Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TIMBANG TERIMA PASIEN

PRAKTEK PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG SITI FADILAH RSU AISYIYAH PONOROGO

OLEH :
KELOMPOK A

1. Bambang Winardi, S. Kep. NIM. 1812B0374


2. Cicik Chisna J, S. Kep. NIM. 1812B0375
3. Hilmy Kurniawan, S. Kep. NIM. 1812B0387
4. Iwan Sugiarto, S. Kep. NIM. 1812B0388
5. Ratnaningtyas S, S. Kep. NIM. 1812B0397
6. Tri Jelita D, S. Kep. NIM. 1812B0406
7. Zulaikah, S. Kep. NIM. 1812B0411
8. Wijiningsih, S. Kep. NIM. 1812B0409
9. Wahyu Bunga R, S.Kep. NIM. 1812B0408
10. Meindi Sukma, S. Kep. NIM. 1812B0392
11. Muadz Bastomi, S. Kep. NIM. 1812B0416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2018
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TIMBANG TERIMA PASIEN


RUANG SITI FADILAH RSU AISYIYAH PONOROGO

Disusun Sebagai Program Kegiatan Praktek Manajemen Keperawatan

Telah disetujui tanggal, …………………………………

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Nurul Uswiyah Huda, S.Kep.,Ners ) (Agusta Dian Ellina, S.Kep.Ns., M.Kep.)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan. Hal
ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan
dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan
setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada
harus bersifat kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan dan
langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat
berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi
keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat.
Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat,
maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus
ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
(informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan
klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara
tulisan dan lisan.
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang
dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, diagnosa keperawatam,
program terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan
dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis kemudian keliling ke
semua pasien. Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya
karena timbang terima merupakan bagian penting dalam menginformasikan
permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat
dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan
muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya
informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini
akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan
pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan
ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program Sarjana Keperawatan
Fakultas Keperawatan Unair akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan
konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing diruang Siti Fadillah
RSU ‘Aisyiyah Dr. Soetomo Ponorogo.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat ruang Siti
Fadillah mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien
dengan baik, sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat
dipertahankan.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
pada klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

3. Bagi Rumah Sakit


Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang
harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,dapat disampaikan
juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.

2.2 Tujuan.
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

2.3 Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggungjawab shift selanjutnya meliputi :
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum.
2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat
keadaan klien.

2.4 Prosedur Timbang Terima


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang
mengganti jaga pada shift berikutnya :
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift.
2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah keperawatan yang masih ada.
c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
e. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab
terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas.
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi
data.
9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh perawat primer.
BAB III
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal : Rabu, 20 Februari 2019
Pukul : 14.00 WIB – Selesai.
Pelaksana : Mahasiswa pendidikan Ners STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Topik : Timbang Terima pasien
Tempat : Ruang Siti Fadilah RSU Aisyiyah Dr. Soetomo Ponorogo
Sasaran : KARU, Ka. Tim, PA

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Iwan Sugiarto, S. Kep.
Ka. Tim (Pagi) : Bambang Winardi, S. Kep.
PA (Pagi) : Wahyu Bunga R, S. Kep.
Meindi Sukma, S. Kep.
Ka. Tim (Sore) : Ratnaningtyas S, S. Kep.
PA (Sore) : Cicik Chisna J, S. Kep.
Hilmy Kurniawan , S. Kep.

3.3 Metode dan Media


a. Metode :
- KARU memimpin proses Timbang Terima
- Melakukan timbang terima antara Ka. Tim pagi dengan Ka. Tim sore.
- Melaporkan status keadaan klien dari Ka. Tim pagi ke Ka. Tim sore.
- Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.
b. Media :
- Materi disampaikan secara lisan.
- Dokumentasi klien (status).
- Buku Timbang Terima
3.4 Alur Timbang Terima

Pasien

Diagnosa medis Diagnosa


Masalah kolaboratif Keperawatan

Rencana Tindakan

Yang telah dilakukan Yang akan dilakukan

Perkembangan keadaan pasien

Masalah :
1. Teratasi
2. Belum
3. Sebagian
4. Baru

3.5 Instrumen
1. Status pasien
2. Nursing kit.
3. Catatan timbang terima (Hand Over)

3.6 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Pra 1. Kedua kelompok 5 menit Nurse Karu


Timbang dinas sudah siap dan Station Ka. Tim
Terima berkumpul di Nurse PA
Station.
2. Karu mengecek
kesiapan timbang
terima tiap Ka. Tim
3. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet),
Ka. Tim yang akan
mengoperkan,
menyiapkan buku
timbang terima
& nursing kit
4. Kepala ruangan
membuka acara
timbang terima
dilanjutkan dengan
doa.
Pelaksanaan 1. Ka. Tim dinas pagi 20 menit Nurse Karu
Timbang melakukan timbang Station Ka. Tim
Terima terima kepada Ka. PA
Tim dinas sore. Hal-
hal yang perlu
disampaikan PP pada
saat timbang terima :
a. Identitas klien dan
diagnosa medis
termasuk hari
rawat keberapa
atau post op hari
keberapa.
b. Masalah
keperawatan.
c. Data yang
mendukung.
d. Tindakan
keperawatan yang
sudah/belum
dilaksanakan.
e. Rencana umum
yang perlu
dilakukan:
Pemeriksaan
penunjang, konsul,
prosedur tindakan
tertentu.
2. Karu membuka dan
memberi salam
kepada klien, Ka. Tim
pagi menjelaskan
tentang klien, Ka. Tim
sore mengenalkan
anggota timnya dan
melakukan validasi
data.
3. Lama timbang terima
setiap klien kurang
lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang
memerlukan
keterangan lebih rinci.
Post 1. Klarifikasi hasil 5 menit Nurse Karu
timbang validasi data oleh Ka. station Ka. Tim
terima Tim sore. PA
2. Penyampaian alat- alat
kesehatan
3. Laporan timbang
terima ditandatangani
oleh kedua Ka. Tim
dan mengetahui Karu
(kalau pagi saja).
4. Reward Karu terhadap
perawat yang akan dan
selesai bertugas.
5. Penutup oleh karu.

3.7 Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shifttimbang terima. Kepala
ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima
pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer.

b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Kepala tim malam
menyerahkan ke kepala tim berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse
station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi
yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap
klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.

c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik

3.8 Resume Pelaksanaan Timbang Terima


Hari/tanggal : Rabu, 20 Februari 2019
Jam : 14.30
Tempat : Ruang Siti Fadilah RSU Aisyiyah Dr. Soetomo Ponorogo
Acara : Timbang Terima.
A. Presensi
1. Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang.
2. Supervisor sebanyak 1 orang.
3. Pembimbing Ruangan Siti Fadhilah sebanyak 1 orang
4. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Surya Mitra Husada Kediri
sebanyak 11 orang.

B. Hasil Evaluasi
1) Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan 5 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan
jadwal gannt chart yang telah dibuat.

2) Evaluasi proses

No Waktu Kegiatan
1 14.00-14.20 WIB Pelaksanaan timbang terima
2 14.20-14.35 WIB Diskusi dan klarifikasi dari supevisor serta
perawat ruangan:
Pembimbing 1
1. Saat timbang terima hendaknya perawat
memperhatikan keadan yang perlu dioperkan
pada dinas sore, seperti produksi urin atau
pesanan khusus untuk keluarga.
Pembimbing 2
1. Alur timbang terima sudah benar
2. Setting tempat duduk Ka. Tim dan PA
hendaknya dapat lebih berdekatan agar PP dan
PA lebih mudah berkolaborasi
3. Pembagian peran Ka. Tim dan PA hendaknya
lebih jelas baik saat di nurse stasion atau saat di
pasien
Pembimbing 3
1. Pada laporan timbang terima hendaknya
dilengkapi dengan tanda tangan Ka. Tim pagi
dan Ka. Tim sore sebagai dokumentasi
keperawatan
2. Jika pasien tidur jangan dibangunkan dan
selalu sapa keluarga pasien.
3. Karu bertugas memimpin timbang terima dan
Ka. Tim bertugas menjelaskan data

3) Evaluasi hasil
a. Kegiatan dihadiri 1 pembimbing ruangan, 1 pembimbing pendidikan dan 2
supervisor.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.
c. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang
harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,dapat disampaikan
juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan
klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Pelaksanaan timbang terima pada hari / tanggal Rabu, 20 Februari 2019 terhadap
seluruh klien kelolaan di ruang Siti Fadhilah , sebanyak...klien. Pelaksanaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan
kegiatan sesuai peran masing-masing.

4.2 Saran
1. Pembagian peran Ka. Tim dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse stasion
atau saat di pasien
2. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan Ka. Tim pagi
dan Ka. Tim sore sebagai dokumentasi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih
Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta.

PSIK, (2003). Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners.


Surabaya.

, (2003). Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan Pada


Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).

Anda mungkin juga menyukai