Dosen Pengampu: Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep, Sp. Kep Mat
Disusun oleh :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karuniannya makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami
banyak mengalami kesulitan,terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang
menunjang. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Makalah ini berasal dari berbagai sumber. Dari makalah ini insyaallah
yang lain akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dan lebih mudah
mengingatnya. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin. Salam.
Page 1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2
BAB I ....................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 3
C. TUJUAN ...................................................................................................................... 4
BAB II...................................................................................................................................... 5
TINJAUAN TEORI ................................................................................................................. 5
I. MANAJEMEN & STRATEGI KEPEMIMPINAN..................................................... 5
II. TREND MANAJEMEN KASUS ................................................................................ 5
A. MANAJEMEN DALAM PELAYANAN HOME CARE NURSING .................... 6
B. MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING ..................................... 7
C. TAHAPAN MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING ................. 9
D. MEKANISME PENYELESAIAN ADMINISTRASI ........................................... 10
III. TREND KEPEMIMPINAN ( PEMBERDAYAAN ) ........................................... 12
A. MODEL PRAKTIK KOLABORASI PERAWAT DOKTER ............................... 12
B. INDIKATOR PRAKTIK KOLABORASI ............................................................ 13
C. ELEMEN KOLABORASI DALAM PRAKTIK HOME CARE NURSING ........ 14
D. PENTINGNYA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) DALAM
PRAKTIK HOMECARE NURSING. ........................................................................... 15
IV. CLINICAL APPLICATION Of LEADERSHIP ( Committe Work)..................... 15
A. UNSUR ORGANISASI DALAM PELAYANAN HOME CARE NURSING ..... 15
B. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS ......................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 21
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Manajemen dan Strategi Kepemimpinan ?
2. Apa itu Trend Manajemen Kasus ?
3. Apa itu Trend Kepemimpinan ?
4. Apa itu Clinical Application of Leadership ?
Page 3
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui Manajemen dan Strategi Kepemimpinan
2. Dapat mengetahui Trend Manajemen Kasus
3. Dapat mengetahui Trend Kepemimpinan
4. Dapat mengetahui Clinical Apllication of Leadership
Page 4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Page 5
kasus, setiap pasien akan mendapatkan pelayanan yang khusus oleh tenaga
Home Care yang memiliki kemampuan sesuai kondisi pasien. Perawat
dengan metode kasus akan tahu lebih jelas tentang segala hal yang terkait
masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga secaralangsung tindakan yang
dilakukan akan lebih efektif dan efisien.
A. MANAJEMEN DALAM PELAYANAN HOME CARE NURSING
Dalam melaksanakan manajemen kasus, koordinator kasus dari perawat
bertindak sebagai case manajer yang akan melakukan koordinasi dengan tim
kesehatan home care yang sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya
dalam melakukan pelayanan home care nursing.
1. Perawat memiliki otonomi dalam pelayanan.
2. Tanggung jawab dan tanggung gugat sebagai manajer kasus sesuai
dengan otoritas yang dimiliki.
3. Fragmentasi dalam pelayanan bisa dikurangi.
4. Evaluasi terhadap outcome dapat dibandingkan dari proses penerimaan
hingga akhir dan bisa dibandingkan dengan mudah dengan kasus yang
hampir sama.
5. Kepuasan pasien, keluarga dan team home care akan lebih optimal.
6. Penggunaan sumber daya akan lebih efektif.
7. Kerjasama dengan team lain yang memiliki latar belakang yang sama
akan lebih optimal.
8. Pengkajian akan lebih fokus dan komprehensif.
9. Pendidikan kepada pasien dan keluarga akan lebih baik.
10. Kontinuitas layanan akan lebih baik (Suardana, 2013).
Bentuk pelayanan home care dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Home visit
Pelayanan home visit melibatkan berbagai tenaga kesehatan yang
berkompeten guna meningkatkan kesehatan pasien. Tenaga kesehatan
ini terdiri dari perawat home care, dokter, fisioterapi, tenaga gizi, dan
tenaga kesehatan lainnya. Perawat melakukan kunjungan rumah untuk
memberikan pelayanan keperawatan paling lama dua jam atau sesual
dengan kebutuhan pasien.
Page 6
b. Home stay
Pelayanan home stay dilakukan oleh perawat home cares Perawat
memberikan asuhan keperawatan pada klien secara
berkesinambungan selama 24 jam yang terdiri dari 3 shift yaitu:
1) Shift pagi yaitu mulai pukul 7.30 sampai 14.30.
2) Shift siang yaitu mulai 14.30 sampai 21.30 3)
3) Shift malam yaitu mulai 21.30 sampai 7.30 (Parellangi, 2015).
B. MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING
Klien yang akan memperoleh pelayanan home care nursing merupakan
rujukan dari rumah sakit, puskesmas, klinik rawat jalan, namun klien dapat
langsung menghubungi agen pelayanan keperawatan di rumah atau praktik
keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan.
Adapun mekanisme pelayanan home care nursing yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Pasien pascarawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu
oleh dokter, untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat
di rumah atau tidak.
2. Setelah dokter menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah,maka
dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan di rumah, kemudian bersama-
sama klien dan keluarga akan menentukan masalahnya dan membuat
perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai
pelayanan apa yang akan diterima oleh klien. Kesepakatan juga
peralatan,dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
mencakup jenis pelayanan
3. Klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan di
rumah, baik dari pelaksana yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut
oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinasi dan
dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan
oleh tenaga pelaksana pelayanan harue pelayanan diketahui oleh
koordinator kasus.
4. Secara periodik, koordinator kasus akan melakulkan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan (Ode, 2012).
Page 7
Adapun mekanisme pelayanan home care menurut Parellangi (2015), adalah
sebagai berikut:
Case manager
Preventif/promotif/rehabilitati Kuratif
f
NURSING
SCHEDUL
PLAN EVALUATION
PP
Page 8
6. Pasien menerima pelayanan dari perawat pelaksana yang dikordinasi
oleh kordinator kasus. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat
pelaksana harus diketahui oleh kordinator kasus.
7. Secara periodik, kordinator kasus akan melakukan monitoring dan
evaluasi (kunjungan keperawatan).
C. TAHAPAN MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING
1. Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas, sarana lain,
keluarga.
b. Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola kasus.
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan
kasus.
2. Proses pelayanan home care
a. Persiapan
1) Pastikan identitas pasien.
2) Bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien.
3) Lengkapi kartu identitas unit tempat kerja.
4) Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah.
5) Siapkan file asuhan keperawatan.
6) Siapkan alat bantu media untuk pendidikan.
b. Pelaksanaan
1) Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
2) Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat.
3) Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien.
4) Membuat rencana pelayanan.
5) Lakukan perawatan langsung.
6) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dan lain-
lain.
7) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktivitas yang
akan dilakukan.
8) Dokumentasikan kegiatan.
c. Monitoring dan evaluasi
1) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal.
2) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan.
Page 9
3) Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanaan.
d. Proses penghentian pelayanan home care dengan kriteria:
1) Tercapai sesuai tujuan.
2) Kondisi pasien stabil.
3) Program rehabilitasi tercapai secara maksimal.
4) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien.
5) Pasien dirujuk.
6) Pasien menolak pelayanan lanjutan.
7) Pasien meninggal dunia (Ode, 2012).
D. MEKANISME PENYELESAIAN ADMINISTRASI
Mekanisme penyelesaian administrasi dalam pelayanan home care
nursing yaitu:
1. Bagian administrasi home care nursing melakukan rekapitulasi terkait
jasa pelayanan home care nursing, pemakaian dan peralatan pemeriksaan
penunjang. kesehatan, obat-obatan
2. Bagian administrasi home care melakukan penagihan pembayaran
pelayanan home care nursing kepada yang bertanggung jawab pada
pasien yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam
perjanjian administrasi pembayaran (Parellangi, 2015c).
3. Jasa pelayanan home care nursing terdiri dari:
a. Jasa pelayanan
1) Visit Dokter Spesialis.
2) Visit Dokter Umum.
3) Visit Gizi, Fisioterapi.
4) Visit Keperawatan.
5) Piket Keperawatan/Shift.
6) Konsul Dokter.
7) Home Visite/Shift.
8) Administrasi.
9) Dokumentasi.
b. Jasa tindakan keperawatan
c. Perawatan Luka:
1) Luka Besar.
2) Luka Sedang.
Page 10
3) Luka Kecil.
4) Heating Otot/Jahitan.
5) Heating Kulit/jahitan.
6) Pemasangan Bidai:
Kaki.
Tangan.
d. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi:
1) Pemasangan NGT
2) Pemberian Makan via NGT.
3) Kumbah Lambung.
e. Pemenuhan Kebutuhan Eliminisi:
1) BAB
Enema Container.
Huknah Rendah/Tinggi.
Evakuasi Feses.
2) BAK:
Dower Kateter.
Kondom Keteter.
f. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi :
1) Sectioning.
Chest Fisioterapi & Postural Drainase.
Nebulizer.
g. Pemenuhan Kebutuhan Cairan:
Pemasangan Infus.
Transfusi Darah.
h. Tindakan Kolaboratif.
i. Injeksi ( SC, IC, IM, IV).
j. Tindakan darurat.
k. Ambil Darah.
l. EKG.
m. ROM.
Skala Besar.
Skala Kecil.
n. Personal Hygiene
Page 11
III. TREND KEPEMIMPINAN ( PEMBERDAYAAN )
Kemampuan seorang pemimpin untuk mengenali waktu untuk melakukan
perubahan, mengenali kebutuhan untuk perubahan, mengidentifikasi arah
perubahan, mengkomunikasikan strategi perubahan kepada orang- orang yang
di dalam organisasi- terutama yang mendukung terjadinya perubahan-, dan
memberdayakan mereka untuk melakukan perubahan dan memfasilitasi
upaya pencapaian tujuan perubahan.
Ada dua alasan penting, mengapa kepemimpinan menjadi topik utama
dalam manajemen home care yaitu: 1. Bahwa sumberdaya yang utama adalah
SDM. SDM akan bekerja lebih baik jika bekerja dalam team. Team tersebut
akan bekerja dengan optimal jika ada pemimpin. Dan pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang memiliki leadership. 2. Home Care adalah organisasi
yang dinamis, selalu mengalami perubahan. Dalam melakukan perubahan
diperlukan leadership, karena leadership adalah modal untuk mengelola
perubahan.
Core business Home Care adalah pelayanan klinis. Pasien dan
keluarganya datang untuk mendapatkan pelayanan klinis dari tenaga
kesehatan yang bekerja di dalamnya. Tenaga kesehatan yang bekerja terdiri
dari berbagai profesi dan masing- masing profesi memiliki hirarki kompetensi
yang beragam. Kolaborasi perawat dan dokter digambarkan sebagai suatu
hubungan kerja sama yang dibangun berdasarkan rasa saling percaya, rasa
hormat dan kekuasaan, serta memahami pentingnya peran masing-masing
anggota tim untuk mampu bertindak dalam situasi kesehatan stress tinggi,
kolegialti dan komunikasi.
Kolaborasi interprofesional adalah bekerja bersama dengan profesi
kesehatan lain dalam melakukan kolaborasi dan komunikasi untuk
memastikan bahwa perawatan yang diberikan kepada pasien reliable dan
berkelanjutan sesuai dengan kewenangan dan kompetensi, (Parellangi,2015).
A. MODEL PRAKTIK KOLABORASI PERAWAT DOKTER
Model praktik kolaborasi antara perawat dan dokter palam pelayanan
kesehatan yaitu :
Page 12
a. Model Praktik Kolaborasi Tipe I
DOKTER
Registered Pemberi
Nurse Pelayanan Lain
PASIEN
Registered
DOKTER Nurse
PASIEN
Pemberi
Pelayanan Lain
Page 13
mendiskusikan pasien. Sebelumnya kedua profesi ini harus tahu apa yang
menjadi kewenangan profesinya masing-masing. Kekuasaan atau
kewenangan profesi dokter adalah dalam hal mendiagnosis, mengobati
dan mencegah penyakit serta melakukan prosedur pembedahan. Dalam
hal inidokter juga sering berkonsultasi dengan tim kesehatan lainnya
dalam pemberian pengobatan. Dukungan perawat dalam memberi
informasi yang akurat tentang keadaan pasien sangat membantu dokter
dalam menjalani kewenangan ini ( Siegler & Whitney, 2000).
2. Lingkup Praktik
Lingkup praktik merupakan bagian yang menunjukkan kegiatan dan
tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam membangun tanggung
jawab bersama, perawat dan dokter harus dapat merencanakan dan
mempraktikkan bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan
dalam batas-batas lingkup praktik dengan nilai-nilai dan pengetahuan
serta menghargai orang lain yang berkontribusi terhadap perawatan
individu, keluarga dan masyarakat.
3. Kepentingan Bersama
Perawat dan dokter harus menyadari bahwa kolaborasi bisa berhasil bila
mereka punya satu visi dan tujuan. Untuk itu kebutuhan untuk
mengembangkan kembali tujuan awal dan motivasi lebih penting dari
sebelumnya ( Lindeke & Sieckert, 2005).
4. Tujuan Bersama
Tujuan manajemen penyembuhan sifatnya lebih terorientasi kepada
pasien dan dapat membantu mentukan bidang tanggung jawab yang erat
kaitannya dengan prognosis pasien. Kontinuitas, kolaborasi dan
koordinasi dalam perawatan berkontribusi untuk keamanan klien dan
hubungan antara penyedia layanan kesehatan dan sistem perawatan
(Walker & Elberson, 2005).
C. ELEMEN KOLABORASI DALAM PRAKTIK HOME CARE NURSING
Elemen kolaborasi dalam pelayanan home care nursing terdiri dari 3
elemen, yaitu :
1. Multiple Provider
Kerja sama yang meliputi satu atau lebih pemberi pelayanan kesehatan
dan dapat lebih dari satu jenis grup profesi.
Page 14
2. Service Koordinasi
Pendekatan umum yang digunakan untuk menjamin asuhan dan
pelayanan dalam disiplin ilmu yang sama dan beberapa disiplin ilmu
dalam bidang kesehatan.
3. Communcation
Berkomitmen untuk saling memberikan informasi pada tim pemberi
pelayanan kesehatan.
D. PENTINGNYA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU)
DALAM PRAKTIK HOMECARE NURSING.
Dalam praktek home care nursing sangat penting adanya kolaborasi antar
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan home care guna meningkatkan
kesehatan pasien. Dalam meningkatkan kolaborasi yang efektif dalam
pelayanan home care, maka perlu adanya MOU yang mengatur perjanjian
kerja sama antar pihak home care dengan tim tenaga kesehatan.
Page 15
Pengelola
Klien Pelaksana
Pelayanan
Dari gambar di atas tampak bahwa home care nursing bisa terlaksana
apabila ada kerjasama antara pengelola home care nursing (PKR), klien
dan pelaksana home care nursing (Suardana, 2013c).
a. Pengelola Pelayanan Home Care Nursing
Pengelola pelayanan adalah agensi atau unit yang bertanggung jawab
terhadap seluruh pengelolaan perawatan kesehatan di rumah baik
penyediaan tenaga sarana, dan peralatan serta mekanisme pelayanan
sesuai 107 standar yang ditetapkan. Pengelola dapat berkedudukan
sebgai salah satu bagian dari pelayanan kesehatan di rumah
sakit/klinik/puskesmas, atau dapat pula berkedudukan terpisah secara
mandiri.
b. Pelaksana
Pelayanan Pelaksana pelayanan terdiri dari tenaga keperawatan
profesional dibantu dengan tenaga profesional lain terkait dan tenaga
nonprofesional. Pelaksana pelayanan tersebut terdiri dari koordinator
kasus dan pelaksana pelayanan.
c. Klien
Klien adalah penerima perawatan kesehatan di rumah dengan
melibatkan salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab
yang mewakili klien. Apabila diperlukan keluarga juga dapat
menunjuk seseorang yang akan menjadi pengasuh (care giver) yang
melayani kebutuhan sehari-hari dari klien.
Ketiga unsur tersebut merupakan syarat minimal yang harus ada dalam
sistem pelayanan kesehatan di rumah.Ketiga unsur tersebut berinteraksi
secara proporsional dan saling memengaruhi dalam proses keperawatan
kesehatan di rumah. Jika salah satu dari komponen tersebut tidak
Page 16
berfungsi dengan baik, maka pelayanan yang diberikan akan sulit
memberikan hasil yang optimal. Dalam sistem ini setiap komponen
mempunyai hak dan kewajiban masing-masing yang dapat diukur,
sehingga diharapkan mana pun karena tidak akan merugikan salah satu
pihak pelayanan yang diberikan dapat dikendalikan oleh masing-masing
pihak (Parellangi, 2015c).
B. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dalam Pelayanan Home Care
Nursing adalah sebagai berikut
1. Struktur organisasi
Struktur organisasi dalam pelayanan home care secara umum sebagai
berikut:
Pimpinan PKR
Page 17
Berikut struktur organisasi dalam pelayanan home care yang
diaplikasikan di Home Care Cahaya Husada Kaltim sebagai berikut :
Pimpinan
home care
nurshing
2. Uraian tugas
a. Pimpinan home care nursing
1) Kompetensi
Identifikasi kebutuhan keperawatan.
Menyusun Unit Praktik Keperawatan.
Mengorganisasi unit Praktik.
Melaksanakan fungsi ketenagaan.
Melaksanakan fungsi pengarahan.
Melaksanakan fungsi pengawasan.
2) Hak
Menerima imbalan jasa (biaya sesuai standar).
Mempunyai akses ke pemerintah.
Dukungan pelaksana dan klien atas pengelolaan pelayanan.
Menetapkan mitra kerja.
3) Kewajiban
Menjamin pelayanan profesional dan bermutu
Mematuhi kontrak kerja. pengetahuan/keterampilan
Perlakuan baik terhadap pelaksana pelayanan dan klien.
Meningkatkan pelaksana
Page 18
Melaksanakan kewajiban pada pelaksanaan dan klien.
Mematuhi peraturan.
Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan.
Menyediakan administrasi EueIes pelayanan.
Menerapkan sanksi (Parellangi, 2015c). sistem penghargaan
uep
b. Administrasi Umum
1) Mengoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan
Home Care Nursing.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi
pengelolaan Home Care Nursing.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada
bidang administrasi dan keuangan Home Care Nursing.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses administrasi
keuangan Home Care Nursing.
5) Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care Nursing
(Suardana, 2013c).
c. Bidang Pelayanan
1) Mengoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan
Home Care Nursing.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan
terhadap sumber daya manusia keperawatan.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
pelatihan Home Care Nursing.
5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
(Suardana, 2013c).
d. Koordinator kasus
1) Kompetensi
Bekerja dalam tim dan hubungan kolaborasi.
Mengoordinasikan asuhan dan rencana mobilisasi klien serta
sumber lain.
Memaksimalkan akses klien dengan sumber Yankes.
Melakukan negosiasi dan mengembangkan jaringan kerja.
Page 19
2) Hak
Mengetahui hak dan kewajiban secara tertulis.
Imbalan jasa sesuai kontrak.
Perlakuan yang layak sesuai norma.
Menolak tugas prosedur atau tindakan medis di luar job
description.
Informasi perubahan pelayanan, tarif, dan kontrak kerja.
Akses pada pemerintah.
Mengemukakan pendapat dalam peningkatan mutu serta
perlindungan klien.
Mendapat perlindungan hukum.
Memperoleh dukungan dari pengelolaan klien serta keluarga.
3) Kewajiban
Mentaati peraturan.
Memberikan pelayanan profesional dan bermutu.
Menjaga privacy klien.
Melaksanakan tugas sesuai rencana.
Bekerja sama dan saling mendukung dengan pelaksana
layanan.
Mematuhi kontrak kerja.
Menghargai hak-hak klien.
Membuat laporan rutin ke manajer sesuai aturan.
Memberikan bimbingan/arahan pada staf.
Melakukan monitoring (Parellangi, 2015c).
e. Pelaksana layanan
1) Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosis keperawatan.
2) Menyusun rencana keperawatan sesuai denga diagnosis
keperawatan.
3) Melaksanakan intervensi/tindakan keperawatan sesuai rencana
yang ditentukan.
4) Mengevaluasi kegiatan/tindakan yang diberikan dengan
berpedoman pada rencana yang telah disusun.
5) Membuat dokumentasi tertulis pada dokumentasi home care setiap
selesai melaksanakan tugas (Suardana, 2013c).
Page 20
DAFTAR PUSTAKA
Page 21