Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERENCANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :

Ns. Erita Sitorus, S.Kep., M.Kep

Anggota Kelompok 4 :

Anastasya Natalie M (2063030010)

Dimas Saputra (2263030901)

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah perencanaan manajemen
keperawatan. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, Februari 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keperawatan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan


perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, kepemimpinan, dan
pengendalian aktivitas-aktivitas upaya keperawatan dalam rangka
meningkatkan mutu, kualitas dan kwantitas pelayanan dibidang kesehatan
secara komprehensif sesuai dengan standard kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah. Sering kita temui bahwa manajemen keperawatan ini diberbagai
rumah sakit belum semaksimal diterapkan atau kurang terkoodinir dengan
baik dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan harmonis antara
perawat dan pasien untuk melakukan tindakan keperawatan atau praktik
keperawatan dan asuhan keperawatan. Selain itu Manajemen Keperawatan ini
sebagai struktur kegiatan operasional dalam melakukan pelayanan
keperawatan yang akan mendukung proses penyembuhan dan pemulihan
kesehatan pasien yang dirawat selama. Hal ini menunjukkan manajemen
keperawatan sangat penting, karena membutuhkan waktu yang panjang untuk
melayani pasien.

Perencanaan adalah pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling


penting tentang suatu rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus
dicapai, bagaimana cara mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan,
bagaimana indicator/tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa
yang harus dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan. Perencanaan dalam
keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan profesionalisme
pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat
dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengambil rumusan masalah


sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?


b. Bagaimana perencanaan dalam manajemen keperawatan?

1.3 Tujuan

a. Tujuan Umum
Makalah ini dibuat untuk mengetahui, memahami, dan menerapkan konsep
perencanaan manajemen keperawatan dalam bilang Kesehatan, khususnya
bidang keperawatan

b. Tujuan Khusus

1) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi perencanaan


manajemen keperawatan
2) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hirarki perencanaan
3) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tujuan perencanaan
manajemen keperawatan
4) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami syarat perencanaan
manajemen keperawatan
5) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami jenis perencanaan yang
disusun oleh kepala ruangan
6) Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami perencanaan dalam
manajemen asuhan keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2. Perencanaan Manajemen Keperawatan


2.1 Pengertian Perencanaan Manajemen

Perencanaan adalah pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling


penting tentang suatu rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus
dicapai, bagaimana cara mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan,
bagaimana indicator/tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa yang
harus dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan. Perencanaan dalam
keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan profesionalisme
pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat
dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

2.2 Hirarki Perencanaan Manajemen

Dasar-dasar perencanaan meliputi penetapan visi, misi, filosofi, sasaran,


tujuan, kebijakan, prosedur, dan peraturan rumah sakit. Berdasarkan hal
tersebut, setiap kepala ruanngan akan menetapkanvisi, misi, filosofi, sasaran,
tujuan, kebijakan ,prosedur, dan peraturan yang sesuai dengankebutuhan setiap
ruang rawat (sansburg and swansburg, 1998 : Marquis & Huston, 2000).

Hakekat perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program


yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya
yang akan dialokasikn ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.
Karakteristik dari Perencanaan Strategis

1) Hubungan dengan Formulasi Strategis


2) Evolusi dari Perencanaan Strategis
3) Manfaat dan keterbatasan dari Perencanaan Strategis
4) Struktur dan Isi Program
5) Hubungan Organisasional

2.3 Tujuan Perencanaan Manajemen

a. Standar pengawasan
b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang
sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
d. Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat
biaya,tenaga dan waktu Memberikan gambaran menyeluruh mengenai
kegiatan pekerjaan
e. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
f. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
g. Mengarahkan pada pencapaian tujuan

2.4 Komponen 5W+1H dan Kriteria Perencanaan

Ada suatu target yang akan dicapai yaitu program. Di dalam suatu
perencanaan ada 5W dan 1H yaitu What, where, who, when. Why dan How.

1. What (apa)

Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah


perencanaan dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
perencanaan tersebut.

 Apa yang akan dilakukan atau dikerjakan


 Dana sumber yang didapat
 Dana apa yang akan dihubungkan
 SDM
 Sarana dan prasarana agar tercapai

2. Where (dimana)
Membicarakan masalah dimana program dalam perencanaan tersebut
dilaksanakan.
 Dimana kita melakukan kegiatan.
 Berpegang kepada aspekbilitas (kemampuan untuk menyelesaiakan diri)
 Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan guna
menjamin kelancaran tugas
3. When (kapan)
Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan diakhiri.
 Kapan kita melakukan tugas.
 Kemampuan untuk mengelola waktu.
 Memilih waktu yang tepat untuk mengisi waktu yang luang
4. Who (siapa)
Membicarakan masalah siapa yang akan melaksanakan program tersebut.
 Menganalisis kebutuhan tenaga kerja baik kuantitatif maupun kwlalitatif.
 Pola pembinaan karier.
 Kebijaksanaan didalam pengolahan dan pengajian
 Metode dan teknik tentang pengadaan tenaga kerja yang akan dilaksanakan

5. Why (mengapa)
Membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus dicapai dengan mengapa
beragam kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
 Rencana itu harus mempermudah suatu pekerjaan sehingga mudah
dilaksanakan dan rencana itu harus mempunyai rincian yang cermat

2.5 Syarat Perencanaan Manajemen

Syarat-syarat perencanaan pelayanan kesehatan Pada umumnya perencanaan


yang baik berisikan atau memuat 6 unsur yaitu what, where, when, who, why
dan how. Dibawah ini akan dijelaskan keenam unsur tersebut. Arina (2020)

a. Tindakan yang harus dikerjakan (what) menguraikan kegiatan-kegiatan


pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan serta faktor-faktor
pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut agar pelayanan kesehatan yang menjadi tujuan dapat
dihasilkan.
b. Penyebab tindakan tersebut harus dilaksanakan (why) Alasan suatu
kegiatan harus dikerjakan dan tujuan yang harus dicapai. Contoh
program imunisasi sebagai program pemerintah untuk mengurangi
angka kematian dan kesakitan bayi dan anak.
c. Tempat tindakan tersebut harus dilaksanakan (where) lokasi fisik setiap
kegiatan yang harus dikerjakan sehingga tersedia segala fasilitas-
fasilitas yang dibutuhkan untuk mengerjakan program tersebut. Contoh
oh tindakan imunisasi dapat dilaksanakan di puskesmas.
d. Waktu yang tepat untuk melaksanakan tindakan (when) menguraikan
waktu dimulainya pekerjaan dan diselesaikannya pekerjaan baik untuk
tiap-tiap bagian pekerjaan maupun untuk seluruh pekerjaan.contoh
kegiatan imunisasi dan menimbang berat badan balita dapat dilakukan
secara sistematis.
e. Subjek yang akan melakukan tindakan (who) Menguraikan para
petugas yang akan mengerjakan pekerjaan baik mengenai kuantitas
maupun kualitas, seperti kualifikasi pegawai (keahlian, pengalaman),
wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pegawai. contoh
petugas imunisasi penyuluhan KB
f. Langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan (how) Menguraikan
tindakan untuk mengefektifkan aktifkan waktu dan biaya. Perencanaan
sebagai upaya memutuskan apa yang akan dilakukan, siapa yang
melakukan, bagaimana, kapan dan dimana hal tersebut akan dilakukan.
Perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran, batasan
strategi, kebijakan dan rencana detail untuk mencapainya. Christina
(2019).

2.6 Jenis Perencanaan yang Disusun Oleh Kepala Ruangan

1) Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab


dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.

 Tugas Pokok

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan


diruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.

 Uraian Tugas

Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :

a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta


tenaga lain sesuai kebutuhan
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
pasien.

2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :

 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang


rawat.
 Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
 Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau
tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
 Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja
sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang
rawat.
 Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan
tenaga lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan
antara lain melalui pertemuan ilmiah.
 Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang
optimal.
 Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan
lain yang diperlukan diruang rawat.
 Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
 Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
 Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya,
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan,
fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari
di ruangan.
 Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
 Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
 Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
 Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
 Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam
batas kewenangan.
 Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
 Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan
benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya
 Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain,
seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit
di RS.
 Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
 Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
 Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa
dan meneliti ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya.
 Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
 Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.

3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :

 Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah


ditentukan.
 Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan
 Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan
serta obat-obatan secara efektif dan efisien
 Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

2.7 Perencanaan dalam Manajemen Asuhan Keperawatan

Kegiatan perencanaan dalam manajemen keperawatan adalah membuat


perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek atau disebut juga “perencanaan operasional”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu jam sampai dengan satu
tahun; perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan satu hingga lima tahun (Marquis & Huston, 1998); sedangkan
perencanaan jangka panjang atau sering disebut “perencanaan strategis” adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20 tahun
(Swansburg, 1993).

Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan yang benar


atau rasional (Nursalam, 2007).

1) Subjek : Menunjukkan siapa yang mencapai kriteria hasil. Mis: Klien,


keluarga, atau o rang terdekat dan masyarakat.
2) Kata kerja yang dapat diukur :Menunjukkan tindakan, tingkah laku, dan
respon dari klien yang dapat dilihat, didengar , atau diraba, jadi dapat
diukur.
3) Hasil : Menunjukkan respon fisiologis, psikologis, dan gaya hidup yang
diharapkan dari klien terhadap intervensi. Klien diharapkan berespon
dalam tingkah laku yang spesifik terhadap intervensi keperawatan
tertentu.
4) Kriteria : Mengukur kemajuan klien dalam mencapai hasil. Kriteria
menunjukkan tingkatan kecakapan yang diperlukan untuk
menyelesaikan hasil akhir.
5) Target waktu : Menunjukkan periode waktu tertentu yang diinginkan
untuk mencapai kriteria hasil. Batasan waktu membantu perawat dalam
evaluasi.

2.8 Menetapkan Jumlah Tenaga Perawat

Menetapkan jumlah tenaga perawat sesuai dengan tingkat ketergantungn pasien


Menurut Johnson ( 1984 ) yang dikutip oleh Gillies,1989 bahwa. Klasifikasi
pasien dibagi menjadi lima :
1) Tingkat ketergantungan I (self care), dengan kondisi pasien sbb : Makan
sendiri atau dengan bantuan minimal, kebersihan diri hampir seluruhnya
dilakukan sendiri, eliminasi dilakukan di kamar mandi tanpa bantuan,
tidak mengalami inkontinentia.
2) Tingkat ketergantungan II (minimal care), dengan kondisi pasien sbb:
Makan perlu bantuan dalam menyiapkan, mengatur posisi dapat makan
sendiri, kebersihan diri dapat dapat melakukan sendiri atau dengan
bantuan minimal, eliminasi perlu bantuan, dapat mobilisasi sendiri atau
dengan bantuan minimal, tidak mengalami inkontinentia.
3) Tingkat ketergantungan III (moderate care), dengan kondisi pasien sbb:
Pasien tidak dapat mengunyah dan menelan, tidak mampu melaksanakan
kebersihan diri sendiri, eliminasi perlu bantuan bedpan, kurang mampu
mobilisasi sendiri. Inkontinentia, 2 kali setiap shift perlu bantuan untuk
kenyamanan.
4) Tingkat ketergantungan IV (extensif care), dengan kondisi pasien sbb :
Pasien tidak dapat makan sendiri, kesulitan untuk mengunyah dan
menelan, kemungkinan dipasang slang. Kebersihan diri perlu bantuan
secara total, eliminasi mengalami inkontinentia 2 kali tiap shift, tidak
mampu mengatur posisi sendiri perlu bantuan 2 orang untuk mengatur
posisi.
5) Tingkat ketergantungan V (intensif care), dengan kondisi pasien sbb :
Diperlukan satu orang perawat untuk satu pasien dalam melakukan
observasi atau monitoring secara terus meneruis tiap shift.

Menurut Ann Mariner ( 1992 ), sesuai klasifikasi pasien tersebut diatas, rata
rata kebutuhan perawatan untuk self care adalah 1-2 jam /hari, minimal care
3-4 jam/hari, moderate care 5-6 jam/hari, extensif care 7-8 jam/hari, dan
intensif care 10-14 jam/hari.

Perkiraan jumlah tenaga dapat dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan


pasien.

a. Waktu untuk keperawatan langsung. Rata-rata waktu yang dibutuhkan


untuk keperawatan langsung pada pasien yang didasarkan pada tingkat
ketergantungan pasien adalah 4-5 jam per pasien.
b. Waktu untuk keperawatan tidak langsung, Selain dibutuhkan waktu
keperawatan langsung juga dibutuhkan waktu keperawatan tidak
langsung. Keperawatan tidak langsung mencakup kegiatan perencanaan,
menyediakan persiapan peralatan, berbicara debngan anggota tim
kesehatan lain, menulis dan membaca dokumentasi pasien, melaporkan
pada atasan maupun pada tim kesehatan lain. Pada umumnya kebutuhan
perawatan tidak langsung relatip sama meski tingkat ketergaantungan
dan penyakitnya berbeda. Dari hasil penelitian di R.S. Detroit rata-rata
waktu keperawatan tidak langsung adalah 38 menit/pasien per hari,
sedang menurut Wolf (1965) adalah 60 menit/pasien per hari.
c. Waktu untuk penyuluhan kesehatan, waktu untuk memberikan
pendidikan kesehatan merupakan aspek yang juga perlu diperhitungkan
dalam menentukan kebutuhan tenaga. Penyuluhan bersifat individu
sesuai diagnose, pengobatab dan keadaan pasien masing-masing.Waktu
untuk pendidikan kesehatan adalah 15 menit/pasien/hari termasuk
dukungan emosional.

Maka untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk perawatan


pasien adalah = waktu perawatan langsung + waktu perawatan tidak
langsung + waktu untuk penyuluhan kesehatan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan adalah esensial dalam manajemen keperawatan dan merupakan fungsi


pertama dalam fungsi manajemen. Manajer keperawatan bertugas untuk
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengevaluasi sarana dan prasarana
yang tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Perencanaan bisa
dibedakan menjadi perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,
namun biasanya perencanaan keperawatan adalah rencana jangka pendek. Perencanaan
jangka pendek dalam keperawatan meliputi rencana harian yang harus dikerjakan
semua perawat, rencana bulanan yang dibuat oleh ketua tim/perawat primer, dan
kepala ruang dan rencana tahunan yang dibuat oleh kepala ruang. Perencanaan
kebutuhan tenaga/sumber daya manusia keperawatan dapat dihitung dari jumlah kasus
yang dirawat dengan menggunakan rumus atau formula yang ada sesuai ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai