Anda di halaman 1dari 28

KONSEP PERENCANAAN

PELAYANAN KEPERAWATAN

Makalah ini sebagai salah satu penilaian tugas kelompok pada mata ajar Nursing Management

Dosen Pembimbing : Ibu Ns. Nani Asna Dewi, Skep, Mkep

Kelompok I

1. Margaret Gerda Wea NIM 011921003


2. Kasdilla NIM 011921007
3. Indri Aulia Pratiwi NIM 011921008
4. Julham Mubarak NIM 011921010
5. Dwi Cahyo NIM 011921012
6. Dahliah NIM 011921020
7. Nur Ati Wulandari NIM 011921022
8. Iis Susilawati NIM 011921027
9. Anaztazya Indrastuti S. P NIM 011921026
10. Hana Romatua NIM 011921030
11. Yulia Maria Kepok NIM 011921031

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS BINAWAN

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas pada
mata kuliah Nursing Management dengan judul makalah “Perencanaan Pelayanan Keperawatan”
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya serta rasa hormat
kepada:

1. Ibu Ns. Nani Asna Dewi, Skep, Mkep selaku pembimbing seminar mata ajar Nursing
Management dalam pembuatan makalah yang berjudul “Perencanaan Pelayanan
Keperawatan”
2. Anggota kelompok yang telah bekerja keras bersama-sama dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu
mohon saran dan kritik yang membangun guna menambah pengetahuan dan pengalaman. Dengan
segala keterbatasan ini penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak dan terus dikembangkan untuk menjadi karya yang sempurna.

Jakarta, 11 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Tujuan Penulisan
1.3. Metode Penulisan
1.4. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1. Konsep Perencanaan Pelayanan Keperawatan
2.1.1. Pengertian Perencanaan Pelayanan Keperawatan.
2.1.2. Prinsip Perencanaan
2.1.3. Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
2.1.4. Tujuan Perencanaan
2.1.5. Manfaat Perencanaan
2.1.6. Unsur- Unsur Perencanaan
2.1.7. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
2.2. Peran Dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim (Katim)
Dan Anggota Tim Dalam Pelayanan Keperawatan
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan keperawatan merupakan tahap pada proses keperawatan yang


dilakukan setelah penegakan Diagnosa Keperawatan. Perencanaan keperawatan adalah
suatu rangkaian kegiatan penentuan langkah-langkah pemecahan masalah dan
prioritasnya, perumusan tujuan, rencana tindakan dan penilaian asuhan keperawatan pada
pasien atau klien berdasarkan analisis data dan diagnosa keperawatan. Tujuan dari
perencanaan keperawatan adalah untuk mecapai kesejahteraan kesehatan klien dan
kemandirian klien menjaga kesehatannya (Mugianti, 2016).
Perencanakan keperawatan dapat menghasilkan implementasi keperawatan yang
tepat karna sudah mempunyai pedoman rencana tindakan yang ingin diimplementasikan
kepada klien.Dalam membuat rencana keperawatan, ada beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan yaitu menentukan Prioritas masalah,menentukan tujuan dan kriteria Hasil dan
menentukan rencana tindakan keperawatan. Perencanaan keperawatan sangat penting
untuk mencapai kesehatan klien dan kesejahteraan klien, Artinya dalam perencanaan
keperawatan ini membantu untuk menjamin bahwa pasien akan menerima pelayanan
keperawatan yang mereka inginkan.
Aspek utama dalam manajemen adalah pengaturan dan penggerakan karyawan
melalui proses kepemimpinan (Gitosudarmo, 2001). Untuk dapat melakukan pengaturan
yang baik maka perlu perencanaan, pembagian tugas dan koordinasi tugas-tugas, oleh
karena itu perencanaan merupakan aspek utama dan pertama kali harus dilakukan oleh
seorang manajer atau pimpinan organisasi atau kepala keperawatan (Mugianti, 2016)..
Hasil dari perencanaan adalah sebuah rencana/rencana kerja yang harus berisi
alternatif terbaik untuk mencapai tujuan. Rencana kerja yang baik mengarahkan
pencapaian tujuan yang efektif danefisien, sehingga faktor-faktor produksi (resources)
yang ada digunakan sebaik-baiknya. Fungsi manajemen selanjutnya adalah
pengorganisasian, merupakan fungsi manajemen yang memiliki peranan penting seperti
halnya perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh sumber daya baik manusia
maupun bukan manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi atau institusi diatur
penggunaannya agar efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi tercapai (Mugianti,
2016).
Manfaat perencanaan keperawatan dalam asuhan keperawatan yaitu sebagai
penghubung kebutuhan klien atau pasien, tahap untuk menjelaskan intervensi keperawatan
sebalum melakukan implementasi, meningkatkan praktik asuhan keperawatan, serta
sebagai dasar pendekatan yang sistematis dalam asuhan keperawatan (Mugianti, 2016)..
Metode perencanaan asuhan keperawatan sangat di butuhkan dalam memberikan
pelayanan kesehatan secara holistik. Sehingga perencanaan keperawatan di pahami
sebagai pendekatan yang sistematik dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan
baik secara aktual maupun potensial serta mendukung kesejahteraan perawatan dalam
memberikan pelayanan human caring (Mugianti, 2016).
Berdasarkan hal tersebut maka kelompok mencoba menyusun makalah tentang
perencanaan pelayanan keperawatan sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam
nursing management.
1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan Khusus


Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk menggambarkan
perencanaan pelayanan keperawatan.

1.2.2. Tujuan Umum

Adapun tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.2.2.1. Menjelaskan tentang Konsep perencanaan pelayanan keperawatan


1.2.2.1.1. Menjelaskan tentang pengertian perencanaan
pelayanan keperawatan.
1.2.2.1.2. Menjelaskan tentang prinsip perencanaan
1.2.2.1.3. Menjelaskan tentang jenis perencanaan dalam
manajemen keperawatan
1.2.2.1.4. Menjelaskan tentang tujuan perencanaan
1.2.2.1.5. Menjelaskan tentang manfaat Perencanaan
1.2.2.1.6. Menjelaskan tentang unsur- unsur perencanaan
1.2.2.1.7. Menjelaskan tentang perencanaan dalam manajemen
keperawatan
1.2.2.2. Menjelaskan tentang peran dan tanggung jawab kepala ruangan
(karu), ketua tim (katim) dan anggota tim dalam pelayanan
keperawatan

1.3. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan makalah ini menggunakan metode kajian pustaka,


dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan, baik berupa
buku maupun informasi di jurnal online dan web site.

1.4. Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN

1.5. Latar Belakang


1.6. Tujuan Penulisan
1.7. Metode Penulisan
1.8. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI


2.3. Konsep Perencanaan Pelayanan Keperawatan
2.3.1. Pengertian Perencanaan Pelayanan Keperawatan.
2.3.2. Prinsip Perencanaan
2.3.3. Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
2.3.4. Tujuan Perencanaan
2.3.5. Manfaat Perencanaan
2.3.6. Unsur- Unsur Perencanaan
2.3.7. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan
2.4. Peran Dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim (Katim)
Dan Anggota Tim Dalam Pelayanan Keperawatan
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Perencanaan Pelayanan Keperawatan

2.1.1. Pengertian Perencanaan Pelayanan Keperawatan

Perencanaan merupakan fungsi organik manajemen yang merupakan dasar atau


titik tolak dan kegiatan pelaksaan kegiatan tertentu dalam usaha mencapai tujuan
organisasi (Sari, 2012).
Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang sangat menentukan dan
mempengaruhi keberhasilan dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan harus
dikerjakan lebih dahulu sebelum mengerjakan fungsi manajemen yang lainnya.
Perencanaan yang baik akan mengarahkan pada pencapaian tujuan, sehingga sistem
kontrol diharapkan berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan memudahkan
pencapaian tujuan organisasi (Mugianti, 2016).
Perencanaana dalah upaya manusia secara sadar memilih alternatif masa depan
yang dikehendaki dan kemudian mengarahkan sumber daya untuk mewujudkan tujuan
(GitoSudarmo, 2001) dalam (Mugianti, 2016).
Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial yang mencakup
penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara keseluruhan memperjelas
visi, misi dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya organisasi,
mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan, memperkirakan efektifitas
tindakan dan menyiapkan karyawan untuk melaksanakannya (Gilles, 1994) dalam
(Mugianti, 2016).
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua
fungsi dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi
yang lain dari manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya perencanaan
yang baik. Hal ini sesuai dengan definisi perencanaan dari Swansburg dan Swansburg
(1999) dalam (Mugianti, 2016)., bahwa perencanaan adalah proses berkelanjutan yang
diawali dengan menetapkan tujuan, dan kemudian melaksanakannya sesuai dengan proses,
memberikan umpan balik dan melakukan modifikasi rencana jika diperlukan. Lebih lanjut
Swansburg dan Swansburg (1999) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses
berfikir atau proses mental dalam membuat keputusan dan peramalan yang berorientasi
pada masa yang akan datang.
Perencanaan merupakan fungsi yang mendasar dari manajemen keperawatan.
Perencanaan ialah kondisi dan integrasi sumber daya dalam keperawatan dengan
menerapkan suatu tahap manajemen untuk mencapai asuhan keperawatan dan tujuan
layanan keperawatan (Mugianti, 2016)..
Perencanaan adalah Kemampuan menetapkan pekerjaan yang wajib dilakukan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan didasarkan atas rencana yang logis
dan bukan perasaan merupakan perencanaan yang harus dimiliki seorang menejer
keperawatan (Mugianti, 2016)..

2.1.2. Prinsip Perencanaan

Menurut siagian (1983) dalam (Sari, 2012), perencanaan yang baik harus memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik yaitu:
a. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi karena rencana merupakan suatu
keputusan yang menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan.
b. Dibuat oleh orang-orang yang mengerti organisasi
c. Dibuat oleh orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik perencaan
d. Adanya suatu perencanaan yang teliti,yang berarti rencana harus di ikuti oleh
program kegiatan terinci
e. Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan, artinya harus tergambar
bagaimana rencana tersebut dilaksanakan.
f. Bersifat sederhana, yang berarti disusun secara sistematis dan prioritasnya jelas
terlihat.
g. Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan penyesuaian bila ada perubahan
h. Terdapat tempat pengambilan risiko karena tidak  ada seorangpun yang
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
i. Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi organisasi
2. Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang terjadi.
Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang harus
dijawab dengan memuaskan menggunakan pendekatan 5W1H

What              kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah

                       disepakati?

Where            dimana kegiatan akan dilakukan?

When           kapan kegiatan tersebut akan dilakukan?

Who             siapa yang harus melaksanakan kegiatan tersebut?

Why           mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?

How            bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut kearah pencapaian


tujuan?

3. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus diselesaikan


dengan menggunakan teknik ilmiah, artinya harus disusun dengan cara sistematis dan
didasarkan pada langkah sebagai berikut:
a. Mengetahui sifat hakiki dan masalah yang dihadapi
b. Mengetahui data yang akurat sebelum menyusun rencana
c. Menganalisis dan menginterpretasi data yang telah terkumpul
d. Menetapkan data alternatif pemecahan masalah
e. Melaksanakan rencana yang telah tersusun
f. Memilih cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah
g. Menilai hasil yang telah dicapai

2.1.3 Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan

Menurut (Mugianti, 2016) bahwa perencanaan dalam manajemen keperawatan


berdasarkan jangka waktunya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang adalah sebagai berikut :
Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai
dengan satu tahun. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat
untuk kegiatan dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun (Marquis &
Huston, 1998), sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan
strategis adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tigasampai 20 tahun
(Swanburg, 1999).
Dalam perencanaan di ruang perawatan biasanya yang digunakan adalah
perencanaan jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan. Jenis
perencanaan tersebut seperti dalam uraian berikut ini:
Rencana Harian adalah rencana yang berisikegiatanmasing-masingperawat yang
Dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencanadibuatolehkepalaruang, ketuatim/perawat
primer danperawatpelaksana. Rencana Bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan
dalam satu bulan. Rencana ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini
biasanya dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer. Rencana Tahunan
adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali, yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi
kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini biasanya dibuat oleh kepala ruang.
Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam: 1)
Perencanaan reaktif yaitu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah aktual yang
dihadapi saat ini. 2). Perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum
masalah timbul, antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan
kemampuan organisasi, sedangkan menurut proses penyusunan perencanaan
diklasifikasikan menjadi: Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel
Growth Approach) dan pendekatan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity
dan Treat).
1) Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth Approach)
yaituPerencanaan yang dilakukandenganmenganalisasaranaproduksi yang
dimilikidan dihubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan.
Mengusahakan terjadinya keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan
kebutuhan lingkungan. SALING BANGUN : SA (Sarana Produksi) LING
(Lingkungan masyarakat), BANGUN ( Perkembangan yang menguntungkan)
Untuk memudahkan pemahaman perhatikan gambar 1 berikutini:

Sarana Lingkungan

Perkembangan yang menguntungkan

Gambar 1. Proses Perencanaandenganpendekatan yang menguntungkan


2) Pendekatan SWOT ( Strenght, Wakness, OpportunitydanThreat)
Rencana disusundengan proses perencanaan,
dimulaidenganmenganalisafaktor internal yang berhubungandengankekuatan
(Strenght) dankelemahan (Weaknes), selanjutnyamelakukananalisafaktoreksternal
yang berhubungan dengan peluang (opportunity) dan tekanan/ancaman (Threat).
Setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman selanjutnya disusun
rencana strategis untuk mencapai tujuan organisasi. Rencana strategis harus
diterjemahkan ke dalam rencana operasional yang mencantumkan target yang
harus dicapai
Untuk lebih memahami coba perhatikan ilustrasi gambar 2 berikutini:

Misi/tujuan

Faktor internal
Faktor
ekternal

Strenght,
Weakness.
Opportunity,
Threat

Gambar 2.. Proses Perencanaan dengan analisis SWOT

Pada pembahasan dalam topik ini, perencanaan keperawatan yang juga penting
adalah perencanaan SDM khususnya SDM Keperawatan. Dalam topik ini Anda
diajakuntuk berlatih bersama untuk melakukan perencanaan SDM Keperawatan yakni
kegiatan merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan organisasi serta
efektif efisien dalam membantu terwujudnya tujuan (Hasibuan, 2005) dalam (Mugianti,
2016).
Adapun Tujuan Perencanaan SDM Keperawatan adalah:
1. Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan contoh perencanaan
kebutuhan perawat berdasarkan tingkat pendidikan (D III, Ners, NersSpesialist)

2. Peminatan SDM keperawatansesuai minat, spesialisasi, dan kualifikasi pendidikan


yang tepat
Sasaran/Rencana Strategis
3. Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun masa mendatang
4. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
5. Mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

Target
Penghitungan kebutuhan SDM perawat berbeda pada setiap tempat perawatan
seperti di Ruang rawat inap penghitungan didasarkan pada tingkat klasifikasi dan tingkat
ketergantungan pasien. Tingkat ketergantungan pasien dibedakan berdasarkan jenis
kasus, rata-rata pasien per hari, jam Anggaran
perawatan yang diperlukan/hari/pasien, jam
perawatan yang diperlukan/ruangan/hari, jam efektif perawat 7 jam/hari. Lihat Tabel
2.1 berikut tentang rata-rata jam perawatan pasien per hari.

Tabel 1 Rata- rata jam perawatan pasien per hari berdasarkan kasus

Rata –rata
Jumlah jam
No Jenis/katagori Rata-rata per jam
perawatan/
hari perawatan
hari
pasien/hari
1 Pasien Interne 10 3,5 35
2 Pasien Bedah 8 4 32
3 Pasien Gawat 1 10 10
4 Pasien Anak 3 4,5 13,
5
5 Pasien Kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93

Berdasarkan tabel di atas maka bisa dihitung kebutuhan perawat dengan formula
(Rumus). Jumlah tersebut perlu ditambah dengan faktor koreksi berupa loss day( hari
libur, cuti dan hari besar dengan rumus sebagai berikut.

J umlah jam perawatan = 9 3 = 13


perawat Jam kerjaefektif/shif 7

Karena tugas perawat tidak hanya mengerjakan tugas keperawatan, tapi juga non
keperawatan (tugas administrasi), maka diberikan toleransi 25% darijam pelayanan
keperawatan dengan rumus :
J umlah hari minggudalam 1 tahun + Cuti+haribesar x jumlahperawattersedia

Jumlah hari kerja efektif

5 2+12x13 = 3,5 orang

J umlah tenaga perawat + loss day x 25 = 13 + 3.5 x 25 = 4,1 orang


100 100

Sehingga tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut


Jumlah tenaga keperawatan = tenaga yang tersedia + faktor koreksi = 13+3,5
+4,1 = 20,6 orang (dibulatkan keatas karena berkaitan dengan orang menjadi 21
perawat)

2.1.4. Tujuan Perencanaan


Perencanaan dalam manajemen keperawatan? Berikut ini adalah tujuan perencanaan
dalam manajemen:
1. Meningkatkan peluang untuk sukses
2. Menstimulasi berfikir analisis
3. Mencegah terjadinya krisis manajemen
4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel.
5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
6. Menjamin biaya yang efektif

2.1.5. Manfaat Perencanaan

1. Standar pelaksanaan dan pengawasan


2. Pemilihan alternatif terbaik
3. Penyusunan skala perioritas
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

2.1.6. Unsur- Unsur Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan


proses manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat
diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh
karena itu perencanaan harus mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What,
Why, Where, When, Who dan How (Mugianti, 2016).
Secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudadalah
1. tindakanapa yang harusdikerjakan? Penjelasan dan perincian kegiatan yang
dibutuhkan, sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan
tersebut agar apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan
2. Apasebabnyatindakanituharusdilansanakan? Penjelasan mengapa rencana itu
harus dikerjakan dan mengapa tujuan tertentu harus dicapai
3. Dimanatindakanituharusdikerjakan?
Penjelasantentangtempat/lokasisecarafisikdimanarencanakegiatan harus
dikerjakan sehingga tersedia sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengerjakan pekerjaan itu
4. Kapan rencana itu harus dikerjakan? Penjelasan kapan dimulainya tindakan
dan kapan selesainya di setiap unit organisasidengan penggunaan standar
waktu yang telah ditentukan
5. Siapa yang mengerjakan tindakan itu? Petugas yang akan melakukan kegiatan
atau tindakan baik jumlah maupun kualifikasi keahlian, pengalaman maupun
pendidikan
6. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu? Penjelasan secara rinci teknik-
teknik melakukan kegiatan yang ditetapkan sehingga tindakan yang dimaksud
akan dapat dijalankan dengan benar

2.1.7. Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan

Menurut (Mugianti, 2016) bahwa perencanaan manajemen Keperawatan


diawali dengan perumusan tujuan institusi/ organisasi yang dijelaskan dalam visi,
misi, filosofi dan tujuan sebagai arah kebijakan organisasi. Sebagai perawat, Anda
harus memahami tujuan organisasi inisupaya dapat bersinergi untuk mencapai cita-
cita/harapan organisasi.

1. Perumusan Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk
membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara singkat, jelas, dan mendasar
serta ada batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi tentang
mengapa organisasi dibentuk. Contoh rumusan visi:
“Menjadi ruang perawatan bedah yang melakukan perawatan profesional dan
unggul dalam manajemen perawatan luka modern di tahun 2018”

2. Perumusan Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi
yang telah ditetapkan
Contoh misi ruang perawatan bedah yang mengacu pada visi tersebut di atas:
1) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien bedah secara holistik bio-
psiko-sosio- kultural dan spiritual.
2) Melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan manajemen
perawatan luka modern.
3) Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen perawatan luka
modern.
4) Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan dan
trend perawatan bedah.

3. Perumusan Filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan
praktik keperawatan dalam suatu organisasi (Swanburg, 1999) dalam (Mugianti,
2016).

2.2. Peran Dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim (Katim) Dan
Anggota Tim dalam pelayanan keperawatan

Adapun peran kepala ruangan (karu), ketua tim (katim) dan anggota tim dalam
pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :

1) Peran Kepala Ruang dalam tahap:


1. Pengkajian : Mengidentifikasi masalah terkait fungsi manajamen
2. Perencanaan :
Fungsi perencanaan dan fungsi ketenagaan
• Menunjuk ka Tim
• Mengikuti serah terima klien
• Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
• Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan klien
• Merencanakan strategi pelaksanaan keeperawatan
• Merencanakan lgistik ruangan/failitas ruangan
• Melakukan pendokumentasian
3. Implementasi
Fungsi pengorganisasian:
• Merumuskan system penugasan
• Menjelaskan rincian tugas ketua Tim
• Menjelaskan rentang kendali di ruang rawat
• Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang rawat
• Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan/fsilitas ruangan
• Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
• Mendelegasikan tugas kepada ketua Tim
Fungsi pengarahan:
• Mmebrikan pengarahan kepada ketua Tim
• Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
anggota Tim
• Memberi pujian kepada anggota Tim yang melaksanakan tugas dengan baik
• Membimbing bawahan
• Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
• Melakukan supervisi
• Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan yankep diruangan
• Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
4. Evaluasi
Fungsi pengendalian:
• Mengevaluasi kinerja katim
• Memberikan umpan balik pada kinserja katim
• Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tidak lanjut
• Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
• Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

2) Peran Ketua Tim dalam tahap


1. Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien
2. Perencanaan :
Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
• Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
• Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
• Menyusun rencana asuhan keperawatan
• Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
• Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
• Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
• Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
3. Implementasi
Fungsi pengorganisasian:
• Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
• Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
• Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
• Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim kesehatan lain
• Mengatur waktu istirahat anggota tim
• Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
• Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
Fungsi pengarahan:
• Memberikan pengarahan kepada anggota tim
• Memberikan bimbingan pada anggota tim
• Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
• Mengawasi proses pemberian askep
• Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
• Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
• Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
4. Evaluasi:
Fungsi pengendalian:
• Mengevaluasi asuhan keperawatan
• Memberikan umpan balik pada pelaksana
• Memperhatikan aspek legal dan etik
• Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
Peran pelaksana dalam tahap
1. Pengkajian : mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri untuk
melaksanakan suhan keperawatan.
1. Perencanaan
Fungsi perebncanaan dan ketenagaan:
• Bersama Karu mengadakan serah terima tugas
• Menerima pembagian tugas dari katim
• Bersama katim menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
• Mengikuti ronde keperawatan
• Menerima klien baru
2. Implementasi
Fungsi pengorganisasian:
• Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian tim
• Menerima pembagian tugas
• Melaksanakan tugas yang diberikan oleh katim
• Melaksanakan program kolaborasi dengan tim kesehatan lain
• Menyesuiakn waktu istirahat dengan anggota tim lainnya
• Melaksanakan asuhan keperawatan
• Menunjang pelaporan, mencatat tindakan keperawatan yang dilaksanakan
Fungsi pengarahan:
• Menerima pengarahan dan bimbingan dari katim
• Menerima informasi yang berkaitan dengan askep dan melaksanakan askep dengan
etik dan legal
• Memehami pemahaman yang telah dicapai
• Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
3. Evaluasi
Fungsi pengendalian:
• Menyiapkan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi serta ikut
mengevaluasi kondisi pasien.

sedangkan Peran Karu, Perawat primer dan perawat asosiat dalam MPKP (metode
primary team) yang dilaksanakan di ruangan adalah sebagai berikut :
Peran Kepala Ruang
 Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan primer
 Orientasi dan merencanakan karyawan baru
 Menyusun jadual dinas
 Memberi penugasan pada perawat asisten/asosiat (PA)
 Evaluasi kerja
 Merencanakan /menyelenggarakan pengembangan staf

Peran Perawat Primer


 Menerima pasien
 Mengkaji kebutuhan pasien untuk asuhan
 Membuat tujuan
 Membuat rencana keperawatan
 Melakukan konferens untuk menjelaskan rencana asuhan kepada PA yang menjadi
anggota timnya.
 Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas bersama PA yang menjadi
anggota timnya.
 Melakukan kolaborasi dengan t9im kesehatan lainnya.
 Memantau PA dalam melaksanakan rencana asuhan keperawatan.
 Mengkoordinasi pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain
 Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
 Menerima dan menyesuaikan rencana
 Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
 Melakukan pendokumentasian (catatan perkembangan, catatan tindakan
keperawatan)

Peran Perawat Asosiat


 Mengikuti konferens untuk menerima penjelasan tentang asuhan yang direncanakan
oleh PP.
 Melaksanakan asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh PP
 Memberi informasi/masukan yang diperlukan kepada PP tentang klien untuk
keperluan asuahan keperawatan selanjutnya.
 Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan dalam catatan tindakan
keperawatan.

Adapun peran dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim
(Katim) dan Anggota Tim Secara umum, masing-masing kepala ruangan, ketua tim
dan anggota tim memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, antara lain :
1) Tanggung Jawab Karu :
a) Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b) Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
c) Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinandan managemen Kepala Ruang Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim
Pasien / Klien Pasien / Klien Pasien / Klien
d) Mengorientasikan tenaga baru
e) e) Menjadi narasumber bagi tim
f)Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset keperawatan g) Menciptakan
iklim komunikasi terbuka
2) Tanggung Jawab Katim :
1) Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga
2) Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan (renpra),
menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi renpra
3) Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis melalui komunikasi yang
konsisten
4) Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas asuhan keperawatan
melalui konfrens
5) Membimbing dan mengawasi pelaksanan asuhan keperawatan oleh anggota tim f)
Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan
3) Tanggung Jawab Anggota Tim :
1) Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim
2) Memberikan perawatan total/komprehensif pada sejumlah pasien
3) Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama katim tidak ada di tempat
4) Berkontribusi terhadap perawatan → observasi terus menerus → ikut ronde
keperawatan → berinterkasi dgn pasien & keluarga → berkontribusi dgn
katim/karu bila ada masalah

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Beradasarkan hasil pembahasan diatas maka kelompok menyimpulkan sebagai


berikut :
Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial yang mencakup
penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara keseluruhan memperjelas
visi, misi dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya organisasi,
mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan, memperkirakan efektifitas
tindakan dan menyiapkan karyawan untuk melaksanakannya (Gilles, 1994) dalam
(Mugianti, 2016).
Aspek utama dalam manajemen adalah pengaturan dan penggerakan karyawan
melalui proses kepemimpinan (Gitosudarmo, 2001). Untuk dapat melakukan pengaturan
yang baik maka perlu perencanaan, pembagian tugas dan koordinasi tugas-tugas, oleh
karena itu perencanaan merupakan aspek utama dan pertama kali harus dilakukan oleh
seorang manajer atau pimpinan organisasi atau kepala keperawatan (Mugianti, 2016)..
Hasil dari perencanaan adalah sebuah rencana/rencana kerja yang harus berisi
alternatif terbaik untuk mencapai tujuan. Rencana kerja yang baik mengarahkan
pencapaian tujuan yang efektif danefisien, sehingga faktor-faktor produksi (resources)
yang ada digunakan sebaik-baiknya. Fungsi manajemen selanjutnya adalah
pengorganisasian, merupakan fungsi manajemen yang memiliki peranan penting seperti
halnya perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh sumber daya baik manusia
maupun bukan manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi atau institusi diatur
penggunaannya agar efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi tercapai (Mugianti,
2016).
Manfaat perencanaan keperawatan dalam asuhan keperawatan yaitu sebagai
penghubung kebutuhan klien atau pasien, tahap untuk menjelaskan intervensi keperawatan
sebalum melakukan implementasi, meningkatkan praktik asuhan keperawatan, serta
sebagai dasar pendekatan yang sistematis dalam asuhan keperawatan (Mugianti, 2016)..
Metode perencanaan asuhan keperawatan sangat di butuhkan dalam memberikan
pelayanan kesehatan secara holistik. Sehingga perencanaan keperawatan di pahami
sebagai pendekatan yang sistematik dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan
baik secara aktual maupun potensial serta mendukung kesejahteraan perawatan dalam
memberikan pelayanan human caring (Mugianti, 2016).
Dalam perencanaan pelayanan keperawatan dibutuhkan peran dan tanggung jawab
jawab kepala ruangan (karu), ketua tim (katim) dan anggota tim saling bekerjasama dan
mendukung sehingga terwujudnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khusnya pasien
yang bermutu dan paripurna,

3.2. Saran

Adapun saran yanag dapat diberikan kelompok dalam penulisan dan penyusunan makalah
ini adalah sevagai berikut :

1. Bagi profesi keperawatan

Profesi keperawatan diharapkan mampu berperan dan berkontribusidengan optimal dalam


perencanaan pelayanan keperawatan karena hal ini menyangkut dalam manajemen asuhan
keperawatan yang holistik.

2. Bagi rumah sakit

Bagi kepala ruangan (karu), ketua tim (katim) dan anggota tim di rumah sakit diharapkan
dapat saling bekerjasama dan mendukung sehingga terwujudnya pengorganisasian pelayanan
kesehatan yang holisyik bagi masyarakat, khususnya pasien memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu dan paripurna
DAFTAR PUSTAKA

Mugianti, S. (2016). Manajemen Kepemimpinan dalam Praktek Keperawatan. Jakarta.

Gillies, (1994) Nursing Management a System Approach, Philadelphia : WB Saunders

Sari, R. M. (2012, Desemmber 10). KONSEP PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN

KEPERAWATAN. Wordpress.

Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) Introductory manajemen and leadership for nurses: an

interactive text, Second edition., Boston : Jones and Bartlett Publishers.


Sitorus Ratna, (1998) , Jurnal Keperawatan Indonesia : Pengembangan Model PKP di RSUP
Cipto Mangunkusumo, Jakarta: FIK UI

Swansburg Russell, (2001), Pengembangan Staf keperawatan : Alih Bahasa Waluyo Agung,
Asih Yasmin, Jakarta, EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai