Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

DISCHARGE PALANNING
Disusun guna melengkapi tugas Manajemen Keperawatan
dosen pengampu: Ns. Prestasianita Putri, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh
Kelompok 4
Kelas 2016C
1. Ainiyah Suyono 16010097
2. Fifi Hardiyanti 16010111
3. Furqon Romadhon 16010114
4. Muhamad Fauzi 16010126
5. Septiani Puji Lestari 16010135
6. Siti Azlinda 16010136

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr SOEBANDI JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik
tanpa kendala.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi
diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.

Jember, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Discharge Planning ..................................................................... 3
2.2 Tujuan Discharge Planning........................................................................... 3
2.3 Manfaat Discharge Planning......................................................................... 4
2.4 Prinsip Discharge Planning........................................................................... 4
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Discharge Planning ......................................... 5
2.6 Jenis-jenis Pemulangan Pasien ...................................................................... 6
2.7 Hal-hal yang Harus Diketahui Pasien Sebelum Pulang................................. 7
2.8 Alur Discharge Planning............................................................................... 7
BAB III RENCANA KEGIATAN.......................................................................... 8
3.1 Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 8
3.2 Metode ........................................................................................................... 8
3.3 Media ............................................................................................................. 8
3.4 Pengorganisasian ........................................................................................... 8
3.5 Pelaksanaan ................................................................................................... 9
3.6 Naskah Percakapan ........................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 15
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 15
4.2 Penutup .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16
LAMPIRAN ............................................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan
yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit
dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Keperawatan di rumah
sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan ners di rumah. Namun sampai dengan
saat ini, perencanaan pulang bagi pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal
dilaksanakan, di mana peran keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu
hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan keperawatan
kesehatan di rumah, konseling kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas
tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan
sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, sering kali diterima
kembali dalam waktu 24 jam sampai 48 jam, dan kemudian pulang kembali
(Nursalam, 2014).
Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan
rentang keners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan keperawatan
berkelanjutan yang artinya keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien di mana pun
pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanan
pulang akan berisiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi
fisik. Dalam perencanan pulang diperlukan komunikasi yang baik terarah, sehingga
apa yang disampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk keperawatan di rumah.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan discharge planning.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.
2. Mengidentifikasi masalah pasien.
3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama.

1
4. Membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan pada pasien
yang harus dilakukan dan dihindari selama di rumah.
5. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan.
6. Mendokumentasikan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai
penerimaan pelayanan.
2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien.
3. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan
di rumah.
1.3.2 Bagi Pasien
1. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan di
rumah.
2. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
memperbaiki, serta mempertahankan status kesehatan pasien.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Discharge Planning


Discharge planning merupakan proses berkesinambungan guna menyiapkan
perawatan mandiri pasien pasca rawat inap. Proses identifikasi dan perencanaan
kebutuhan keberlanjutan pasien ditulis guna memfasilitasi pelayanan kesehatan dari
suatu lingkungan ke lingkungan lain agar tim kesehatan memiliki kesempatan yang
cukup untuk melaksanakan discharge planning. Discharge planning dapat tercapai
bila prosesnya terpusat, terkoordinasi, dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu untuk
perencanaan perawatan berkelanjutan pada pasien setelah meninggalkan rumah
sakit. Sasaran pasien yang diberikan perawatan pasca rawat inap adalah mereka
yang memerlukan bantuan selama masa penyembuhan dari penyakit akut untuk
mencegah atau mengelola penurunan kondisi akibat penyakit kronis. Petugas yang
merencanakan pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan merupakan staf
rumah sakit yang berfungsi sebagai konsultan untuk proses discharge planning dan
fasilitas kesehatan, menyediakan Pendidikan kesehatan, memotivasi staf rumah
sakit untuk merencanakan serta mengimplementasikan discharge planning.
Misalnya, pasien yang membutuhkan bantuan sosial, nutrisi, keuangan, psikologi,
transportasi pasca rawat inap. (Nursalam, 2016; The Royal Marsden Hospital,
2014; Potter & Perry, 2005; Discharge Planning Association, 2016 ).

2.2 Tujuan Discharge Planning


1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial;
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga;
3. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien;
4. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain;
5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta
sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien;
6. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan masyarakat.

3
2.3 Manfaat Discharge Planning
Discharge planning bermanfaat dalam menurunkan jumlah kekambuhan,
menurunkan perawatan kembali di rumah sakit dan ke ruang kedaruratan yang tidak
perlu kecuali untuk beberapa diagnosa, membantu klien untuk memahami
kebutuhan setelah perawatan di rumah sakit, serta dapat digunakan sebagai bahan
dokumentasi keperawatan (Doengoes, 2016)
Menurut Nursalam (2016), manfaat Discharge Planning meliputi sebgai berikut:
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat penjaran selama di rumah
sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinuitas
keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan rumah.

2.4 Prinsip Discharge Planning


1. Pasien merupakan fokus dalam perencanan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah
yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan
masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap
pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan
(Nursalam, Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 4, 2014).

4
Departemen Kesehatan R.I (2008) menjabarkan bahwa prinsip discharge
planning diawali dengan melakukan pengkajian pada saat pasien masuk rumah
sakit guna mempermudah proses identifikasi kebutuhan pasien. Merencanakan
pulang pasien sejak awal dapat menurunkan lama masa perawatan sehingga
diharapkan akan menurunkan biaya perawatan. Discharge planning disusun oleh
berbagai pihak yang terkait antara lain pasien, keluarga, dan care giver berdasarkan
kebutuhan pasien dan keluarga secara komprehensif. Hal ini memungkinkan
optimalnya sumber-sumber pelayanan kesehatan yang sesuai untuk pasien setelah
rawat inap. Prinsip discharge planning juga meliputi dokumentasi pelaksanaan
yang dikomunikasikan kepada pasien dan keluarga dalam kurun waktu 24 jam
sebelum pasien keluar dari rumah sakit

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Discharge Planning


Menurut penelitian Radiatul (2017) berberapa faktor perawat yang
mempengaruhi pelaksanaan discharge planning yaitu motivasi yang dimiliki oleh
perawat dan cara yang komunikatif dalam penyampaian informasi kepada pasien
dan keluarga sehingga informasi akan lebih jelas untuk dapat dimengerti oleh
pasien dan keluarga. Pengetahuan perawat merupakan kunci keberhasilan dalam
pendidikan kesehatan. Pengetahuan yang baik akan mengarahkan perawat pada
kegiatan pembelajaran pasien dan keluarga, sehingga dapat menerima informasi
sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Potter & Perry (2005) faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pemberian pendidikan kesehatan yang berasal dari pasien sebagai berikut:
1. Motivasi: Motivasi merupakan keinginan pasien untuk belajar. Apabila
motivasi pasien tinggi, maka pasien akan antusias untuk mendapatkan
informasi tentang kondisinya dan perawatan tindak lanjut untuk
meningkatkan kesehatannya.
2. Sikap positif: Sikap positif terhadap penyakit dan perawatan akan
mempermudah pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan
pendidikan kesehatan.

5
3. Emosi: Emosi stabil akan mempermudah pasien menerima informasi yang
disampaikan, sedangkan perasaan cemas atau perasaan negatif lainnya dapat
mengurangi kemampuan pasien untuk menerima informasi.
4. Usia: Tahap perkembangan yang berhubungan dengan usia berperan dalam
penerimaan informasi yang akan disampaikan. Semakin dewasa usia, maka
kemampuan menerima informasi semakin baik karena didukung oleh
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
5. Kemampuan belajar: Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan
tingkat pendidikan yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka kemampuan dalam menerima informasi dapat lebih mudah.
6. Kepatuhan: Kepatuhan pasien adalah perilaku pasien sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan dari pendidikan
kesehatan yang telah disampaikan. Kepatuhan dari pendidikan kesehatan
tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari
discharge planning.
7. Dukungan: Dukungan dari keluarga dan orang sekitar sangat mempengaruhi
proses percepatan kesembuhan seorang pasien. Keluarga akan melanjutkan
perawatan pasien dirumah setelah pasien dipulangkan. Memberikan
informasi kesehatan kepada keluarga dapat membantu mempercepat proses
kesembuhan pasien dan dukungan yang baik akan mempengaruhi
keberhasilan suatu pendidikan kesehatan dan juga mempengaruhi
keberhasilan discharge planning.

2.6 Jenis-jenis Pemulangan Pasien


1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini
dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien
untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak
rumah sakit atau puskesmas terdekat
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir
dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat
kembali maka prosedur keperawatan dapat dilakukan kembali.

6
3. Judicial discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan pulang
walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien
harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan keperawatan puskesmas
terdekat.

2.7 Hal-hal yang Harus Diketahui Pasien Sebelum Pulang


1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan, serta
masalah-masalah atau komplikasi yang dapat terjadi.
2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan di rumah.
3. Pengaturan diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi.
5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri
dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi, dan lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan kunjungan
rumah apabila pasien memerlukan.

2.8 Alur Discharge Planning


Dokter dan tim Ners PP
kesehatan lain dibantu PA

Penentuan keadaan
pasien :

1. Klinis dan
pemeriksaan
Program HE:
penunjang
1. Kontrol dan lain
obat/nersan 2. Tingkat
2. Nutrisi ketergantunga
3. Aktivitas dan n pasien
istirahat
4. Perawatan diri Perencanaan Pulang Lain-
lainnya

Penyelesaian
Monitor (sebagai program
administrasi
service sofety) oleh
keluarga dan petugas

7
BAB III

RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/tanggal : Selasa, 19 November 2019
Pukul : 10.00 WIB
Topik : Discharge Planning
Tempat : Ruang Lavender

3.2 Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

3.3 Media
1. Status pasien
2. Leaflet
3. Sarana dan prasarana perawatan

3.4 Pengorganisasian
Kepala Ruangan
Kepala TIM
Perawat Pelaksana 1
Dokter
Keluarga
Pasien

8
3.5 Pelaksanaan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana

Persiapan 1. PP 1 sudah siap dengan status 10 Nurse station PP1


pasien dan format discharge menit
KARU
planning.
2. Menyebutkan masalah pasien.
3. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada pasien dan
keluarga.
4. KARU memeriksa kelengkapan
administrasi.

Pelaksanaan 1. PP 1 menyampaikan pendidikan 30 Bed pasien PP1


kesehatan, melakukan demonstrasi menit
dan redemonstrasi:
a. diet,
b. aktivitas dan istirahat,
c. minum obat teratur,
d. keperawatan diri.
2. PP1 menanyakan kembali pada
pasien tentang materi yang telah
disampaikan,
3. PP1 mengucapkan terima kasih.
4. Pendokumentasian.

9
3.6 Naskah Persiapan Pasien Pulang

Nurse Station
Perawat pelaksana, Kepala ruangan, Ketua tim sedang berdiskusi mengenai
discharge planning yang akan diberikan kepada pasien An. Fuzi dengan
diagnosa Diare cair akut
PP 1 : “Selamat pagi ners, sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir
rencana discharge planning kepada pasien atas nama An. Fuzi usia 5
tahun di ruang Lavender. Dengan diagnosa diare cair akut. Dari hasil
observasi, keadaan An. Fuzi sudah membaik. Dari hasil laboratorium
menunjukkan sudah normal. Kondisi fisik pasien sudah membaik,
sudah tidak ada dehidrasi, BAB bentuknya sudah tidak cair lagi. Dari
segi asuhan keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya
berencana untuk memberikan discharge planning kepada An. Fuzi.
Bagaimana pendapat ibu? Apakah ibu menyetujuinya? Mungkin ibu
bisa melihat format rencana discharge planning yang sudah saya
buat.”
Katim : “Boleh saya lihat formatnya? Apa yang akan difokuskan dalam
discharge planning ini ners?”
PP 1 : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan diare, apa
yang perlu diperhatikan saat pasien pulang nanti dan dipersiapkan
leaflet yang bisa dibawa pulang oleh pasien.”
Katim : “Baik kalau begitu, nanti kita diskusikan lagi bersama dengan dokter
rawat visite hari ini.”
Dokter visit eke ruang Lavender
Dokter : “Assalamualaikum, selamat pagi.”
Karu : “Waalaikumsalam, selamat pagi dokter.”
Katim : “Dokter, saya mau melaporkan pasien dokter atas nama An. Fuzi
usia 5 tahun dengan diagnosa diare cair akut, pasien hari ke 5
perawatan, saat ini kondisinya sudah membaik, pasien sudah tidak
diare dengan konsistensinya sudah lembek. Hasil laboratorium
menunjukkan normal. Bagaimana jika pasien bisa pulang hari ini

10
dokter?”
Dokter : “Oh iya, boleh saya lihat hasil laboratoriumnya?”
Katim : “Ini dokter.” (dokter melihat hail lab)
Dokter : “Iya hasil lab sudah menunjukkan normal. Saya periksa dulu
kondisinya.”
Katim : “Baik, mari dokter.”
Di ruang Lavender
Dokter, katim dan perawat pelaksana melakukan visit pagi hari di ruang
Lavender, kamar 005, Pada pasien An. Fuzi dengan diagnosa diare cair akut
PP 1 : “Assalamualaikum. Selamat pagi ibu, adik. Bagaimana keadaan
adik hari ini?”
Pasien : “Waalaikumsalam. Baik mbak.”
Ibu px : “Alhamdulillah sudah enakan mbak.”
PP 1 : “Sekarang adik mau diperiksa dokter dulu ya.”
Dokter : “Selamat pagi, dik. Saya periksa dulu kondisinya ya.”
Pasien : “Iya dokter.”
Dokter : “Alhamdulillah keadaan adik Fuzi sudah baik kondisinya. BABnya
hari ini berapa kali bu?”
Ibu px : “Tadi pagi sudah BAB dok, BABnya sudah tidak cair, sudah
lembek.”
Dokter : “Yaudah bu, adiknya hari ini boleh pulang. Nanti administrasinya
akan dibantu perawatnya. Saya permisi dulu.”
Ibu px : “Alhamdulillah anak saya sudah boleh pulang. Terima kasih, dokter,
suster”
Katim : “Bu, nanti saya panggil ke ruang perawat ya bu. Untuk mengurus
administrasinya dan ada beberapa penjelasan terkait perencanaan
pulang.”
Ibu px : “Iya mbak.”
Nurse Station
Dokter : “An. Fuzi acc pulang ya ners. Tolong bantu administrasinya ya. Saya
akan membuat surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus
diberikan ke pasien.”

11
Karu : “Baik dokter. Kami sudah merencanakan discharge planning yang
akan diberikan mengenai edukasi yang perlu diperhatikan ketika
pasien di rumah”
Dokter : “Baik, saya harapkan nantinya discharge planning ini nantinya benar-
benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien juga
sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah. Yasudah, saya
permisi dulu mau ke ruangan sebelah.”
Karu : “Iya dokter monggo.” (dokter meninggalkan ruang perawat)
Karu : “Ners Linda, ini format discharge planning yang sudah saya setujui
dan bisa dilakukan pada pasien Ny. Nurul. Bisa disiapkan untuk
discharge planning sekarang.”
Katim : “Baik pak, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Ners Septi,
tolong panggilkan keluarga pasien An. Fuzi agar datang ke ruangan
perawat sekarang.”
PP 1 : “Baik ners”
Perawat pelaksana memanggil keluarga pasien An. Fuzi
PP 1 : “Permisi. Dengan keluarga Adik Fuzi.”
Ibu px : “Iya, suster.”
PP 1 : “Mari ke ruangan perawat bu, karena ada ada beberapa penjelasan
terkait perencanaan pulang Adik Fuzi.”
Ibu px : “Baik suster.”
Nurse Station
Keluarga pasien dan perawat pelaksana menuju ke ruang perawat
Katim : “Selamat pagi bu, dengan keluarga adik Fuzi?”
Ibu px : “Iya suster.”
Katim : “Begini, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Adik
Fuzi, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Adik Fuzi sudah
membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah. Adik Fuzi
sudah diperbolehkan pulang.”
Ibu px : “Iya suster, Alhamdulillah.”
Katim : “Ini resep obat yang harus ditebus dulu sebelum pulang. Jadi ibu ke
apotek dulu untuk mengambil obatnya. Kemudian ke loket untuk

12
menyelesaikan administrasinya.”
Ibu px : “Baik suster.”
Katim : “Nanti apakah ibu ingin kami antarkan adik pulang sampai ke tempat
parkir?”
Ibu px : “Tidak usah sus, biar nanti anak saya digendong bapaknya.
Terimakasih sus.”
Katim : “Baik ibu. Sebelum nanti Adik Fuzi pulang kami akan memberikan
penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk menjalani
selama pemulihan di rumah. Apa Ibu bersedia untuk diberikan
penyuluhan ini?”
Ibu px : “Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai
perawatan keluarga saya dirumah.”
Katim : “Sekarang, silahkan ibu menanda tangani form ini. Form ini berisi
persetujuan untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang. Nanti
penyuluhan akan diberikan oleh perawat septi yang akan ke ruangan
anak ibu.”
Ibu px : “Baik suster. Terimakasih suster” (ibu pasien keluar ruangan
perawatan)
Ruang Lavender 005
Perawat pelaksana memberikan discharge planning kepada keluarga An. Fuzi
PP 1 : “Assalamulaikum ibu. Perkenalkan saya Perwat Septi akan
memberikan penyuluhan mengenai yang harus diperhatikan selama
pemulihan dirumah. Sebelumnya ada yang ingin ditanyakan dulu
sebelum dimulai?”
Ibu px : “Tidak suster.”
PP 1 : “Baik saya mulai ya bu. Apa yang ibu ketahui tentang diare bu?”
Ibu px : “Diare itu mencret suster.”
PP 1 : “Iya bu benar. Lebih tepatnya diare adalah buang air besar dengan
konsistensi cair yang frekuensinya lebih dari 3 kali per hari.”
Ibu px : “Oh, iya sus saya paham.”
PP 1 : “Untuk diare penyebabnya bergam bu salah satunya dari bakteri.
Biasanya bakteri itu muncul dari berbagai tempat seperti lingkungan

13
rumah, makanan, alat makan, botol susu dan juga kebersihan adiknya
atau kebersihan orang tua sebelum memberikan makan.”
Ibu px : “O begitu ya sus.”
PP 1 : “Iya bu, jadi untuk pencegahannya ibu bisa lebih memperhatikan lagi
kebersihan lingkungan, alat makan, botol susu dan juga makanan
yang akan diberikan adiknya bu. Seperti dengan menyuci alat-alat
makan bayi dengan air mengalir. Botol susu disterilkan dengan air
panas terlebih dahulu sebelum digunakan. Susu formula juga dapat
menyebabkan diare bu, berikan susu formula yang mengandung
laktosa untuk mencegah terjadinya diare. Kemudian biasakan cuci
tangan sebelum memberikan susu atau makanan kepada anak ya bu.
(memperaktekan cara cuci tangan 6 langkah benar)”
Ibu px : “Baik mbak saya akan lebih memperhatikan kebersihan saya dan
anak saya.”
PP 1 : “Iya bu, apakah ibu mengerti apa yang saya jelaskan?”
Ibu px : “Mengerti suster.”
PP 1 : “Apakah ibu bisa mengulangi apa yang saya jelaskan tadi?”
Ibu px : (ibu menjelaskan)
PP 1 : “Benar bu, bagus ibu sudah mengerti. Ini ada leaflet untuk ibu baca-
baca dirumah mengenai pencegahan diare.”
Ibu px : “Iya terimakasih sus, sekarang saya sudah mengerti”
PP 1 : “Sama-sama ibu. Saya permisi terlebih dahulu. Wassalamualaikum.”
Ibu px : “Waalaikumsalam.”

14
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Discharge planning merupakan proses berkesinambungan guna menyiapkan
perawatan mandiri pasien pasca rawat inap. Proses identifikasi dan perencanaan
kebutuhan keberlanjutan pasien ditulis guna memfasilitasi pelayanan kesehatan dari
suatu lingkungan ke lingkungan lain agar tim kesehatan memiliki kesempatan yang
cukup untuk melaksanakan discharge planning. Petugas yang merencanakan
pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan merupakan staf rumah sakit
yang berfungsi sebagai konsultan untuk proses discharge planning dan fasilitas
kesehatan, menyediakan Pendidikan kesehatan, memotivasi staf rumah sakit untuk
merencanakan serta mengimplementasikan discharge planning. Misalnya, pasien
yang membutuhkan bantuan sosial, nutrisi, keuangan, psikologi, transportasi pasca
rawat inap. (Nursalam, 2016; The Royal Marsden Hospital, 2014; Potter & Perry,
2005; Discharge Planning Association, 2016 ).
Discharge planning bermanfaat dalam menurunkan jumlah kekambuhan,
menurunkan perawatan kembali di rumah sakit dan ke ruang kedaruratan yang tidak
perlu kecuali untuk beberapa diagnosa, membantu klien untuk memahami
kebutuhan setelah perawatan di rumah sakit, serta dapat digunakan sebagai bahan
dokumentasi keperawatan (Doengoes, 2016)

3.2 Saran
Discharge planning tidak hanya diberikan leaflat saja, sebaiknya juga diberikan
poster agar keluarga dapat memahami tentang penyakitnya

15
DAFTAR PUSTAKA

Association, D. P. (2008). Retrieved November 17, 2019, from Discharge Planning


Association : http://www.Discharge Planning.org.au/index.htm

Doengoes, M. &. (2016). Nursing Diagnosis Manual: Planing, Individualizing and


Documenting Client Care. Philladelhia: Davis Company.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2016). Metodelogi penelitian ilmu keperawatan : pendekatan praktis ED.5.


Jakarta: Salemba Medika.

Perry, P. &. (2005). buku ajar keperawatan konsep, proses dan praktik. Edisi 4 volume
1. Jakarta : EGC.

RI, D. (2008). Departemen Kesehatan Republik Indonesia , Tentang profil kesehatan .


Jakarta : Depkes RI.

16
Lampiran SOP discharge planning

SOP DISCHARGE PLANNING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Dikeluarkan Oleh

Discharge planning merupakan persiapan pasien sebelum pulang


PENGERTIAN ke rumah dengan memberikan penyuluhan tentang perawatan di
rumah, pencegahan, dan sebagainya.
1. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan
keperawatan di rumah.
TUJUAN 2. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status
kesehatan pasien.
INDIKASI Pasien yang akan pulang ke Rumah.
KONTRA INDIKASI -
1. Perawat harus tahu penyakit apa yang diderita pasien, dan
PERSIAPAN bagaimana melakukan perawatan di rumah, dan
pencegahannya.
PERAWAT
2. Perawat harus percaya diri dalam menyampaikan discharge
planning.
PERSIAPAN ALAT 1. Lembar telah dilakukan discharge planning.
2. Lingkungan yang nyaman.
PERSIAPAN PASIEN Beri penjelasan pada keluarga dan pasien tentang cara perawatan di
rumah dan pencegahannya.
1. Memberikan salam.
2. Mengenalkan nama perawat.
3. Memberi penyuluhan kepada pasien dengan cara diskusi, tanya
jawab, demonstrasi.
PROSEDUR 4. Menggunakan alat peraga bila diperlukan.
5. Mengadakan evaluasi.
6. Memberikan umpan balik.
7. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam.
8. Mencatat hasil penyuluhan.
HASIL Dokumentasi :
1. Catat tindakan yang telah dilakukan.
2. Waktu dan Tanggal Tindakan.
3. Nama Pasien, Usia, Nomor Rekam Medik.
4. Nama Perawat dan Tanda Tangan Perawat.

17
Lampiran check list discharge planning

Check list observasi proses pelaksanan discharge planning

No Proses discharge planing dilaksananan Tidak


dilaksanakan

Pada saat pasien pertama kali masuk ruang rawat


inap

1 Melakukan pengkajian tentang kebutuhan pelayanan


kesehatan untuk pasien pulang dengan menggunakan

riwayat keperawatan, rencana keperawatan dan

pengkajian kemampuan fisik dan fungsi kognitif

2 Mengkaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien


dan keluarga yang berhubungan dengan:

- terapi dirumah

- hal-hal yang harus dihindari

- akibat dari gangguan kesehatan yang dialami

- komplikasi yang mungkin terjadi

3 Mengkaji faktor-faktor lingkungan dirumah yang dapat


mengganggu perawatan diri (ukuran kamar, lebar jalan,

tangga, keadaan lantai, fasilitas kamar mandi dll)

4 Kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya


tentang perlu tidaknya rujukan untuk mendapakan

perawatan dirumah atau di tempat pelayanan yang

lainnya

5 Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya tentang


berbagai kebutuhan pasien setelah pulang

18
6 Evaluasi kemajuan pasien secara terus menerus, dan
ketika akan pulang tentukan tujuan pemulangan paisen

yang relevan

Persiapan sebelum hari kepulangan pasien

7 Memberikan informasi tentang sumber pelayanan


kesehatan di masyarakat kepada pasien dan keluarga

8 Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan


keluarga tentang:

- tanda dan gejala penyakit

- komplikasi penyakit

- informasi obat-obatan yang diberikan

- penggunaan perawatan medis dan perawatan

Lanjutan

- diet makanan

- latihan fisik

- hal-hal yang harus dihindari atau pantangan

9 Memberikan leaflet atau buku saku

Pada hari kepulangan pasien

10 Memeriksa order dokter tentang resep, perubahan


tindakan pengobatan atau alat-alat khusus yang di

Butuhkan

11 Menanyakan transportasi pasien ketika pulang

12 Tawarkan kepada pasien dan keluarga untuk


mempersiapkan seluruh barang-barang pribadi untuk
dibawa pulang

13 Memeriksa seluruh ruang rawat inap termasuk kamar

19
mandi dan carilah salinan daftar-daftar barang berharga

yang dimiliki pasien

14 Memberikan pasien resep atau obat-obat sesuai dengan


pesan dokter

15 Menghubungi bagian keuangan untuk menentukan


apakah pasien atau keluarga sudah bisa mengurus

Administrasi

16 Memberi tawaran kepada pasien untuk menggunakan


kursi roda sampai kendaraan yang akan membawa pasien

Pulang

17 Mencatat format ringkasan pulang pasien (dibeberapa


institusi, pasien juga mendapat salinan format ringkasan

pemulangan tersebut)

18 Dokumentasi status masalah kesehatan pasien pulang

20
Lampiran format pasien pulang

Pasien Pulang
DISCHARGE PLANNING No. Reg. :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal MRS : Tanggal KRS :
Bagian : Bagian :

Dipulangkan dari RS Y dengan keadaan

Sembuh Pulang paksa


Meneruskan dengan obat jalan Lari
Pindah ke RS lain Meninggal
A. Kontrol:
a. Waktu:
b. Tempat:

B. Lanjutan keperawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan, dan lain-lain)

C. Aturan diet/nutirisi:

D. Obat-Obat yang masih diminum dan jumlahnya:

E. Aktivitas dan istirahat:

Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG, obat, lainnya):

Lain-lain:
Jember, …………………….

Pasien/Keluarga Ners

( ) ( )

21
22

Anda mungkin juga menyukai