PADA
PRAKTISI KESEHATAN YANG LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/SPO/PELAYANAN/I/2019 0 2/2
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Prosedur 4. Resume medis pasien pulang lembar ketiga diberikan kepada
praktisi kesehatan dengan disertai surat pengantar dan surat
tanda terima dari pihak rumah sakit ditujukan kepada praktisi
kesehatan.untuk pasien atau keluarganya, lembar ketiga untuk
praktisi yang bertanggung jawab atas perawatan pasien
selanjutnya atau proses tindak lanjut pada pasien, lembar ke
empat untuk melengkapi administrasi jaminan kesehatan.
5. Resume medis pasien pulang arsip kedua diberikan kepada
pasien atau keluarganya yang ditunjuk dengan menyerahakan
fotocopi tanda bukti diri seperti KTP atau kartu identitas lain
yang berlaku kepada petugas rumah sakit yang menyerahkan,
dan bila sejalan dengan kebijakan rumah sakit atau kebiasaan
umum yang sejalan dengan hukum dan budaya yang berlaku
untuk pasien atau keluarganya.
6. Salinan resume medis pasien pulang arsip pertama disimpan
dalam catatan pasien.
Bukti serah terima resume medis dari pasien atau keluarganya
disimpan dalam catatan medis pasien.
Unit Terkait 1. DPJP
2. Urusan pengolahan data dan pelaporan
PASIEN PULANG SEMENTARA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/SPO/PELAYANAN/I/2019 0 1/2
RSU SATITI
PRIMA HUSADA
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit DIREKTUR
RSU SATITI PRIMA HUSADA
STANDAR
PROSEDUR 3 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031

Pasien atau keluarga atas keinginan pasien atau keluarga untuk


PENGERTIAN meninggalkan Rumah Sakit dalam jangka waktu tertentu atas
persetujuan DPJP.
Agar pemulangan pasien sementara berjalan sesuai dengan ketentuan
TUJUAN
yang berlaku.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
KEBIJAKAN
No : /SPO/PELAYANAN/I/2019 tentang Pasien Pulang Sementara
1. Pasien /keluarga meminta ijin untuk pulang sementara.
2. Dokter DPJP mengecek dan memberikan izin untuk pulang
3. Pasien atau keluarga harus menyelesaikan adminstrasi ke bagian
keuangan.
4. Pasien atau keluarga menandatangani form pulang sementara
5. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan penanganan pertama
PROSEDUR
bila ada masalah kesehatan pada pasien
6. Pasien dan keluarga diberikan nomor rumah sakit yang bisa
dihubungi bila sewaktu-waktu membutuhkan ambulan atau
tenaga kesehatan.
7. Pasien meninggalkan Rumah Sakit dalam jangka waktu yang
sudah ditentukan , yaitu tidak lebih dari 12 jam.
1. UGD
Unit Terkait 2. IRJ
3. IRI
4. UNIT KHUSUS
PASIEN PULANG MELARIKAN DIRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU SATITI /SPO/PELAYANAN/I/2019 0 1/1


PRIMA HUSADA
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
DIREKTUR
STANDAR
RSU SATITI PRIMA HUSADA
PROSEDUR 3 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
Pengertian Prosedur permintaan pasien untuk pasien pulang perawatan yang
disebabkan oleh tidak memberitahu/ melarikan diri atas tindakan
medic yang direncanakan atau perawatan yang diberikan oleh rumah
sakit meskipun sudah mendapatkan penjelasan yang cukup.
Tujuan Adanya pernyataan tertulis tentang pasien pulang perawatan yang
disebabkan oleh tidak memberitahu/ melarikan diri yang diberikan
untuk menghindari tuntutan hukum terhadap rumah sakit.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
No. /SPO/PELAYANAN/I/2019 tentang Pasien Pulang Melarikan
Diri
Prosedur 1. Perawat setelah menemukan tidak adanya pasien berada di
rauangan atau dilingkungan perawatan pasien.
2. Perawat menghubungi petugas jaga untuk dilakukan
pencarian di sekitaran RS
3. Jika Petugas Jaga tidak menemukan pasien yang dicari maka
akan menghubungi
a. Pihak Managemen
b. Keluarga dan melaporan kepada Institusi yang terkait/
Kepolisian
c. Laporkan pada DPJP yang merawat pasien
d. Jika telah di temukan maka dilakukan perawatan lanjut.
e. Semua kejadian dilakukan pencatatan..
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Perawat
3. Farmasi
4. Kasir
5. Instalasi Rawat Inap
PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSU SATITI
PRIMA HUSADA /SPO/PELAYANAN/I/2019 0 1/1
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
DIREKTUR
STANDAR
RSU SATITI PRIMA HUSADA
PROSEDUR 3 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. I Komang Gede Arnawa
NIK. 01.0115.031
Pengertian Prosedur permintaan pasien untuk pulang dari perawatan yang
disebabkan oleh penolakan pasien atas tindakan medic yang
direncanakan atau perawatan yang diberikan oleh rumah sakit
meskipun sudah mendapatkan penjelasan yang cukup
Tujuan Adanya pernyataan tertulis tentang penolakan perawatan yang
diberikan untuk menghindari tuntutan hukum terhadap rumah
sakit
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada
No. /SPO/PELAYANAN/I/2019 tentang Pasien Pulang Atas
Permintaan Senndiri
Prosedur 1. Perawat menerima permintaan pulang dari pasien
2. Perawat menghubungi DPJP dan memberitahukan bahwapasien
atau keluarga mempunyai keinginan untuk pulangatas
keinginan sendiri
3. Jika diluar jam kerja maka yang dihubungi adalah
dokterjaga.Pasien /keluarga diberikan penjelasan tentang
kondisi pasienserta resiko yang terjadi apabila pasien diajak
pulangsebelumdiijinkan oleh okter yang merawat
4. Pejelasan dilakukan oleh DPJP / dokter jaga
dengandidampingi oleh perawat yang bertugas pada saat di
ruangan
5. Pasien / keluarga yang berwenang mengisi suratpenolakan
tindakan yang isinya penolakan terhadapperawatan di
rumah sakit dan dengan jelas menuliskanalasan penolakan
pada tempat yang tersedia
6. DPJP / dokter jaga memberikan penjelasan bahwa pasientetap
bisa kembali untuk melanjutkan perawatan ataupunkontrol
ke rumah sakit tk. II Udayana
7. Mempersiapkan administrasi pasien yang dilakukan
olehpetugas administrasi rumah sakit
8. DPJP membuat resume pulang dan menyerahkannyakepada
keluarga pasien
9. Perawat melepaskan semua peralatan medis yang masihdipakai
pasien setelah keluarga pasien menyerahkan buktipenyelesaian
pengurusan administrasi.
Unit Terkait 1. Dokter yang merawat
2. Perawat
3. Farmasi
4. Kasir
5. InstalasiRawatInap

Anda mungkin juga menyukai