seorang laki laki berusia 32 tahun merasa bahwa dirinya tidak pantas
untuk hidup karena cacat mengatakan ingin mati tidak memiliki masa
depan dan merasa hidupnya tidak berguna lagi setiap melihat tali atau
pisau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya.klien akan memukul
siapa saja yang didekatnya ketika pasien mendengar suara yang selalu
muncul saat menyendiri atau melamun.saat melakukan pengkajian
didapatkan hasil bahwa klien sudah 2hari tidak mandi klien
mengakatakan malas mandi klien tampak berpenampilan tidak rapi tidak
mampu berpakaian dengan benar serta tercium bau yang tidak sedap dari
tubuhnya
LOKASI: RS JIWA
PASIEN:PUTRA
PERAWAT:AZZA
Perawat : kenapa pak, siapa yang bilang pak tidak berguna? Dan kenapa bapa bisa berpikir
seperti itu?
Pasien : Saya memang tidak berguna sus, suster bisa lihat sendiri. Fisik saya saja cacat, saya
benar-benar tidak berguna.
Perawat : Pak, bapa tidak boleh bicara seperti ini, semua yang diciptakan Tuhan pasti ada
manfaatnya. Buktinya masih banyak yang sayang sama bapa. Jadi bapa tidak boleh bicara seperti
itu ya
Pasien : Tapikan tetap saja saya ini cacat dan tidak berguna, saya kesal sama diri saya sendiri.
Pasien : Saya kesal, setiap saya melamun saya selalu mengingat kejadian dulu. Saya pernah
dibuly sama teman-teman saya. Saya masih sakit hati sama mereka, dan saya ingin banget untuk
memukul mereka satu persatu, sampai mereka kesakitan dan saya puas.
Perawat : Ooh begitu ya pak, bapa kesal ya ketika bapa melamun suka muncul suara suara tapi
tidak ada orangnya ya pak?, jadi pak, selama ini bapa mendengar suara karna bapa sedang
berhalusinasi. Jadi suara itu akan muncul ketika bapa sedang melamun sendirian.
Pasien : saya tidak tau sus, intinya saya ingin memukul mereka, dan saya pikir itu salah satu cara
meluapkan emosi saya.
Perawat : Pak, ada ko cara lain untuk melampiaskan emosi bapa, suster ajarin ya pak
Perawat : Bisa kalau bapa mau mendengarkan instruksi saya dengan baik, dan bapa mau untuk
berusaha setiap hari
Perawat : jadi pak, setiap bapa merasakan emosi bapa boleh melakukan tarik nafas dalam, seperti
ini pak (perawat melakukan) ayo pak ikutin saya, TARIK NAPASSS, BUANGG!! Bisa pak?
Perawat : baik pak, suster ada cara yang ke dua, kalau bapa merasakan emosi lagi, bapa boleh
memukul bantal bapa sekencang-kencangnya sampai emosi bapa menghilang, karna jika bapa
memukul bantal, tangan bapa tidak akan terluka dan merasa pegal
Pasien : iya sus, tangan saya sudah tidak sakit lagi sus.
Perawat : oiya tadi bapa bilang bapa suka mendengarkan suara suara aneh ya pak? Kalau bapa
melamun
Perawat : bapa, saran saya jangan menyendiri terus coba untuk gabung dengan teman-teman
yang lainnya agar suara-suara aneh tadi tidak muncul dan menggangu bapa lagi ya
TERMINASI
Perawat : baik pak, bagaimana perasaan bapa setelah menceritakan dan melakukan tarik napas
dalam yang tadi suster ajarkan?
Pasien : Saya mulai lega sus, walaupun rasa kecewa saya terhadap perkataan teman-teman saya
dulu masih ada, tapi setelah saya melakukan yang suster ajarkan emosi saya mulai berkurang
Perawat : baik pak, bapa hebat ya mulai mengerti dan mencoba yang sudah saya ajarkan. Baik
kalau begitu saya permisi ya pak, saya mau lanjut tugas saya yang lainnya, dan bapa boleh mandi
atau melanjutkan kegiatan yang lain.
Perawat : besok suster balik lagi ya, untuk menanyakan apakah bapa sudah melakukan cara yang
tadi suster ajarkan atau tidak