Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL ROLE PLAY TIMBANG TERIMA PRAKTEK

MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MINA RS SITI


KHODIJAH MUHAMMADIYAH SEPANJANG

Disusun Oleh :
Kelompok 8 & 9

A.Syahril Ali Syahbana (20234663002)


Rossie Seftiani Mutia (20134663065)
Novia Nur laili (20234663057)
Erika Dwi Listyo Rini (20234663028)
Elfina Septiyanti (20234663026)
Aulifia Choirun Nisa (20234663017)
Ayu Denada Tri Laraswati (20234663018)
Istika Nasya Agustin (20234663039)
Anis Fitria (20234663014)
Hamida Dewi Nur Aini (20234663036)
Fahrul Rosi (20234663032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2024
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakat, harus berupaya
memenuhi hak masyarakat dalam mendapat asuhan keperawatan yang profesional. Asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien dilakukan secara berkesinambungan dimulai saat
pasien masuk rumah sakit sampai dengan pasien pulang (Nursalam, 2016). Profesionalisme
dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat,
terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antar perawat maupun dengan tim kesehatan yang lainnya. Salah satu
bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift yaitu saat
timbang terima pasien. Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2012). Timbang
terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan
komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer antar shift secara tulisan dan lisan. Berdasarkan hasil pengkajian tanggal , timbang terima
di ruang Mina sudah dilaksanakan secara rutin pada setiap pergantian shift yaitu dari dinaspagi
ke siang, dinas siang ke dinas malam dan dinas malam ke dinas pagi. Dalam proses timbang
terima di ruang Mina kepala ruangan membuka timbang terima setiap shift pagi,untuk shift sore
dan malam dibuka oleh masing-masing Ketua Tim, perawat melakukan klarifikasi dan Tanya
jawab sesuai dengan kondisi pasien, laporan timbang terima dicatat dan ditanda tangani oleh
ketua tim masing-masing shift. Timbang terima dilakukan dikantor keperawatan dengan
menggunakan format SOAP yang ada dan sudah dijalankan dengan baik. Dimana pada saat
timbang terima perawat menyampaikan keluhan pasien, keadaan umumpasien dan hasil
pemeriksaan penunjang yang ada, namun ada beberapa pasien yang masalah keperawatan tidak
disebutkan saat dilakukan timbang terima.
Timbang terima klien harus dilakukan seefektifitas mungkin dengan menjelaskan secara
singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan atau belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.

Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan (Nursalam,
2012). Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan
secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang
perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik maka akan muncul kerancuan dari
tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai
dasar pemberian sebagai tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayananan
keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien (Rianti, 2015). Timbang terima perlu
terus ditingkatkan baik tehnik maupun alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa
yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian penting dalam menginformasikan
permasalahan klien sehari-hari. Keakuratan data yang diberikan saattimbang terima sangat
penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan
akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan
tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukandengan baik, maka
akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi
yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan
kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang
terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan fenomena diatas maka pada pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini,
kami mahasiswa program studi Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surabaya mencoba
untuk menerapkan proses timbang terima secara benar, baik dan sesuai dengan alur maupun
penggunaan form timbang terima berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional
Primary Nursing di Ruang Mina RS Siti Khotijah Muhammadiyah Sepanjang. Agar proses
perawatan yang dilakukan di rumah sakit dapat berkesibambungan khususnya dalam
mengimplementasikan intervensi keperawatan.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah mahasiswa menerapkan timbang terima dalam asuhan keperawatan di Ruang Mina
RS Siti Khotijah Muhammadiyah Sepanjang, mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil
pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien dapat dipertahankan dengan baik dan benar guna menghindari kesalahan
dalam melakukan asuhan keperawatan.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan timbang terima pasien, mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa mampu meroleplaykan timbang terima sesuai dengan alur
2. Mahasiswa mampu menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
3. Mahasiswa mampu menyampaikan hal yang sudah/ belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
4. Mahasiswa mampu hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya
5. Mahasiswa mampu memamain kan peran dengan baik
1.3 Manfaat
1.3.2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal
1.3.3. Bagi Perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat
2. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang
tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum, dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima
dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas
sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan. (Nursalam, 2015).

2.2. Tujuan
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada
pasien
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawatdinas
berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya (Nurasalam, 2015)

2.3. Tahapan Timbang Terima


2.3.1 Pre-Conference
1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian Shift
Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat
teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut.
2. PP menyampaikan timbang terima kepada PP yang menerima pedelegasian,
berikutnya hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
a. Jumlah pasien dan BOR
b. Identitas pasien, diagnosa medis, DPJP terkait
c. Data (keluhan/subjektif dan objektif)
d. Masalah keperawatan yang masih muncul
e. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan(secara umum)
f. Intervensi kolaboratif dan dependen
g. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dan program lainnya.

2.3.2 Tahap Pelaksanaan Timbang Terima


1. Tempat Ners Station
a. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
c. Kepala ruangan membuka acara timbang terima
d. Dimulai dengan membaca doa terlebih dahulu
e. Penyampainan yang jelas, singkat, dan padat oleh perawat jaga (NIC)
f. Perawat jaga Shift selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan danberhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
2. Di Bed Pasien
a. Kepala ruang menyampaikan salam dan PP menanyakan kebutuhan dasarpasien
b. Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh terhadap masalah keperawatan,
kebutuhan, dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan, serta halhal penting
lainnya selama masa perawatan
c. Melaporkan kepada pasien mengenai perawat yang jaga pagi ini dan melaporkan
mengenai DPJP terkait.
d. Hal-hal yang shifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas
berikutnya.
3. Post Conference
a. Diskusi
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format timbang
terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh Kepala Ruangan.
c. Ditutup oleh Karu (Nursalam, 2016, hal: L-21).
2.3.3 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Dilaksanakan tepat waktu pergantian shift
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau penanggung jawab pasien (PP)
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dianas
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan menggambarkan
kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien
6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga pasien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagia pasien.
Semua yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secaralangsung di dekat
pasien. (Nursalam, 2016).
2.4. Alur Timbang Terima
SITUATION

Data Demografi
Data Keperawatan
Diagnosis Medis
(DATA )

Background

Riwayat
Keperawatan

Assessment KU; TTV;


GCS; Skala nyeri; Skala
Resiko Jatuh,

Rekomendation
Tindakan yang
sudah dan
tindakan yang
belum dilakukan
Dilanjutkan
Stop

Bagan 2.1 Alur Penerimaan Pasien Baru (Nursalam, 2016,)


BAB III KEGIATAN TIMBANG TERIMA

3.1 Pelaksanaan Timbang Terima


1. Topik : Kegiatan Timbang Terima
2. Hari/ Tanggal:
3. Pelaksana :
4. Pukul :
5. Tempat : Mina RS Siti Khotijah Muhammadiyah Sepanjang

3.2 Pengorganisasian Kegiatan Timbang Terima


1. Narator : Ayu Denada
2. Kepala Ruangan : A.Syahril Ali Syahbana
3. Perawat Primer (Pagi) : Erika Dwi Listyo Rini
4. Perawat Associate (Pagi) : Elfina Septiyanti
5. Perawat Primer (Malam) : Rossie Seftiani Mutia
6. Perawat Associate (Malam) : Istika Nasya Agustin
7. Dokumentasi: Anis Fitria
8. Observer : Aulifia Choirun Nisa

3.3 Instrumen
1. Status pasien
2. Alat tulis

3.4 Tugas
3.4.1. Karu
1. Membuka timbang terima
2. Melakukan validasi bersama PP dan PA
3. Menutup timbang terima
3.4.2. Perawat Primer (PP)
Melakukan timbang terima dengan format SBAR
1. Menyebutkan jumlah pasien
2. Identitas klien dan diagnosa medis
3. Data (keluhan/subyektif dan obyektif)
4. Masalah keperawatan yang masih muncul
5. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan secara murni
6. Intervensi kolaborasi dan dependen
7. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang).
8. Melakukan validasi. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan menvalidasi data
langsung kepada pasien.
3.4.3. Perawat Associate (PA)
Membantu PP saat timbang terima, apabila ada data yang kurang pada saat PP menyampaikan
hasil dokumentasi.

3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Post 1. PP shift malam membuka acara 10 menit Nurse 1. PP shift
Conference 2. Menanyakan kepada PA shift station malam
malam apa yang belum 2. PA shift
dilaksanakan malam

3. Menanyakan kepada PA shift


malam apa yang akan
dilaksanakan selanjutnya
4. Menanyakan kepada PA shift
malam apa yang harus dioperkan
pada perawat shift selanjutnya
5. PP shift malam menutup acara
Conference 1. Timbang terima dilakukan saat 30 menit Nurse 1. Karu
pergantian shift/operan station 2. PP shift
2. Perawat yang akan bertugas malam
menyiapkan buku catatan. 3. PA shift
3. Kepala ruangan membuka acara malam
timbang terima. 4. PP shift
4. Persiapan timbang terima, semua pagi
pasien baru masuk dan pasien 5. PA shift
yang dilakukan timbang terima pagi
khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum /dapat
teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut
5. PP shift malam menyampaikan
timbang terima pada PP shift
pagi, hal yang terima yaitu:
jumlah pasien, identitas pasien
dan diagnosis medis, data
(keluhan / subjektif dan
objektif), masalah keperawatan
yang masih muncul, intervensi
keperawatan yang sudah dan
belum dilaksanakan (secara
umum), intervensi kolaboratif
dan dependen, rencana umum
dan persiapan yang dilakukan
(persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang dll)
6. Perawat yang melakukan
timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, Tanya jawab, dan
melakukan validasi terhadap hal
–hal yang di timbang terimakan
dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang
jelas
7. Penyampaian yang jelas singkat,
dan padat.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian diserah
terimakan kepada perawat jaga
selanjutnya pada timbang terima
selanjutnya
9. Seluruh perawat dan kepala
ruang bersama-sama melihat ke
bed pasien, PP shift pagi
mengklarifikasi dan memvalidasi
data langsung kepala pasien atau
keluarga yang mengalami
masalah khusus.
10. Pelaporan untuk timbang terima
dituliskan secara langsung pada
format timbang terima yang
ditanda tangani oleh PP shift
malam dan PP shift pagi yang
jaga berikutnya diketahui oleh
kepala ruangan.
11. Ditutup oleh kepala ruangan
serta kegiatan berdoa untuk
memulai bekerja.

Pre 1. PP shift pagi membuka acara 10 menit Nurse 1. PP shift


Conference 2. PP shift pagi merencanakan dan station pagi
menanyakan rencana harian PA 2. PA shift
shift pagi pagi

3. PP shift pagi memberikan


masukan dan tindakan lanjut
terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu
4. PP shift pagi
memberikan reinforcement
5. PP shift pagi menutup acara.
3.6 SOP Timbang Terima

SPO TIMBANG TERIMA


PENGERTIAN Suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang
berkaitan dengan keadaan pasien

TUJUAN Menyampaikan kondiis pasien kelolaan shift berikutnya


Kesinambungan pelayanan asuhan pasien
1. Peraturan direktur No 1866/PRN/IV.6.AU/H/2021,
tentangpedoman pelayanan rawat inap
KEBIJAKAN 2. Panduan Asuhan Keperawatan tahun 2022
Persiapan Alat :
1. Berkas rekam medis pasien
2. Form RMK 05.1
3. Form Lembar Observasi dan Pemberian ObatPersiapan SDM :
1. Pj Ruangan/PP/Pj Shift sebagai pemimpin timbang terima
2. Petugas Shift sebelumnya
3. Petugas Shift selanjutnyaProsedur :
POST CONFERENCE
1. PP membuka post conference
2. memvalidasi Tindakan apa yang sudah dilakukan atau belum
3. menutup post-conference
CONFERENCE
1. Pj Ruangan/PP/Pj Shift : Buka acara timbang terima
2. Awali dengan salam dan briefing informasi baru
3. Ucapkan terimakasih kepada shift sebelumnya dan sebelum
datang pada shift berikutnya 1. Buka dengan bacaan basmallah
2. Lakukan timbang terima di kantor perawat
3. Shift sebelumnya :
a. PP/Pj Shift memegang form RMK 05.1 dan bacakan kontrak
pasien secara urut sesuai dengan metode SBAR
b. Pelaksanaan Shift mengoperkan rencana pemberian obat
PROSEDUR danlembar obesrvasi kepada pelaksana shift selanjutnya
4. Shift selanjutnya :
a. PP/Pj Shift pegang berkas rekam medis pasien
b. Klarifikasi yang disampaikan Shift sebelumnya dengan
melihatBRM bila ada yang kurang jelas
c. Pelaksana klarifikasi Form lembar observasi dan
pemberianobat jika ada yang kurang jelas
8. Lanjutkan validasi ke kamar pasien secara cepat dan paling
lama5menit/pasien
9. Identifikasi pasien
10. Cek infus dan keadaan pasien
11. Pekenalan PP/Pj jaga berikutnya dan jaga sebelumnyaberpamitan
12. Kembali ke kantor perawat
13. Tanda tangani lembar RMK 05.1
14. Akhiri dengan penutup dan doa mulai bekerja
15. Ucapkan salam
16. Shift sebelumnya pamit pulang dan shift selanjutnya
melanjutkanpre confernce
PRE conference
1. Membuka po conference
2. Memvalidasi mengenai timbang terima dan menyesuaikan data
antara pp dan pa
3. Pembagian jobdis dan tugas secara terstruktur
4. Menutup pre conference

UNIT Rawat Inap


TERKAIT

3.7 Kriteria Evaluasi


3.7.1. Evaluasi struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain : catatan timbang terima, status pasien dan kelompok shif timbang terima. Kepala
ruangan/nurse in charge (NIC) memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan
pada pergantian shif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada
shif sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas pada saat itu
(Nursalam, 2016, hal: L-24).

3.7.2. Evaluasi proses


Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan menganti shif. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan menganti shif. Timbang
terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnosiskeperawatan dan intervensi yang belum dan sudah dilakukan (Nursalam,
2016).
3.7.3. Evaluasi hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik
(Nursalam, 2016, hal: L-24).
CEK LIST ROLE PLAY
TAHAP KEGIATAN IYA TIDAK
1. PP shift malam membuka acara
2. Menanyakan kepada PA shift malam apa yang
belum dilaksanakan

Post 3. Menanyakan kepada PA shift malam apa yang


Conference akan dilaksanakan selanjutnya

4. Menanyakan kepada PA shift malam apa yang


harus dioperkan pada perawat shift selanjutnya

5. PP shift malam menutup acara


1. Timbang terima dilakukan saat
pergantian shift/operan

2. Perawat yang akan bertugas menyiapkan buku


catatan.
3. Kepala ruangan membuka acara timbang terima.
4. Persiapan timbang terima, semua pasien baru
masuk dan pasien yang dilakukan timbang
terima khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum /dapat teratasi serta
yang membutuhkan observasi lebih lanjut

5. PP shift malam menyampaikan timbang terima


pada PP shift pagi, hal yang terima yaitu: jumlah
pasien, identitas pasien dan diagnosis medis, data
(keluhan / subjektif dan objektif), masalah
keperawatan yang masih muncul, intervensi
Conference keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum), intervensi kolaboratif dan
dependen, rencana umum dan persiapan yang
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang dll)

6. Perawat yang melakukan timbang terima dapat


melakukan klarifikasi, Tanya jawab, dan
melakukan validasi terhadap hal –hal yang di
timbang terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas

7. Penyampaian yang jelas singkat, dan padat.


12. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan
perincian yang matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian diserah terimakan
kepada perawat jaga selanjutnya pada timbang
terima selanjutnya

13. Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama


melihat ke bed pasien, PP shift pagi
mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung
kepala pasien atau keluarga yang mengalami
masalah khusus.

14. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara


langsung pada format timbang terima yang
ditanda tangani oleh PP shift malam dan PP shift
pagi yang jaga berikutnya diketahui oleh kepala
ruangan.

15. Ditutup oleh kepala ruangan serta kegiatan 30 menit Nurse


berdoa untuk memulai bekerja. station

1. shift pagi membuka acara


2. PP shift pagi merencanakan dan menanyakan
rencana harian PA shift pagi

Pre 3. PP shift pagi memberikan masukan dan tindakan


Conference lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat
itu
4. PP shift pagi memberikan reinforcement
6. PP PP shift pagi menutup acara.

Penilaian : Jumlah nilai x 100


Total
100% - 80% : Baik
70% - 60% : Cukup
<50% : Kurang
ROLE PLAY TIMBANG TERIMA

1. Narator : Ayu Denada Larasati


2. Kepala Ruangan : A.Syahril Ali Syahbana
3. Perawat Primer (Pagi) : Erika Dwi Listyo Rini
4. Perawat Associate (Pagi) : Elfina Septiyanti
5. Perawat Primer (Malam) :
6. Perawat Associate (Malam) : Rossie Seftiani Mutia
7. Dokumentasi : Anis Fitria
8. Observer : Aulifia Choirun Nisa

Sebelum dilakukan timbang terima, perawat PJ shift malam melakukan kegiatan Post
Conference dengan Perawat Assosiate sebelum melakukan tindakan operan
1. POST CONFERENCE
PP shift malam : Assalamualaikum wr.wb. Sebelum kita melakukan operan shift nanti, kita
lakukan dahulu post conference yang bertujuan untuk mendiskusikan
kesenjangan yang di temukan antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan
keperawatan dan menetapkan rencana tindakan selanjutnya.
PA shift malam : Waalaikumsalam wr.wb. Baik
PP shift malam : Untuk malam ini tindakan apa saja yang sudah dilakukan untuk pasien?
PA shift malam : Untuk pasien pertama..........., Hari ini sudah dilakukan observasi TTV dengan
hasil ...........dengan keluhan .......Kemudian dilakukan pemberian ........... Untuk
pasien kedua .........Hari ini sudah dilakukan observasi TTV dengan
hasil..............., dengan keluhan........... Kemudian dilakukan pemberian
.............
PP shift malam : Terimakasih, apa ada kendala selama memberikan asuhan kepada pasien
tersebut?
PA shift malam : Iya, untuk px ….. ada obat minum betadine kumur obatnya ada di px.
Namun tadi malam px lupa meminumnya. Mohon disampaikan untuk shift
selanjutnya agar mengingatkan px untuk meminum sirupnya
PP shift malam : Baik nanti saya operkan, Apa ada tambahan lagi? Oiya apa semua tindakan
sudah dokumentasikan di catatan?
PA shift malam : Sudah di dokumentasikan, iya sudah itu saja
PA shift malam : Baik kita akhiri post conference untuk shift ini. Terimakasih atas
kerjasamanya. Wassalamualaikum wr.wb
Waktu menunjukkan pukul 07.00, di Ruang Mina dilakukan timbang terima.

2. CONFERENCE
Timbang terima yang dilakukan dari shift malam ke shift pagi yang dipimpin oleh Kepala
Ruangan Mina
PJ Ruangan : Assalamualaikum wr wb, selamat pagi sebelumnya saya ucapkan terimakasih
kepada perawat yang berdinas malem dan pagi untuk melaksanakan shift pagi
marilah kita melakukan timbang terima terlebih dahulu, kepada PP dan PA yang
berdinas malem dipersilahkan untuk menjelaskan kondisi pasien, diagnosa medis,
masalah keperawatan yang dialami dan memvalidasi data yang sudah ada sehingga
dapat digunakan untuk melakukan perawatan selanjutnya
PP Malem : Waalaikumsalam wr wb, selamat pagi bu karu baik saya selaku PP shift malem
mengucapkan terimaksih untuk kesempatan yang diberikan saat ini kami
mengelola 2 ruangan yaitu ruangan … dan … Pavilium Mina RS Siti Khodijah
Sepanjang. Dengan jumlah pasien R . tidak ada pasien R. sebanyak 2 mengenai
kondisi pasien akan dijelaskan oleh PA malem
PA Malem :Baik saya akan menjelaskan kondisi pasien saat ini atas nama Ny. D usia 33 tahun
dengan diagnose GEA + Hematomesis Melena. saat ini Ny.D hari perawatan
hari ke-2 keadaan umum pasien cukup. Pasien mengeluh pusing dan nyeri perut
dengan skala 4 nyeri hilang timbul dan telah dilakukanobservasi TTV dengan hasil
TD 90/60 MmHg, suhu 36,4°C, Nadi 65x/menit, SPO2 99%, RR 20 x/menit.
Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu nyeri aku berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis dengan skala 4. Implementasi yang sudah dilakukan yaitu
mengidentifikasi lokasi, karakteristikdan skala nyeri, mengajarkan Teknik non
farmakologis dengan relaksasi nafas dalam, Tindakan terapi farmakologis meliputi
injeksi santagesik 3x1000mg, ondancentron HCL 2x4 mg, ceftriaxone 2x1000mg
infus NS 14 tpm (infus ke-2) dan obat oral sucrafate 1 sdm.
Saya melaporkan kondisi pasien atas nama Ny. I usia 31 tahun dengan
diagnose Febris + Dyspepsia + Vomiting. Saat ini Ny. I hari perawatan harike-
1. keadaan umum pasien cukup. Pasien mengeluh sakit kepala, badan linu-linu
demam, merasa lemas dan telah dilakukan obsrvasi TTV dengan hasil TD 120/80
MmHg, Suhu 36,9°C, Nadi 98x/menit, SPO2 97%, RR 19 x/menit. Masalah
keperawatan yang ditemukan yaitu hipertermi +nyeri akut dengan skala nyeri
5. Implementasi yang telah dilakukan manajemen hipertermidengan
mengidentifikasi penyebab hipertermi, monitor suhu tubuh. Identifikasilokasi,
karakteristik, skala nyeri, memberikan terapi non-farmakologis, dan
kolaborasi dengan media (dokter spesialis penyakit dalam) pemberian infus PZ
14 tpm, injeksi omeprazole 2x40 mg, inj antrain 3x1 g dan obat potuzalos 3x1
mg 1000 mg, injeksi ceftriaxone 1000 mg

PJ Ruangan : Baik terima kasih disampaikan kepada perawat primer telah menyampaikan
kondisi semua pasien saat ini. Mungkin ada yang perlu di tambahkan dari perawat
yang dinas pagi maupun malem.
Baik jika tidak ada yang perlu ditambahkan mari kita tutup timbang terima ini
dengan bacaan hamdalah Bersama-sama
Setelah melakukan timbang terima, selanjutnya Perawat Primer (Pagi) akan melakukan
Pre-Conference dengan Perawat Pelaksana mengenai pembagian tugas serta mendiskusikan
mengenai perawatan yang akan diberikan kepada pasien.
3. PRE-CONFERENCE
PP shift pagi : Assalamualaikum, sebelum kita memulai memberi asuhan keperawatan pada
pasien pagi ini alangkah baiknya kita melakukan preconference terlebih dahulu
tujuannya adalah mendiskusikan masalah, merencanakan cara dan strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan kepada pasien.
PA shift pagi : Waalaikumsalam iya baik
PP shift pagi : Iya untuk apa saja yang kita lakukan hari ini sesuai dengan timbang terima yang
sudah kita lakukan tadi ya. Untuk px 202A tx tetap nanti injeksi santa 3 x 200
dan ondan 3 x 1,5 mg KP ya , pasien itu pasien anak jadi harap pendekatan
terapeutik ya agar anak tersebut tidak rewel dan kooperatif dalam Tindakan.
Untuk px B, untuk intervensi nya sesuai dengan yang ada di CPPT, namun saya
dapat pesan dari shift malam bahwasaya untuk px ini tadi malam lupa untuk
menggunakan obat kumur jadinya diingatkan untuk digunakan betadine
kumurnya.
PA shift pagi : baik kalo gitu, siapp
PP shift pagi : baik, kalo begitu, saya akan membagi tugas ya, untuk PA silahkan dicek kembali
mengenai obat obatan apa saja yang diberikan kepada pasien dan melakukan
observasi tanda tanda vital, saya sendiri nantinya akan mengisi CPPT sekaligus
melakukan konsul dengan DPJP pasien. Baik kalo gitu, apakah sudah jelas
semuanya ?
PA shift Pagi : sampun jelas, siap bekerja
PP shift pagi: Baik kalau begitu , saya tutup pre conference nya. Semangat bekerja dan
wassalamualaikum wr.wb
PA shift pagi : Ya, waalaikumsalam
DAFTAR PUSTAKA

Alvarado, K. et al. (2006). Transfer of acountability :Transforming shift handover to enhance


patient safety. Health Care Quarterly. Special Issue

Cohen, M., & Hilligoss, P. B. (2009). Handoff on information exchange while transfering
patient responsibility or control. School of Information University of Michigan
1085 South University Ave.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional ed.3. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional ed.5. Jakarta: Salemba Medika

Rianti, S. (2015). Management Keperawatan Timbang Terima untuk Profesi. Diakses tanggal
07 Maret 2017 dari: www.academia.edu.com.

Anda mungkin juga menyukai