Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN ADMINISTRASI DALAM KEBIDANAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh nilai tugas
kelompok mata kuliah organisasi manajemen dalam pelayanan kebidanan

DOSEN PENGAJAR :
Nurul Husna, S.ST., M.Kes

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2
Syarifa Yuliani (NIM. 1520121059)
Nana Afrida Yanti (NIM. 1520121050)
Raisah (NIM. 1520121032)
Risa Desika (NIM.1520120030)
Deliana Is (NIM. 1520121019)
Amalia (NIM. 1520121016)
Hilya Millati (NIM. 1520121060)
Afni Zulyana (NIM.1520121011)
Nurnilawati (NIM.1520121079)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH ACEH


PRGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik.
Penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok Mata
Kuliah Organisasi Manajemen Dalam Pelayanan Kebidanan yang diampu oleh
Ibu Nurul Husna, S.ST., M.Kes
Adapun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.

Oleh karena itu kami membutuhkan kritikan dan saran dari pembaca.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca.

Banda Aceh, 10 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii


BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1

B. Tujuan Penulisan 2

C. Manfaat Penulisan 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4


A. Perencanaan Rencana Manajemen 4
B. Organizing dalam manajemen 7
C. Stafing Dalam manajemen 9
D. Motivating 12
E. Controlling Dalam manajemen 13
F. Sarana Manajemen 14
G. Mengetahui Administrasi 15
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 16
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan harus dapat melaksanakan

pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini

bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola segala sesuatu tentang

kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen

kebidanan di perlukan pemahaman mengenai dasar-dasar manajemen dan

perencanaan pengorganisasian dalam pelayanan kebidanan sehingga pelayanan yang

diberikan berkualitas.

Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan

pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien

dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan

kepuasan bidan sebagai provider.

Perencanaan adalah suatu proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan,

menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Perencanaan akan

memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan

dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan

merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Di

bidang kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai proses untuk

menumbuhkan, merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan

kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling

4
pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

tersebut.

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang juga

mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi

pengorganisasian seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi akan diatur

penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan.

B. TUJUAN PENULISAN

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui manajemen admistrasi dalam kebidanan

b. Tujuan Khusus
1) Bagaimana perencanaan rencana dalam administrasi kebidanan
2) Bagimana organizing dalam administrasi kebidanan
3) Bagimana staffing dalam administrasi kebidanan
4) Bagimana motivating dalam administrasi kebidanan
5) Bagaimana controlling dalam administrasi kebidanan
6) Bagaimana sarana manajemen dalam administrasi kebidanan
7) Bagaimana mengetahui administrasi dalam kebidadan

C. MANFAAT PENULISAN

a. Manfaat Teoritis
Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen administrasi
dalam kebidanan
b. Manfaat praktis
1. Bagi Pelayanan Kesehatan

5
Diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang relevan
tentang manajemen kebidanan
2. Bagi Pembaca
Agar pembaca mendapat ilmu lebih banyak mengenai sejarah
manajemen administrasi dalam kebidanan

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perencanaan Rencana Manajemen Kebidanan


Dalam manajemen, fungsi perencanaan sangatlah jelas yaitu sebagai penentu
langkah berikutnya. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang
akan datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan mengandur unsur-unsur yaitu
sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin
dicapai, dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu (Usman, 2008).
Perencanaan merupakan upaya membuat kegiatan agar lebih fokus dan
terarah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sa’ud & Makmun. pada hakikatnya
perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai
apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya) dan apa
yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi,
dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut
dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang.
Selanjutnya, Kurniadin & Machali (2016) menyatakan bahwa perencanaan
pada dasarnya adalah sebuah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah
satu fungsi manajemen, perencanaan mempunyai peran sangat penting dan utama,
bahkan yang pertama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Begitu pentingnya
sebauh perencanaan sehingga dikatakan “Apabila perencanaan telah selesai dan
dilakukan dengan benar, sesungguhnya sebagian pekerjaan besar telah selesai
dilaksanakan.”
Perencanaan berarti menentukan apa yang akan dilaksanakan sebagaimana
yang dipaparkan oleh Siagian (2015) Planning dapat didefinisikan sebagai
“keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang

7
telah ditentukan.” Untuk sekedar mempertegas perbedaan fungsi tersebut pada tingkat
administrasi dan manajemen, dapat dikatakan bahwa administrative
planning mencakup segala aspek kegiatan dan meliputi seluruh unit organisasi,
sedangkan managerial planning bersifat departemental dan
operasional. Administrative planning merupakan hasil pemikiran dan penentuan yang
bersifat garis besar, sedangkan managerial planning bersifat lebih khusus dan rinci.
Sependapat dengan itu, Uno (2011) menjelaskan perencanaan yakni suatu cara
yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai
dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi
sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya
ditambahkan oleh Terry (2008) perencanaan merupakan pemilihan dan
menghubungkan fakta, menggunakan asumsi-asumsi tentang masa depan dalam
membuat visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kemudian Siagian (2005) berpendapat bahwa perencanaan merupakan usaha
sadar dan pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang
hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Definisi sederhana di
atas sesungguhnya mengandung empat pokok pikiran sebagai berikut:
a) Suatu rencana tidak akan timbul dengan sendirinya melainkan lahir sebagai
hasil pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan.
Artinya, kegiatan penelitian harus mendahului perencanaan, atau paling
sedikit sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan perencanaan.
b) Para manajer selaku perencana mutlak perlu memiliki keberanian mengambil
keputusan dengan segala risikonya. Dikatakan demikian karena memang
benar bahwa suatu rencana adalah keputusan yang hendak dilaksanakan di
masa yang akan datang dan salah satu ciri masa depan ialah ketidakpastian.
c) Orientasi suatu rencana ialah masa depan. Perlu ditekankan bahwa
perencanaan bukanlah usaha untuk meramalkan suatu masa depan secara

8
umum, melainkan menentukan bentuk dan sifat masa depan yang diinginkan
oleh organisasi. Sejarah perjalanan organisasi harus dijadikan sebagai bahan
pemikiran dalam menentukan arah yang hendak ditempuh di masa yang akan
datang.
d) Rencana harus mempunyai makna bahwa apabila rencana itu dilaksanakan, ia
akan mempermudah usaha yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuan
organisasi yang bersangkutan.
Dengan demikian, dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah proses dasar dari fungsi manajemen yang sangat penting dalam
menentukan arah kegiatan selanjutnya, dengan adanya perencanaan maka suatu
kegiatan atau aktivitas yang akan dilaksanakan menjadi lebih terarah dan dengan
perencanaan yang baik maka tujuan dari suatu kegiatan dapat tercapai dengan baik
pula.
1. Tujuan dan Manfaat Perencanaan
 Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan
perencanaannya.
 Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
 Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik
kualifikasinya maupun kuantitasnya.
 Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan.
 Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan
menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
 Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan
pekerjaan.
 Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
 Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.

9
 Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Sedangkan manfaat dari perencanaan dikemukakan oleh Usman (2014) bahwa
perencanaan bermanfaat sebagai:
 standar pelaksanaan dan pengawasan (memfasilitasi, monitoring, dan
evaluasi). (2) pemilihan berbagai alternatif terbaik (pedoman pengambilan
keputusan).
 penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
 menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
 membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
 alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
 alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti (untuk mengantisipasi masalah
yang akan muncul).
 meningkatkan kinerja (keberhasilan organisasi tergantung keberhasilan
perencanaannya).

B. Organizing Dalam Manajemen


Kebidanan
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan menggolong-

golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang

seseorang dan pendelegasian wewenang dalam rangka pencapaian tujuan layanan

kebidanan. Inti dari pengorganisasian adalah merupakan alat untuk memadukan atau

sinkronisasi semua kegiatan yang berasfek personil, finansial, material dan tata cara

dalam rangka mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan.

Contoh pengorganisasian adalah:

1) Puskesmas

2) Puskesmas Pembantu

10
3) Polindes dan Pembantu

4) Balai Desa

C. Staffing Dalam Manajemen Kebidanan


Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu fungsi utama seorang
pemimpin organisasi, termasuk organisasi kebidanan. Keberhasilan suatu organisasi
salah satunya ditentukan oleh kualitas SDM. Hal ini berhubungan erat dengan
bagaimana seorang pimpinan merencanakan ketenagaan di unit kerjanya.
Langkah perencanaan tenaga kebidanan menurut Gilies 1994 meliputi hal hal
sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang akan
diberikan
2) Menentukan kategori bidan yang akan ditugaskan untuk melaksanakan
pelayanan kebidanan
3) Menentukan jumlah masing- masing kategori bidan yang dibutuhkan
4) Menerima dan menyaribng untuk mengisi posisi yang ada
5) Melakukan seleksi calon- calon yang ada
6) Menentukan tenaga bidan sesuai dengan unit atau shift
7) Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan kebidanan

D. Motivating Dalam Manjemen Kebidanan

Faktor utama yang mendorong seorang karyawan untuk berusaha dengan


keras dalam pemenuhan tugas organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah motivasi9. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
mengerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi. Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena satu alasan yaitu untuk mencapai
tujuan.

11
Motivasi merupakan cerminan dari keinginan atau kemauan yang berasal dari
diri bidan untuk melakukan suatu aktivitas atau tindakan dalam melayani ibu hamil di
Puskesmas. Motivasi yang diamati terdiri atas 3 (tiga) aspek, yaitu need for power,
need for affiliation dan need for achievement. Setiap aspek motivasi yang diteliti
memiliki kriteria penilaian masing-masing. Motivasi aspek need for power dinilai
atas dasar keinginan untuk mendapat bantuan orang lain dan keinginan mengadakan
perubahan dengan bantuan lingkungan organisasi. Motivasi aspek need for affiliation
dinilai atas dasar memerlukan bantuan rekan kerja dan memerlukan sosialisasi dan
kerjasama dengan rekan kerja. Motivasi aspek need for achievement dinilai atas dasar
keinginan mencapai target persalinan dan mengutamakan usaha pencapaian cakupan
persalinan daripada mendapatkan imbalan.

E. Controling Dalam Manajemen Kebidanan

Pelayanan yang sudah optimal tetap perlu dikendalikan arahnya agar tidak
menyimpang dari tujuan kegiatan. Pengendalian terbaik dalam organiasasi adalah
berorientasi pada strategi dan hasil, dapat dipahami, mendorong pengendalian diri
(self-control), berorientasi secara waktu dan eksepsi, bersifat positif, setara dan
objektif, fleksibel.

1) Tipe-tipe pengendalian (awal) preliminary, kadang-kadang disebut kendali


feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali
ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dan sumber-sumber
yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
2) Tipe-tipe pengendalian (saat ini) concurrent berfokus pada apa yang sedang
terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut kendali steering, kendali ini
memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin
sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.

12
3) Tipe-tipe pengendalian (akhir) post-action; kadang-kadang disebut kendali
feedback , kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi.
Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Kompensasi dan keuntungan dari sistem pengawasan dan pengendalian yang
baik adalah:
1) Akan menarik orang berbakat dan mempertahankannya di dalam organisasi.
2) Memotivasi orang untuk menggunakan usaha maksimum dalam pekerjaannya.
3) Menyadarkan nilai dari kontribusi penampilannya.

F. Sarana Manajemen Kebidanan


1) Sumber Daya Manusia (MAN)
Serana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan oleh  individu-individu tersendiri  atau manusianya.
Berbagai kegiatan-kegiatan yang ditinjau dari sudut pandang sebagai sudut
pandang proses perencanaan,pengorganisasian,staffing,pengarahan dan
pengendalian produksi keuangandan personalic. Tanpa manusia tidak ada
proses kerja sebab pada dasarnya manusia adalah mahluk kerja.
2) Uang (Money)
Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar
tujuan yang diinginkan tercapai kegiatan atau ketidak lancaran proses
manajemen sedikit banyak dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan
Uang angat dibutuhkan oleh semua manusia,uang juga dibutuhkan untuk
membeli peralatan praktik kebidanan dan memperlengkap ruangan praktik
kebidanan serta untuk melanjutkan sekolah supaya ilmunya bertambah luas
tentang kebidanan.uang juga harus disedikan untuk membiayai gaji tenaga
kebidanan.
3) Material (Materials)
Material (materials)dalam proses pelaksanaan kegiatan manusia
menggunakan material atau bahan-bahan oleh karena itu material dianggap

13
pula sebagai alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan.
Alat sangat dibutuhkan oleh kebidanan seperti :bengkok,dopler,ukuran
lila,bak instrumen,dsb.
4) Mesin (Marchines)
Dalam kemajuan kebidanan teknologi ,manusia bukan lagi sebagai
pembantu mesin seperti pada massa lalu sebelum revolusi industri terjadi :
bahkan sebaliknya  mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu
manusia.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kinerja yang baru.
5) Metode (Methods)
Dalam pelaksanaan kinerja diperlukan metode-metode kerja suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode saat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja,suatu tugas dengan
memberikan  berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran.
Fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu serta uang dan kegiatan
pelayanan kebidanan,perlu diingat meskipun metode baik sedangkan orang
yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman
maka hasilnya tidak akan memuaskan.
6) Pemasaran
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang
yang di produksi tidak laku maka proses produksi barang akan
berhenti,artinya proses kerja tidak berlangsung. Sama halnya dengan
pemasaran bidan juga dalam memberikan pelayanan kebidanan yang baik
akan banyak pasien yang datang beda dengan memberikan pelayanan yang
tidak baik akan berdampak buruk bagi bidan dan akan berhenti pasien yang
akan datang,oleh sebab itu penguasaan dalam pemasaran dalam arti
menyebarkan hasil kerja bidan merupakan faktor menentukan dalam
kebidanan  agar pemasaran tentang kebidanan dapat dikuasai daan kualitas

14
pelayanan yang baik harus sesuai dengan selera pasien dan daya kemampuan
kita dalam memberikan pelayanan

G. Mengetahui Administrasi dalam manajemen kebidanan


Dengan mempelajari manajemen kebidanan kita juga akan mengetahui
seperti apa administrasi dalam manajemen kebidanan itu sendiri. Bebrapa pengertian
menurut parah ahli diantaranya :

1) Pengertian manajemen administrasi secara umum adalah suatu bentuk usaha


dan aktivitas yang erat kaitannya dengan pengaturan suatu kebijakan di dalam
perusahaan agar tujuan perusahaan bisa terwujud secara baik.
2) Pengertian administrasi secara khusus adalah suatu bentuk kegiatan yang
mencakup pencatatan, penyuratan, pembukuan sederhana, pengetikan pada
komputer, serta aktivitas lain yang bersifat teknis dalam hal ketatausahaan.
3) George R. Terry menjelaskan bahwa manajemen administrasi adalah suatu
kegiatan perencanaan, pengendalian, pengorganisasian pekerjaan dan juga
pergerakannya dilakukan untuk meraih tujuan yang sebelumnya memang
sudah ditetapkan.
4) Disisi lain, Millis Geoffrey menjelaskan bahwa manajemen administrasi
adalah suatu proses pembimbingan personil perusahaan dalam hal
menggunakan sarana dan juga prasarana yang tersedia agar bisa mencapai
tujuan bisnis yang sudah ditentukan.
5) Jadi, manajemen administrasi adalah salah satu ilmu manajemen yang mampu
memberikan informasi layanan administrasi agar bisa melakukan operasional
secara lebih maksimal. Manajemen administrasi ini sangat mempengaruhi
kelancaran pada divisi lainnya dan juga kerap kali dimanfaatkan sebagai
bahan utama dalam mengambil suatu kebijakan.
Jadi administrasi kebidanan adalah upaya pemerintah dan tenega kesehatan
untuk mencapai generasi penerus yang sehat fisik maupun mentalnya.

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan harus dapat melaksanakan
pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini
bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola segala sesuatu tentang
kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari manajemen
kebidanan di perlukan pemahaman mengenai dasar-dasar manajemen dan
perencanaan pengorganisasian dalam pelayanan kebidanan sehingga pelayanan yang
diberikan berkualitas
B. SARAN
Dengan penulisan makalah ini penulis berharap lembaga kesehatan dalam hal ini
para bidan mampu meningkatkan pelayanan kebidanan guna membangun generasi
muda dan generasi penerus bangsa menjadi manusia yang sehat.

16
DAFTAR PUSTAKA
Aedi, N. (2015). Dasar-dasar manajemen pendidikan. Yogyakarta: Gosyen
Engkoswara & Komariah, A. (2012). Administrasi pendidikan. Bandung:
Alfabeta
Ikhwan, A. (2016). Manajemen perencanaan pendidikan islam. Jurnal
Edukasi Vol. 04 No. 01. Diakses pada 20 Februari 2018.
Tersedia: https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=manajemen+perencanaan&btnG=. STAI
Muhammadiyah Tulungagung
Kurniadin, D. & Maschali, I. (2016). Manajemen pendidikan: konsep &
prinsip pengelolaan pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sa’ud, S. & Makmun, A. S. (2014). Perencanaan pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sholeh, M. (2007). Perencanaan pembelajaran mata pelajaran geografi
tingkat SMA dalam konteks KTSP. Jurnal Geografi Vol. 04 No. 02. Diakses pada 20
Februari2018. Tersedia: https://scholar.google.co.id/scholar?
q=jurnal+fungsi+perencanaan&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart&sa=X&ved
=0ahUKEwjH8KeChLTZAhXBoJQKHd-cAJEQgQMIJjAA. Universitas Negeri
Semarang
Siagian, S. P. (2005). Fungsi-fungsi manajerial. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Siagian, S. P. (2015). Filsafat administrasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Siswanto. (2010). Pengantar manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Usman, H. (2008). Manajemen teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
(2014). Manajemen teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Uno, H. B. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Terry, G. R. (2008). Prinsip-prinsip manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara

17

Anda mungkin juga menyukai