Abstract: Christian Spirituality and Its Effect on Catholic Nursing Services. This study purpose to determine the
description of Catholic nurses about christian spirituality and its impact on their services as nurses. This study
used a qualitative approach, which was conducted on Catholic nurses who worked at the Manggarai District
Hospital and Community Health Center. Data collection using the interview method to eight (8) resource persons
who have been determined purposively. The data analysis technique uses inductive descriptions, namely data
collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that the dominant Catholic
nurses understood Christian spirituality in two ways, namely the power of prayer (vertical relationship with God)
and loving service (horizontal relationship with others). These two things always motivate nurses in serving
patients. In carrying out routine duties as a nurse, Christian spirituality has a positive influence and often
dominates nurses in nursing actions.
Keywords: Christian spirituality, service, Catholic nurse
Abstrak: Spiritualitas Kristiani dan Pengaruhnya Terhadap Pelayanan Perawat Katolik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran perawat katolik tentang spiritualitas kristiani dan pengaruhnya terhadap pelayanan
mereka sebagai perawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang dilakukan kepada perawat
katolik yang bekerja di Rumah Sakit dan Puskesmas Kabupaten Manggarai. Pengumpulan data menggunakan
metode wawancara kepada delapan (8) narasumber yang sudah ditentukan secara purposive. Teknik analisis data
menggunakan deskripsi induktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa para perawat katolik dominan memahami spiritualitas kristiani dalam dua hal
yakni kekuatan doa (relasi vertikal dengan Tuhan) dan pelayanan cinta kasih (relasi horizontal dengan sesama).
kedua hal ini selalu menjadi spirit yang memotivasi perawat dalam pelayanan terhadap pasien. Dalam
menjalankan tugas rutin sebagai perawat, spiritualitas kristiani memiliki pengaruh positif dan seringkali
mendominasi perawat dalam dalam tindakan keperawatan.
Kata kunci: Spiritualitas kristiani, pelayanan, perawat katolik
29
30 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2020
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan (relasi manusia dengan Allah) dan dimensi
serta memiliki pengetahuan dan atau horizontal (relasi manusia dengan sesama dan
keterampilan melalui pendidikan di bidang alam lingkungan) (Michael, 2001).
kesehatan yang untuk jenis tertentu Jordan Aumann (1985) seorang teolog
memerlukan kewenangan untuk melakukan katolik dan pakar spiritualitas kristiani,
upaya kesehatan (pasal 1 ayat 1). Dalam mengulas beberapa corak pokok dari
menjalankan praktik, Tenaga Kesehatan yang spiritualitas kristiani yakni kristosentris,
memberikan pelayanan langsung kepada eskatologis, askese, liturgical, dan komunal.
Penerima Pelayanan Kesehatan harus Dalam Kaitan dengan kristosentris,
melaksanakan upaya terbaik untuk Spiritualitas kristiani mengacu kepada ajaran
kepentingan Penerima Pelayanan Kesehatan Yesus Kristus. Kristuslah yang menciptakan
dengan tidak menjanjikan hasil (pasal 61). hidup spiritual, sebab di dalam Dia, Tuhan
Dengan mengacu pada pemahaman di menyatakan diriNya oleh kuasa Roh Kudus.
atas, dapat disimpulkan bahwa tugas perawat Oleh karena itu spiritualitas tergantung dari
atau keperawatan pada umumnya tidak lari semua pengajaran Kristus. Namun pada pada
jauh dari pelayanan. Seluruh upaya intinya, Spiritualitas Kristiani tidak hanya
keperawatan adalah bentuk sebatas pada tata laku doa atau ibadat tetapi
pelayanan/pengabdian diri para perawat tetapi bagaimana hal itu dipraktekkan dalam
kepada penerima pelayanan (klien) yang kehidupan bersama terutama dalam
membutuhkan perawatan bidang kesehatan. pelayanan-pelayanan cinta kasih. “Anak
Dalam prakteknya, pelayanan keperawatan manusia datang bukan untuk dilayani
diatur dan diukur oleh kriteria-kriteria yang melainkan untuk melayani dan untuk
telah ditetapkan. Kriteria berjalan baik apabila memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi
memenuhi kriteria-kriteria tersebut dan intinya banyak orang (Mat: 20: 28).
bermuara pada pemenuhan
kebutuhan/kepuasan klien/pasien. METODE PENELITIAN
Dalam kenyataan selama ini, hasil Dalam penelitian ini, peneliti
pelayanan perawat terhadap kepuasan pasien menggunakan pendekatan kualitatif, dan
bervariasi. Disinyalir terdapat banyak pengumpulan datanya menggunakan metode
klien/pasien yang puas dengan pelayanan wawancara. Metode wawancara adalah teknik
perawat, namun tak ayal juga masih ada begitu pengumpulan data penelitian dengan cara
banyak pasien belum puas dengan pelayanan tanya jawab sambil bertatap muka (langsung
perawat. Terkait dengan situasi ini konsep maupun tak langsung) antara pewawancara
pelayanan tetap menjadi kunci utama dalam dengan narasumber atau orang yang
tugas keperawatan. diwawancarai. Penelitian ini dilakukan pada
Konsep pelayanan seorang perawat beberapa perawat katolik yang bekerja di
tentunya bukan hanya dipengaruhi oleh faktor Rumah sakit dan beberapa Puskesmas di
bidang ilmu pengetahuan seputar keperawatan kabupaten Manggarai. Penentuan subyek
saja tetapi juga oleh faktor-faktor lain yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang
diperoleh dalam pengalaman hidup hariannya, sudah ditentukan dengan jumlah delapan (8)
seperti perilaku budaya, adat istiadat, agama, narasumber. Kedelapan narasumber adalah
dan situasi sosial lainya. Dalam konteks agama Perawat yang masa kerjanya minimal 10
(khususnya agama katolik), pelayanan menjadi tahun. Teknik analisis data menggunakan
salah satu kata kunci yang selalu deskripsi induktif yaitu pengumpulan data,
didengungkan dan diwartakan terus-menerus. reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Pelayanan merupakan suatu spiritualitas utama
dari umat kristiani. Kunci utama dari HASIL DAN PEMBAHASAN
spiritualitas kristiani adalah pelayanan kepada Gambaran Konsep Pelayanan Dalam Tugas
Allah dan pelayanan kepada sesama. Keperawatan
Spiritualitas hidup kristiani adalah suatu Berdasarkan hasil wawancara dengan
kesadaran menanggapi karya agung Allah kedelapan perawat yang menjadi narasumber
melalui dua dimensi yakni dimensi vertikal penelitian ini, didapatkan beberapa
Ndorang, Spiritualitas Kristiani dan Pengaruhnya……. 31
kesimpulan jawaban terkait konsep pelayanan memberikan pelayanan yang segera dan
dalam tugas keperawatan yang kemudian akurat sejak pertama kali tanpa
dipadukan dalam 5 (lima) ciri pelayanan jasa: membuat kesalahan apapun dan
Tangibles, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, memuaskan pihak yang dilayani.
dan empati (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006) 3) Pelayananan keperawatan mesti didasari
1) Pelayanan keperawatan pada intinya oleh kemampuan daya tanggap yang
harus mencakup keseluruhan aspek yang tinggi. “Konsep pelayanan dalam tugas
berkaitan dengan sarana dan prasarana perawat merupakan perpanjangan antara
serta perlengkapan pendukung yang tangan Tuhan berarti konsep pelayanan
menunjang tata layanan kesehatan. pasien sama seperti upaya untuk
Beberapa narasumber memunculkan hal melayani diri sendiri. Kita pasti tahu
ini sebagai unsur penting dalam konsep bagaimana bila kita merasa sakit atau
pelayanan keperawatan. “Pelayanan menderita pasti berharap agar ada orang
keperawatan mencakup keseluruhan yang cepat menolong atau membantu
aspek mulai dari persiapan sarana dan kita, demikian halnya yang akan
fasilitas yang mendukung pelayanan, dilakukan terhadap pasien yang datang
tupoksi dari tenaga kesehatan/perawat” untuk dirawat di tempat ini” (P4).
(P2). “Dalam tugas pelayanan, perawat Dalam konteks ini, daya tanggap
harus disiplin baik dalam berpakaian (responsiveness), berhubungan dengan
(sesuai SOP), maupun dalam tutur kata” kesediaan dan kemampuan perawat
(P5). untuk membantu para pasien dan
Terkait hal ini, dalam konsep pelayanan merespon permintaan mereka dengan
kesehatan dikenal istilah Tangibles tanggap, serta menginformasikan jasa
(bukti langsung yang meliputi fasilitas secara tepat.
fisik, perlengkapan dan material yang 4) Pelayanan Keperawatan merupakan
digunakan pihak layanan kesehatan suatu bentuk jaminan bagi kepercayaan
yang mencakup juga penampilan dari pasien/klien. “Pelayanan mesti
tenaga kesehatan/perawat yang ada). mengutamakan pelayanan yang prima
2) Pelayanan keperawatan merupakan dan bermutu, di mana kepentingan
pelayanan reliabel yang harus mematuhi pasien di atas kepentingan pribadi” (P8).
prinsip asuhan keperawatan dan SOP “Konsep pelayanan dalam keperawatan
pelayanan. “Konsep pelayanan dalam yakni harus mematuhi asuhan
keperawatan adalah bagaimana keperawatan, harus sesuai dengan SOP,
pendekatan kami dalam menjalankan segala sesuatu yang dilakukan harus
asuhan keperawatan dimana seorang didokumentasikan sehingga dapat di
perawat mampu menemukan masalah telesuri pembuktiannya, komukasi
dan berupaya mencari solusi dalam teraupetik yang menuntut kerahasiaan
mengatasi masalah-masalah harus dijaga kerahasianya” (P1).
keperawatan. Konsep dasar pelayanan “Dalam menjalankan tugas pelayanan,
kami yang kami jalankan dalam perawat senantiasa menampilkan diri
melakukan asuhan keperawatan yaitu dengan ceria, senyum, sapa dan salam”
sesuai dengan standar SOP dan itu (P4).
mengacu pada Permenkes 76 tahun Jaminan (assurance) yakni mencakup
2016” (P7). “Pelayanan yang diberikan pengetahuan, keterampilan, kesopanan,
perawat kepada pasien harus maksimal mampu menumbuhkan kepercayaan
terlebih khusus pelayanan yang pasiennya. Jaminan juga berarti bahwa
diberikan di ruangan ICU karena banyak bebas bahaya, resiko dan keragu-raguan.
pasien yang kritis, kondisi buruk sampai 5) Pelayanan keperawatan merupakan
mendapatkan hasil yang baik” (P3). sikap empati yang besar terhadap
Dengan demikian, dalam hal ini, pasien/klien yang dilayani. “Setidaknya
reliabilitas (reliability) berkaitan dengan kita melayani pasien dengan hati. Setiap
keandalan kemampuan perawat untuk pasien yang datang ke tempat kita, apa
32 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2020
horizontal (relasi manusia dengan sesama dan kasih itu yang mendasari kita melakukan
alam lingkungan/kasih kepada sesama dan pelayanan. Karena keadaan pasien yang
alam semesta). Dengan demikian dapat berbeda-beda, tingkat stresnya juga
disimpulkan bahwa konsep spiritualitas yang berbeda, jadi kita dituntut untuk dapat
dipahami oleh perawat katolik secara umum memaafkan. Karena jika psikologis kita
telah dimaknai dalam hidup dan karya mereka terganggu maka pelayanan tidak dapat
sebagai perawat. dilakukan dengan maksimal” (P2).
Pengaruh Spiritualitas Kristiani Dalam “Hubungan atau pengaruhnya itu, ketika
Pelayanan Perawat Katolik kita tidak melayani pasien dengan kasih
Berdasarkan hasil penelitian didapati tentu pasien tidak mendapatkan
bahwa spiritualitas kristiani memiliki kesembuhan. Tetapi sebaliknya ketika
pengaruh dalam pelayanan perawat katolik. kita melayani pasien dengan kasih, maka
Ada beberapa indikasi yang menunjukkan hal obat yang sesederhana apapun dapat
tersebut yakni: membuat pasien memperoleh
1) Spiritualitas kristiani menjadi kekuatan kesembuhan” (P4).
rohaniah bagi perawat dalam tugas 3) Spiritualitas kristiani menjadi kekuatan
pelayanan. Spiritualitas kristiani rohaniah bagi para pasien/klien yang
menjadikan perawat katolik semakin dilayani oleh perawat. Nilai-nilai
yakin dan percaya diri dalam setiap spiritualitas yang dijalankan oleh
tindakan pelayanan. “Setiap pagi perawat tertular kepada para pasien
sebelum kami memulai aktivitas sehingga mereka mengalami
pelayanan dalam memberikan asuhan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri
keperawatan kepada pasien, kami atas pelayanan perawat. “Spiritualitas
mengadakan briefing dan doa bersama kristiani membuat perawat semakin setia
dulu. Kami melakukan briefing dan doa dalam melayani pasien dan memberikan
karena kami menyadari bahwa kami motivasi, dukungan, kekuatan untuk
hanya alat yang digunakan Tuhan untuk bisa menerima keadaan diri mereka dan
membantu sesama saudara/pasien yang bisa memperoleh kesembuhan. Perawat
sakit dan menderita. Kuasa juga memberikan pelayanan yang
penyembuhan terbesar berasal dari holistik yang mencakup bio, psiko,
Tuhan sendiri. Kami meyakini bahwa sosial dan spiritual yang berdampak
tindakan medis yang kami lakukan akan pada kesembuhan atau kebahagian
menjadi sempurna dengan adanya pasien karena dilayani dengan baik”
pertolongan dan berkat dari Tuhan” (P3). “ketika ada pasien yang kondisinya
(P1). “Dengan spiritualitas kristiani sudah kritis atau pasien yang menderita
saya secara pribadi merasa dikuatkan penyakit terminal dan sebagainya,
dalam tugas pelayanan dan perawat menginformasikan kepada
memampukan saya untuk senantiasa keluarga agar pasien diberi peneguhan
disiplin dan mematuhi seluruh SOP secara rohani melalui doa atau
dalam setiap asuhan keperawatan” (P7). pengurapan minyak suci oleh Pastor
2) Spiritualitas kristiani menjadikan atau petugas pastoral lainnya” (P8).
perawat untuk selalu mengutamakan “Sebagai orang katolik tentunya, kita
prinsip cinta kasih dalam menjalankan memberikan yang terbaik terhadap
pelayanan. Pelayanan yang pasien agar pasien merasa diperhatikan
mengedepankan prinsip cinta kasih dan oleh perawat atau petugas kesehatan.
ketulusan niscaya membuahkan hasil Intinya dengan penuh kasih sayang yang
terbaik bagi orang-orang yang dilayani. kita berikan terhadap pasien, pasien
“Ada pengaruh spiritualitas kristiani akan mengalami penghiburan dan
yakni pada ajaran cinta kasih, di mana kebahagiaan” (P4).
para perawat akan melayani pasien 4) Spiritualitas kristiani mendominasi
tanpa memandang status sosial, suku, perawat dalam mengambil tindakan
agama dan ras. Pelayanan dengan cinta pelayanan keperawatan. Nilai-nilai
34 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume 5, Nomor 1, Juni 2020