Disusun Oleh :
Kelompok 8 & 9
Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan (Nursalam,
2012). Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan
secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang
perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik maka akan muncul kerancuan dari
tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai
dasar pemberian sebagai tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayananan
keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien (Rianti, 2015). Timbang terima perlu
terus ditingkatkan baik tehnik maupun alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa
yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian penting dalam menginformasikan
permasalahan klien sehari-hari. Keakuratan data yang diberikan saattimbang terima sangat
penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan
akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan
tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukandengan baik, maka
akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi
yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan
kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang
terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan fenomena diatas maka pada pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini,
kami mahasiswa program studi Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surabaya mencoba
untuk menerapkan proses timbang terima secara benar, baik dan sesuai dengan alur maupun
penggunaan form timbang terima berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan Profesional
Primary Nursing di Ruang Mina RS Siti Khotijah Muhammadiyah Sepanjang. Agar proses
perawatan yang dilakukan di rumah sakit dapat berkesibambungan khususnya dalam
mengimplementasikan intervensi keperawatan.
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah mahasiswa menerapkan timbang terima dalam asuhan keperawatan di Ruang Mina
RS Siti Khotijah Muhammadiyah Sepanjang, mahasiswa dapat mengkomunikasikan hasil
pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien dapat dipertahankan dengan baik dan benar guna menghindari kesalahan
dalam melakukan asuhan keperawatan.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan timbang terima pasien, mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa mampu meroleplaykan timbang terima sesuai dengan alur
2. Mahasiswa mampu menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
3. Mahasiswa mampu menyampaikan hal yang sudah/ belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
4. Mahasiswa mampu hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya
5. Mahasiswa mampu memamain kan peran dengan baik
1.3 Manfaat
1.3.2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal
1.3.3. Bagi Perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat
2. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang
tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum, dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima
dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas
sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan. (Nursalam, 2015).
2.2. Tujuan
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada
pasien
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawatdinas
berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya (Nurasalam, 2015)
Data Demografi
Data Keperawatan
Diagnosis Medis
(DATA )
Background
Riwayat
Keperawatan
Rekomendation
Tindakan yang
sudah dan
tindakan yang
belum dilakukan
Dilanjutkan
Stop
3.3 Instrumen
1. Status pasien
2. Alat tulis
3.4 Tugas
3.4.1. Karu
1. Membuka timbang terima
2. Melakukan validasi bersama PP dan PA
3. Menutup timbang terima
3.4.2. Perawat Primer (PP)
Melakukan timbang terima dengan format SBAR
1. Menyebutkan jumlah pasien
2. Identitas klien dan diagnosa medis
3. Data (keluhan/subyektif dan obyektif)
4. Masalah keperawatan yang masih muncul
5. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan secara murni
6. Intervensi kolaborasi dan dependen
7. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang).
8. Melakukan validasi. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan menvalidasi data
langsung kepada pasien.
3.4.3. Perawat Associate (PA)
Membantu PP saat timbang terima, apabila ada data yang kurang pada saat PP menyampaikan
hasil dokumentasi.
Sebelum dilakukan timbang terima, perawat PJ shift malam melakukan kegiatan Post
Conference dengan Perawat Assosiate sebelum melakukan tindakan operan
1. POST CONFERENCE
PP shift malam : Assalamualaikum wr.wb. Sebelum kita melakukan operan shift nanti, kita
lakukan dahulu post conference yang bertujuan untuk mendiskusikan
kesenjangan yang di temukan antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan
keperawatan dan menetapkan rencana tindakan selanjutnya.
PA shift malam : Waalaikumsalam wr.wb. Baik
PP shift malam : Untuk malam ini tindakan apa saja yang sudah dilakukan untuk pasien?
PA shift malam : Untuk pasien pertama..........., Hari ini sudah dilakukan observasi TTV dengan
hasil ...........dengan keluhan .......Kemudian dilakukan pemberian ........... Untuk
pasien kedua .........Hari ini sudah dilakukan observasi TTV dengan
hasil..............., dengan keluhan........... Kemudian dilakukan pemberian
.............
PP shift malam : Terimakasih, apa ada kendala selama memberikan asuhan kepada pasien
tersebut?
PA shift malam : Iya, untuk px ….. ada obat minum betadine kumur obatnya ada di px.
Namun tadi malam px lupa meminumnya. Mohon disampaikan untuk shift
selanjutnya agar mengingatkan px untuk meminum sirupnya
PP shift malam : Baik nanti saya operkan, Apa ada tambahan lagi? Oiya apa semua tindakan
sudah dokumentasikan di catatan?
PA shift malam : Sudah di dokumentasikan, iya sudah itu saja
PA shift malam : Baik kita akhiri post conference untuk shift ini. Terimakasih atas
kerjasamanya. Wassalamualaikum wr.wb
Waktu menunjukkan pukul 07.00, di Ruang Mina dilakukan timbang terima.
2. CONFERENCE
Timbang terima yang dilakukan dari shift malam ke shift pagi yang dipimpin oleh Kepala
Ruangan Mina
PJ Ruangan : Assalamualaikum wr wb, selamat pagi sebelumnya saya ucapkan terimakasih
kepada perawat yang berdinas malem dan pagi untuk melaksanakan shift pagi
marilah kita melakukan timbang terima terlebih dahulu, kepada PP dan PA yang
berdinas malem dipersilahkan untuk menjelaskan kondisi pasien, diagnosa medis,
masalah keperawatan yang dialami dan memvalidasi data yang sudah ada sehingga
dapat digunakan untuk melakukan perawatan selanjutnya
PP Malem : Waalaikumsalam wr wb, selamat pagi bu karu baik saya selaku PP shift malem
mengucapkan terimaksih untuk kesempatan yang diberikan saat ini kami
mengelola 2 ruangan yaitu ruangan … dan … Pavilium Mina RS Siti Khodijah
Sepanjang. Dengan jumlah pasien R . tidak ada pasien R. sebanyak 2 mengenai
kondisi pasien akan dijelaskan oleh PA malem
PA Malem :Baik saya akan menjelaskan kondisi pasien saat ini atas nama Ny. D usia 33 tahun
dengan diagnose GEA + Hematomesis Melena. saat ini Ny.D hari perawatan
hari ke-2 keadaan umum pasien cukup. Pasien mengeluh pusing dan nyeri perut
dengan skala 4 nyeri hilang timbul dan telah dilakukanobservasi TTV dengan hasil
TD 90/60 MmHg, suhu 36,4°C, Nadi 65x/menit, SPO2 99%, RR 20 x/menit.
Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu nyeri aku berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis dengan skala 4. Implementasi yang sudah dilakukan yaitu
mengidentifikasi lokasi, karakteristikdan skala nyeri, mengajarkan Teknik non
farmakologis dengan relaksasi nafas dalam, Tindakan terapi farmakologis meliputi
injeksi santagesik 3x1000mg, ondancentron HCL 2x4 mg, ceftriaxone 2x1000mg
infus NS 14 tpm (infus ke-2) dan obat oral sucrafate 1 sdm.
Saya melaporkan kondisi pasien atas nama Ny. I usia 31 tahun dengan
diagnose Febris + Dyspepsia + Vomiting. Saat ini Ny. I hari perawatan harike-
1. keadaan umum pasien cukup. Pasien mengeluh sakit kepala, badan linu-linu
demam, merasa lemas dan telah dilakukan obsrvasi TTV dengan hasil TD 120/80
MmHg, Suhu 36,9°C, Nadi 98x/menit, SPO2 97%, RR 19 x/menit. Masalah
keperawatan yang ditemukan yaitu hipertermi +nyeri akut dengan skala nyeri
5. Implementasi yang telah dilakukan manajemen hipertermidengan
mengidentifikasi penyebab hipertermi, monitor suhu tubuh. Identifikasilokasi,
karakteristik, skala nyeri, memberikan terapi non-farmakologis, dan
kolaborasi dengan media (dokter spesialis penyakit dalam) pemberian infus PZ
14 tpm, injeksi omeprazole 2x40 mg, inj antrain 3x1 g dan obat potuzalos 3x1
mg 1000 mg, injeksi ceftriaxone 1000 mg
PJ Ruangan : Baik terima kasih disampaikan kepada perawat primer telah menyampaikan
kondisi semua pasien saat ini. Mungkin ada yang perlu di tambahkan dari perawat
yang dinas pagi maupun malem.
Baik jika tidak ada yang perlu ditambahkan mari kita tutup timbang terima ini
dengan bacaan hamdalah Bersama-sama
Setelah melakukan timbang terima, selanjutnya Perawat Primer (Pagi) akan melakukan
Pre-Conference dengan Perawat Pelaksana mengenai pembagian tugas serta mendiskusikan
mengenai perawatan yang akan diberikan kepada pasien.
3. PRE-CONFERENCE
PP shift pagi : Assalamualaikum, sebelum kita memulai memberi asuhan keperawatan pada
pasien pagi ini alangkah baiknya kita melakukan preconference terlebih dahulu
tujuannya adalah mendiskusikan masalah, merencanakan cara dan strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan kepada pasien.
PA shift pagi : Waalaikumsalam iya baik
PP shift pagi : Iya untuk apa saja yang kita lakukan hari ini sesuai dengan timbang terima yang
sudah kita lakukan tadi ya. Untuk px 202A tx tetap nanti injeksi santa 3 x 200
dan ondan 3 x 1,5 mg KP ya , pasien itu pasien anak jadi harap pendekatan
terapeutik ya agar anak tersebut tidak rewel dan kooperatif dalam Tindakan.
Untuk px B, untuk intervensi nya sesuai dengan yang ada di CPPT, namun saya
dapat pesan dari shift malam bahwasaya untuk px ini tadi malam lupa untuk
menggunakan obat kumur jadinya diingatkan untuk digunakan betadine
kumurnya.
PA shift pagi : baik kalo gitu, siapp
PP shift pagi : baik, kalo begitu, saya akan membagi tugas ya, untuk PA silahkan dicek kembali
mengenai obat obatan apa saja yang diberikan kepada pasien dan melakukan
observasi tanda tanda vital, saya sendiri nantinya akan mengisi CPPT sekaligus
melakukan konsul dengan DPJP pasien. Baik kalo gitu, apakah sudah jelas
semuanya ?
PA shift Pagi : sampun jelas, siap bekerja
PP shift pagi: Baik kalau begitu , saya tutup pre conference nya. Semangat bekerja dan
wassalamualaikum wr.wb
PA shift pagi : Ya, waalaikumsalam
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, M., & Hilligoss, P. B. (2009). Handoff on information exchange while transfering
patient responsibility or control. School of Information University of Michigan
1085 South University Ave.
Rianti, S. (2015). Management Keperawatan Timbang Terima untuk Profesi. Diakses tanggal
07 Maret 2017 dari: www.academia.edu.com.