Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ranita Dewi

NIM : 044092589
Matkul : Perilaku Organisasi

MODUL 8
PROSES ORGANISASI : STRUKTUR DAN KULTUR
Kegiatan belajar 1
Struktur Organisasi

A. LANDASAN FILOSOFI STRUKTUR ORGANISASI


Secara filosofis struktur organisasi 'rerangka bangunan" formal tentang pembagian kerja dan
pembagian kekuasaan dan koordinasi kerja yang mungkin dapat terjadinya aliran informasi
maupun komunikasi yang efisien dalam proses pengambilan keputusan secara cepat.

B. TAKSONOMI STRUKTUR ORGANISASI

Taksonomi dalam kaitan struktur organisasi yakni mengelompokkan bagian- bagian dalam
organisasi yang mungkin terjadi dalam pembagian kerja, koordinasi kerja, dan pembagian
wewenang dan tanggung jawab. Hasil dari pengelompokan tersebut adalah peta organisasi
menggambarkan tiga hal pokok yakni:

1. Tingkat spesialisasi organisasi


2. Tingkat formalitas organisasi
3. Tingkat sentralisasi/desentralisasi organisasi

C. SPESIALISASI ATAU KOMPLEKSITAS ORGANISASi


Dapat dibedakan menjadi tiga bagian yakni:

 Horizontal differentiation menjelaskan seberapa banyak pekerjaan harus dilakukan


oleh karyawan, tingkat kebutuhan akan profesi, dan spesialisasi karyawan,
kebutuhan akan karyawan dalam kaitannya dengan tugas dan pekerjaan yang harus
dilaksanakannya dan tingkat departementalisasi maka akan semakin kompleks
organisasi tersebut.

 Vertikal differention berkaitan dengan banyaknya level/tingkatan didalam


organisasi. Spatial differention berkaitan dengan lokasi organisasi.

D. FORMALISASI ORGANISASI
Yakni berkaitan tentang tingkat standarisasi pekerjaan, yakni sejauh mana aktivitas
organisasi dikerjakan berdasarkan regulasi, aturan dan prosedur kerja.

E. SENTRALISASI/DESENTRALISASI

 Sentralisasi menjelaskan tentang pada level mana keputusan organisasi akan


diambil, siapa yang mempunyai otorisasi dalam pengambilan keputusan, siapa yang
mempunyai kekuasaan dan pada posisi mana keputusan akan dibuat..
 Desentralisasi: memberi kesempatan karyawan level bawah ikut bertanggungjawab
terhadap tindakan yang dilakukannya.

F. DEPARTEMENTISASI PENGELOMPOKKAN PENGELOMPOKAN DALAM STRUKTUR


ORGANISASI

G. BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI: STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL,


DIVISIONAL, HYBRID, DAN MATRIKS.

H. DESAIN STRUKTUR ORGANISASI


Struktur organisasi harus didesain agar tujuan didirikannya organisasi yakni efisiensi,
efektivitas, dan meningkatnya moral para pegawai dapat tercapai. 1. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi desain struktur ada 5 yakni:

1. Tujuan dan strategi organisasi


2. Human processes
3. Lingkungan organisasi
4. Teknologi yang digunakan
5. Ukuran/besaran organisasi

I. PANDANGAN KLASIK DAN NEOKLASIK


 Pandangan klasik Pandangan awal tentang desain organisasi adalah hanya ada satu
cara terbaik- one best way dalam mendesain organisasi, yakni desain yang bersifat
universal.
 Pandangan neoklasik: Terhadap desain organisasi adalah organisasi harus didesain
dengan hierarki yang pendek dan memberi kesempatan kepada karyawan bawah
untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan- desentralisasi organisasi.

K. PENDEKATAN KONTINGENSI
Pada pendekatan ini faktor lingkungan khususnya lingkungan eksternal merupakan faktor
penentu desain struktur organisasi.

L. KONFIGURASI ORGANISASI
Mintzberg membedakan konfigurasi struktur organisasi menjadi 5 macam, yakni simple
structure, machine bureaucracy, professional bureaucracy, divisional form, dan adhocracy.

M. STRUKTUR ORGANISASI JEJARING


Bentuk desain organisasi baru yang mulai marak digunakan perusahaan perusahaan besar
adalah struktur organisasi berbasis jejaring.

N. STRUKTUR ORGANISASI TANPA BATAS

Organisasi tanpa batas adalah organisasi yang melibatkan beberapa orang untuk bekerja
sama, tetapi tidak pernah bertatap muka secara langsung.
O. IMPLIKASI STRUKTUR TERHADAP PERILAKU MANUSIA

 Pandangan konvensional: mengatakan bahwa struktur organisasi mempengaruhi


perilaku manusia didalam organisasi.
 Pandangan kontemporer: mengatakan bahwa hubungan antara struktur
organisasi dan perilaku manusia adalah hubungan resiprokal.

Kegiatan Belajar 2
Budaya dan Organisasi

A. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI

Menurut Ogbonna and Harris mendefinisikan budaya organisasi yakni keyakinan, tata nilai,
makna dan asumsi-asumsi yang secara kolektif dishared oleh sebuah kelompok sosial guna
membantu mempertegas cara mereka saling berinteraksi dan mempertegas meraka dalam
merespon lingkungan.

B. ELEMEN BUDAYA ORGANISASI

Secara umum dapat disimpulkan bahwa elemen budaya organisasi terdiri dari dua elemen
pokok, yaitu elemen yang bersifat idealistik dan elemen yang bersifat behavioral.

C. KETERKAITAN ANTARA ELEMEN IDEALISTIK DAN BEHAVIORAL

Secara umum dapat dikatakan kedua elemen budaya tersebut tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Dari kedua elemen tersebut, Schein membedakan elemen budaya organisasi
menjadi 3 yakni: asumsi dasar, nilai-nilai organisasi dan artefak

D. PROSES PEMBENTUKAN BUDAYA

Menurut Pengertian, setiap organisasi pasti memiliki budaya. Artinya segera setelah
organisasi terbentuk saat itu pula terbentuk budaya organisasi. Pendiri organisasi adalah
sumber dan orang pertama yang membentuk budaya organisasi. Selanjutnya, secara estafet
budaya tersebut ditransmisikan melalui pimpinan organisasi kepada semua pihak yang
terlibat dalam kehidupan organisasi termasuk orang- orang di luar organisasi.

E. MELESTARIKAN BUDAYA ORGANISASI


Budaya yang sudah terbentuk jika dianggap fungsional, perlu dilestarikan untuk menghindari
deviasi budaya.

F. BUDAYA DAN PERILAKU INDIVIDUAL

Dapat dikatakan bahwa budaya dan perilaku organisasi memiliki hubungan timbal balik. Di
satu sisi budaya mempengaruhi perilaku dan di sisi lain perilaku memperkuat eksistensi
budaya. Oleh karena itu, kecocokan antara nilai-nilai individu dengan nilai-nilai organisasi
menjadi variabel yang sangat penting untuk diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai