Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TIMBANG TERIMA

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH IV


RSU HAJI SURABAYA

Oleh :

Aktriana Ibnu Malik


Deviana Arianti Putri
Erni Dwi Utami
Muhammad Muhlasin
Kikis Widya Ratna
Pradira Tri Wahyu
Rohmah Dwi Maslakah
Selestianus Londa
Sari Indah Wijayanti
Sinda Ragawati
Tiya Fajriyati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES PEMKAB JOMBANG


PROGRAM PROFESI NERS
2016-2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien) (Nursalam, 2014).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan perkembangan pasien
saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna (Nursalam, 2014).
Salah satu upaya yang dapat di gunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian dinas.
Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh Perawat primer ke
perawat asosiate yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas malam.
Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Ruang Marwah IV sebagai satu unit pelayanan keperawatan yang merupakan
salah satu ruangan percontohan yang sudah mulai menerapkan sistem/metode
MAKP yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan aplikasi
keperawatan dan diperlukan ilmu dan aplikasi keperawatan secara optimal. Untuk
itu diperlukan bentuk kerjasama yang berkesinambungan dan saling mempunyai
komitmen yang tinggi demi perkembangan pelayanan keperawatan dalam
melaksanakan timbang terima yang benar.
Diruang Marwah IV kegiatan timbang terima sudah dilakukan subtansi timbang
terima Marwah IV meliputi : identitas pasien, diagnosis medis, diagnosa keperawatan,
program terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan.
Kegiatan timbang terima yang dilakukan perlu diperthankan dan ditingkatkan
kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut maka mahasiswa kelompok 1 pendidikan Profesi
Ners STIKES Pemkab Jombang akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan
konsep model asuhan keperawatan professional Nursing Primary di ruang Marwah IV
RSU Haji Surabaya.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan yang
komprehensif
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab
antar anggota tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap
klien yang berkesinambungan.

C. Manfaat
1. Bagi Perawat
- Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
- Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
- Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang berkesinambungan.
- Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara maksimal.

2. Bagi Pasien
- Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Timbang terima merupakan cara menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan
yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer (penanggung jawab).

2.2 Tujuan
Tujuan Timbang terima adalah sebagai berikut :
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan klien
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien
3. Menyampaikan permasalahan keperawatan klien yang masih ada dan yang sudah
terselesaikan.
4. Menyampaikan hal-hal penting yang harus ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya
5. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Timbang
teima yang baik bila semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
berkesinambungan dan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi perawat,
kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim perawat.
Ketentuan dalam timbang terima itu adalah sebagai berikut :
1. Dilaksanakan pada setiap pergantian shift
2. Dipimpin oleh perawat primer sebagai penanggung jawab
3. Diikuti oleh perawat, mahasiswa dinas yang telah berdinas maupun akan berdinas
4. Terdapat unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, menggambarkan
keadaan klien saat ini dan tetap menjaga kerahasiaan klien
6. timbang terima yang dilakukan harus berorientasi pada permasalahan keperawatan,
rencana, tindakan dan perkemabangan kesehatan klien.
Langkah-langkah dalam timbang terima sebagai berikut :
a. kedua kelompok sift dalam keadaan sudah siap
b. katim menyampaikan kepada penanggung jawab sift selanjutnya meliputi :
kondisi atau keadaan pasien secara umum
tindak lanjut atau dinas yang menerima operan
rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-
buru
katim dan anggota kedua sift dinas bersama-sama secara langsung melihat
keadaan klien

2.3 Alur Timbang Terima

Klien

Diagnosa medis/masalah kolaboratif Diagnosa Keperawatan

Rencana tindakan

Yang telah Dilakukan Yang Akan dilakukan

Perkembangan keadaan klien

Perencanaan : teratasi seluruhnya, sebagian, belum teratasi dan terdapat masalah baru

BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
a. Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/ tanggal : , April 2017
Waktu : 08.00 08.30 WIB
Tempat: Ruang Marwah IV A RSU Haji Surabaya
Topik : Penyampaian kondisi dan keadaan klien:
- Penyampaian hal-hal yang sudah dilakukan dalam asuhan
keperawatan.
- Penyampaian permasalahan keperawatan klien yang masih
ada dan sudah terselesaikan.
Penyampaian hal-hal yang penting yang harus ditindaklanjuti.
Sasaran :

b. Metode dan Media


Metode :
- Karu memimpin proses Timbang Terima
- Melakukan timbang terima antara Katim pagi dan Katim sore
- Melaporkan status keadaan klien dari Katim pagi dengan Katim sore
- Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali
Media :
- Materi disampaikan secara lisan
- Dokumentasi kliean (status)
- Buku Timbang Terima
- Status pasien
- Buku catatan dan bolpoin

c. Instrumen
- Status klien
- Nursing kit
- Catatan timbang terima
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
PP (Pagi) :
PP (Pagi) :
PP (Pagi) :
PA (Pagi) :
PP (Sore) :
PA (Sore) :
PA (Sore) :

3.3 Prosedur Timbang Terima


TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANAAN
Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan setiap 5 menit Nurse PP dan PA
pergantian shift/operan Station
2. Prinsip timbang terima, semua pasien
baru masuk dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya pasien yang
memiliki permasalahan yang belum
dapat teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. PP menyampaikan timbang terima pada
PP berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam timbang terima:
Jumlah pasien
Identitas klien dan diagnose medis
Data (keluhan/subjektif dan objektif)
Masalah keperawatan yang masih
muncul
Intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara
umum)
Intervensi kolaboratif dan dependen
Rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dan lain-lain.
Pelaksanaan 1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift 20 menit Ners KARU, PP dan
jaga) station PA
2. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan
3. Kepala ruangan membuka acara
timbang terima
4. Perawat yang melakukan timbang
terima dapat melakukan klarifikasi
Tanya jawab dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas
5. Kepala ruangan/PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien
6. Penyampaian yang jelas, singkat dan
padat
7. Perawat yang melaksanakan timbang
terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan dan
tindakan yang telah/belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya selama
masa perawatan
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus untuk
Ruang
kemudian diserahterimakan kepada
perawatan
petugas berikutnya
9. Lama timbang terima untuk setiap
pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
1. Diskusi 5 menit Ners KARU, PP dan
2. Pelaporan untuk timbang terima
Station PA
dituliskan secara langsung pada format
timbang terima yang ditandatangani
oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang
jaga berikutnya, diketahui oleh kepala
ruangan
3. Ditutup oleh kepala ruangan
3.4 Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang yang telah
tersedia antara lain: persiapan catatan timbang terima, persiapan status
klien, dan persiapan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan
selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan timbang
terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang
bertugas saat itu.
2) Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di ners station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kemudian lagi ke ners station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan dan intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
menit saat klarifikasi ke pasien.

3) Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Stiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar
perawat berjalan dengan baik.
4) Persiapan Evaluasi
a. Penanggung Jawab :
b. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan praktik klinik Managemen
keperawatan diharapkan Ruang Marwah IV RSU Haji
Surabaya mampu melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien secara
optimal.
c. Rencana Strategi Kegiatan
Menentukan teknik evaluasi yang digunakan
Membuat alat/format evaluasi
Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan evaluasi
Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
pada pasien.
BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Kriteria Evaluasi


Hari / Tanggal :
Pelaksana :
Topik :
Tempat :

4.2 Presentasi
Pembimbing dari dosen pendidikan sebanyak 1 orang (Pepin Nahariani, S.Kep.,
M.Kep)
Pembimbing Marwah IV sebanyak 1 orang (Lilik Hamidah, SST)
Fasilitator (Sufrida, S.Kep.,Ns)

4.3 Hasil Evaluasi


Persiapan
Persiapan timbang terima mulai direncanakan pada minggu ketiga.
Persiapan yang dilakukan antara lain :
1. Dibuat proposal timbang terima keperawatan setelah dibentuk penanggung
jawab pelaksanaan timbang terima keperawatan
2. Menyusun format timbang terima keperawatan beserta petunjuk teknis
pengisian
3. Menyusun skenario pelaksanaan timbang terima keperawatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan pada minggu ketiga. Selama
kegiatan timbang terima, mahasiswa masing-masing bekerja sesuai dengan
tugasnya, akan tetapi tugas dan peran PA kurang berperan. Acara dimulai sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan
mahasiswa tercapai dengan baik.
Waktu timbang terima dilaksanakan secara simulasi, dilaksanakan pada
pukul ..... Dikondisikan seperti pada pergantian sift pagi ke sore. Sebelum
timbang terima dilakukan, PP menyampaikan pada karu bahwa laporan-laporan
timbang terima sudah siap dan PP sore serta perawat associate juga siap. Karu
mengecek kelengkapan laporan untuk timbang terima, setelah semua sudah
lengkap, kemudian timbang terima dilakukan di nurse station. Karu membuka
timbang terima, diawali dengan berdoa, kemudian PP pagi menyampaikan
identitas pasien, data fokus, intervensi yang sudah dan belum dilaksanakan serta
pesan khusus. Setelah saemua pasien ditimbang terimakan, kemudian melakukan
validasi data dengan mendatangi pasien satu persatu. Setelah validasi data
selesai, perawat kembali ke nurse station dan melakukan klarifikasi. Setelh itu
katim dan kepala ruangan menandatangani lembar timbang terima.
Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima, hambatan yang ditemui adalah
persiapan skenario yang matang tentang tugas dari peran Karu, PP, terutama PA.
Dukungan
1. Proses bimbingan pelaksanaan timbang terima oleh pembimbing akademik
dan ruangan
2. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak perawat
ruangan dengan mahasiswa sebagai pelaksana
3. Hubungan saling percaya yang terjalin antara keluarga klien dengan
pelaksanaan timbang terima keperawatan
4. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses timbang terima
yang baik di Ruang Marwah IV RSU Haji Surabaya.
No. WAKTU KEGIATAN
1. Melaksanakan timbang terima dari sift pagi ke sift sore.
Dilaksanakan di nurse station dan dilanjutkan ke psien dan
kembali lagi ke nurse station.

2. Evaluasi dan klarifikasi dari pembimbing (baik pendidikan


maupun ruangan)
Timbang terima seharusnya lebih difokuskan pada rencana
strategi yang telah dibuat
Timbang terima seharusnya menyebutkan jumlah pasien
yang ditimbang terimakan
Penandatanganan timbang terima dilaksanakan secara rutin
di pergantian sift
Setelah timbang terima dilaksanakan, dilakukan diskusi
kecil untuk membahas permasalahan yang membutuhkan
intervensi khusus atau lebih.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan suatu laporan yang
berkaitan dengan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang
harus dilakukan sebelum pergantian sift. Selain laporan antar sift, dapat disampaikan
juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau
belum dilakukan.
Timbang terima bertujuan untuk berkesinambungan informasi mengenai keadaan
klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Pelaksanaan timbang terima pada hari...., April 2017 terhadap semua pasien
kelolaan diRuang Marwah IV RSU Haji Surabaya. Pelaksanaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai perencanaan dan semua anggota dapat melaksanakan kegiatan
sesuai peran masing-masing.

5.2 Saran
1. Lembar dokumentasi harus diisi lengkap dan seakurat mungkin untuk
menunjang proses timbang terima yang optimal
2. Pada saat ke pasien, Karu dan PP perlu menanyakan kebutuhan dasar pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2014, Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profisional, Selemba Medika, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai