Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL KEGIATAN

ROLE PLAY TIMBANG TERIMA PASIEN


PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG
KEPERAWATAN RUMAH SAKIT AMELIA PARE KEDIRI

Dosen Pembimbing :
Efa Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 2

1. Ekandi Wahyu Priadi, S.Kep (202006068)


2. Regita Intan Safitri, S.Kep (202006076)
3. Agnes Lodiana Penun, S.Kep (202106003)
4. Ike Kristauni, S.Kep (202106018)
5. Sofiani Budiayu, S.Kep (202106038)
6. Aidin Mahfiroh, S.Kep (202106055)
7. Anis Dwi Lestari, S.Kep (202106056)
8. Holifatur Rosida, S.Kep (202106063)
9. Markus Mete, S.Kep (202106064)
10. Margareta Hendik, S.kep (202106074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES KARYA HUSADA


KEDIRI
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN


TIMBANG TERIMA DI RUANG RAWAT PERAWATAN RS AMELIA PARE
KEDIRI

Disetujuhi pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 11 Februari 2022

Mengetahui Penanggung Jawab Proposal

(Regita Intan Safitri, S.Kep)


NIM : 202006076

Mengetahui,

Dosen Supervisi Pembimbing Akademik

Andika Siswoaribowo, S.Kep.,Ns.,M.Kep Efa Nur Aini , S.Kep.Ns.,M.Kep


NIDN : 0722968402 NIDN : 0706048501
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan
peran dan fungsi perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi
yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu
saat timbang terima klien.

Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan
komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus
akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
( penanggung jawab) shift sore atau shift malam secara tulisan dan lisan.

Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik maupun alurnya. Hal ini dilakukan
untuk perbaikan pada masa yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian
penting dalam menginformasikan permasalahan klien sehari – hari.

Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan
tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik,
maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi
yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan
menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan pasien.
Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa STIKES KARYA HUSADA PROFESI


NERS akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep Model Asuhan
Keperawatan Profesional Modular di ruang Perawatan Rumah Sakit Amelia Pare.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan seluruh perawat dan tenaga
medis lainnya mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien
dengan baik, sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat
dipertahankan.

1.2.2 Tujuan Khusus


1) Mengetahui definisi timbang terima
2) Mengetahui tujuan dari dilakukan timbang terima
3) Mengetahui langkah-langkah tentang timbang terima dengan baik
4) Mengetahui prosedur timbang terima
5) Mengetahui pelaksanaan timbang terima

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
1) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
2) Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
3) Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
4) Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

1.3.2 Bagi Klien


Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

1.3.3 Bagi Rumah Sakit


Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan. (Nursalam, 2018)

2.2 Tujuan.
1) Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
2) Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
3) Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

2.3 Langkah-langkah
1) Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
2) Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal- hal apa yang
akan disampaikan.
3) Perawat primer menyampaikan kepada penanggungjawab shift selanjutnya meliputi :
a) Kondisi atau keadaan klien secara umum.
b) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
c) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
4) Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu
– buru.
5) Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama – sama secara langsung
melihat keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
2.4.1 Persiapan (Nurse Station)
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan.
2) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
3) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku operan dan status pasien
4) Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat
teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut.
5) PP menyampaikan timbang terima kepada PP (Penanggung jawab) berikutnya.

2.4.2 Pelaksanaan (Nurse Station dan Bed Pasien)


Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti
jaga pada shift berikutnya :
1) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya yang perlu dilimpahkan.
2) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikut, format
bisa menggunakan (SBAR).
3) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
e. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
4) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab
terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas.
5) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
6) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
7) Di bed pasien Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan
melakukan validasi data.
2.4.3 Post-timbang terima
1) Diskusi/klarifikasi
2) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh perawat primer dan ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP
(Penanggung jawab) sift berikutnya diketahui oleh ruangan.
3) Pelaksanaan timbang terima ditutup oleh karu.
BAB 3
PERENCANAAN KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Hari / tanggal : Jumat 11 Februari 2022


Pukul : 12.00 WIB
Pelaksana : Kepala Ruangan,Perawat Primer,Primer Associate
Topik : Timbang Terima Pasien
Tempat : Ruang Nurse Station dilanjutkan di kamar klien. Sasaran
: Seluruh klien kelolaan.

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Aidin Mahfiroh, S.Kep
PP 1 (Pagi) : Regita Intan Safiti, S.kep
PP 2 (Siang) : Anis Dwi Lestari, S.Kep
PA (Pagi) : Agnes Lodiana Penun, S.Kep
PA (Siang) : Ekandi Wahyu Priadi, S.kep

3.3 Metode dan Media


1) Metode :
a. Karu memimpin proses Timbang Terima
b. Melakukan timbang terima antara Perawat PP pagi dengan PA Siang.
c. Melaporkan status keadaan klien dari Perawat PP pagi dengan PA Siang.
d. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.

2) Media :
a. Materi disampaikan secara lisan.
b. Dokumentasi klien (status)
c. Buku Timbang Terima
3.4 Alur Timbang Terima

Karu
Karumempirsilahkan pj dinas
membuka timbang pagi melaporkan keadaan klien
terima

Pj dinas pagi melaporkan keadaan klien, dengan komunikasih sebagai berikut :

KLIEN

DIAGNOSA MEDIS MASALAH KOLABORATIF DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA
TELAH DILAKUKAN TINDAKAN

BELUM
DILAKUKAN
PERKEMBANGAN / KEADAAN PASIEN

MASALAH TERATASI
SELURUHNYA, SEBAGIAN, BELUM
TERATASI DAN TERDAPAT
MASALAH BARU
3.5 Instrumen
1) Status klien
2) Nursing kit.
3) Buku timbang terima
3.6 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Pra Timbang  Kedua kelompok dinas sudah 30 menit Nurse Station Karu, PP
Terima siap dan berkumpul di Nurse dan PA
Station guna melaksanakan
timbang terima.
 Karu mengecek kesiapan 5 menit Karu
timbang terima tiap PP.
 Kelompok yang akan 5 menit
bertugas menyiapkan catatan
(Work Sheet), PP yang akan
mengoperkan, menyiapkan
buku timbang terima &
nursing kit dan di bantu oleh
PA.
 Kepala ruangan membuka 5 menit Karu

acara dengan salam


pembuka, dan timbang
terima dilanjutkan dengan
berdoa bersama.
Pelaksanaan 1) PP dinas pagi melakukan 20 menit Nurse Station Karu , PP dan
Timbang timbang terima kepada PP dan PA
Terima PA siang. Hal-hal yang perlu
di sampaikan PP pagi pada
saat timbang terima :
S : Situation (Kondisi terkini PP
yang terjadi pada pasien)
 Sebutkan nama pasien, umur,
tanggak MRS, dan hari
perawatan, serta DPJP.
B : Background (info penting
yang berhubungan dengan
kondisi pasien terkini)
 Jelaskan intervensi yang telah
dilakukan dan respons pasien
dari setiap diagnosis
keparawatan
 Sebutkan riwayat alergi,
riwayat pembedahan,
pemasangan alat invasif, dan
obat-obatan termasuk cairan
infus yang di gunakan.
 Jelaskan secara lengkap hasil Disamping

pengakjian pasien terkini tempat tidur

seperti TTV, skore nyeri, pasien

tingkat kesadaran, status


restrain, resiko jatuh, status
nutrisi, kemmpuan eliminasi,
dan lain-lain.
A : Asessment ( Hasil
pengakjian dari kondisi pasien PP

tpada saat ini)


 Sebutkan diagnosis medis dan
masalah keperawatan yang PP

belum atau sudah


teratasi/keluhan utama
 Jelaskan informasi klinik lain
yang mendukung.
R : Recommendation ( Saran,
rencanakan intervensi
keperawatan dan tindakan
medis lain)
 Rekomendasikan intervensi
keperawatan yang telah dan PP
perlu dilanjutkan (refer to
nursing care paln) termasuk
discharge planning dan
edukasi pasien dan keluarga.
 PP pagi dapat melakukan
klarifikasi terhadap data-data
yang di timbang terimakan
 Karu membuka dan memberi
salam kepada klien, PP pagi PP
menjelaskan tentang klien, PP
pagi dan PA siang melakukan
validasi data.
 Lama timbang terima setiap
klien kurang lebih 5 menit,
kecuali kondisi yang
memerlukan keterangan lebih
rinci

Post Timbang  Klarifikasi hasil validasi data 5 menit Nurse Station PP


Terima oleh PP pagi.
 Laporan timbang terima 5 menit
ditandatangani oleh PP pagi Karu
dan PA siang dan mengetahui
Karu (kalau pagi saja).
 Reward Karu terhadap 5 menit Karu
perawat yang akan dan selesai
bertugas. 5 menit Karu
 Penutupan timbang terima
oleh karu.
3.7 Evaluasi

3.7.1 Evaluasi Struktur


Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain :
catatan timbang terima, status pasien dan kelompok shif timbang terima. Kepala
ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian
shif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shif malam ke
pagi dipimpin oleh PP atau PA yang bertugas saat itu.
3.7.2 Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. PP pagi mengoperkan ke PP
berikutnya yang akan mengganti shif. Timbang terima pertama dilakukan di nurse
station kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan
yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap pasien dilakukan timbang
terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.
3.7.3 Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
Lampiran
SKENARIO TIMBANG TERIMA DI RUANG PEAWATAN

Di Rumah Sakit Amelia ruang Perawatan, akan dilaksanakan timbang terima. Para
perawat sedang berkumpul di Nurse Station. Perawat yang bertugas shif pagi
menyelesaikan tugasnya dan menyiapkan catatan perkembangan pasien untuk timbang
terima shif siang secara prosedur timbang terima yang ada di diterapkan di Rumah sakit
Amelia.
KARU :“Assalamu’alaikum dan selamat pagi semuanya. Bagaimana
kabarnya hari ini ?”
All perawat :“ Baik bu.”
KARU : “ Baik kita mulai timbang terima Silahkan perawat PP yang dinas pagi
untuk menyampaikan perkembangan kondisi pasien pada perawat
yang dinas siang ini”
PP Pagi : “Terima kasih bu, atas waktu yang diberikan kepada saya. Saya akan
menyampaikan pagi ini diuang mawar 3-5jumlah pasien ada 3 u n t u k
keadaaan pasien
1 . T n . S u b i y a n Usia 67 tahun,masuk rumah sakit tanggal 4
Februari 2022 di bed 1 Ruang Mawar 5 dengan diagnosa medis BPH
dan retensi urin dan diagnosa keperawatannya manajemen nyeri
dan retensi urin tingkat kesadarannya kompos mentis. Keadaan
umum Cukup, nyeri luka Operasi, nyeri punggung, tekanan darah:
174/100 mmHg, RR :20x/menit, nadi :72x/menit, S :36,3ºC. Pasien
diberikan intervensi manajemen nyeri, dan direkomendasikan obat anti
nyeri tambahan.
2. Kemudian Ny, Rike Usia 32 tahun, dengan diagnosa medis
post op S C diaognosa keperwatan manajemen nyeri, tingkat
ketergantungan parsial, baru masuk ruang perawatan ruang mawar 3
di bed B2 pasien Ny. R masuk igd dengan keluhan perut kencang-
kencang,mules. Dari pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum
cukup
sakit sedang, TD 96/60 mmHg, Nadi:69x/menit, S: 36˚c, RR :
20x/menit.
Skala nyeri 3, terpasang kateter, infus RL 500cc , diagnosa
keperawatannya manajemen nyeri.
3. Selanjutnya Ny F usia 30 tahun dengan diagnosa medis Post OP
Sc ruang perawatan ruang Mawar bed 2 tindakan keperawatan yang
telah dilakukan yaitu TTV, tekanan darah : 129/190mmHg, RR :
20x/menit, nadi :89x/menit, S :36,3 ºC. Keadaan umum Cukup,
Kesadaran Komposmentis, ketergantungan parsial, Pasien terpasang
kateter, infus RL 200cc, skala nyeri 3 dengan diagnosa keperawatan
manajemen nyeri.

KARU :“Terimakasih kepada perawat shif pagi untuk Laporannya,dan untuk


kedepannya lebih baik lagi perawat pp dalam melaporkan kondisi
pasien. Bagaimana untuk perawat shift siang apa ada yang perlu
diklarifikasi?”
PA Siang : “Sudah bu, tidak ada”
KARU : “Kalau begitu mari kita ke ruangan pasien untuk
memvalidasi seluruh pasien kita di ruang perawatan melihat
kondisi pasien saat ini Kepala Ruangan, perawat shif pagi
dan perawat shif siang berjalan menuju ke bed pasien untuk
melihat kondisi pasien dan memperkenalkan nama perawat
yang akan dinas siang..
PP Pagi : “Pasien T n . S Usia 67 tahun, masuk rumah sakit
tanggal 4 Februari 2022 di bed 1 Ruang Mawar 5 dengan
diagnosa medis BPH dan retensi urin dan diagnosa
keperawatannya manajemen nyeri dan retensi urin tingkat
kesadarannya komposmentis. Keadaan umum Cukup,
nyeri luka Operasi, nyeri punggung, tekanan darah:
174/100 mmHg, RR :20x/menit, nadi :72x/menit, S
:36,3ºC. Pasien diberikan intervensi manajemen
nyeri, dan direkomendasikan obat anti nyeri tambahan.
PA Siang : “iya”
KARU : “Bagaimana Pak kabar hari ini ?”
Pasien : “iya Bu, saya masih merasa nyeri sakit di bagian operasinya
serta susah buang air kecil bu.”
KARU : “Iya bu,ini tempat tidurnya saya sedikit tinggikan ya untuk
mengurangi sesak (posisi semi fowler) dan nanti di
280
berikan suntikan agar nyerinya berkurang ya pak”
Pasien : “ Iya Bu, terima kasih banyak bu”

Selanjutnya perawat menuju ke bed Ny. R


PP Pagi : “Ny, R Usia 32 tahun, dengan diagnosa medis p o s t o p
Sc diaognosa keperwatan manajemen nyeri, tingkat
ketergantungan parsial, baru masuk ruang perawatan
ruang mawar 3 di bed B2 pasien Ny. R masuk igd dengan
keluhan perut kencang-kencang, mules. Dari pemeriksaan
fisik ditemukan keadaan umum cukup
sakit sedang, TD 96/60 mmHg, Nadi:69x/menit, S: 36˚c, RR : 20x/menit.
Skala nyeri 3, terpasang kateter, infus RL 500cc , diagnosa keperawatannya
manajemen nyeri.
KARU : “Bu apakah masih nyeri di area bekas operasinya?”
keluarga : “Iya masih sus “
KARU : “Baik nanti coba kita beri obat untuk nyerinya ya bu

Kemudian, perawat menuju ke bed Ny, F


PP Pagi : “Selanjutnya Ny F usia 30 tahun dengan diagnosa medis Post Op Sc
ruang perawatan ruang Mawar bed 2 tindakan keperawatan yang telah
dilakukan yaitu TTV, tekanan darah : 129/190mmHg, RR : 20x/menit,
nadi :89x/menit, S :36,3 ºC. Keadaan umum Cukup, Kesadaran
Komposmentis, ketergantungan parsial, Pasien terpasang kateter, infus
RL 500cc, skala nyeri 3 dengan diagnosa keperawatan manajemen nyeri.
KARU : “Bu apakah masih nyeri di area bekas operasinya?”
Keluarga : “Iya masih sus “
KARU : “Baik nanti coba kita beri obat untuk nyerinya ya bu

Kemudian perawat menuju ke bed pasien lainnya sampai semua pasien divalidasi.
Setelah memvalidasi, perawat kembali ke ruangan perawat untuk klarifikasi hasil
280
validasi data oleh Kepala Ruangan dan PP pagi. Kemudian, laporan timbang terima
ditanda tangani oleh kedua PP dan mengetahui Kepala Ruangan.
KARU : “Bagaimana, apa ada yang mau diklarifikasi?” All Perawat
: “Tidak Bu ”
KARU : “Kalau begitu terimakasih kepada perawat dinas pagi
yang telah bertugas dengan baik, kepada perawat dinas siang
dipersilahkan untuk pulang, semoga selamat sampai tujuan
dan yang dinas sore semoga diberikan kelancaran saat
bertugas. Sebelum melakukan aktivitas marilah kita berdoa
terlebih dahulu. Terimakasih atas kerjasamanya”
Selanjutnya para perawat melakukan rutintas menulis asuhan
keperawatan dan mempersiapkan tindakan keperawatan.

280

Anda mungkin juga menyukai