A. Latar Belakang
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru (pasien
dan/atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap atau
keperawatan intensif (Nursalam, 2011)
Pasien adalah pemakai jasa pemeliharaan kesehatan yang mempunyai citra pribadi
mandiri dengan mempunyai pilihan bebas dalam mencari dan memilih bantuan. Pasien
seyogyanya aktif untuk menentukan pilihan pelayanan yang diharapkannya. Seorang pasien
bukan lagi seorang penerima pelayanan secara pasif, tetapi seorang peserta yang aktif dan
bertanggung jawab atas pilihannya serta memikul akibat dari pilihannya (Carpenito, 2009)
Pasien sebagai pemakai jasa kesehatan, aktif bertanggungjawab atas pilihan pelayanan
kesehatannya dimulai sejak pasien menerima pelayanan kesehatan. Pasien baru merupakan
pasien yang baru datang dan didaftarkan untuk pertama kali pasien mendapat pelayanan
kesehatan dan informasi yang diperlukan dari pelayan kesehatan. Setelah selesai di bagian
penerimaan pasien baru, pasien bersama keluarganya pergi menuju ke bagian dimana dirinya
ditempatkan. Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru
(pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap atau
keperawatan intensif. Kegiatan pada saat penerimaan pasien baru, maka disampaikan beberapa
hal mengenai orientasi ruang, pengenalan ketenagaan nersmedis, dan tata tertib ruang, serta
penyakit (Nursalam, 2014)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerima pasien dari unit lain/ruang lain serta mengorientasikan pasien ke ruang baru
tempat pasien akan mendapat perawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui keadaan pasien secara umum setelah mendapat perawatan di unit / ruang
perawatan lain
b. Membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien saat masuk ke unit / ruang perawatan
baru
c. Pasien dan keluarga memahami tentang peraturan rumah sakit
d. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang tersedia serta cara
penggunaannya
C. Setting Tempat
Kegiatan penerimaan pasien baru dilaksanakan di 2 tempat, yaitu di ruang perawatan pasien
dan dilanjutkan di Nurse station ruang kamajaya dengan setting tempat sebagai berikut:
1. Ruang Perawatan Pasien
F. Media
1. Rekam medis pasien
2. Alat tulis
3. Lembar Penerimaan Pasien Baru
4. Lembar Pengkajian
5. Alat pemeriksaan TTV
2. Evaluasi Proses
a. Hand over dipimpin oleh ketua tim dan diikuti oleh tim perawat pagi dan siang
b. Tim pagi melakukan hand over kepada tim siang
c. Timbang terima dilakukan di nurse station
d. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa keperawatan dan intervensi yang
sudah dan belum dilaksanakan
3. Evaluasi Hasil
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift
b. Setiap perawat mengetahui perkembangan pasien
c. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik
H. Lampiran materi
1. Pengertian
Timbang terima sering disebut dengan operan atau over hand. Operan adalah suatu cara
dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
klien. Harus dilakukan seefektif mungkin dengan secara singkat, jelas dan lengkap tentang
tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat, sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna.
2. Manfaat
a. Bagi Perawat
1) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
2) Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat
3) Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
4) Terhindar dari kekeliruan pemberian tindakan keperawatan
5) Menimbukan rasa aman
6) Meningkatkan kepercayaan diri perawat saat bekerja
b. Bagi Pasien
Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap
c. Bagi Rumah sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif
3. Prosedur
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan siap
b. Shift yang menyerahkan akan mengoperkan perlu mempersiapkan hal hal yang
disampaikan
c. Perawat yang bertanggungjawab menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang
selanjutnya meliputi:
1) Kondisi pasien secara umum
2) Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerina operan
d. Penyampaian operan dilakukan secara jelas dan tidak terburu buru
e. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama – sama secara
langsung melihat keadaan pasien
4. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan hand over
a. Persiapan
1) Kedua kelompok dalam keadaan siap
2) Kelompok yang akan bertugas menyuapkan bubu catatan
b. Pelaksanaan
1) Timbang terima dilaksanakan setiap penggantian shift/operan
2) Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat yang
berikutnya
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a) Identitas klien dan diagnosa medic
b) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
c) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
d) Intervensi kolaborasi dan dependen
e) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya
misalhnya prosedur yang tidak dilaksanakan secara rutin
5) Perawat yang melakukan timbang terima daat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas Penyampaan pada saat
timbang terima secara singkat dan jelas
6) Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi
khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
7) Pelaporan untuk timang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat.
I. Daftar pustaka
1. Kamil, H. (2011). Handover dalam pelayanan keperawatan. Idea Nursing Journal, 2(3).
2. Mairestika, S., Setiawan, H., & Rizany, I. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pelaksanaan Timbang Terima. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, 4(1),
1-10.
3. Rabiuliya, E., Handiyani, H., Gayatri, D., Giantini, A., Utomo, B., & Hadi, M. (2023).
Peningkatan Fungsi Manajer Keperawatan dalam Optimalisasi Komunikasi Efektif saat
Handover. Journal of Telenursing (JOTING), 5(1), 986-995.