Anda di halaman 1dari 27

ROLE PLAY TEMA TIMBANG TERIMA

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun oleh:

Kelompok 02

Abdur rakhim mahaldis 14901.08.21001


Aliatur rofiah 14901.08.21003
Akidah ahlak 14901.08.21007
Ayuk yuliantika 14901.08.21009
Mahsusiyati 14901.08.21032
Nindi indah septiani 14901.08.21034
Nurul ikmaliyah 14901.08.21040
Dwi ifandi alviansyah 14901.08.21013
Bella dwi lestari 14901.08.21010
Khaliqatul bariyah 14901.08.21029
Sofia ine febriyanti 14901.08.21044
Rieke dyah ayu nugraini 14901.08.21041

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL

HASAN PROBOLINGGO

2022
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi terhadap berbagai informasi mengenai perkembangan pasien
antar profesi kesehatan di rumah sakit merupakan komponen yang fundamental dalam
perawatan pasien (Reisenberg, 2010). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang haruds direspon oleh perawat.
Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang konsep
pelayanan keperawatan danlangkah-langkah kongkrit dalam pelaksanaannya.
Langkah- langkah tersebutdapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan
MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan. (Nursalam, 2013).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan
bagi organisasi pelayanan kesehatan. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan
dapat di capai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan
fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi
yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingktkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift yaitu
saat timbang terima pasien. Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau
cara untuk menyampaikan atau menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga berkesinambungan asuhan
keperawatandapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer keperawatan kepada ketua tim (penanggung jawab) kepada kedua shift secara
tertulis dan lisan. Di Ruang asoka kegiatan timbang terima sudah dilakukan. Isi dan
substansi timbang terima yang dilakukan selama ini adalahidentitas pasien, diagnose
medis, diagnose keperawatan, program terapiyang sudah dilakukan dan rencana
tindakan yang akan dilakukan.
Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis di nurse station
kemudian keliling ke bed pasien untuk melakukan validasi data. Timbang terima perlu
terus ditingktakan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan
bagian penting dalam menginformasikan prmasalahan klien sehari-hari. Keakuratan
data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima
ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara
berkelanjutan dan mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang
perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi
yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan
menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan
pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan
ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka maha siswa pendidikan profesi ners
Stikes Hafshawaty akan melakukan timbang terima pasien berdasarkan konsep model
asuhan keperawatan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah melakukan timbang terima mampu mengkomunikasikan keadaan pasien yang
sesuai dengan pengkajian dan perkembangan pasien berdasarkan intervensi yang telah
dilakukan
Tujuan Khusus

a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus), serta data subyektif
dan obyektif pasien.
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam askep pada pasien
serta masalah keperawatan yang terjadi pada pasien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh dinas
(shift) berikutnya.
d. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum.
C. Manfaat
1) Bagi Perawat

a. Mengetahui keadaan pasien berdasarkan pengkajian dan implementasi yang


telah dilakukan.
b. Menjalin hubungan suatu kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
c. Perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara komprehensif.

2) Bagi Pasien

a. Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada keluhan baru
yang belum terkaji
b. Pasien mendapatkan perawatan secara berkesinambungan dariperawat yang
sebelumnya jaga kepada perawat berikutnya yang jaga sesuai dengan tingkat
perkembangan pasien.
3) Bagi Rumah Sakit

a. Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara


komprehensif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Timbang Terima

Timbang terima adalah suatu teknik untuk menyampaikan dan menerima suatu
informasi yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan belum dilakukan serta perkembangan pasien
pada saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna (Nursalam, 2016).
B. Tujuan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011), tujuan dilaksanakan timbang terima adalah
: 1). Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum
2). Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinasberikutnya
3). Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
C. Manfaat Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) timbang terima pasien akan memberikan manfaat bagi
perawat dan bagi pasien. Bagi perawat manfaat timbang terima adalah meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab
antar perawat, pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan,
perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secaraparipurna. Sedangkan bagi pasien, saat
timbang terima pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap
D. Langkah-langkah pelaksanaan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) langkah-langkah dalam pelaksanaan timbangterima adalah :
1. Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap
2. Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkanhal-hal
apa yang akan disiapkan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yangselanjutnya
meliputi :
1). Kondisi atau keadaan pasien secara umum
2). Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima
3). Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang terima
4). Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dantidak
terburu-buru
5). Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara langsung
melihat keadaan pasien
E. Prosedur Timbang Terima
a. Persiapan
1). Keadaan shift sudah dalam keadaan siap
2). Shift yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
b. Pelaksanaan
1). Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan
2). Di nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan menyampaikan perkembangan klien yang berkaitan
tentang dilaksanakan serta hal-hal yang perlu di limpahkan.
3). Hal-hal yang sifatnya khusus danmemerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya di catat di buku khusus, kemudian di serah terimakan
kepada perawat berikutnya.
4).Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima :
a) Identitas klien dan diagnose medis]
b) Data fokus (keluhan subyektif dan obyektif)
c) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
d) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
e) Tindakan kolaborasi dan dependensi
f) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya
5).Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya
jawab terhadap hal-hal yang di timbangterimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
6).Penyampaian saat timbang terima secara singkat dan jelas
7).Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8).Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan
validasi data.
9).Pelaporan untuk timbang terima pasien ditulis secara langsung pada format
laporan ruangan oleh perawat pelaksana dan ditandatangani kedua perawat
pelaksana.
F. Hal –hal yang Perlu di Perhatikan
1). Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati
2). Dipimpin oleh penanggung jawab klien
3). Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
4). Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari ketua tim
5). Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat,sistematik dan menggambarkan
kondisi klien pada sat ini serta kerahasiaan pasien
6). Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang ada pada klien,
dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya terlebih dahulu
(setelah diketahui melalui pengkajian), baru kemudian terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan
tindakan
7). Timbang terima dilakukan dilakukan didekat pasien.
G. Dokumentasi
1). Identitas klien
2). Diagnosa medis klien
3). Dokter yang menangani
4). Kondisi klien saat ini
5). Masalah keperawatan
6). Intervensi yang sudah dilakukan
7). Intervensi yang belum dilakukan
8). Tindakan kolaboras
9). Rencana umum dan persiapan lain
10). Tanda tangan dan nama terang
H. Alur Timbang Terima

Situasional

Data Demografi &diagnosa


Diagnosis Keperawatan
Medis

Background

RIWAYAT
KEPERAWATAN

ASSESMENT :
KU;TTV;GCS;Skala
Nyeri;Skala Rasio Jatuh;
dan ROS

Rekomendasi:
Tindakan Yang sudah
Dilanjutkan
Di stop
Modifikasi
Strategi Baru
PROSEDUR
TIMBANG
TERIMA

No. No Halam
SOP
Dokumen Revisi an
.................
Tanggal Ditetapkan
Terbit
28 juni 2022
(.........................)

Timbang terima merupakan teknik


PENGERTIAN
atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan ) yang
berkaitan dengan keadaan pasien
TUJUAN 1) Mengomunikasikan keadaan
pasien dan menyampaikan
informasi yang penting.
2) Menyampaiakn hal yang sudah/
belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien
3) Menyampaikan hal yang penting
yang harus ditindaklanjuti oleh
perawat dinas berikutnya.
4) Menyusun rencana kerja untuk
dinas berikutnya.
KEBIJAKAN 1). Pasien dalam keadaan stabil
2). Pasien dalam tahap
maintenance.
3). Pasien dalam kondisi yang
membutuhkan pemantauan
(observasi).
PROSEDUR Persiapan Alat :
1) Alat tulis
2) Format timbang terima
(operan)
3) Rekam medik
pasien Persiapan Pasien
Pasien dalam kondisi stabil atau
butuh pemantauan
Pelaksanaan
Nurse Station
1) Perawat shift pagi
menyiapkan status pasien
yang menjadi tanggung
jawabnya.
2) Karu membuka acara
jalannya post conference dan
mempersilahkan PP untuk
melaporkan rencana
keperawatan apa saja yang
telah dilakukan.
3) PP melaporkan pasien yang
menjadi tanggungjawabnya,
terkait :
a. dentitas pasien dan
diagnosa pasein
b. Masalah keperawatan
yang kemungkinan
masih muncul c
c. Tindakan
keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan
d. Intervensi, kolaborasi
dan dependen
e. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan daam
kegiatan selanjutnya,
misalnya persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang dan
program lainnya.
4) Perawat shift siang
mengklarifikasi apa yang
disampaikan perawat shift
pagi
5) Perawat shift pagi mengajak
perawat shift sore dan
perawat shift pagi lainnya
yang bertanggung Jawab
untuk mengklarifikasi pasien
(mengklarifikasi pasien
dalam visite keperawatan).
Bed Pasien
6) Karu menyampaikan salam
dan PP menanyakan masalah
keperawatan yang dialami
pasien setelah dilakukan
tindakan.
7) Perawat shift pagi
menyampaikan bahwa
tugasnya telah selesai dan di
ganti tim perawat shift siang .
8) Perawat shift pagi
memperkenalkan/menanyaka
n apakah pasioen masih
mengingat nama perawat
shift sore.
9) Perawat shift pagi
menjelaskan tentang
perawatan pagi dan perawat
pagi yang bertanggung
jawab terhadap pasien
10) tersebut
Perawatan shift pagi
memberikan kesempata
n
kepada pasien/keluarga untuk
bertanya.
11) perawat shift pagi menutup
pertemuandan
menyampaikanselamat beristirahat.
Nurse Station

12) Perawat shift pagi


memberikan kesempata
n
untuk mendiskusikan pasien
yang dilihatnya.
Perawat shift siang meminta
perawat shift sore untuk
melaporkan invebtarisasi obat
dan fasilitasi lain atau hal-hal
terkait lainnya yang perlu
dilaporkan.
Perawat shift sore memberika
reinforcementkepada perawat
shift pagi.
KARU menutup operan
dengan berdo’a
BAB 3
KEGIATAN
A PELAKSANAAN KEGIATAN

Hari / Tanggal : Rabu , 29 Juni 2022


Pukul : 14.00 WIB
Pelaksanaan : Dibuka oleh karu, doa, kemudian dilanjutkan dari perawat pagi
ke perawat primer s i a n g .
T opik : Klen dengan Ny.u Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima
Tempat : Ruang nurse station dilanjutkan di kamar pasien
Sasaran : Pasien dan keluarga ruang Asoka
Pembimbing Institusi : Wardatul wasilah S.Kep,.Ns.M.Kep
B PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Nurul ikmaliyah S.Kep

PP (pagi) : Aliatur rofiah S.Kep


PA (pagi) : Mahsusiyati S.Kep
PP (sore) : ayuk yuliantika S.Kep
PA (Sore) : Nindi indah s S.Kep
C PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
Hari / Tanggal : Rabu, 29 Juni 2022
Pukul : 14.00 WIB
Pelaksanaan : Timbang terima dari PP pagi ke PP sore
Tempat : Ruang nurse station dilanjutkan di kamar pasien
Sasaran : Pasien Ruang asoka di RSUD Waluyo Jati
Metode : Materi disampaikan secara lisan, format timbang terima, status
pasien, lembar observasi, buku catatan dan bolpoin, sarana dan
prasarana perawatan
Media : Materi disampaikan secara lisan, format timbang terima, status
pasien, lembar observasi, buku catatan dan bolpoin, sarana dan
prasarana perawatan.
D URAIAN KEGIATAN TIMBANG TERIMA
TAHAP KEGIATAN TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1.Timbang Terima


dilaksanakan setiap NURSE STATION PP,PA
pergantian shift
operan.
2.Prinsip timbang
terima, semua pasien
baru masuk dan pasien
yang dilakukan
timbang terima
khususnya pasien
yang memiliki
permasalahan yang
belum / dapat teratasi
serta yang
membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3.PA/PP menyampaikan
timbang terima
kepada PP (yang
menerima
pendelegasian)
berikutkanya hal yang
perlu disampaikan
dalam timbang terima:
a. Aspek umum
yang meliputi
M1 s.d M5
b. Jumlah pasien
c. Identitas
pasien dan
diagnosa
medis
d. Data (Keluhan/
subjektif dan
objektif)
e. Masalah
keperawatan
yang muncul.
f. Intervensi
keperawatan
yang sudah
dan belum
dilaksankan.
g. Intervensi
kolaboratif dan
dependen.
h. Rencana
umum dan
persiapan yang
perlu
dilakukan.

Pelaksanaan Nurse Station NURSE STATION KARU,PP,PA


1. Kedua
kelompok
dinas sudah
siap sift (pagi)
2. Kelompok
yang akan
bertugas
menyiapkan
buku catatan.
3. Kepala ruang
membuka
acara timbang
terima.
4. Penyampaian
jelas, singkat
dan padat oleh
perawat jaga
(SDKI)
5. Perawat jaga
sift selanjutnya
dapat
melakukan
klarifikasi,
tanya jawab
dan melakukan
validasi
terhadap hal-
hal yang telah
timbang
terimakan dan
berhak
menanyakan
mengenai hal-
hal yang
kurang jelas.
Di Bed Pasien
6. Kepala ruang
menyampaikan Ruang/Bed Pasien
salam dan PP
menanyakan
kebutuhan
dasar pasien
7. Perawat jaga
selanjutnya
mengkaji
secara penuh
terhadap
masalah
keperawatan ,
kebutuhan, dan
tindakan yang
telah / belum
dilaksanakan,
serta hal-hal
penting
lainnya selama
masa
perawatan.
8. Hal-hal yang
sifatnya
khusus dan
memerlukan
perincian yang
matang
sebaiknya
dicatat secara
khusus untuk
kemudian
diserah
terimaan
kepada petugas
berikutnya.
Post-Timbang Terima 1. Diskusi KARU,PP,PA
2. Pelaporan
untuk timbang
terima
dituliskan
secara
langsung pada
format
timbang terima
yang
ditandatangani
oleh PP yang
jaga saat itu
dan PP yang
jaga
berikutnya
diketahui oleh
kepala ruang
3. Ditutup oleh
Karu
BAB 4
PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN

a. Penanggung Jawab : akidah ahlak S.Kep


b. Tujuan :
Mampu melaksanakan Timbang terima dan mendokumentasikan hasilTimbang
terima dengan benar.
c. Rencana Strategi :
1). Menentukan penanggung jawab timbang terima
2). Menyusun alur timbang terima bersama-sama dengan perawat ruangan
3). Menyiapkan kasus kelolaan yang akan digunakan untuk timbang terima
4). Membuat format timbang terima
5). Melaksanakan timbang terima bersama dengan kepala ruangan dengan staf
keperawatan, mendokumentasikan hasil timbang terimapenderita
B. PELAKSANAAN
Topik : Klen dengan Ny.u Aplikasi peran, pelaksanaan timbang
terima Hari / Tanggal : rabu,29 Juni 2022
Pukul : 14.00 WIB
Kepala Ruangan : nurul ikmaliyah S.Kep

PP (pagi) : aliatur rofiah S.Kep


PA (pagi) : mahsusiyati S.Kep
PP (sore) : ayuk yuliantika S.Kep
PA (Sore) : nindi indah s S.Kep
C. MEDIA
a). Dokumentasi klien (status)
b). Sarana diskusi :
c). Alat tulis: kertas dan bollpoint
D. HAMBATAN DAN DUKUNGAN
Selama pelaksanaan role play, semua kegiatan berjalan sesuai dengan alur yang
sudah direncanakan, Tempat dan alat Role play kurang memadai. Dukungan diberikan
semua Anggota kelompok dalam berperan dalam role play dan membantu dalam proses
role play..
a. Prosedur Pelaksanaan
1). Kedua kelompok dinas siap
2). Prinsip timbang terima semua pasien dilakukan timbang terimakhusunya
pasien yang mempunyai permasalahan yang belum dapat teratasi serta
membutuhkan observasi lebih lanjut
3). Perawat yang melakukan timbang terima yang mengkaji secara penuh
terhadap perawat
4). Hal-hal yang sifatnya khusus untuk diserah terimakan kepada
perawat berikutnya
5). Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima adalah
: a). Identifikasi pasien dan diagnosa medis
b). Data (keluhan subyektif dan obyektif)
c). Masalah keperawatan yang masih muncul
d). Intervensi keperawatan yang sudah dilaksanakan
e). Intervensi keperawatan yanG belum atau akan
dilaksanakan f). Intervensi kolaborasiI
g). Perawat yang akan melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal
yang kurang jelas
h). Upayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat
i). Lama timbang terima untuk npasien setiap pasien tidak lebih dari
5 menit, kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit
j). Menginformasikan jumlah atau sisa obat kepada shift berikutnya
BAB 5

EVALUASI
1. Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : catatan
timbang terima, status pasien dan kelomok shift timbang terima. Kepala ruangan selalu
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke
pagi, dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam di pimpin oleh PP
yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dandilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. PP mengoperkan ke PP berikutnya yang
akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed
pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnose keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum dilakukan dan
pesan khusus. Setiap pasien tidak lebihdari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawatberjalan dengan baik.
BAB 6
PENUTUP
A. Kesimpulan

Timbang Terima yang dilaksanakan dengan tujuan menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
(data fokus), Menyampaikan hal-hal yang penting harus ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya,
Menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan dalam asuhan keperawatan pada penderita. Timbang
terima di ruang asoka di RSUD Waluyo Jati sehat dapat ditingkatkan lagi, untuk mencapai asuhan
keperawatan yang baik.
B. Saran
1) Bagi Institusi
Diharapkan institusi dapat melaksanakan timbang terima dalam dunia keperawatan serta
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara tepat.
2) Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang timbang terima secara tepat
dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Australian Medical Association. (2006). Safe handover safe patients, BytheAustralian Medical
Association Limited. ABN : 370084267932006.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan : aplikasi dalam praktik keperawatanprofessional. Edisi
3. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2017. Manajemen Keperawatan : aplikasi dalam praktik keperawatanprofessional. Edisi
5. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :Pendekatan Praktis. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika.
Reisenberg, A, L (2010). Nursing Handoffs : a systemics literature : surprisinglylittle is known
about what constitutes best practice.

Anda mungkin juga menyukai