Anda di halaman 1dari 3

A.

Konsep Timbang Terima


1. Pengertian
Timbang terima memiliki beberapa istilah lain seperti handover, handoffs, shift
report, signout, signover atau cross coverage. Menurut Friesen (2008) defenisi handover
merupakan transfer informasi selama perpindahan perawatan berkelanjutan mencakup
peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang kondisi pasien. Defenisi
timbang terima menurut Nursalam (2011) adalah suatu cara menyampaikan dan
menerima laporan yang berkaitan dengan kondisi pasien. Kegiatan ini dilaksanakan
sebelum pergantian dinas. Informasi yang disampaikan pada kegiatan timbang terima
mencakup laporan antar dinas dan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Defenisi timbang terima menurut Australian Medical Association/AMA (2006)
adalah pengalihan tanggung jawab profesional dan akuntabilitas pada aspek perawatan
pasien/kelompok pasien, orang lain atau kelompok profesional yang dilaksanakan baik
secara sementara maupun permanen. Timbang terima memiliki peranan yang sangat
penting dalam menjaga kesinambungan pelayanan keperawatan selama 24 jam.
2. Tujuan Timbang terima
Tujuan timbang terima menurut Australian Health Care and Hospital
Association/AHHA (2009) adalah untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan
meningkatkan pelaksanaan timbang terima klinis dalam berbagai pengaturan kesehatan.
Nursalam (2011) menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan timbang terima adalah :
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien/klien secara umum
b. Menyampaikan hal-hal yang penting dan perlu ditindaklanjuti pada shift berikutnya
c. Tersusunnya rencana kerja untuk shift berikutnya.
3. Manfaat Timbang Terima
Manfaat timbang terima menurut AHHA (2009) antara lain:
a. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang berkelanjutan. Sebagai contoh,
menyediakan informasi yang akurat agar tidak membahayakan pasien
b. Merupakan suatu budaya atau kebiasaan yang dilaksanakan oleh perawat yang
mengandung unsur tradisi, kebiasaan dan budaya. Di samping itu timbang terima
juga sebagai bentuk dukungan kepada teman sejawat dalam melaksanakan tindakan
asuhan keperawatan.
c. Melepaskan beban emosional yang terpendam (manfaat katarsis) sebagai akibat
adanya kelelahan emosional dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Tindakan
keperawatan yang belum terselesaikan dapat dioperkan ke shift berikutnya untuk
ditindaklanjuti sehingga tidak ada beban yang muncul setelah shift kerja selesai.
Dengan kata lain, pelaksanaan timbang terima dapat mengurangi kecemasan yang
terjadi pada perawat.
d. Memberikan motivasi, menggunakan pengalaman dan informasi dalam
merencanakan asuhan keperawatan pada tahap selanjutnya (pelaksanaan asuhan
keperawatan yang berkesinambungan), meningkatkan kemampuan berkomunikasi
antar perawat, menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat,
serta perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara komprehensif.
e. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien dan dapat
menyampaikan masalah secara langsung jika ada yang belum terungkap.
4. Langkah-langkah
Menurut Nursalam (2011) langkah-langkah pelaksanaan timbang terima meliputi:
a. Kedua kelompok shif jaga telah siap
b. Kelompok shift yang akan menyerahkan laporan perlu menyiapkan hal-hal yang akan
disampaikan
c. Perawat primer menyampaikan informasi kepada perawat penanggung jawab shift
selanjutnya terkait dengan kondisi pasien secara umum, tindak lanjut bagi dinas yang
menerima operan dan rencana kerja bagi dinas yang menerima laporan.
d. Pelaksanaan timbang terima harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru
e. Perawat primer dan anggota kedua shift bersama-sama secara langsung melihat
kondisi pasien di ruang perawatan.
5. Prosedur Timbang Terima
a. Persiapan
1) Kedua kelompok shift yang akan melaksanakan kegiatan timbang terima sudah
dalam keadaan siap
2) Kelompok shift yang akan melanjutkan tugas pada shift berikutnya sebaiknya
menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan timbang terima dilaksanakan setiap kali pergantian dinas
2) Pada nurse station perawat hendaknya berdiskusi terkait pelaksanaan timbang
terima dengan mengkaji secara menyeluruh hal-hal yang berkaitan dengan
masalah keperawatan pasien, rencana tindakan yang telah disusun namun belum
terlaksana serta hal penting lainnya yang perlu didiskusikan
3) Hal-hal yang bersifat khusus dan membutuhkan rincian yang lebih lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk disampaikan kepada perawat shift
berikutnya
4) Beberapa hal yang penting disampaikan pada saat timbang terima adalah:
a) Identitas pasien dan diagnosa medis
b) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih dapat muncul
c) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
d) Inetrvensi yang bersifat kolaboratif dan dependensi
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilaksanakan pada kegiatan selanjutnya,
antara lain: pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya,
pelaksanaan operasi, persiapan konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak
dilaksanakan secara rutin
6) Perawat yang melaksanakan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
melakukan validasi dan tanya jawab jika terdapat hal yang kurang jelas pada saat
timbang terima
7) Penyampaian informasi pada saat timbang terima dilakukan secara singkat dan
jelas
8) Lamanya waktu timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi khusus yang membutuhkan penjelasan secara lengkap dan
terperinci
9) Pelaporan kegiatan timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan
ruangan.

Anda mungkin juga menyukai