Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH

ANGGOTA KELOMPOK

1. FRANSINA GOMIES 12114201190082


2. SELFONSINA LURWUY 12114201190232
3. ELVITA FINYAIN 12114201190061
4. LIDOVINA FRANSZ 12114201190145
5. FERTI NUSTELU 12114201190079

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami naikan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatnya kepada kami sehinga kami dapat menyelesaikan makalah faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri tepat pada waktunya

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang faktor yang mempengaruhi konsep
diri ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Ambon 15 Februari 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Konsep dasar, tujuan,syarat, komponen, perencanaan


B. Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
C. Visi misi dari filosovi
D. Perencanaan strategis menggunakan analisa SWOT
E. Budgeting
F. Prosdur dan kebijakan
G. Standar perencanaan ( 5W 1H )

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting darisemua fungsi
manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akandapat
berjalan.Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal
yangmudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase
mengambilkeuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase
memperbaiki sebuah siituasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan
peraihankesempatan kedalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah
sebagaisuatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi
untukmerugikan bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan atau
memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Selama proses pemecahan masalah
,manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan.

B. Rumusan masalah
1) Bagaimana Konsep dasar, tujuan,syarat, komponen, perencanaan ?
2) Bagaimana Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat?
3) Bagaimana Visi misi dari filosovi?
4) Bagaimana Perencanaan strategis menggunakan analisa SWOT?
5) Bagaimana mengetahui Budgeting ?
6) Bagaimana Prosdur dan kebijakan Standar perencanaan ( 5W 1H ) ?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui Konsep dasar, tujuan,syarat, komponen, perencanaan
2) Untuk mengetahui Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
3) Untuk mengetahui Visi misi dari filosovi
4) Untuk mengetahui Perencanaan strategis menggunakan analisa SWOT
5) Untuk mengetahui Budgeting
6) Untuk mengetahui Prosdur dan kebijakan Standar perencanaan ( 5W 1H )
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

A. Konsep dasar tujuan, syarat, komponen perencanaan


1) pengertian perencanaan
Suarli dan Bahtiar (2009) menyatakan bahwa perencanaan adalah
suatu keputusan dimasa yang akan datang tentang apa, siapa, kapan, dimana,
berapa, dan bagaimana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
yang dapat ditinjau dari proses, fungsi dan keputusan. Perencanaan sebagai
proses yang di mulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi
untuk pencapaian tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengorganisasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tujuan organisasi
tercapai.
Dalam kerangka pikir keperawatan, perencanaa adalah tahap untuk
merumuskan masalah keperawatan yang berkembang dalam pelayanan
keperawatan, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah –
langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan untuk memenuhi
kebutuhan pasien. (Simamora, 2012).
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam
meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu
pelayanan keperawatan dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan
melihat pentingnya fungsi perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik
dan professional. Perencanaan yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat
sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif dan efisien.
(Asmuji, 2014).

2) Syarat perencanaan
Persyaratan perenecanaan menurut Simamora (2012) yaitu:
a) Factual atau realistis Perencanaan yang baik perlu persyaratan factual
atau realistis. Hal ini berarti perencanaan harus sesuai dengan fakta dan
wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi keperawatan.
b) Logis atau rasional Perencanaan juga harus memenuhi syarat logis atau
rasional. Hal ini berarti perencanaan keperawatan harus bisa masuk
akal sehingga dapat dijalankan.
c) Fleksibel Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang
fleksibel. Perencanaan yang baik justru perencanaan yang dapat
disesuaikan dengan kondisi dimasa datang, sekalipun tidak berarti
perencanaan dapat diubah seenaknya.
d) KomitmenPerencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi
seluruh anggota dalam organisasi untuk berupaya mencapai tujuan
organisasi.
e) KomprehensifPerencanaan yang baik juga memenuhi syarat
komprehensif, artinya menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek
secara langsung maupun tidak langsung dalam organisasi.

3) Komponen perencanaan
Menurut Nursalam (2011) manajemen keperawatan terdiri atas beberapa
komponen yang saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan
oleh 5 elemen, yaitu: input, proses, output, control dan mekanisme umpan
balik.
a) Input : Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa
informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya
merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Input yang
dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang
memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat,
prosedur tetap dan lain-lain.
b) Output : Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau
keluaran yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan
keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk
menindaklanjuti hasil atau keluaran.
c) Output : yang menjadi tolak ukur pada hasil yang dicapai, misalnya
jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.
d) Control : Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan
melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi  penampilan
kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi.
e) Mekanisme umpan balik Mekanisme umpan balik dapat dilakukan
melalui laporan keuangan, audit keperawatan, dan survey kendali mutu,
serta penampilan kerja perawat.
f) Proses: Proses  adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada
suatu tujuan. Di dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa
sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi,
argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan dan kemudahan
dari kebebasan maksimal. Di dalam proses manajemen Keperwatan,
bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua
kelompok pasien.
B. Jenis Perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
1) Mengikuti sarah terima pasien di shif sebelumnya
2) Menunjuk ketua tim yang bertugas di dalamnya
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat,transisi, dan persiapan
pulang bersama ketua tim
4) Mengidentfikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan atau penjadwalan
5) Merencanakan strategis pelaksanaan keperawatan
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan,dan mendiskusikan dengan dokter
7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
8) Membantu dan mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9) Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
10) Menjaga terwujudnya visi,misi keperawatan dan rumah sakit( Syahputra
2014)

C. Visi, misi dan filosofi


1) Visi merupakan dasar untuk membuat suatu perencanaan sehingga disusun
secara singkat, jelas, dan mendasar serta ada batasan waktu untuk pencapaian.
Visi merupakan pernyataan berisi tentang Mengapa organisasi dibentuk.
Contoh rumusan visi: “Menjadi ruang perawatan bedah yang melakukan
perawatan profesional dan unggul dalam manajemen perawatan luka modern
di tahun 2018”
2) Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi
yang telah ditetapkan, contoh misi ruang perawatan bedah yang mengacu pada
visi tersebut di atas adalah: Memberikan asuhan keperawatan pada pasien
bedah secara holistic, bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual, Melakukan
tindakan perawatan luka dengan menggunakan, manajemen perawatan luka
modern, Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen
perawatan luka moder, Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan
perkembangan dan trend perawatan bedah
3) Filosofi adalah nilai nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan
praktik keperawatan dalam suatu organisasi (Swanburg, 1999). Contoh: Pasien
adalah manusia yang merupakan makhluk holistik (bio-psiko-sosialspiritual)
Pasien adalah individu yang unik dan bermartabat Perumusan Tujuan.

D. Perencanaan strategis menggunakan analisa SWOT


Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif ( member gambaran ). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing. Satu hal yang harus di ingat baik-baik oleh para pengguna SWOT, bahwa
analisa SWOT semata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan
situasi yang sedang di hadapi atau yang mungkin akan di hadapi organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu
1) Streangth ( S), Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini
2) Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini
3) Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depan
4) Threat ( T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa
depan

Analisa data dengan pendekatan SWOT dalam manajemen keperawatan

Sebelum melakukan perencanaan, maka perlu dikaji terlebih dahulu beberapa hal.
Focus identifikasi bisa menggunakan pendekatan yang lazim dipakai yaitu :
pendekatan SWOT ( kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman ). Di dalam
pendekatan ini kit akan mengumpulkan semua data tentang tenaga keperawatan
adminstrasi dan keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi
keperawatan secara kesluruhan. Setiap data akan di kelompokkan apakah
merupakan kekuatan, kelemahan,kesempatan ataukah merupakan ancaman bagi
organisai.

E. Budgeting
Budgeting adalah sebuah kata kerja dari bahasa Inggris yang mempunyai kata dasar
budget. Budget sendiri mempunyai makna “anggaran” atau “rencana keuangan”.
Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa budgeting adalah proses pembuatan anggaran
atau perencanaan keuangan.
Budgeting bisa dilakukan untuk perencanaan keuangan perusahaan maupun pribadi.
Biasanya budget ditentukan pada jangka waktu tertentu secara berkala.
Proses budgeting juga melibatkan pembuatan laporan terhadap perkiraan uang yang
akan masuk (expected income) dan keluar (expected expenditures) dari suatu
perusahaan pada rentan waktu yang sudah ditentukan.
Budgeting digunakan untuk membantu perusahaan melihat apakah mereka akan bisa
terus beroperasi di masa depan.

F. Prosedur dan kebijakan manajemen keperawatan


Kebijakan dan prosedur pelayanan keperawatan adalah pedoman pelaksanaan
manajemen pelayanan keperawatan
1. Kebijakan
a) Kepala Bidang Keperawatan bertanggung jawab merumuskan dan
menyusun kebijakan dan prosedur pelayanan keperawatan.
b) Direktur menetapkan kebijakan dan prosedur pelayanan keperawatan di
rumah sakit
c) Kebijakan dan prosedur pelayanan keperawatan dirumuskan dan disusun
selaras dengan kebijakan dan prsedur rumah sakit

2. Prosedur
1) Kepala bidang keperawatan bersama-sama dengan kepala seksi
keperawatan dan kepala seksi asuhan keperawatan serta para perawat
koordinator ruangan merumuskan dan menyusun kebijakan dan
prosedur pelayanan keperawatan antara lain tentang :
a) Kebutuhan jumlah tenaga keperawatan sesuai standar
b) Kebutuhan peralatan sesuai standar
c) Kebutuhan rotasi dan mutasi perawat dan bidan
d) Alur / prosedur pelayanan keperawatan
e) Pedoman Operasional Prosedur (POP) yang tertuang dalam
Instruksi Kerja (IK)
f) Pedoman Asuhan Keperawatan (PAP)
g) Rencana pengembangan perawat (Jenjang Karir Perawat)
h) Pengendalian mutu asuhan keperawatan
i) Penyelesaian permasalahan etika keperawatan
2) Ada dokumen tertulis mengenai kebijakan dan prosedur pelayanan
keperawatan yang di sahkan dan ditetapkan oleh direktur
3) Manajemen bidang keperawatan melaksanakan tugasnya sesui dan
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
4) Pelaksanaan keperawatan melakukan tindakan asuhan keperawatan
berdasarkan instruksi kerja dan prosedur yang telah ditetapkan

G. Standar perencanaan ( 5W 1H )
 5W
1. What ( apa )
Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah perencanaan
dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut
2. Where (dimana )
Membicarakan masalah dimana program dalam perencanaan tersebut dilakukan
3. When ( kapan )
Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan
4. Who ( siapa )
Membicarakan masalah siapa yang akan melaksanakan prosedur tersebut
5. Why ( mengapa )
membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus dicapai dengan mengapa
beragam kegiatan dilakukan untuk mencapai terjuan tersebut
 1H
1. How ( bagaimana )
Membicarakan masalah bagiamana cara melaksanakan program atau prosedur
yang di rencanakan tersebut
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan merupakan proses terpenting darisemua fungsi manajemen, karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain tak akandapat berjalan.Memikirkan masalah sebagai
sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yangmudah untuk dilakukan, karena kita
jarang mengartikan frase mengambilkeuntungan dari sebuah situasi sama halnya
dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah siituasi yang buruk
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat
dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan,
dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Perencanaan yang baik harus
berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif dan efisien
DAFTAR PUSTAKA

Suarli, S dan Bahtiar. (2009). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta:
Erlangga

Asmuji. 2014. Manajemen keperawatan: konsep dan aplikasi. Jogjakarta :Ar-Ruzz Media

Simamora, R. H. (2012). Buku ajar manajemen keperawatan. Jakarta: EGC

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan professional. (Edisi
3). Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai