SUPERVISI KEPERAWATAN
Disusun guna melengkapi tugas Manajemen Keperawatan
dosen pengampu: Ns. Emi Eliya, S.Kep., M.Kep.
Disusun oleh
Kelompok 4
Kelas 2016C
1. Ainiyah Suyono 16010097
2. Fifi Hardiyanti 16010111
3. Furqon Romadhon 16010114
4. Muhamad Fauzi 16010126
5. Septiani Puji Lestari 16010135
6. Siti Azlinda 16010136
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik
tanpa kendala.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi
diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Supervisi ...................................................................................... 3
2.2 Unsur Pokok Supervisi .................................................................................. 3
2.3 Tujuan Supervisi ............................................................................................ 6
2.4 Prinsip Supervisi ............................................................................................ 6
2.5 Teknik Supervisi ............................................................................................ 7
2.6 Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi ......................................................... 8
2.7 Pendelegasian ................................................................................................ 9
2.8 Alur Supervisi ................................................................................................ 9
BAB III RENCANA KEGIATAN.......................................................................... 10
3.1 Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 10
3.2 Media ............................................................................................................. 10
3.3 Pelaksana Supervisi ....................................................................................... 10
3.4 Langkah Supervisi ......................................................................................... 10
3.5 Naskah Supervisi ........................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 15
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 15
4.2 Penutup .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16
LAMPIRAN ............................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan, mahasiswa mampu
mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran perawat
primer maupun perawat associate.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
2. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat.
3. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan
keperawatan.
1
4. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat
5. Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang disupervisi
dan meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis
antara supervisior dan perawat primer yang disupervisi.
2. Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam
menerapkan asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang
dilakukan perawat.
1.3.2 Bagi Institusi
Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan
keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawatan profesional.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
program. Misalnya, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang,
Kasubdin Propinsi, dan Kasubbag Dati II.
3. Manajer Tingkat Pertama (First Line Level Manager, Supervisior
Mananger)
Manajer tingkat bawah yang bertugas memimpin langsung para
pelaksana atau pekerja, yaitu melaksanakan supervisi sebagai mandor
atau supervisor. Misalnya, Kepala Seksi, Kepala Urusan.
2.2.2 Syarat
Untuk dapat melasaksanakan supervisi dengan baik diperlukan beberapa
sarat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh pelaksana supervisi atau
supervisor (Azwar, 1996) adalah sebagai berikut. Sebaiknya pelaksana
supervisi adalah atasan langsung dari yang disupervisi, atau apabila tidak
mungkin, dapat ditunjuk staf khusus dengan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab yang jelas.
1. Pelaksana supervisi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup untuk jenis pekerjaan yang disupervisi.
2. Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilan melakukan supervisi,
artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta teknik supervisi.
3. Pelaksana supervisi harus mempunyai sifat edukatif, suportif, dan bukan
otoriter.
4. Pelaksana harus mempunyai waktu yang cukup, tidak tergesa-tergesa,
dan secara sabar berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap bawahan yang disupervisi.
5. Pelaksana supervisi yang baik memerlukan bekal kemampuan yang
banyak. Selain lima syarat atau karakteristik tersebut, juga dibutuhkan
kemampuan melakukan komunikasi, motivasi, pengarahan, bimbingan,
dan kepemimpinan.
4
dapat meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan secara
efisien dan efektif (Sudjana, 2004).
5
akan berdampak terhadap pemborosan waktu dan anggaran yang
sebenarnya dapat dihindarkan. Berikan kesempatan waktu yang cukup
kepada staf untuk berpikir dan melaksanakan tugas tersebut.
6
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat, dan manajer (Nursalam,
2014).
Area supervisi keperawatan mencakup aspek kognitif, sikap dan perilaku, yang
meliputi:
a. Kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien;
b. Pendokumentasian asuhan keperawatan;
c. Penerimaan pasien baru;
d. Pendidikan kesehatan melalui perencanaan pulang;
e. Pengelolaan logistik dan obat;
f. Penerapan metode ronde keperawatan dalam menyelsaikan masalah
keperawatan klien;
g. Pelaksanaan timbang terima.
3. Cara supervisi.
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut.
a. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, yaitu supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, umpan balik,
dan perbaikan. Proses supervisi meleputi:
7
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor;
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement, dan
petunjuk;
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor
tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin
terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis
(Nursalam, 2016).
8
2.7 Pendelegasian
Delegasi adalah pendelegasian penyelesaian pekerjaan yang dikerjakan melalui
orang lain untuk menyelesaikan tujuan organisasi (Nurasalam, 2002). Unsur-unsur
dalam proses delegasi meliputi R-A-A, yaitu:
a. Tanggung Jawab (responsibility), adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus
diselesaikan oleh seseorang pada jabatan tertentu.
b. Kemampuan (accountability), adalah kompeten dalam memberikan
pertanggungjawaban atas pelimpahan yang diberikan kepadanya.
c. Kewenangan (authority), adalah hak atau wewenang untuk memutuskan segala
sesuatu yang berhubungan dengan fungsinya.
Kepala Bidang
Perawatan
Supervisi
Menilai kinerja perawat:
PELAKSANAAN Responsibility-Accountability-
Authorithy (R-A-A) PP1 PP2
Pembinaan (3F) PA PA
Penyampaian penilaian (fair)
PASCA Feed back (umpan balik)
Follow up (tindak lanjut),
pemecahan masalahdan Kinerja perawat dan
reward kualitas pelayanan
9
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.2 Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
10
Pelaksanaan Supervisi
1. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang
telah disiapkan.
2. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
3. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi
permasalahan.
4. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data
sekunder.
a. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
b. Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat.
Pascasupervisi (3F)
1. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair).
2. Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi (sesuai hasil laporan supervisi).
3. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
Karu : Iya silahkan masuk. Silahkan duduk Ners. Baik saya akan menjelaskan kepada
anda bahwa hari ini saya akan melakukan supervisi cara cuci tangan yang baik dan
benar kepada perawat pelaksana di ruangan bugenvil. Oleh karena itu saya mohon
kepada anda selaku katim di ruangan bugenvil menyuruh teman-teman supaya tetap di
nurse station, karena nanti pukul 09.00 WIB saya akan ke ruangan untuk mensupervisi.
Karu : Oh iya ada berapa perawat pelaksana yang dinas pada pagi hari ini Ners?
11
Karu : Baik kalau begitu mohon dipersiapkan alat dan bahan untuk peragaan cuci
tangannya. Terima kasih.
Karu : Sebentar lagi pada pukul 09.00 WIB karu akan melakukan supervisi cara cuci
tangan yang benar di ruangan bugenvil, oleh karena itu saya mohon bagi teman-teman
yang dinas pagi hari ini supaya tetap stay di tempat dan disiapkan alat-alat nya terlebih
dahulu ya.
PP : Siap ners.
Karu : Apakah katim sudah memberi tahu bahwa akan ada supervisi hari ini?
PP : Sudah pak.
Karu : Baiklah saya disini akan mensupervisi kalian tentang cara cuci tangan yang
baik dan benar sesuai SOP rumah sakit. Sebelum kita memulai supervisi kali ini mari
kita buka dengan do’a bersama-sama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Berdo’a
mulai! Selesai! Baik apakah teman-teman sudah tau cara cuci tangan yang baik dan
benar?
PP : Sudah pak.
Karu : Apakah sudah melakukan hal tersebut sesuai dengan SOP rumah sakit?
Katim : Siap sudah pak. Di sini kami sebelum dan setelah melakukan tindakan
keperawatan, kami selalu melakukan cuci tangan terlebih dahulu.
12
Karu : baik kalau begitu coba praktikkan cara cuci tangan yang benar menurut SOP
rumah sakit, dan untuk teman-teman harap diperhatikan nanti saya akan melakukan
evaluasi.
PP : Baik teman-teman di sini saya akan mempraktikkan cara cuci tangan yang baik dan
benar sesuai SOP rumah sakit. Untuk mempermudah segala asesoris di tangan harap
dilepas terlebih dahulu. Gerakan dilakukan secara berkesinambungan dan tidak boleh
terputus-putus (Perawat mempraktikkan gerakan cuci tangan sesuai dg SOP rumah
sakit).
Karu : Kalau sudah semua, kali ini saya akan mengevaluasi terkait cuci tangan.
Karu : Katim apakah menurut anda apakah ini sudah sesuai SOP rumah sakit atau
belum?
Karu : Setelah saya lihat tadi cara cuci tangan yang baik dan benar, saya rasa sudah
benar, tetapi ada koreksi sedikit dari saya dimana cara dilakukannya cuci tangan yang
baik dan benar bukan hanya dilakukan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Di
sini ada 5 momen, yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik,
setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak
dengan lingkungan di sekitar pasien.
Ktim : Iya baik pak, terima kasih atas penilaiannya hari ini.
Karu : baiklah kegiatan supervisi ini akan dilakukan secara berkala agar kita dapat
terus meningkatkan pelayanan kesehatan yang baik kepada pasien.
PP : Siap pak.
13
Karu : Baik kalau begitu kita kembali ke tugas masing-masing pada hari ini, saya
harap apa yang sudah kita lakukan tadi dapat dipertahankan dan jangan lupa jalin
kerjasama antar perawat supaya bisa memberikan pelayanan yang baik.
PP : Siap pak.
Karu : Kalau begitu mari kita akhiri kegiatan supervisi hari ini dengan membaca do’a
bersama-sama. Sekian terima kasih wassalamualaikum wr.wb.
PP : Waalaikumsalam wr.wb.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan
yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif (Huber, 2000). Supervisi
keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu
setiap saat (Nursalam, 2014). Tujuan supervise yaitu Pemenuhan dan peningkatan
pelayananan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan,
dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
4.2 Saran
Diharapkan kegiatan supervisi dapat meningkatkan kinerja perawat dan dapat
meningkatkan pelayanan keperawatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN SOP SUPERVISI
SOP SUPERVISI
17
k. PP menerimana saran dan kritik perbaikan
18
LAMPIRAN FORMAT SUPERVISI 1
Aspek Dilakukan
1. Kapas steril 1
2. Bak injeksi 1
1. Sarung tangan 1
2. Alkohol 70% 1
3. Pengalas 1
4. Bengkok 1
5. Alat tulis 1
6. Buku injeksi 1
C. Menyiapkan bahan-bahan
1. Obat. 3
D. Menyiapkan pasien
nyaman.
19
sarung tangan.
dimatikan.
5. Obat dimasukkan. 3
ditentukan.
Aspek Dilakukan
tangan.
injeksi.
1. Komunikasi 1
2. Kerja sama 3
3. Tanggung jawab 3
4. Kewaspadaan
Evaluasi Evaluasi: 2
20
1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan
kelancaran tetesan. 1
Total Nilai 40
Kriteria:
Baik : 35–40
Cukup : 30–35
Kurang : < 30
Jember,
Kepala ruangan
21
LAMPIRAN FORMAT SUPERVISI 2
Tanggal,
Tanda Tangan Ners yang Disupervisi Tanda Tangan Supervisor
22