Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP PERENCANAAN KEPERAWATAN


Tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

OLEH :
KELOMPOK 4

1. ROKY FIRDAUS ( 1811311036 )


2. MIFTAHUL ROHIMAH ( 1811311032 )
3. NURUL FADHILAH ( 1811311034 )
4. DIAN RAHAYU ( 1811312002 )
5. AZIZAH OKTAVIA ( 1811312004 )

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Esthika Ariany Maisa, M.Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, segala
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat
selesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul Perencanaan Keperawatan ini kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini ada manfaatnya untuk masyarakat ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang , 7 September 2021

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

Latar Belakang.............................................................................................................................1

Rumusan Masalah........................................................................................................................1

Tujuan..........................................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

Definisi Perencanaan....................................................................................................................3

Teori Perencanaan........................................................................................................................3

Tujuan Perencanaan.....................................................................................................................6

Syarat Perencanaan......................................................................................................................6

Unsur atau Komponen dalam Perencanaan.................................................................................8

Jenis-Jenis Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan..........................................................9

Proses Penyusunan Rencana......................................................................................................11

BAB III..........................................................................................................................................13

PENUTUP.....................................................................................................................................13

Kesimpulan................................................................................................................................13

Saran...........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah pandangan ke depan


dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu rencana kegiatan yang berisi tujuan apa
yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan,
bagaimana indicator/tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa yang harus dilakukan
selanjutnya atau berkelanjutan.
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan profesionalisme
pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat dipertahankan, bahkan
ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik
dan professional. Perencanaan yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana,
mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia
terlebih dahulu secara efektif dan efisien (Swansburg, 1993).

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini membahas mengenai definisi perencanaan keperawatan. Serta membahas


mengenai tahap perencanaan keperawatan.
1. Apa definisi perencanaan?
2. Apa saja teori perencanaan?
3. Apa tujuan perencanaan?
4. Apa saja syarat perencanaan?
5. Apa saja komponen perencanaan?
6. Apa saja jenis-jenis perencanaan Karu?
7. Bagaimana proses penyusunan rencana?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :


1. Untuk mengetahui definisi perencanaan

1
2. Untuk mengetahui teori-teori perencanaan
3. Untuk mengetahui tujuan perencanaan
4. Untuk mengetahui syarat-syarat perencanaan
5. Untuk mengetahui komponen perencanaan
6. Untuk mengetahui jenis-jenis perencanaan Karu
7. Untuk mengetahui proses penyusunan rencana

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah upaya manusia secara sadar memilih alternatif masa depan
yang dikehendaki dan kemudian mengarahkan sumber daya untuk mewujudkan tujuan.
Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial yang mencakup penelitian
lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara keseluruhan memperjelas visi, misi
dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya organisasi, mengidentifikasi dan
memilih langkah-langkah tindakan, memperkirakan efektifitas tindakan dan menyiapkan
karyawan untuk melaksanakannya (Mugianti, Sri. 2016)
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua
fungsi dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan. Maksudnya fungsi-fungsi
yang lain dari manajemen tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya perencanaan
yang baik. Hal ini sesuai dengan definisi perencanaan dari Swansburg dan Swansburg
(1999), bahwa perencanaan adalah proses berkelanjutan yang diawali dengan menetapkan
tujuan, dan kemudian melaksanakannya sesuai dengan proses, memberikan umpan balik
dan melakukan modifikasi rencana jika diperlukan. Lebih lanjut Swansburg dan
Swansburg (1999) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses berfikir atau
proses mental dalam membuat keputusan dan peramalan yang berorientasi pada masa
yang akan datang. (Mugianti, Sri. 2016)
Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses
manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu perencanaan
harus mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why, Where, When, Who
dan How. (Mugianti, Sri. 2016)

2.2 Teori Perencanaan


Teori perencanaan merupakan pengetahuan yang terorganisasi secara sistematis
dan dapat diterapkan dalam berbagai keadaan yang didalamnya terdapat sebuah proses
yang dimulai dari penetapan tujuan, menentukan strategi untuk mencapai tujuan

3
kemudian selanjutkan menetapkan langkah langkah untuk menuju tujuan (Agus
Supinganto, 2020)
Menurut Hudson dalam Tanner dalam Maswarita (2010), teori perencanaan
meliputi, antara lain: synoptic, incremental, transactive, advocacy, dan radikal.
Selanjutnya di kembangkan oleh tanner (1981) dengan nama teori SITAR sebagai
penggabungan dari taksonomi Hudson.
1) Teori sypnoptic
Disebut juga system planning, rational system approach, rasional
comprehensive planning. Menggunakan model berfikir system dalam
perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang
bulat, dengan satu tujuan yang disbebut visi. Langkah-langkah dalam perencanaan
ini meliputi :
a. pengenalan masalah,
b. mengestimasi ruang lingkup problem
c. mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian,
d. menginvestigasi problem,
e. memprediksi alternative,
f. mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian spesifik.
Didasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalnya. Bersifat
desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang. Jadi perencanaan ini
menekankan perencanaan dalam jangka pendek saja. Yang dimaksud dengan
desentralisasi pada teori ini adalah si perencana dalam merencanakan objek
tertentu dalam lembaga pendidikan, selalu mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan.

2) Teori transactive
Menekankan pada harkat individu yang menjunjung tinggi kepentingan
pribadi dan bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang transactive yaitu
berkembang dari individu ke individu secara keseluruhan. Ini berarti penganutnya
juga menekankan pengembangan individu dalam kemampuan mengadakan
perencanaan.

4
3) Teori advocacy
Menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan daerah
diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari pengamatan secara empiris,
tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai advocacy
(mempertahankan dengan argumentasi).
Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara nasional.
Karena ia meningkatkan kerja sama secara nasional, toleransi, kemanusiaan,
perlindungan terhadap minoritas, menekankan hak sama, dan meningkatkan
kesejahteraan umum. Perencanaan yang memakai teori ini tepat dilaksanakan oleh
pemerintah/ atau badan pusat.

4) Teori radikal
Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal
untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat
mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan.
Perencanaan ini bersifat desentralisasi dengan partisipasi maksimum dari
individu dan minimum dari pemerintah pusat / manajer tertinggilah yang dapat
dipandang perencanaan yang benar. Partisipasi disini juga mengacu kepada
pentingnya kerja sama antar personalia. Dengan kata lain teori radikal
menginginkan agar lembaga pendidikan dapat mandiri menangani lembaganya.
Begitu pula pendidikan daerah dapat mandiri menangani pendidikannya.

5) Teori SITAR
Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga
complementary planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan dari teori
diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan situasi dan kondisi
masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu akan diaplikasikan, maka teori
ini menjadi SITARS yaitu S terakhir adalah menunjuk huruf awal dari teori
situational. Berarti teori baru ini di samping mengombinasikan teori-teori yang

5
sudah ada penggabungan itu sendiri ada dasarnya ialah menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi lembaga pendidikan dan masyarakat.

2.3 Tujuan Perencanaan


Tujuan dari sebuah perencanaan yaitu :
 Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan.
 Agar penggunaan personel dan fasilitas tersedia efektif.
 Efektif dalam hal biaya.
 Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan berdasarkan masa
lalu dan akan datang.
 Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.

2.4 Syarat Perencanaan


Suatu rencana dapat dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
a) Rencana harus disertai oleh suatu rincian yang cermat, artinya suatu rencana tidak
hanya mengandung jawaban terhadap pertanyaan apa, dimana, bilamana,
bagaimana, siapa, dan mengapa, tetapi juga penjabarannya dalam bentuk program
kerja yang mendetail yang menyangkut semua segi kehidupan organisasional
antara lain :
 Tata ruang,
 metode kerja,
 sumber dana dan alokasinya,
 target waktu,
 target hasil,
 standar mutu yang harus terpenuhi,
 kriteria pengukuran hasil dan prestasi kerja.

Singkatnya, suatu rencana tidak hanya merupakan keputusan tentang apa


yang akan dikerjakan di masa depan, tetapi juga memberikan petunjuk
operasionarisasinya

6
b) Kesederhanaan artinya berbagai hal seperti teknik penyusunan, bahasa yang
digunakan, sistematik, format, penekanan berbagai prioritas, dan sebagainya harus
jelas. Bahkan idealnya suatu rencana sudah harus demikian jelasnya sehingga
dapat dipahami oleh orang lain, terutama para pelaksana dan memperoleh
pengertian yang sama dengan yang dimaksudkan oleh para perencana. Hanya saja
penting diperhatikan bahwa kesederhanaan tidak mengurangi pentingnya
kelengkapan rencana tersebut.
c) Fleksibilitas, artinya suatu rencana merupakan keputusan yang akan dilaksanakan
di masa depan, tidak mustahil terjadi perubahan-perubahan tertentu di dalam dan
di luar organisasi yang mengharuskan peninjauan terhadap bagian-bagian tertentu
dari rencana itu. Peninjauan kembali harus mungkin untuk dilakukan tanpa harus
mengubah pola dasarnya. Misalnya, sejumlah kegiatan tertentu direncanakan akan
dilaksanakan, akan tetapi jika ternyata jumlah dana diperhitungkan tidak tersedia,
maka sangat mungkin berakibat pada berkurangnya jumlah kegiatan yang akan
diselenggarakan. Fleksibilitas juga mungkin dituntut karena berbagai faktor
lainnya, seperti tidak tersedianya tenaga kerja yang diperlukan, menurunnya
kegiatan ekonomi, dan bergantinya kebijaksanaan pimpinan organisasi dalam hal
pemanfaatan teknologi. Jelasnya, fleksibilitas berarti memperhitungkan apa yang
mungkin dilaksanakan, tergantung pada keadaan nyata yang dihadapi.
d) Rencana yang pragmatic, artinya bentuk dan sifat rencana merupakan
pencerminan dari filsafat manajemen yang dianut oleh pimpinan organisasi. untuk
kepentingan perencanaan, intinya terletak pada penggabungan pandangan yang
idealistik dengan yang pragmatik. Memang benar bahwa suatu organisasi yang
ingin maju dan berkembang adalah organisasi yang memiliki idealisme. Dengan
menetapkan tujuan, terutama jangka panjang yang bersifat ideal, organisasi
ditantang untuk berbuat yang terbaik dengan mengerahkan segala kemampuan
yang ada. Akan tetapi, idealisme perlu dibarengi oleh sikap yang realistik dengan
memperhitungkan bukan hanya keterbatasan kemampuan organisasi, akan tetapi
juga dengan secara teliti memperhitungkan faktor-faktor eksogenus yang pasti
mempunyai dampak terhadap jalannya roda organisasi yang bersangkutan.

7
e. Rencana sebagai instrumen peramalan masa depan, artinya bahwa merencanakan
tidak berarti menggunakan bola kristal yang bentuk, jenis, dan sifat masa depannya akan
terlihat. Akan tetapi, rencana harus merupakan suatu keputusan yang di dalamnya telah
tergambar situasi dan kondisi yang diperkirakan akan dihadapi di masa depan dan
memberikan petunjuk tentang cara-cara yang dipandang tepat untuk menghadapinya.

2.5 Unsur atau Komponen dalam Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses


manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu perencanaan
harus mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why, Where, When, Who
dan How .
Secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud adalah
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan?
Penjelasan dan perincian kegiatan yang dibutuhkan, sumber daya yang diperlukan
dalam melaksanakan kegiatan tersebut agar apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan
2. Apa sebabnya tindakan itu harus dilansanakan?
Penjelasan mengapa rencana itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan tertentu harus
dicapai
3. Dimana tindakan itu harus dikerjakan?
Penjelasan tentang tempat/lokasi secara fisik dimana rencana kegiatan harus
dikerjakan sehingga tersedia sumber daya yang dibutuhkan untuk mengerjakan
pekerjaan itu
4. Kapan rencana itu harus dikerjakan?
Penjelasan kapan dimulainya tindakan dan kapan selesainya di setiap unit
organisasidengan penggunaan standar waktu yang telah ditentukan
5. Siapa yang mengerjakan tindakan itu?
Petugas yang akan melakukan kegiatan atau tindakan baik jumlah maupun kualifikasi
keahlian, pengalaman maupun pendidikan
6. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan itu?

8
Penjelasan secara rinci teknik-teknik melakukan kegiatan yang ditetapkan sehingga
tindakan yang dimaksud akan dapat dijalankan dengan benar.

2.6 Jenis-Jenis Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan


Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktu dibagi
menjadi tiga jenis yaitu, perencanaan jangka pendek jangka menengah dan jangka
panjang.
 Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam
sampai dengan satu tahun.
 Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan
dengan kurun waktu antara satu tahun sampai dengan lima tahun (Marquis &
Huston, 1998),
 sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis
adalah bagian dari manajemen strategi, yang memiliki arti suatu perencanaan
sebagai tindakan adaptif atau penyesuaian terhadap tuntutan atau masalah atau
perubahan yang ada di lingkungan organisasi sehingga organisasi dapat
melakukan tindakan adaptif dalam tuntutan perubahan. Perencanaan jangka
panjang yang didalamnya terdapat kesepakatan misi dan tujuan perusahaan,
sehingga membagi perencanaan strategis meliputi tahap inisiasi proses, aturan
tujuan, arti dan akhir dari hubungan, penjelasan dari perencanaan strategis dan
tingkat kepuasan yang terintegrasi.

Dalam perencanaan di ruang perawatan biasa yang digunakan adalah perencanaan


jangka pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan. Rencana harian adalah
rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang dibuat setiap hari sesuai
perannya. Rencana dibuat oleh kepala ruang, ketua tim/perawat primer dan perawat
pelaksana. Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan titik
rencana. Rencana ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasanya
dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer. Rencana tahunan adalah rencana

9
yang dibuat setiap tahun sekali yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun
sebelumnya, rencana ini biasa dibuat oleh kepala ruang.

Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam:


1) perencanaan reaktif suatu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah
aktual yang dihadapi saat ini.
2) perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah
timbul, antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan
kemampuan organisasi.

Sedangkan menurut proses penyusunan perencanaan dikasih diklasifikasikan


menjadi: pendekatan perkembangan yang menguntungkan (Profitabel Growth
Approach) dan pendekatan analisis SWOT (Strenght, Wakness, Opportunity, dan
Treat).
1) Pendekatan Perkembangan yang Menguntungkan (Profitabel Growth
Approach)
Pendekatan perkembangan yang menguntungkan adalah perencanaan
yang dilakukan dengan menganalisa sasaran produksi yang dimiliki dan
dihubungkan dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan. Mengusahakan
terjadinya keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan kebutuhan
lingkungan.
2) Pendekatan SWOT
Rencana disusun dengan proses perencanaan, dimulai dengan
menganalisa faktor internal yang berhubungan dengan kekuatan (strenght) dan
kelemahan (wakness), selanjutnya melakukan analisa faktor eksternal yang
berhubungan dengan peluang(opportunity) dan tekanan/ancaman (treat).
Setelah diketahui kekuatan kelemahan peluang dan ancaman selanjutnya
disusun rencana strategis untuk mencapai tujuan organisasi. Rencana strategis
harus diterjemahkan kedalam rencana operasional yang mencantumkan target
yang harus dicapai.

10
Perencanaan keperawatan yang juga penting adalah perencanaan SDM khususnya
SDM keperawatan. Adapun tujuan perencanaan SDM keperawatan adalah:
1) Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan contoh perencanaan
kebutuhan perawat berdasarkan tingkat pendidikan (D3, Ners, Ners spesialis)
2) Peminatan SDM keperawatan sesuai minat, spesialisasi, dan kualifikasi
pendidikan yang tepat.
3) Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun masa
mendatang
4) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
5) Koordinasi integrasi dan sinkronisasi

2.7 Proses Penyusunan Rencana


a) Menetapkan tujuan.
b) Merumuskan keadaan sekarang.
c) Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan.
d) Mengembangkan serangkaian kegiatan.
e) Jenis perencanaan :
1. Perencanaan strategi
Perencanaan yang sifat jangka panjang yang ditetapkan oleh pemimpin
dan merupakan arahan umum suatu organisasi. Digunakan untuk
mendapatkan dan mengembangkan pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah tidak
sesuai lagi dengan keadaan masa kini.
2. Perencanaan operasional
Menguraikan aktivitas dan prosedur yang akan digunakan serta menyusun
jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa perawat yang bertanggung
jawab untuk seiap aktivitas dan prosedur serta menggambarkan cara
menyiapkan perawat dalam bekerja dan prosedur untuk mengevaluasi
perawatan pasien.

11
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses


manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu perencanaan harus
mengandung unsur-unsur yang dapat menjawab What, Why, Where, When, Who dan How .
Perencanaan keperawatan yang juga penting adalah perencanaan SDM khususnya
SDM keperawatan. Adapun tujuan perencanaan SDM keperawatan adalah:
1) Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan contoh perencanaan
kebutuhan perawat berdasarkan tingkat pendidikan (D3, Ners, Ners spesialis)
2) Peminatan SDM keperawatan sesuai minat, spesialisasi, dan kualifikasi pendidikan
yang tepat.
3) Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun masa mendatang
4) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
5) Koordinasi integrasi dan sinkronisasi

3.2 Saran

Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Tapi dalam sebuah prencanaan
perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan
terkhususnya dalam Perencanaan Keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mugianti, Sri. 2016. Modul dan Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Manajemen dan
Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. Kebayoran Baru Jakarta Selatan: Kemenkes RI
Supinganto, Agus. Dll.2020.Praktik Manajemen Keperawatan : Teori dan Aplikasinya.
Mataram: Panca Terra Firma
Taufiqurokhman. 2008. Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaan.Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai