Disusun Oleh :
1. Fince Ratu, S.Kep
2. Niken Sula, S.Kep
3. Marta A.Molina, S.Kep
4. Yohana Lawata, S.Kep
5. Fransiska Ita Murni, S.Kep
6. Nasrani W. Walu, S.Kep
7. Roby A. Metta, S.Kep
8. Jetri D. Liu, S.Kep
9. Mira Boimau, S.Kep
10. Hermanus P. H. Bekak, S.Kep
11. Tiffani Lado, S.Kep
12. Arnol A. Paut, S.Kep
3. Perencanaan
Perry dan Potter (2005) hasil yang diharapkan jika seluruh prosedur telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Pasien atau keluarga sebagai caregiver mengerti akan keberlangsungan
pelayanan kesehatan di rumah (atau fasilitas lain), penatalaksanaan atau
pengobatan apa yang dibutuhkan, dan .
b. Pasien dan keluarga mampu mendemonstrasikan aktivitas perawatan diri.
c. Rintangan kepada pergerakan pasien dan ambulasi telah diubah dalam
setting rumah.
4. Penatalaksanaan
Perry dan Potter (2005) penatalaksanaan dapat dibedakan dalam dua bagian,
yaitu penatalaksanaan yang dilakukan sebelum hari pemulangan, dan
penatalaksanaan yang dilakukan pada hari pemulangan.
a. Persiapan Sebelum Hari Pemulangan Pasien
1) Menganjurkan cara untuk merubah keadaan rumah demi memenuhi
kebutuhan pasien.
2) Mempersiapkan pasien dan keluarga dengan memberikan informasi
tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan komunitas. Rujukan
dapat dilakukan sekalipun pasien masih di rumah.
3) Setelah menentukan segala hambatan untuk belajar serta kemauan
untuk belajar, mengadakan sesi pengajaran dengan pasien dan
keluarga secepat mungkin selama dirawat di rumah sakit. Pamflet,
buku-buku, atau rekaman video dapat diberikan kepada pasien
muapun sumber yang yang dapat diakses di internet.
4) Komunikasikan respon pasien dan keluarga terhadap penyuluhan dan
usulan perencanaan pulang kepada anggota tim kesehatan lain yang
terlibat dalam perawatan pasien.
b. Penatalaksanaan Pada Hari Pemulangan
Perry dan Potter (2005) berpendapat apabila beberapa aktivitas berikut ini
dapat dilakukan sebelum hari pemulangan, maka perencanaan yang dilakukan
akan lebih efektif. Adapun aktivitas yang dilakukan yaitu:
1) Biarkan pasien dan keluarga bertanya dan diskusikan isu-isu yang
berhubungan dengan perawatan di rumah. Kesempatan terakhir untuk
mendemonstrasikan kemampuan juga bermanfaat.
2) Periksa instruksi pemulangan dokter, masukkan dalam terapi, atau
kebutuhan akan alat-alat medis yang khusus. (Instruksi harus
dituliskan sedini mungkin). Persiapkan kebutuhan yang mungkin
diperlukan pasien selama perjalanan pulang (seperti tempat tidur
rumah sakit, oksigen, feeding pump).
3) Pastikan pasien dan keluarga telah dipersiapkan dalam kebutuhan
transportasi menuju ke rumah.
4) Tawarkan bantuan untuk memakaikan baju pasien dan semua barang
milik pasien. Jaga privasi pasien sesuai kebutuhan.
5) Periksa seluruh ruangan dan laci untuk memastikan barang-barang
pasien. Dapatkan daftar pertinggal barang-barang berharga yang telah
ditandatangani oleh pasien, dan instruksikan penjaga atau
administrator yang tersedia untuk menyampaikan barang-barang
berharga kepada pasien.
6) Persiapkan pasien dengan prescription atau resep pengobatan pasien
sesuai dengan yang diinstruksikan oleh dokter. Lakukan pemeriksaan
terakhir untuk kebutuhan informasi atau fasilitas pengobatan yang
aman untuk administrasi diri.
7) Berikan informasi tentang petunjuk untuk janji follow up ke kantor
dokter.
8) Hubungi kantor agen bisnis untuk menentukan apakah pasien
membutuhkan daftar pengeluaran untuk kebutuhan pembayaran.
Anjurkan pasien dan keluarga mengunjungi kantornya.
9) Dapatkan kotak untuk memindahkan barang-barang pasien. Kursi
roda untuk pasien yang tidak mampu ke mobil ambulans. Pasien yang
pulang dengan menggunakan ambulans diantarkan oleh usungan
ambulans.
10) Bantu pasien menuju kursi roda atau usungan dan gunakan sikap
tubuh dan teknik pemindahan yang sopan. Dampingi pasien
memasuki unit dimana transportasi yang dibutuhkan sedang
menunggu. Kunci roda dari kursi roda. Bantu pasien pindahke mobil
pribadi atau kendaraan untuk transportasi. Bantu keluarga
menempatkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan.
11) Kembali ke bagian, dan laporkan waktu pemulangan kepada
departemen pendaftaran/penerimaan. Ingatkan bagian kebersihan
untuk membersihkan ruangan pasien.
5. Evaluasi
a. Minta pasien dan anggota keluarga menjelaskan tentang penyakit,
pengobatan yang dibutuhkan, tanda-tanda fisik atau gejala yang harus
dilaporkan kepada dokter.
b. Minta pasien atau anggota keluarga mendemonstrasikan setiap
pengobatan yang akan dilanjutkan di rumah.
c. Perawat yang melakukan perawatan rumah memperhatikan keadaan
rumah, mengidentifikasi rintangan yang dapat membahayakan bagi
pasien, dan menganjurkan perbaikan
2.8. Alur Discharge Planning
Dokter dan Tim Kesehatan Katim dibantu PA
Keadaan Klien :
Klinis dan pemeriksaan
penunjang lain
Tingkat ketergantungan
klien
Perencanaan Pulang
Program HE : Lain-Lain
Penyelesaian Administrasi
Diet
Obat
Aktivitas dan kegiatan
Yang perlu dibawa pulang
Rencana control
Jadwal pesan khusus
Monitoring (sebagai
program service safety)
oleh:
Keluarga dan Petugas
3.3. Metode
Role play
3.4. Media
1. Lembar persetujuan dilakukan discharge planning
2. Leaflet discharge planning
3.5. Kerangka Kerja
Pra
Karu memberitahu Katim adanya pasien yang perlu
diberi discharge planning
Pelaksanaan
Katim menyiapkan:
1. Lembar persetujuan
discharge planning
2. Leaflet discharge planning
Terminasi
Post
Evaluasi
3.6. Mekanisme
TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
Pra 1. KARU memberitahu Katim Nurse 10 menit KARU
discharge bahwa ada pasien baru Station Katim
planning 2. Katim menyiapkan hal-hal
yang diperlukan dalam
penerimaan pasien baru,
diantaranya, menyiapkan format
discharge planning.
3. KARU menanyakan
kembali pada Katim tentang
kelengkapan untuk penerimaan
pasien baru dan discharge
planning
4. KARU menanyakan kepada
Katim discharge planning apa
saja yang akan diberikan oleh
Katim
5. Katim menyebutkan hal-hal
yang perlu diajarkan pada pasien
6. KARU memeriksa
kelengkapan discharge planning
Pelaksanaan 1. KARU, Katim, dan PA Kamar 30 menit KARU
discharge menuju ke kamar pasien untuk Pasien Katim
plannung melakukan discharge planning PA
2. KARU menjelaskan Pasien dan
tujuan discharge planning. yang keluarga
akan diberikan oleh Katim dan
PA
3. Katim dibantu PA
melakukan discharge planning
tahap I yaitu:
Pengkajian fisik dan
psikososial
Pengkajian status fungsional
Pengkajian kebutuhan
pendidikan kesehatan:
a. Proses penyakit
b. Obat-obatan
c. Prosedur, cara
perawatan
d. Keamanan pasien
e. Rehabilitas
f. Diet dan nutrisi
g. Managemen nyeri
4. Katim menjelaskan dan
mendemonstrasikan cuci tangan
6 langkah
5. Katim menanyakan
kembali pada pasien tentang
kejelasan materi yang telah
disampaikan
6. Katim memberikan
reinforcemen pada pasien dan
keluarga
7. Ditanyakan kembali
pada pasien dan keluarga
mengenai hal-hal yang belum
dimengerti.
8. Katim mengucapkan
terima kasih kepada pasien
9. Pendokumentasian
10. Katim dan PA
menyampaikan laporan pada
KARU.
Post 1. KARU melakukan evaluasi Nurse 5 menit KARU
discharge tentang discharge planning Station Katim
planning yang telah dilakukan PA
2. KARU memberikan reward
pada Katim dan PA
3.7. Evaluasi
Evaluasi struktur :
1. Sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar
penerimaan pasien baru, lembar serah terima pasien dari ruangan
lain, informed consent, format pengkajian, nursing kit, dan lembar
tata tertib pasien.
2. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh KARU,
Katim, dan PA. Pada shift sore dilakukan oleh Katim dan PA. Pada
shift malam dilakukan oleh Katim dan PA.
Evaluasi proses :
1. Pasien baru disambut oleh KARU, Katim, dan
PA.
2. Katim menerima obat, alat, data pemeriksaan
penunjang yang dibawa dan catatan khusus.
3. Katim melakukan anamnesa dengan dibantu
oleh PA.
4. Pasien baru diberi penjelasan tentang orientasi
ruangan, perawatan, medis, serta tata tertib ruangan.
5. Keluaraga pasien menandatangani informed
consent untuk discharge planning
6. Perawat melakukan komunikasi terapeutik
dengan klien dan keluarga
Evaluasi hasil :
1. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
2. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis
serta tata tertib ruangan
Pasien sudah menandatangani persetujuan sentralisasi obat dan
mengetahui alur pengambilan obat (askeskin, askes dan umum).
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, BA.2005. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien di Rumah Sakit.
Jakarta: EGC
Long, B. 2008, Perawatan Medikal Bedah III . Bandung: Pajajaran
Nursalam, 2002, Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional, Salemba Medika, Jakarta .
Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.
Salemba Medika; Jakarta
Nursalam, 2007, Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional Edisi:2s, Salemba Medika, Jakarta
Nursalam, 2014, Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional Edisi: 4, Salemba Medika, Jakarta
Swanberg alih bahasa Suharyati. 2000.Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC
PROSEDUR
Discharge Planning
(.....................................)
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang
PENGERTIAN terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkesinambungan
Setelah dilakukan discharge planning keperawatan di harapkan
seluruh tim keperawatan mampu :
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
2. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
3. Memprioritaskan masalah untuk discharge planning
TUJUAN 4. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge
planning.
5. Melaksanakan discharge planning
6. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge
planning
7. Pendokumentasian discharge planning
KEBIJAKAN Semua pasien yang dirawat inap diruangcCendrawasih RSUD
S.K Lerik kupang dilakukan discharge planning
POSTCONFERENCE Persiapan
1. Karu mengucapkan salam kemudian menanyakan
bagaimana persiapan Katim untuk pelaksanaan discharge
planning
2. Katim sudah siap dengan instrumen
3. Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada pasien
dan keluarga.
4. Karu memeriksa kelengkapan discharge planning.
Pelaksanaan
1. Karu membuka acara discharge planning.
2. Katim pagi dibantu Perawat Associate pagi melakukan:
Tahap I melakukan pengkajian pada pasien meliputi :
PROSEDUR pengkajian fisik dan psikososial, pengkajian status
fungsional, pengkajian kebutuhan pendidikan kesehatan:
proses penyakit, obat-obatan, prosedur dan cara perawatan,
keamanan pasien, rehabilitasi, diet dan nutrisi, serta
manajemen nyeri.
Mengajarkan dan mendemonstrasikan cuci tangan 6
langkah dengan baik dan benar
3. Katim pagi menanyakan kembali kepada pasien dan
keluarga tentang materi yang telah disampaikan.
4. Katim mengucapkan terima kasih.
5. Pendokumentasian.
PRE CONFERENCE 6. Timbal balik antara Karu, Katim pagi, sore, malam &
perawat Associate pagi, sore dan malam dengan keluarga
pasien.
Penutup
Yang dibawa pulang ( Hasil Lab, Foto, EGC, obat, dan lain-lainnya ) :
Lain-lain
Kupang,...........................
Pasien/Keluarga Perawat
( ) ( )
PETUNJUK TEKNIK PENGISIAN
DISCHARGE PLANNING