PROPOSAL SKRIPSI
Nursing Research II
Oleh:
Hudiyana : 043-315-13-1-019
BANDUNG 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa karena berkat dan karunianya
tugas proposal ini dapat diselesaikan dengan judul Hubungan Dischage Planing
yang Dilakukan oleh Peraawat terhadap Kesiapan Pasien pasca bedah fraktur
Menghadapi Pemulangan di RSUD CIBABAT CIMAHI
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB VI KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan..........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3
Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan
cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan di
tangani, pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan membuat
sayatan. Setelah bagian yang akan di tangani terlihat, selanjutnya dilakukan
perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Siamsuhidajat
dan Jong, 2005).
Hal tersebut diatas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
williams (2006) bahwa mayoritas pasien yang menerima informasi tentang
nyeri dan manajeman luka, aktivitas, nutrisi, dan komplikasi pada umumnya
merasakan bahwa tidak mengalami perasaan khawatir yang membuat mereka
akan mengadakan kunjungan tidak rutin ke fasilitas kesehatan setelah
dipulangkan. Sedangkan pasien yang tidak mendapatkan informasi tentang
nyeri dan manajemen luka menurut williams (2006) mengalami kekhawatiran
yang memaksa mereka untuk melakukan kunjungan tidak rutin kepada suatu
4
fasilitas kesehatan setelah dipulangkan. Vaughan dan Taylor (1988 dalam
torrance,1997) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa pasien pasca
bedah mengalami defisiensi dalam hal mandi, berpakaian, diet, buang air
besar, serta dalam aktifitas seksual setelah mereka dipulangkan.
Dischage planning yang tidak baik dapat menjadi salah satu faktor yang
memperlama proses penyembuhan di rumah (Wilson-Barnett dan Fordham,
1982 dalam Torrance,1997). Kesuksesan tindakan discharge planing menjamin
pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan
realistis setelah meninggalkan rumah sakit ( Hou,2001 dalam Perry &
Potter,2006).
5
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pengaruh discharge
planning yang dilakukan perawat terhadap kesiapan pasien Pasca
Bedah Fraktur menghadapi pemulangan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Penelitian ini memiliki tujuan khusus untuk mengidentifikasi :
1.2.2.1 Tingkat kesiapan pasien menghadapi pemulangan
dengan dilakukan discharge planning oleh perawat
1.2.2.2 Perbedaan tingkat kesiapan pasien menghadapi
pemulangan dengan diberikan discharge planning oleh
perawat.
6
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
7
Setelah itu dilakukan discharge planning kepada kelompok untuk
memperisapkan pasien menghadapi pemulangan. Dan akhirnya setelah
dilalkukan intervensi maka peneliti melakukan test akhir (post test) untuk
mengukur tingkat kesiapan pasien menghadapi pemulangan
8
perawatan luka, aktivitas (R3) 70-90
-Tingkat kesiapan 4
di rumah, diet di rumah,
(R4) 91-112
perawatan lanjutan)
sebelum pasien
dipulangkan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
9
one group pre and posttest design, yang melibatkan satu kelompok
subjek serta melakukan pengukutan tingkat kesiapan pasien
menghadapi menulangan sebelum pemberian intervensi yang
memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang
terjadi setelah adanya intervensi (discharge Planning)
(Notoatmodjo,2005)
4.6 Kuesioner
10
4.6.1 data demografi
terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, suku
bangsa,pendidikan terakhir, pekerjaan, diagnosa penyakit,
pengalaman hospitalisasi, jenis obat yang diberikan saat
pasien pulang. Data demografi ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik responden dan mendeskripsikan
distribusi frekuensi dan presentase demografi responden.
4.6.2 data kesiapan pasien menghadapi pemulangan
kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat
kesiapan pasien menghadapi pemulangan pre dan post
discharge planning, dengan menggunakan pernytaan
sebanyak 28 butir yang meliputi obat-obatan (1-6), tanda-
tanda bahaya (7-9), perawatan luka di rumah (10-14),
aktivitas di rumah (15-21), diet di rumah (22-27), perawatan
lanjutan (28).
Kuesioner penelitian ini berbentuk sekala likert dimana setiap
pernyataan akan diberi skor 1 hingga 4. Skor 4
mengindikasikan bahwa pasien sangat setuju dengan
pernyataan, skor 3 pasien setuju, skor 2 tidak setuju, dan skor
1 sangat tidak setuju
Total skor tertinggi dalam instrumen ini adalah 112
sedangkan skor terendah adalah 28.
11
4.7.5 Peneliti meminta calon responden menandatangani informed
consent sebagai bentuk persetujuan bersedia menjadi
responden.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
12
tubuh yang akan di tangani . Tindakan operasi atau pembedahan
merupakan pengalaman sulit bagi hampir semua pasien
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perri (2006). Fundamental Keperawatan, edisi ke-4. Jakarta: EGC.
13
Hidayat, A. A. A. (2010). Metode Penelitian Paradigma Kuantitatif.
Surabaya: Healt Books Publishing Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Diakses 22 Januari 2015.
14