Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

DISCHARGE PLANNING

Dosen :
Hepta Nur Anurgrahini, S.Kep. Ns., M.Kep
NIP. 198003252005012004

Disusun Oleh :
1. Dwi Eny Aprilia (27820720059)
2. Hana Marshadita Yowanda Sari (27820720093)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
SURABAYA

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Makalah Manajemen dan Kepemimpinan Dalam


Keperawatan “Discharge Planning”
Disusun Oleh :
Dwi Eny Aprilia P27820720059
Hana Marshadita Yowanda Sari P27820720093

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah


yang kami selesaikan adalah benar. Dengan ini kami menyatakan
penulisan makalah dengan topik “ Discharge Planning ” mata kuliah
manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan telah memenuhi
semua syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh bapak guru/dosen.

Surabaya, 18 Februari 2023

Kelompok 10 Reguler B

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat
hidayahnya serta nikmat kesehatan kepada kita semua. Salawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
dengan mengharap syafaatnya di hari akhir kelak. Dengan mengucapkan
bismillahirrahmanirrahim dan alhamdulillahirobbil’alamin, kami dapat
menyelesaikan tugas Kelompok Manajemen Keperawatan “Discharge
Planning” dalam bentuk sebuah makalah.
Sebelum dibuatnya makalah ini, kami terlebih dahulu membaca dan
mencari referensi mengenai Ronde Keperawatan. Setelah membaca
beberapa referensi kami memutuskan untuk membuat makalah tugas
kelompok Manajemen Keperawatan dengan judul Ronde Keperawatan kami
harapkan dapat memberikan sebuah informasi dan pengetahuan baik bagi
kami maupun pembaca.
Sekian makalah ini kami buat, kritik dan saran pembangun kami
harapkan dari anda semua. Kurang lebihnya kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi anda
semua, amin yarobbal alamin....
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
1.1. Definisi Discharge Planning.........................................................................................3
1.2. Tujuan...........................................................................................................................4
1.3. Manfaat.........................................................................................................................4
1.4. Klasifikasi.....................................................................................................................5
1.5. Prinsip Yang Perlu Diperhatikan..................................................................................5
1.6. Komponen Perencanaan Pulang...................................................................................6
1.7. Faktor-faktor Yang Perlu Dikaji Dalam Perencanaan Pulang......................................6
1.8. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan Sebelum Pasien Pulang...............................6
1.9. Unsur Discharge Planning............................................................................................7
2.10. Pelaksanaan.................................................................................................................8
2.11. Indikator Keberhasilan................................................................................................8
2.12. Alur Discharge Planning.............................................................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................................11
1.1. Kesimpulan.................................................................................................................11
1.2. Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Discharge planning merupakan suatu bagian penting dan memiliki
pengaruh dalam sebuah pelayanan keperawatan. Pelaksanaan discharge
planning yang belum sesuai dan belum optimal akan mengakibatkan kerugian
bagi pasien seperti meningkatnya angka perawatan berulang, memperlambat
penyembuhan, meningkatnya angka kembalinya pasien ke rumah sakit akibat
penyakit yang sama, meningkatnya lama perawatan, dan meningkatnya angka
kematian (Junaidy, 2017). Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan
yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan discharge planning yang juga
akan menentukan keberhasilan dari pelaksanaan discharge planning. Perawat
yang tidak melaksanakan discharge planning dengan baik dan benar akan
memberikan dampak yang negatif terhadap kwalitas kesehatan pasien
(Pribadi, 2019).
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara langsung
terlibat dalam pelaksanaan discharge planning yang juga akan menentukan
keberhasilan dari pelaksanaan discharge planning. Perawat yang tidak
melaksanakan discharge planning dengan baik dan benar akan memberikan
dampak yang negatif terhadap kwalitas kesehatan pasien (Pribadi, 2019).
Permasalahan discharge planning tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga
terjadi di dunia di mana Menurut World Health Organization (WHO)
permasalahan perencanaan pulang sudah lama menjadi permasalahan dunia.
Data dunia pelaporkan bahwa sebanyak 23% perawat australia tidak
melaksanakan discharge planning, dan di inggris bagian barat daya juga
menunjukan bahwa sebanyak 34% perawat tidak melaksanakan discharge
planning. Di Indonesia sebanyak 61 % perawat di Yogyakarta tidak
melakukan perencanaan pulang. Penelitian yang di lakukan di bandung
menunjukan bahwa sebanyak 54% perawat tidak melaksanakan perencanaan
pulang (Pribadi,2019).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari discharge planning?

1
2. Apa saja tujuan dari discharge planning?
3. Apa saja manfaat dari discharge planning?
4. Apa saja prinsip-prinsip dalam discharge planning?
5. Apa saja komponen discharge planning?
6. Apa saja jenis-jenis pemulangan pasien?
7. Apa saja faktor-faktor yang perlu dikaji dalam discharge planning?
8. Apa saja tindakan yang perlu di berikan sebelum pasien pulang?
9. Bagaiamana keberhasilan discharge planning?
10. Bagaimana alur discharge planning?
11. Bagaimana proses pelaksanaan discharge planning?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan discharge planning.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Mengerti tentang pengertian Discharge planning
2. Mengerti tentang proses Discharge planning
3. Mengerti tentang tujuan Discharge planning
4. Mengerti tentang jenis pemulangan
5. Mengerti tentang komponen Discharge planning
6. Mengerti tentang tindakan keperawatan saat Discharge Planning
7. Mengerti tentang peran perawat saat Discharge Planning
8. Mengerti tentang alur Discharge Planning
9. Mendokumentasikan discharge planning
1.4. Manfaat
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sehingga
pembaca dapat mempelajari dan mengetahui tentang discharge planning dalam
manajemen keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Discharge Planning
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan
sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan
untukmemberikan kemudahan pengawasan pelayan kesehatan dan pelayanan
sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses
yang dinamis agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
menyiapkan pasien melakukan perawatan mandiri di rumah. Perencanaan
pulang didapatkan dari proses interaksi ketika perawat profesional, pasien dan
keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas
keperawatan. Perencanaan pulang diperlukan oleh pasien dan harus berpusat
pada masalah pasien, yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta
perawatan rutin yang sebenarnya.
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan
sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk
memberikan kemudahan pengawasan pelayan in kesel tan dan pelayanan
sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses
yang dinamis agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
menyiapkan pasien melakukan perawatan mandiri di rumah. Perencanaan
pulang didapatkan dari proses interaksi ketika perawat profesional, pasien dan
keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas
keperawatan. Perencanaan pulang diperlukan oleh pasien dan harus berpusat
pada masalah pasien, yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta
perawatan rutin yang sebenarnya.
Perencanaan pulang akan menghasilkan sebuah hubungan yang
terintegrasi yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit
dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Perawatan di rumah
sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan di rumah Namun,
sampai saat ini perencanaan pulang bagi pasien yang dirawat belum optimal

3
karena peran perawat masih terbatas pada pelaksanaan kegiatan rutinitas saja,
yaitu hanya berupa informasi tentang jadwal kontrol ulang (Nursalam, 2011).
Discharge planning merupakan sesuatu dokumentasi untuk
menyelesaikan masalah, intervensi, dan asuhan keperawatan klien yang akan
pulang (Nursalam, 2015). Informasi yang diberikan perawat kepada klien
pada saat perencanaan pulang, bertujuan agar klien dan keluarga
mampu mengenali tanda bahaya dan mengetahui bagaimana cara
manajemen pemberian perawatan di rumah. Perencanaan klien pulang
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien secara signifikan dan
menurunkan biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi lanjut. Dengan adanya
discharge planning, klien diharapkan dapat mempertahankan kesehatan dan
membantu untuk lebih mempertanggungjawabkan kesehatan klien secara
mandiri (Nursalam, 2015).
2.2. Tujuan
Perencanaan pulang bertujuan membantu pasien dan keluarga untuk dapat
memahami permasalahan dan upaya pencegahan yang harus ditempuh
sehingga dapat mengurangi risiko kambuh, serta menukar informasi antara
pasien sebagai penerima pelayanan dengan perawat dari pasien masuk sampai
keluar rumah sakit. Tujuan perencanaan pulang dapat dijabarkan dengan rinci
sebagai:
1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien
4. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain
5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan
serta sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan
pasien.
6. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan masyarakat
2.3. Manfaat
Discharge planning bermanfaat dalam menurunkan jumlah
kekambuhan, menurunkan perawatan kembali di rumah sakit dan ke ruang
kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa, membantu

4
klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan di rumah sakit, serta
dapat digunakan sebagai bahan dokumentasi keperawatan (Doengoes,
Moorhouse & Murr, 2016). Menurut Nursalam 2016, manfaat Discharge
Planning adalah memberikan tindak lanjut secara sistematis guna memberikan
perawatan lanjutan pada pasien, mengevaluasi pengaruh dari rencana yang
telah disusun dan mengidentifikasi adanya kekambuhan atau perawatan baru
yang dibutuhkan serta membantu pasien supaya mandiri dan siap untuk
melakukan perawatan di rumah.
2.4. Klasifikasi
Jenis Discharge Planning Menurut Chesca (1982) dalam Nursalam & Efendi
(2008:229), discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis,
yaitu:
1. Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini
dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien
untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari
pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat.
2. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan
akhir hari hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu
dirawat kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
3. Pulang paksa (judicial discharge) Kondisi ini klien diperbolehkan pulang
walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi
klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat
puskesmas terdekat.
2.5. Prinsip Yang Perlu Diperhatikan
Prinsip-prinsip dalam perencanaan pulang antara lain:
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang sehingga nilai
keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi lalu dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan
masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif karena merupakan
pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.

5
4. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan
dengan pengetahuan dari tenaga/sumber daya maupun fasilitas yang
tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap system atau tatanan pelayanan
kesehatan.
2.6. Komponen Perencanaan Pulang
1) Perawatan di rumah meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan
kesehatan (health education) mengena dict, mobilisasi, waktu kontrol dan
tempat kontrol- pemberian pelajaran disesuaikan dengan tingkat
pemahaman dan keluarga mengenai perawatan selama selama pasien di
rumah nanti,
2) Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya, meliputi dosis, cara
pemberian dan waktu yang tepat minum obat.
3) Obat-obat yang dihentikan, karena meskipun ada obat-obat tersebut sudah
tidak diminum lagi oleh pasien, obat-obat tersebut tetap dibawa pulang
pasien.
4) Hasil pemeriksaan, termasuk hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan
hasil pemeriksaan selama MRS, semua diberikan ke pasien saat pulang.
5) Surat-surat seperti surat keterangan sakit, surat kontrol
2.7. Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Dalam Perencanaan Pulang
1) Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan perawatan
yang diperlukan.
2) Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal di dalam keluarga
3) Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka
memberi asuhan
4) Bantuan yang diperlukan pasien
5) Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat,
6) Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, minum,
eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, kebersihan diri, keamanan dari
bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi dan sekolah.
7) Sumber finansial dan pekerjaan
8) Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setelah dirawat,

6
9) Kebutuhan perawatan dan supervisi di rumah.
2.8. Tindakan Keperawatan Yang Diberikan Pada Pasien Sebelum Pasien
Pulang
1) Pendidikan kesehatan: diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
perawatan pascarawat.
2) Program pulang bertahan: berujuan untuk melatih pasien untuk kembali ke
lingkungan keluarga dan masyarakat. Program ini meliputi apa yang harus
dilakukan pasien di rumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh
keluarga.
3) Rujukan: integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antara perawat komunitas atau praktik mandiri perawat dengan
rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah
2.9. Unsur Discharge Planning
Komponen yang dapat mendukung terselengaranya discharge planning yang
efektif adalah keterlibatan pasien dan keluarga, kolaborasi antara tim
kesehatan, dan dukungan dari care giver/pendamping pasien. Hal lain yang
tidak kalah penting adalah mengidentifikasi kesiapan komunitas/keluarga
dalam menerima pasien kembali ke rumah (Wulandari, 2011:19). Discharge
Planning Association (2008) dalam Siahaan (2009:21) menyatakan bahwa
unsur-unsur yang harus ada pada sebuah form perencanaan pemulangan
antara lain:
1) Pengobatan di rumah, mencakup resep baru, pengobatan yang sangat
dibutuhkan, dan pengobatan yang harus dihentikan.
2) Daftar nama obat harus mencakup nama, dosis, frekuensi, dan efek
samping yang umum terjadi.
3) Kebutuhan akan hasil test laboratorium yang dianjurkan, dan
pemeriksaan lain, dengan petunjuk bagaimana untuk memperoleh atau
bilamana waktu akan diadakannya.
4) Bagaimana melakukan pilihan gaya hidup dan tentang perubahan
aktivitas, latihan, diet makanan yang dianjurkan dan pembatasannya.

7
5) Petunjuk perawatan diri (perawatan luka, perawatan kolostomi, ketentuan
insulin, dan lain-lain).
6) Kapan dan bagaimana perawatan atau pengobatan selanjutnya yang akan
dihadapi setelah dipulangkan. Nama pemberi layanan, waktu, tanggal,
dan lokasi setiap janji untuk control.
7) Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan nomor telepon yang
bisa dihubungi untuk melakukan peninjauan ulang petunjuk pemulangan.
8) Bagaimana mengatur perawatan lanjutan (jadwal pelayanan di rumah,
perawat yang menjenguk, penolong pembantu jalan/walker, kanul,
oksigen, dan lain-lain) beserta dengan nama dan nomor telepon setiap
institusi yang bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan.

2.10. Pelaksanaan

Implementasi dalam Discharge planning adalah pelaksanaan rencana


pengajaran referal. Seluruh pengajaran yang diberikan harus
didokumentasikan pada catatan perawat dan ringkasan pulang (discharge
summary). Intruksi tertulis diberikan kepada pasien, penatalaksanaan
dilakukan persiapan sebelum hari pemulangan pasien dan pada hari
pemulangan. Demontrasi ulang harus memuaskan, pasien dan pemberi
perawatan harus memiliki keterbukaan dan melakukannya dengan alat yang
digunakan dirumah. Antara lain:
a. Anjurkan cara-cara merubah pengaturan fisik di rumah sehingga
kebutuhan pasien dapat terpenuhi
b. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di
masyarakat kepada pasien dan keluarga
c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin
setelah pasien dirawat dirumah sakit. Pasien dapat diberikan pamflet
atau buku.

2.11. Indikator Keberhasilan


Sebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah
dipersiapkan untuk pulang, pasien telah mendapatkan penjelasan-penjelasan
yang diperlukan, serta intruksi-intruksi yang harus dilakukan, serta apabila

8
pasien diantarkan pulang sampai ke mobil atau alat transportasi lainnya.
Kesuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien mampu melakukan
perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit.
Discharge planning yang berhasil adalah suatu proses yang terpusat
terkoordinir dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberi kepastian
bahwa pasien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh perawatan yang
berkelanjutan setelah meninggalkan rumah sakit. Discharge planning
membantu proses transisi pasien dari satu lingkungan ke lingkungan yang lain.
Proses tersebut dapat dilihat keberhasilannya dengan beberapa indicator.
Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan discharge
planning, yaitu :
1. Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi,
obat-obatan dan tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi
keperawatan tingkat lanjut, dan respon yang diambil pada kondisi
kedaruratan.
2. Pendidikan khusus diberikan kepada pasien dan keluarga agar
memungkinkan untuk memastikan perawatan yang tepat setelah
klien pulang.
3. Sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar
memungkinkan pasien untuk Kembali ke rumahnya dan untuk
membantu klien dan keluarga membuat koping terhadap
perubahan dalam status Kesehatan pasien.
4. Melakukan relokasi pasien dan koordinasi sistem pendukung atau
memindahkan pasien ke tempat pelayanan Kesehatan lain.
2.12. Alur Discharge Planning

9
Keterangan:
1. Tugas Keperawatan Primer
a. Membuat rencana discharge planning.
b. Membuat leaflet.
c. Memberikan konseling.
d. Memberikan pendidikan kesehatan.
e. Menyediakan format discharge planning.
f. Mendokumentasikan discharge planning.
2. Tugas Keperawatan Associate
Melaksanakan agenda discharge planning (pada saat keperawatan
dan diakhiri ners).

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Discharge planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan Kesehatan yang diikuti dengan
kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun
dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa
siap untuk Kembali ke lingkungannya. Discharge planning
menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau
memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok
orang ke kelompok lainnya.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum
sempurna, untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika 2018.

Manajemen Keperawatan Role Play Discharge Planning. Mojokerto


(https://www.academia.edu/37525558/MANAJEMEN_KEPERAWATAN_ROLE
_PLAY_DISCHARGE_PLANNING

Ernalida Rosya, Vera Sesrianty, Anita Kairania. 2020. Discharge Planning


(Perencanaan Pasien Pulang) di Rumah Sakit. Purwokerto Jawa Tengah.
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Books-16087-10_0036.pdff

Darliana, Devi. Discharge Planning Dalam Keperawatan. ISSN: 2087-2879.


Banda
Aceh. https://core.ac.uk/download/pdf/292076571.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai