Anda di halaman 1dari 2

Jenis-Jenis Transfudi Darah

Darah tersusun dari berbagai komponen yang dapat ditransfusikan secara terpisah sesuai dengan
kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis dari komponen darah yang dapat ditransfusikan:
1. Whole Blood
Whole Blood mengandung komponen eritrosit, leukosit, trombosit dan plasma. Satu unit
whole blood terdiri dari 250 ml darah dan 37 ml antikoagilan dengan kadar hematocrit
40%, dapat meningkatkan kadar hemoglobin sebanyak 1 g/dL dan hematocrit sebanyak
3-4%. Pada orang dewasa, diberikan bila kehilangan darah lebih dari 15-20% volume
darah, sedangkan pada bayi lebih dari 10% volume darah. Kontra indikasi whole blood
yaitu pada pasien anemia kronis normovolemik atau pada pasien yang hanya
membutuhkan sel darah merah saja.
2. Packed Red Cell
Packed Red Cell (PRC) mengandung kadar hemoglobin yang sama dengan whole blood,
dengan volume 250-300 ml dan kadar hematocrit 70%. Umumnya, unit PRS difiltrasi
untuk mengurangi kadar leukosit sehingga dapat mencegah terjadinya febrile
nonhemolytic transfusion reactions (FNHTRs). Dalam periode perioperatif dan paska
bedah, transfudi PRC diperlukan untuk menggantikan darah yang hilang selama
pembedahan berlangsung, mempertahankan kadar Hb, dan meningkatkan kapasitas
angkut oksigen ke jaringan.
Kadar Hb yang dimiliki PRC adalah 24%. Selama ditransfusikan, PRC dihangatkan pada
suhu 37oC untuk mencegah hipotermia. Pemberian PRC dapat difasilitasi dengan larutan
kristaloid 50-100 ml normal saline.
3. Konsentrat Trombosit
Trombosit dibuat dari konsentrat whole blood (buffy coat), dan diberikan pada pasien
dengan perdarahan karena trombositopenia. Produk trombosit harus disimpan dalam
kondisi spesifik untuk menjamin penyembuhan dan fungsi optimal setelah transfuse.
Umur dan fungsi trombosit optimal pada penyimpanan di suhu ruang 20-24oC.
4. Granulosit
Transfuse granulosit dapat ditujukan pada pasien neutropenik dengan infeksi bakteri yang
tidak merespons antibiotic. Tranfusi granulosit memiliki masa hidup yang pendek pada
sirkulasi resipien. Ketersediaan faktor penggabungan koloni granulocyte (G-CSF) dan
faktor timulasi koloni grsnulosit-makrofag (GM-CSF) telah sangat mengurangi
penggunaan transfuse granulosit.
5. Plasma Beku (Fresh Frozen Plasma)
Fresh frozen plasma (FFP) adalah plasma segar yang dibekukan dalam waktu 8 jam dan
disimpan pada suhu minimal -20oC dapat bertahan selama 1 tahun, yang berisi semua
faktor koagulasi kecuali trombosit. FFP diberikan untuk mengatasi kekuranag faktro
koagulasi yang masih belum jelas dan defisiensi anti-thrombin III. FFP berisi plasma,
semua faktor pembekua stabil dan labil, komplemen dari protein plasma. Volume sekitar
200-250 ml. Setiap unit FFP biasanya dapat menaikkan masing-masing kadar faktor
pembekuan sebesar 2-3% pada orang dewasa, dosis inisial adalah 10-15 ml/kg.
Tujuan Transfusi Whole Blood
Whole Blood berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma secara bersamaan.
Dilakukannya transfuse whole blood harus melalui uji cocok serasi mayor dan minor antara
darrah dan donor pasien. Peningkatan hemoglobin post transfuse 450 ml darah lengkap adalah
sebesar 0,9-1,2 g/dl dan peningkatan hematocrit 3-4%.

Daftar Pustaka:
Utomo MFP, Sinardja Chintya D, 2017. “Transfusi Darah Paska Bedah”. Bali. Fakultas
Kedokteran.Universitas Udayana. RSUP Sanglah.
Andriastuti, M., Sari, T. T., Wahidiyat, P. A., & Putriasih, S. A. (2016). Kebutuhan transfusi
darah pasca-splenektomi pada thalassemia mayor. Sari Pediatri, 13(4), 244-9.

Anda mungkin juga menyukai