DISCHARGE PLANNING
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
“Manajemen Keperawatan: Discharge planning” dengan baik dan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Keperawatan
yaitu Ibu Eka Mishbahatul M.Has S.Kep., Ns., M.Kep
Makalah “Manajemen Keperawatan Discharge planning” ini disajikan
dalam konsep dan bahasa yang sederhana, sehingga dapat membantu pembaca
dalam memahami makalah ini. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada
dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Keperawatan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah “Discharge planning”.
Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan bantuan berupa konsep, pemikiran dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari
pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas lain dan pada waktu
mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
sakit?
1.3 Tujuan
sakit.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
yaitu tanda dan gejala penyakit pasien (Marliany, Permana and Permatasari,
2017).
sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses dinamis, agar
diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu
(Nursalam, 2014).
2.2 Tujuan
masyarakat.
rumah sakit.
puskesmas terdekat.
dengan masalah yang mungkin timbul pada saat pasien keluar dari rumah
informasi kepada pasien dan keluarga sehingga informasi akan lebih jelas
kebutuhan.
a. Motivasi
pendidikan kesehatan.
c. Emosi
informasi.
d. Usia
e. Kemampuan belajar
lebih mudah.
f. Kepatuhan
g. Dukungan
rumah yang mencakup resep obat baru, daftar obat yang harus
frekuensi dan efek samping yang dapat terjadi pada pasien. Selain
perawat pada posisi yang penting dalam proses perawatan pasien dan
permanen (Rice, 1992 dalam Perry and Potter, 2006). Pasien dan
ditunjukkan seperti :
yaitu
1. Seleksi pasien
2. Pengkajian
selama perawatan.
c. Pengkajian meliputi :
fungsi kemandirian).
baru).
pasien.
yaitu: informasi yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga, perilaku yang
3. Perencanaan
M : Medication
gejala yang mungkin menyimpang dari efek obat dan hal-hal spesifik lain
E : Environment
secara benar.
H : Health
O : Outpatient Referral
D : Diet
4. Sumber daya
pasien setelah pulang dari rumah sakit, seperti keluarga yang akan
keluarga.
2) Hasil pengkajian dijadikan sebagai pedoman strategi pelaksanaan
Reassesment.
1) Communication
keluarga saat pertama pasien masuk rumah sakit, selama masa perawatan
dan saat pasien akan pulang. Komunikasi dapat dilakukan secara tertulis
lain dan pelayanan kesehatan untuk rujukan setelah pulang dari rumah
sakit.
2) Coordination
3) Collaboration
masa lalu pasien, kebutuhan biopsikososial serta hal – hal yang berpotensi
4) Continual Reasssesment
Perencanaan pulang
Pasien keluar
Penyelesaian Lain-lain
administrasi
Program HE :
- Pengobatan/control
Monitoring oleh - Kebutuhan nutrisi
petugas kesehatan - Aktivitas dan Istirahat selama
dan keluarga di rumah
Pada tahap ini terdapat beberapa tindakan yang dapat diberikan kepada
1) Pendidikan kesehatan
cara pemberian serta efek samping obat yang mungkin muncul. Sebelum
3) Rujukan
sakit.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
proses yang dinamis dan dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta
Salah satu tujuan dari discharge planning adalah untuk membantu pasien
yang dibutuhkan serta membantu pasien supaya mandiri dan siap untuk
3.2 Saran
3) Bagi Masyarakat
planning.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Nursalam, M. N. (Hons) (2014) Manajemen Keperawatan Aplikasi
Medika.
Doengoes EM, Moorhouse MF, & Murr AC. (2007). Nursing Diagnosis Manual :
Proses, dan Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta:
EGC.
Dan Faktor - Faktor Determinannya Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Rsud
Andalas.
Universitas Airlangga.
Darliana, D. 2012. Discharge planning dalam Keperawatan. Literatur Review.
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/0902106040-3-BAB%20II
%20Discharge%20Planning%20&%20Tingkat%20Kepuasan%20Pasien.pdf
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Fundamentals of nursing; konsep, proses dan
praktik, 4 th ed.USA: Elsevier Mosby.
Carpenito, L.J. (2009). Nursing care plans & documentation: Nursing diagnosis
and collaborative problems. 5th edition. Philadelphia: Wolter Kluwer
Health. Lippincott William & Wilkins.
Discharge planning Association.(2008). Discharge Planning. Diakses dari
http;//www.dischargeplanning.org.au//index.http pada tanggal 26 Maret
2017
Graham, J., R. Gallagher, & J. Borthe. (2013). Nurses’ discharge planning and
risk assessment: behaviours, understanding and barriers. Journal of Clinical
Nursing 2013, 22, 2338-2346
Kozier, B., et al. 2004. Fundamentals of nursing concepts process and practice. 1
st volume, 6 th edition. New jersey : pearson / prentice hall
Morris, J., Winfield, L & Young, K. (2012), Registered nurses’ perceptions of the
discharge planning process for adul patients in an acute hospital. Jurnal of
nursing education and practice, Vol. 2, no. 1.
Nursalam & Efendi, F. (2008). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Okatiranti. (2015). Gambaran pengetahuan dan sikap perawat dalam pelaksanaan
discharge planning pada pasien diabetes mellitus type II. Jurnal Ilmu
Keperawatan, Vol III, No. 1, April 2015.
Owyoung, P. (2010). Role of a nurse in discharge planning.
http://www.ehow.com/about_6367124_role-nurse-discharge-planning.html
#ixzz1H14p8zop
Tomura, H., Yamamoto, M.N., Nagata, Murashima, S., & Suzuki, S. (2011). Creating an agreed
discharge: discharge planning for clients with high care needs. J Clin Nurs. PubMed. Doi:
10.1111/j.1365- 2702.2010.03556.x. PMID: 21219523.
Lampiran
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
Pada tanggal 2 Mei 2014 datang seorang pasien bernama Tn. Wahyu di Ruang
Penyakit Dalam melati RSUD dr. Soetomo Surabaya, dengan diagnosa medis
Diabetes melitus dengan luka Gangren di tungkai kaki sebelah kiri.
Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien Wahyu. Setelah selesai
diperiksa PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama
pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan,
biaya perawatan,
Karu :”selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien
Wahyu adalah
melakukan Discharge planning karena kondisi pasien sudah
membaik dan memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana
persiapan katim/PP dari pasien wahyu?”
PP/Katim :”baik, untuk persiapan discharge lanning pada pasien wahyu sudah
siap. Status
pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan.
Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki sebelah
kiri pasien yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga
perlu diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai diet,
tempat kontrol, cara perawatan kaki dirumah, dan tanda-tanda terjadi
kekambuhan dan kegawatan pada pasien”
Karu :”baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas2nya saya periksa
dulu”
PP :”baik pak ini berkas2nya beserta format discharge planningnya”
Tahap pelaksanaan
Karu :”selamat pagi pak Wahyu, bagaimana kabar bapak hari ini?”
Pasien :”selamat pagi pak. Alhamdulillah semakin baik”
Karu :”alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk bapak. Jadi hari ini
bapak
diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus
mengurus administrasi”
Pasien :”mohon maaf Pak untuk administrasinya sudah diurus semua, ini
berkas2nya”
Karu :”o.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang
perlu
dilakukan terkait dengan kepulangan Bapak. Ini nanti suster siti dan
febi akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan
bapak dirumah, bagaimana apakah bapak bersedia?”
Pasien :”iya pak, boleh. Silahkan”
PA :”baik pak disini sya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang
pertama :
1) Bapak harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah
lemak,
rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak darah,
gula darah dan kolesterol. (beras merah, hindari asin, jeroan,
masakan bersantan, dan olah raga yang teratur)
2) Tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti
mengantuk, binggung, lemas, keringat dingi, mula muntah maka
bapak harus segera mencari bantuan untuk segera ke yankes.
3) Perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai
sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang
lembab.
4) Jaga luka tetap bersih dan kering
5) Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
6) Tetap kontrol gula darah secara rutin
7) Jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
8) Minum obat secara teratur
PP :”bagus sekali pak wahyu, saya kira bapak cukup paham dengan apa
yang
disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.”
Pasien :”iya sus, sama-sama”
Karu :”baik pak wahyu, saya kira semua sudah disampaikan dan bapak
sudah paham.
Sekarang bapak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap
meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama
perawatan bapak disini ada yang kurang. Semoga bapak sehat
selalu.”
Pasien :”iya pak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak”
Karu :”iya pak sama-sama. selamat pagi pak”
Pasien :”selamat pagi”
Tahap penutup
Karu :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk
kegiatan
discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya
harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan
dan kepuasan pasien dan kelurga”
PP/PA :”baik pak”.
Karu :”baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
PP/PA :” baik Pak”