Disusun oleh:
Kelompok 02
HASAN PROBOLINGGO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi terhadap berbagai informasi mengenai perkembangan pasien
antar profesi kesehatan di rumah sakit merupakan komponen yang fundamental dalam
perawatan pasien (Reisenberg, 2010). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang haruds direspon oleh perawat.
Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang konsep
pelayanan keperawatan danlangkah-langkah kongkrit dalam pelaksanaannya.
Langkah- langkah tersebutdapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan
MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan. (Nursalam, 2013).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan
bagi organisasi pelayanan kesehatan. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan
dapat di capai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan
fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi
yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingktkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift yaitu
saat timbang terima pasien. Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau
cara untuk menyampaikan atau menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga berkesinambungan asuhan
keperawatandapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer keperawatan kepada ketua tim (penanggung jawab) kepada kedua shift secara
tertulis dan lisan. Di Ruang asoka kegiatan timbang terima sudah dilakukan. Isi dan
substansi timbang terima yang dilakukan selama ini adalahidentitas pasien, diagnose
medis, diagnose keperawatan, program terapiyang sudah dilakukan dan rencana
tindakan yang akan dilakukan.
Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis di nurse station
kemudian keliling ke bed pasien untuk melakukan validasi data. Timbang terima perlu
terus ditingktakan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan
bagian penting dalam menginformasikan prmasalahan klien sehari-hari. Keakuratan
data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima
ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara
berkelanjutan dan mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang
perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi
yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan
menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan
pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan
ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka maha siswa pendidikan profesi ners
Stikes Hafshawaty akan melakukan timbang terima pasien berdasarkan konsep model
asuhan keperawatan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah melakukan timbang terima mampu mengkomunikasikan keadaan pasien yang
sesuai dengan pengkajian dan perkembangan pasien berdasarkan intervensi yang telah
dilakukan
Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus), serta data subyektif
dan obyektif pasien.
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam askep pada pasien
serta masalah keperawatan yang terjadi pada pasien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh dinas
(shift) berikutnya.
d. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum.
C. Manfaat
1) Bagi Perawat
2) Bagi Pasien
a. Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada keluhan baru
yang belum terkaji
b. Pasien mendapatkan perawatan secara berkesinambungan dariperawat yang
sebelumnya jaga kepada perawat berikutnya yang jaga sesuai dengan tingkat
perkembangan pasien.
3) Bagi Rumah Sakit
Timbang terima adalah suatu teknik untuk menyampaikan dan menerima suatu
informasi yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan belum dilakukan serta perkembangan pasien
pada saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna (Nursalam, 2016).
B. Tujuan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011), tujuan dilaksanakan timbang terima adalah
: 1). Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum
2). Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinasberikutnya
3). Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
C. Manfaat Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) timbang terima pasien akan memberikan manfaat bagi
perawat dan bagi pasien. Bagi perawat manfaat timbang terima adalah meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab
antar perawat, pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan,
perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secaraparipurna. Sedangkan bagi pasien, saat
timbang terima pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap
D. Langkah-langkah pelaksanaan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) langkah-langkah dalam pelaksanaan timbangterima adalah :
1. Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap
2. Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkanhal-hal
apa yang akan disiapkan.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yangselanjutnya
meliputi :
1). Kondisi atau keadaan pasien secara umum
2). Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima
3). Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang terima
4). Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dantidak
terburu-buru
5). Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara langsung
melihat keadaan pasien
E. Prosedur Timbang Terima
a. Persiapan
1). Keadaan shift sudah dalam keadaan siap
2). Shift yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
b. Pelaksanaan
1). Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan
2). Di nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan menyampaikan perkembangan klien yang berkaitan
tentang dilaksanakan serta hal-hal yang perlu di limpahkan.
3). Hal-hal yang sifatnya khusus danmemerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya di catat di buku khusus, kemudian di serah terimakan
kepada perawat berikutnya.
4).Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima :
a) Identitas klien dan diagnose medis]
b) Data fokus (keluhan subyektif dan obyektif)
c) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
d) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
e) Tindakan kolaborasi dan dependensi
f) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya
5).Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya
jawab terhadap hal-hal yang di timbangterimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
6).Penyampaian saat timbang terima secara singkat dan jelas
7).Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8).Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan
validasi data.
9).Pelaporan untuk timbang terima pasien ditulis secara langsung pada format
laporan ruangan oleh perawat pelaksana dan ditandatangani kedua perawat
pelaksana.
F. Hal –hal yang Perlu di Perhatikan
1). Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati
2). Dipimpin oleh penanggung jawab klien
3). Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
4). Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari ketua tim
5). Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat,sistematik dan menggambarkan
kondisi klien pada sat ini serta kerahasiaan pasien
6). Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang ada pada klien,
dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya terlebih dahulu
(setelah diketahui melalui pengkajian), baru kemudian terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan
tindakan
7). Timbang terima dilakukan dilakukan didekat pasien.
G. Dokumentasi
1). Identitas klien
2). Diagnosa medis klien
3). Dokter yang menangani
4). Kondisi klien saat ini
5). Masalah keperawatan
6). Intervensi yang sudah dilakukan
7). Intervensi yang belum dilakukan
8). Tindakan kolaboras
9). Rencana umum dan persiapan lain
10). Tanda tangan dan nama terang
H. Alur Timbang Terima
Situasional
Background
RIWAYAT
KEPERAWATAN
ASSESMENT :
KU;TTV;GCS;Skala
Nyeri;Skala Rasio Jatuh;
dan ROS
Rekomendasi:
Tindakan Yang sudah
Dilanjutkan
Di stop
Modifikasi
Strategi Baru
PROSEDUR
TIMBANG
TERIMA
No. No Halam
SOP
Dokumen Revisi an
.................
Tanggal Ditetapkan
Terbit
28 juni 2022
(.........................)
EVALUASI
1. Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : catatan
timbang terima, status pasien dan kelomok shift timbang terima. Kepala ruangan selalu
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke
pagi, dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam di pimpin oleh PP
yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dandilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. PP mengoperkan ke PP berikutnya yang
akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed
pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnose keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum dilakukan dan
pesan khusus. Setiap pasien tidak lebihdari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawatberjalan dengan baik.
BAB 6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timbang Terima yang dilaksanakan dengan tujuan menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
(data fokus), Menyampaikan hal-hal yang penting harus ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya,
Menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan dalam asuhan keperawatan pada penderita. Timbang
terima di ruang asoka di RSUD Waluyo Jati sehat dapat ditingkatkan lagi, untuk mencapai asuhan
keperawatan yang baik.
B. Saran
1) Bagi Institusi
Diharapkan institusi dapat melaksanakan timbang terima dalam dunia keperawatan serta
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara tepat.
2) Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang timbang terima secara tepat
dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Australian Medical Association. (2006). Safe handover safe patients, BytheAustralian Medical
Association Limited. ABN : 370084267932006.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan : aplikasi dalam praktik keperawatanprofessional. Edisi
3. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2017. Manajemen Keperawatan : aplikasi dalam praktik keperawatanprofessional. Edisi
5. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :Pendekatan Praktis. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika.
Reisenberg, A, L (2010). Nursing Handoffs : a systemics literature : surprisinglylittle is known
about what constitutes best practice.