NIM : 044092589
Matkul : Perilaku Organisasi
MODUL 8
PROSES ORGANISASI : STRUKTUR DAN KULTUR
Kegiatan belajar 1
Struktur Organisasi
Taksonomi dalam kaitan struktur organisasi yakni mengelompokkan bagian- bagian dalam
organisasi yang mungkin terjadi dalam pembagian kerja, koordinasi kerja, dan pembagian
wewenang dan tanggung jawab. Hasil dari pengelompokan tersebut adalah peta organisasi
menggambarkan tiga hal pokok yakni:
D. FORMALISASI ORGANISASI
Yakni berkaitan tentang tingkat standarisasi pekerjaan, yakni sejauh mana aktivitas
organisasi dikerjakan berdasarkan regulasi, aturan dan prosedur kerja.
E. SENTRALISASI/DESENTRALISASI
K. PENDEKATAN KONTINGENSI
Pada pendekatan ini faktor lingkungan khususnya lingkungan eksternal merupakan faktor
penentu desain struktur organisasi.
L. KONFIGURASI ORGANISASI
Mintzberg membedakan konfigurasi struktur organisasi menjadi 5 macam, yakni simple
structure, machine bureaucracy, professional bureaucracy, divisional form, dan adhocracy.
Organisasi tanpa batas adalah organisasi yang melibatkan beberapa orang untuk bekerja
sama, tetapi tidak pernah bertatap muka secara langsung.
O. IMPLIKASI STRUKTUR TERHADAP PERILAKU MANUSIA
Kegiatan Belajar 2
Budaya dan Organisasi
Menurut Ogbonna and Harris mendefinisikan budaya organisasi yakni keyakinan, tata nilai,
makna dan asumsi-asumsi yang secara kolektif dishared oleh sebuah kelompok sosial guna
membantu mempertegas cara mereka saling berinteraksi dan mempertegas meraka dalam
merespon lingkungan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa elemen budaya organisasi terdiri dari dua elemen
pokok, yaitu elemen yang bersifat idealistik dan elemen yang bersifat behavioral.
Secara umum dapat dikatakan kedua elemen budaya tersebut tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Dari kedua elemen tersebut, Schein membedakan elemen budaya organisasi
menjadi 3 yakni: asumsi dasar, nilai-nilai organisasi dan artefak
Menurut Pengertian, setiap organisasi pasti memiliki budaya. Artinya segera setelah
organisasi terbentuk saat itu pula terbentuk budaya organisasi. Pendiri organisasi adalah
sumber dan orang pertama yang membentuk budaya organisasi. Selanjutnya, secara estafet
budaya tersebut ditransmisikan melalui pimpinan organisasi kepada semua pihak yang
terlibat dalam kehidupan organisasi termasuk orang- orang di luar organisasi.
Dapat dikatakan bahwa budaya dan perilaku organisasi memiliki hubungan timbal balik. Di
satu sisi budaya mempengaruhi perilaku dan di sisi lain perilaku memperkuat eksistensi
budaya. Oleh karena itu, kecocokan antara nilai-nilai individu dengan nilai-nilai organisasi
menjadi variabel yang sangat penting untuk diperhatikan.