Anda di halaman 1dari 8

ANNISA FIQIH ILMAFIANI

131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

PEMBAHASAN MATERI:

1. STRUKTUR ORGANISASI
2. BUDAYA ORGANISASI
3. CARA KERJA ORGANISASI

1. STRUKTUR ORGANISASI
a) Definisi
Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan
batasan yang relatif dapat diidentifikasi yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama. Didalam organisasi terdapat
struktur organisasi. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi,
siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola
interaksi yang diikuti.
b) Komponen struktur organisasi
Komponen struktur organisasi terdiri dari komleksitas, formalitas dan sentralitas.
1. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di
dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan
dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar.
2. Formalitas
Yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur
untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.
3. Sentralitas
Sentralitas yaitu Mempertimbangkan dimana letak pusat pengambilan keputusan.
c) Jenis struktur
1) Organisasi Lini
Dalam organisasi lini ini pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal
melalui garis terpendek dari seorang atasan kepada bawahanya. Pelaporan
tanggungjawab dari bawahan kepada atasannya juga dilakukan melalui garis
vertikal yang terpendek.Perintah-perintah hanya diberikan seorang atasan saja dan
pelaporan tanggung jawab kepada atasan bersangkutan.
2) Organisasi Lini dan Staf
ANNISA FIQIH ILMAFIANI
131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

Organisasi ini merupakan kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Kombinasi ini dilakukan dengan cara memanfaatkan kebaikan-kebaikanya dan
meniadakan keburukan-keburukanya. Asas kesatuan komando tetap dipertahankan
dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari puncak pimpinan
kepada pimpinan dibawahnya, puncak pimpinan tetap sepenuhnya berhak
menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan perusahaan.
3) Organisasi komite
Organisasi ini merupakan suatu organisasi yang masing-masing anggota
mempunyai wewenang yang sama dan pimpinanya kokektif. Organisasi komite
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif
presidium” dan komite ini bersifat manajerial.
d) Prespektif organisasi
1) Tahap Formasi/pembentukan: Kewiraswastaan, Tujuan tidak jelas, kreativitas
tinggi
2) Tahap Pertumbuhan: Kebersamaan, Komunikasi dan struktur informasi.
Komitmen tinggi
3) Tahap Kedewasaan: tahap kedewasaan dan control, Formalisasi peraturan
,struktur stabil, penekanan pada efisiensi
4) Tahap Perluasan Struktur, Strktur lebih kompleks, desentralisasi, berbagai
macam pasar
5) Tahap Kemunduran, Turn over pegawai tinggi, konflik meningkat,
sentralisasi
e) Manajemen Organisasi
Merupakan wadah yang mengakomodasi individu-individu, mengkoordinasi
dan memberdayakan potensi-potensi yang dimiliki dengan kapasitas lembaga atau
organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dari aspek organisasi, tujuan
manajemen organisasi dapat mempermudah cara kerja organisasi untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan Dipandang dari aspek proses
manajemen dapat dirinci dalam masing-masing komponen planing, organizing,
actuating dan controlling.
a. Planning : Fungsinya adalah sebagai proses yang sistematis dalam pengambilan
keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan
ANNISA FIQIH ILMAFIANI
131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

b. Organizing : Mengintegrasikan sumber-sumber yang ada ke dalam kegiatan


sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Actuating : Fungsinya adalah memberikan motivasi dalam bentuk memberikan
penghargaan dan kesempatan pengembangan diri
d. Controlling : Fungsinya adalah mengawasi dan mengendalikan aktivitas agar
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

2. BUDAYA ORGANISASI
a) PENGERTIAN
ORGANISASI =ORGANON (YUNANI) = ALAT.
a. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”
mengemukakan bahwa : Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang
atau lebih”
b. James D. Mooney mengatakan bahwa : Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama
c. Menurut Dimock, organisasi adalah : “organisasi adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus
memiliki EMPAT unsur dasar, yaitu :
=> Orang-orang (sekumpulan orang),
=> Kerjasama,
=>Tujuan yang ingin dicapai,
=> Kepemimpinan

Budaya organisasi dapat menjadi alat praktis manajemen yang mampu


mendukung adanya perubahan strategis. Budaya mencakup nilai, aturan, kepercayaan
di dalamnya yang membentuk perilaku, sikap yang menguntungkan (Asmarani, 2006)
sehingga budaya organisasi dapat memengaruhi komitmen terhadap organisasi yang
tentu berdampak pada perencanaan strategis. Budaya juga merupakan dasar dari
seluruh faktor manajemen sumber daya manusia. Ini juga memengaruhi perilaku yang
merujuk pada hasil yaitu, komitmen, motivasi, moral, dan kepuasan.
ANNISA FIQIH ILMAFIANI
131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

b) FUNGSI BUDAYA ORGANISASI


a. Budaya mempunyai suatu peran yang berbeda. Hal itu berarti bahwa budaya kerja
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
b. Budaya organisasi membawa suatu rasa indentitas bagi anggota-anggota
organisasi.
c. Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada suatu yang
lebih luas dari pada kepentingan diri individual.
d. Budaya organisasi itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
c) PERANAN BUDAYA ORGANISASI
a. Memberikan sebuah identitas bagi para anggota organisasi;
b. Memfasilitasi komitmen bersama
c. Mempromosikan stabilitas sistem sosial; dan
d. Membentuk perilaku dengan membantu para anggota memahami lingkungan di
sekitar mereka (sense-making device) (Ostroff, Kinicki, & Tamkins, 2003;
Schein, 2004, 2010).

Budaya organisasi juga mencakup kepribadian organisasi, dan para peneliti perilaku
organisasi sepakat tentang lima besar ciri kepribadian organisasi, yaitu:

a. Keramahan: merujuk pada kemampuan bergaul para pegawainya.


b. Kehati-hatian: merujuk pada jumlah sasaran yang difokuskan oleh seseorang.
Pegawai yang fokus pada sedikit sasaran (goal) lebih mungkin untuk
terorganisir, sistematiks, berhati-hati, menyeluruh, bertanggung jawab dan
disiplin.
c. Emosionalistas Negatif: merujuk pada emosi negatif yang berkembang di
organisasi. Sedikitnya emosional negatif membuat pegawainya lebih
seimbang, tenang, tabah, dan merasa aman
d. Ekstraversi: merujuk tingkat kenyamanan dalam hubungandan
e. Keterbukaan: Mencerminkan kekakuan pegawai atas keyakinan dan luasnya
ketertarikan (Moorhead & Griffin, 2013)
a. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
a. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
ANNISA FIQIH ILMAFIANI
131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian
tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit mempunyai tujuan memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
b. Prinsip Skala Hirarkhi.
Organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan sampai
pelaksana, sehingga mempertegas pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
c. Prinsip Kesatuan Perintah.
d. Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab
kepada seorang atasan saja.
e. Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Mempunyai kemampuan menjalankan pekerjaannya, seperti pendelegasian
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat
menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang
yang dilimpahkan meliputi pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain,
dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya
lagi.
f. Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.
g. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian
tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-
masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang
efektivitas jalannya organisasi.
h. Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi.
i. Prinsip Fleksibilitas
ANNISA FIQIH ILMAFIANI
131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai


dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
j. Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya
proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.
d) KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
a. Innovation and risk taking (inovasi dan pengambilan resiko), suatu tingkatan di
mana pekerja didorong untuk menjadi inovatif dan risiko.
b. Attention to detail (perhatian pada hal detail), di mana pekerja diharapkan
menunjukan ketepatan, analisis, dan perhatian pada hal detail.
c. Outcome orientation (orientasi pada hal detail), di mana manajemen memfokus
pada hasil atau manfaat dari pada sekedar pada teknik dan proses yang
dipergunakan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
d. People orientation (orientasi pada orang ), di mana keputusan manajemen
mempertimbangkan pengaruh manfaatnya pada orang dalam organisasi.
e. Team orientasi (orientasi pada tim) di mana aktivitas kerja di organisasi
berdasarkan tim dari pada individual.
f. Agresivitas, di mana orang cendrung lebih agresif dan kompetitif dari pada
easygoing.
e) JENIS ATAU TIPE BUDAYA ORGANISASI
a. The Monoculture
Monoculture merupakan program mental tunggal, orang berfikir sama dan sesuai
dengan norma budaya yang sama.
b. The Superordinate Culture
Terdiri dari subkultur terkoordinasi, masing-masing dengan keyakinan dan nilai-
nilai,gagasan dan sudut pandang sendiri, tetapi semua bekerja dalam satu
organisasi dan semua termotivasi mencapai sasaran organisasi.
c. The Disjunctive Culture
ANNISA FIQIH ILMAFIANI
131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

Budaya ini ditandai oleh seringnya pemecahan organisasi secara eksplosif atau
bahkan menjadi unit budaya individual.
d. The Divisive Culture
Bersifat memecah belah. Dalam budaya ini sub-kultur dalam organisasi secara
individual mempunyai agenda dan tujuan sendiri. Dalam model ini organisasi di
tarik ke arah yang berbeda.tidak ada pemisahan konflik antara “kita dan mereka”
tidak terdapat arah yang jelas dan kekurangan kepemimpinan.
e. Open and Participative Culture
Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian tujuan output yang tinggi
dengan didukung adanya rasa percaya pada bawahan, komunikasi yang terbuka,
kepemimpinan yang supportif dan penuh perhatian, penyelesaian masalah secara
tim, adanya otonomi pekerja, dan berbagi informasi.
f. Closed and Autocratic Culture
Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian tujuan output yang tinggi,
namun pencapaian tersebut mungkin lebih dinyatakan dan dipaksakan organisasi
dengan pemimpin yang otokrasi dan kuat.

3. CARA KERJA ORGANISASI


Setiap pelayanan memerlukan bentuk pelayanan yang andal, artinya dalam
memberikan pelayanan, setiap pegawai diharapkan memiliki kemampuan dalam
pengetahuan, keahlian, kemandirian, penguasaan dan profesionalisme kerja tinggi,
sehingga aktivitas kerja yang dikerjakan menghasilkan bentuk pelayanan yang
memuaskan, tanpa ada keluhan dan kesan yang berlebihan atas pelayanan yang diterima
oleh masyarakat (Parasuraman, 2001).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari ketegangan dalam suatu
kerja organisasi antara lain:
a. Mekanisme kerja yang sudah disepakati, betul-betul perlu dipahami oleh seluruh
staf, sehingga tahu persis kepada siapa mereka harus memberikan informasi atau
dari mana mereka harus menerima penugasan.
b. Akan lebih baik jika penyusunan dan penetapan mekanisme kerja dilakukan
bersama-sama oleh seluruh staf, hingga mereka juga tahu persis alasan-alasan
mengapa mekanisme tersebut yang digunakan.
ANNISA FIQIH ILMAFIANI
131611133045
A1-2016
Manajemen Keperawatan

c. Mekanisme kerja, bagaimanapun juga akan menimbulkan birokrasi baru. Yang


perlu dihindarkan di sini adalah polarisasi hubungan antar personal organisasi,
yang dapat menjurus kepada kekakuan hubungan ataupun pergaulan.
d. Dalam keadaan tertentu bisa saja terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap
mekanisme kerja yang ditetapkan. Kalau hal tersebut terjadi bagi yang melakukan
penyimpangan (siapapun mereka itu) perlu segera mengadakan koreksi untuk
menanggulangi akibat negatif yang mungkin timbul.
Beberapa kegiatan kerja pengorganisasian dalam manajemen keperawatan
yang biasa dilakukan oleh manajer keperawatan adalah seperti berikut ini:
a. Mengelompokkan dan membangi kegiatan yang harus dilakukan oleh staf dibagi
habis sesuai kompetensi dan tanggung jawabnya
b. Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga kesehatan, agar komunikasi baik
dan mendukung kegiatan sehari hari
c. Menentukan penugasan yang kondusif, semua tugas dikerjakan secara sukarela
dan optimal tanpa ada rasa curiga antar perawat
Inti pelayanan keandalan adalah setiap pegawai memiliki kemampuan yang
andal, mengetahui mengenai seluk belum prosedur kerja, mekanisme kerja,
memperbaiki berbagai kekurangan atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan
prosedur kerja dan mampu menunjukkan, mengarahkan dan memberikan arahan yang
benar kepada setiap bentuk pelayanan yang belum dimengerti oleh masyarakat,
sehingga memberi dampak positif atas pelayanan tersebut yaitu pegawai memahami,
menguasai, andal, mandiri dan profesional atas uraian kerja yang ditekuninya
(Parasuraman, Zeithamal, Berry, 1985 dan (Parasuraman, 2001).

Anda mungkin juga menyukai