MANAJEMEN KEPERAWATAN
NAMA KELOMPOK 1
13. Dian Tri Novita Sari (S17067) 26. Krisdiana Sabtada R (S17081)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
4. Bagaimana perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat dan puskesmas
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Hierarki Perencanaan
Terdapat banyak tipe perencanan dan sebagian besar organisasi membuat rencana
dalam bentuk hierarki. Dalam bentuk ini, rencana teratas mempengaruhi semua rencana
di bawahnya. Seperti digambarkan dalam piramida hierarki (Gambar 2.1), hierarki
melebar pada tingkatan lebih bawah yang menggambarkan banyaknya jumlah
komponen perencanaan. Selain itu, komponen perencanaan pada hierarki teratas lebih
umum dibandingkan dibawahnya yang lebih spesifik.
Misi
Filosofi Tujuan
umum Tujuan
khusus
Kebijakan
Prosedur
Aturan
Gambar 2.1
C. Tujuan Perencanaan
Douglas menyusun hal berikut sebagai alasan untuk perencanaan:
1. Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan
2. Hal tersebut bermakna pada pekerjaan
3. Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas yang tersedia
4. Hal tersebut membantu dalam koping dengan situasi krisis
5. Hal tersebut efektif dalam hal biaya
6. Hal tersebut berdasarkan berdasarkan masa lalu dan akan datang, sehingga membantu
menurunkan elemen perubahan
7. Hal tersebut dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.
8. Hal tersebut diperlukan untuk kontrol efektif. (Swanburg, 2000).
D. Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan antara lain adalah :
1. Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan
perubahan lingkungan
2. Memungkinkan manajer mamahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
3. Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
4. Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan.
5. Memudahkan koordinasi.
6. Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
7. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
8. Menghemat waktu dan dana.
E. Syarat Perencanaan
Peryaratan perenecanaan menurut Simamora (2012) yaitu:
1. Factual atau realistis
Perencanaan yang baik perlu persyaratan factual atau realistis. Hal ini berarti
perencanaan harus sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi
tertentu yang dihadapi keperawatan.
2. Logis atau rasional
Perencanaan juga harus memenuhi syarat logis atau rasional. Hal ini berarti
perencanaan keperawatan harus bisa masuk akal sehingga dapat dijalankan
3. Fleksibel
Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang fleksibel. Perencanaan yang
baik justru perencanaan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dimasa datang,
sekalipun tidak berarti perencanaan dapat diubah seenaknya.
4. Komitmen
Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruh anggota dalam
organisasi untuk berupaya mencapai tujuan organisasi.
5. Komprehensif
Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif, artinya menyeluruh dan
mengakomodasi aspek-aspek secara langsung maupun tidak langsung dalam
organisasi.
F. Komponen Perencanaan
Menurut Nursalam (2011) manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponen yang
saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu:
1. Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personel,
peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan
tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Input yang
dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang memberikan
pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain.
2. Output
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang umumnya
dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf,
serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau keluaran. Output yang
menjadi tolak ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang dilayani, jumlah
pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.
3. Control
Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan
anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur
yang sesuai standar dan akreditasi.
4. Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit
keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja perawat. Proses
manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan proses
keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses manajemen, sebagaimana
juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data, identifikasi
masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil.
(Gillies, 1985).
5. Proses
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Di dalam
proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala,
eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau ketrampilan
kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Di dalam proses manajemen
Keperwatan, bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua
kelompok pasien. Proses yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan
misalnya kecepatan pelayanan, pelayanan dengan rumah dan lain-lain.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa adanya
perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan, pengontrolan, dan
pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik
akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang direncanakan.
Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah sebagai pedoman,
arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam melaksanakan suatu kegiatan yang
direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri terdiri dari perencanaan
dari dimensi waktu, dimensi spasial, dimensi tingkatan teknis perencanaan, dan dimensi jenis.
Dalam proses perencanaan terdapat beberapa tahapan yang perlu kita lakukan seperti persiapan
perencanaan, menentukan dan menganalisis masalah, konsep dan desain perencanaan, evaluasi
rencana, merumuskan rencana, implementasi rencana, dan balikan pelaksanaan rencana.
3.2 Saran
Asmuji, 2014. Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media.
Susilo Joko. 2015. Perencanaan Keperawatan Manajemen dan Konsep. Jakarta. Media