PELAYANAN KEPERAWATAN
Makalah ini sebagai salah satu penilaian tugas kelompok pada mata ajar Nursing Management
Kelompok I
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas pada
mata kuliah Nursing Management dengan judul makalah “Perencanaan Pelayanan Keperawatan”
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya serta rasa hormat
kepada:
1. Ibu Ns. Nani Asna Dewi, Skep, Mkep selaku pembimbing seminar mata ajar Nursing
Management dalam pembuatan makalah yang berjudul “Perencanaan Pelayanan
Keperawatan”
2. Anggota kelompok yang telah bekerja keras bersama-sama dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu
mohon saran dan kritik yang membangun guna menambah pengetahuan dan pengalaman. Dengan
segala keterbatasan ini penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak dan terus dikembangkan untuk menjadi karya yang sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
Menurut siagian (1983) dalam (Sari, 2012), perencanaan yang baik harus memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik yaitu:
a. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi karena rencana merupakan suatu
keputusan yang menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan.
b. Dibuat oleh orang-orang yang mengerti organisasi
c. Dibuat oleh orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik perencaan
d. Adanya suatu perencanaan yang teliti,yang berarti rencana harus di ikuti oleh
program kegiatan terinci
e. Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan, artinya harus tergambar
bagaimana rencana tersebut dilaksanakan.
f. Bersifat sederhana, yang berarti disusun secara sistematis dan prioritasnya jelas
terlihat.
g. Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan penyesuaian bila ada perubahan
h. Terdapat tempat pengambilan risiko karena tidak ada seorangpun yang
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
i. Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi organisasi
2. Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang terjadi.
Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang harus
dijawab dengan memuaskan menggunakan pendekatan 5W1H
What kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah
disepakati?
Sarana Lingkungan
Misi/tujuan
Faktor internal
Faktor
ekternal
Strenght,
Weakness.
Opportunity,
Threat
Pada pembahasan dalam topik ini, perencanaan keperawatan yang juga penting
adalah perencanaan SDM khususnya SDM Keperawatan. Dalam topik ini Anda
diajakuntuk berlatih bersama untuk melakukan perencanaan SDM Keperawatan yakni
kegiatan merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan organisasi serta
efektif efisien dalam membantu terwujudnya tujuan (Hasibuan, 2005) dalam (Mugianti,
2016).
Adapun Tujuan Perencanaan SDM Keperawatan adalah:
1. Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan contoh perencanaan
kebutuhan perawat berdasarkan tingkat pendidikan (D III, Ners, NersSpesialist)
Target
Penghitungan kebutuhan SDM perawat berbeda pada setiap tempat perawatan
seperti di Ruang rawat inap penghitungan didasarkan pada tingkat klasifikasi dan tingkat
ketergantungan pasien. Tingkat ketergantungan pasien dibedakan berdasarkan jenis
kasus, rata-rata pasien per hari, jam Anggaran
perawatan yang diperlukan/hari/pasien, jam
perawatan yang diperlukan/ruangan/hari, jam efektif perawat 7 jam/hari. Lihat Tabel
2.1 berikut tentang rata-rata jam perawatan pasien per hari.
Tabel 1 Rata- rata jam perawatan pasien per hari berdasarkan kasus
Rata –rata
Jumlah jam
No Jenis/katagori Rata-rata per jam
perawatan/
hari perawatan
hari
pasien/hari
1 Pasien Interne 10 3,5 35
2 Pasien Bedah 8 4 32
3 Pasien Gawat 1 10 10
4 Pasien Anak 3 4,5 13,
5
5 Pasien Kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93
Berdasarkan tabel di atas maka bisa dihitung kebutuhan perawat dengan formula
(Rumus). Jumlah tersebut perlu ditambah dengan faktor koreksi berupa loss day( hari
libur, cuti dan hari besar dengan rumus sebagai berikut.
Karena tugas perawat tidak hanya mengerjakan tugas keperawatan, tapi juga non
keperawatan (tugas administrasi), maka diberikan toleransi 25% darijam pelayanan
keperawatan dengan rumus :
J umlah hari minggudalam 1 tahun + Cuti+haribesar x jumlahperawattersedia
1. Perumusan Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk
membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara singkat, jelas, dan mendasar
serta ada batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi tentang
mengapa organisasi dibentuk. Contoh rumusan visi:
“Menjadi ruang perawatan bedah yang melakukan perawatan profesional dan
unggul dalam manajemen perawatan luka modern di tahun 2018”
2. Perumusan Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi
yang telah ditetapkan
Contoh misi ruang perawatan bedah yang mengacu pada visi tersebut di atas:
1) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien bedah secara holistik bio-
psiko-sosio- kultural dan spiritual.
2) Melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan manajemen
perawatan luka modern.
3) Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen perawatan luka
modern.
4) Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan dan
trend perawatan bedah.
3. Perumusan Filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan
praktik keperawatan dalam suatu organisasi (Swanburg, 1999) dalam (Mugianti,
2016).
2.2. Peran Dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim (Katim) Dan
Anggota Tim dalam pelayanan keperawatan
Adapun peran kepala ruangan (karu), ketua tim (katim) dan anggota tim dalam
pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :
sedangkan Peran Karu, Perawat primer dan perawat asosiat dalam MPKP (metode
primary team) yang dilaksanakan di ruangan adalah sebagai berikut :
Peran Kepala Ruang
Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan primer
Orientasi dan merencanakan karyawan baru
Menyusun jadual dinas
Memberi penugasan pada perawat asisten/asosiat (PA)
Evaluasi kerja
Merencanakan /menyelenggarakan pengembangan staf
Adapun peran dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim
(Katim) dan Anggota Tim Secara umum, masing-masing kepala ruangan, ketua tim
dan anggota tim memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, antara lain :
1) Tanggung Jawab Karu :
a) Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b) Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
c) Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinandan managemen Kepala Ruang Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim
Pasien / Klien Pasien / Klien Pasien / Klien
d) Mengorientasikan tenaga baru
e) e) Menjadi narasumber bagi tim
f)Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset keperawatan g) Menciptakan
iklim komunikasi terbuka
2) Tanggung Jawab Katim :
1) Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga
2) Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan (renpra),
menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi renpra
3) Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis melalui komunikasi yang
konsisten
4) Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas asuhan keperawatan
melalui konfrens
5) Membimbing dan mengawasi pelaksanan asuhan keperawatan oleh anggota tim f)
Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan
3) Tanggung Jawab Anggota Tim :
1) Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim
2) Memberikan perawatan total/komprehensif pada sejumlah pasien
3) Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama katim tidak ada di tempat
4) Berkontribusi terhadap perawatan → observasi terus menerus → ikut ronde
keperawatan → berinterkasi dgn pasien & keluarga → berkontribusi dgn
katim/karu bila ada masalah
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Adapun saran yanag dapat diberikan kelompok dalam penulisan dan penyusunan makalah
ini adalah sevagai berikut :
Bagi kepala ruangan (karu), ketua tim (katim) dan anggota tim di rumah sakit diharapkan
dapat saling bekerjasama dan mendukung sehingga terwujudnya pengorganisasian pelayanan
kesehatan yang holisyik bagi masyarakat, khususnya pasien memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu dan paripurna
DAFTAR PUSTAKA
KEPERAWATAN. Wordpress.
Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) Introductory manajemen and leadership for nurses: an
Swansburg Russell, (2001), Pengembangan Staf keperawatan : Alih Bahasa Waluyo Agung,
Asih Yasmin, Jakarta, EGC Penerbit Buku Kedokteran.