Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS MASALAH MANAJEMEN RUANGAN

DI RUANG DAHLIA KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2020

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tahap Profesi Ners


Stase Manajemen Keperawatan

DISUSUN OLEH

1. Wawan Setyawan (20.0604.0002)


2. Fitri Setianingrum (20.0604.0003)
3. Heny Setya Utami (20.0604.0007)
4. Desy Arifatul Hidhayah (20.0604.0019)

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
ANALISIS DATA

1. Analisa Data
NO Data focus Masalah
1. Profil Ruangan : Belum tersedianya
profil Ruangan Dahlia
Rumah sakit X di Kabupaten Magelang dengan tipe C
secara lengkap
memiliki 10 bangsal dengan jumlah tempat tidur 22 dan
BOR 90% Metode penugasan menggunakan TIM nursing
dengan jumlah tenaga 20 orang, dengan pendidikan S1
keperawatan 9 orang dan D3 keperawatan 11 orang.
Memiliki peralatan yang cukup lengkap, akan tetapi perawat
kurangnya kepedulian dalam pemeliharaan alat. Dari
keseluruhan jumlah pasien rata-rata memiliki ketergantungan
partial 70% dan total 30%.
2. Input : Kurunganya
kepedulian perawat
Jumlah pasien rata-rata yang dirawat di ruang Dahlia selama
dalam pemeliharaan
3 bulan terakhir adalah 74 orang. Jumlah rata-rata pasien
alat
yang memiliki ketergantungan partial 70% dan total 30%.
Peralatan yang dimiliki ruang Dahlia cukup lengkap akan
tetapi perawat kurangnya kepedulian dalam pemeliharaan
alat.
3. Proses : Penerapan metode
asuhan keperawatan
Penerapan metode asuhan keperawatan professional belum
professional belum
diterapkan secara optimal, misalnya penerapan pasien baru,
diterapkan secara
supervisi, discharge planning dsb. Tingkat kepuasan kurang
optimal
dari 80% .
4. Proses : Kurangnya kesadaran
perawat dalam
Beberapa perawat di Ruang Dahlia kurang menerapkan SPO
mematuhi SOP
secara maksimal, Rata-rata sebagian perawat tidak
melakukan keterampilan pada item memperhatikan respon
pasien dan mencatat respon pasien.
5. Proses : Kurangefektif dalam
menerapkan metode
Pelaksanaan meeting morning pre conference di ruang tidak Tim
pernah dilaksanakan karena keterbatasan tempat, pemberian
motivasi, reinforcemen kepada staf, evaluasi hasil
pengkajian, keterbatasan anggota tim dan labeling resiko
jatuh.
6. Output : Kurangnya mutu
pelayanan
Mutu pelayanan yang terdapat dalam ruang Dahlia cukup
optimal karena tingkat kepuasan pasien kurang dari 80%.
Pemanfaatan tempat tidur di ruang Dahlia cukup tinggi
karena jumlah pasien di ruang Dahlia banyak dengan
presentase BOR 90%.
2. Skoring

No. MASALAH PRIORITAS MASALAH T R Jumlah = IxTx R Priority


Importancy
P S RI PC DU Pc
1. Belum tersedianya 3 2 2 1 2 2 3 3 108 6
profil ruangan
dahlia secara
lengkap
2. Kurangnya 3 4 3 2 3 2 4 4 272 3
kepedulian perawat
dalam pemeliharaan
alat
3. Penerapan metode 3 3 3 1 3 2 3 3 135 5
asuhan keperawatan
professional belum
diterapkan secara
optimal
4. Kurangnya 4 4 4 3 3 2 4 3 362 1
kesadaran perawat
dalam menerapkan
SOP
5. Kurangnya 3 4 3 3 3 1 3 5 255 4
efektifitas dalam
penerapan metode
tim
6. Kurangnya mutu 4 3 3 3 3 2 4 5 360 2
pelayanan

Keterangan :
Importancy (I) : pentingnya masalah
Prevalency (P) : masalah lebih banyak ditemukan
Severity (S) : akibat yang ditimbulkan lebih serius
Rate of Increase (RI) : kenaikan jumlah masalah lebih cepat
Publict Concern (PC) : keprihatinan masyarakat
Degree of Ummeetneeds (DU) :tingkat keinginan yang tidak
terpenuhi untuk selesainya masalah
Political Elimate (Pc) : iklim politik mendukung
Technology (T) : teknologi yang tersedia
Reseurce (R) : sumber daya (manusia , dana, alat dll)
Rentang penilaian mulai dari nilai 1 sampai 5, dengan bobot nilai :
1 : sangat tidak penting
2 : tidak penting
3 : penting
4 : sangat penting
5 : paling penting

3. Prioritas Masalah
1. Kurangnya kesadaran perawat dalam menerapkan SOP
2. Kurangnya mutu pelayanan
3. Kurangnya kepedulian perawat dalam pemeliharaan alat
4. Kurangnya efektifitas dalam penerapan metode tim
5. Penerapan metode asuhan keperawatan professional belum
diterapkan secara optimal
6. Belum tersedianya profil ruangan dahlia secara lengkap
4. Analisa SWOT
No Unsur Strength Weakness Opportunity Treat
1 MAN 1. Adanya sistem 1. Jumlah perawat yang 1. Adanya program 1. Kebijakan
pengembangan staf dibutuhkan kurang dari pelatihan/ seminar khusus pemerintah tentang
berupa pelatihan tingkat kebutuhan pasien tentang manajemen BPJS
2. Tenaga keperawatan 2. Penerapan metode keperawatan 2. Persaingan antar RS
ruang pendidikan S1 asuhan keperawatan 2. Adanya kebijakan yang semakin kuat
keperawatan 9 orang dan professional belum pemerintah tentang 3. Makin tinggi
D3 keperawatan 11 diterapkan secara profesionalisasi perawat kesadaran
orang optimal, misalnya 3. Adanya program masyarakat akan
penerapan pasien baru, akreditasi RS dari pentingnya
supervisi, discharge pemerintah kesehatan
planning dsb
2. MONEY 1. Dana operasional 1. Sistem administrasi 1. Adanya koordinasi pada 1. Jika tidak ada
ruangan diperoleh dari terpusat administrasi keuangan di koordinasi
rumah sakit ruang Dahlia Utama administrasi
2. Dana fasilitas kesehatan keuangan dapat
diperoleh dari rumah menyebabkan
sakit kurang efektif
3. Dana kesejahteraan
pegawai diperoleh dari
rumah sakit
3 METODE 1. RS memiliki visi, misi 1. Tindakan penerapan 1. Adanya kebijakan 1. Makin tinggi
dan motto sebagai acuan pasien baru, supervisi, pemerintah tentang kesadaran
melaksanakan kegiatan discharge planning profesionalisasi perawat masyarakat akan
pelayanan belum sesuai SOP hukum
2. Mempunyai standar 2. Bebasnya pers yang
asuhan keperawatan dapat langsung
3. Pendidikan perawat menyebarkan
minimal D3 informasi dengan
5. POA (Plan Of Action)

No Masalah Kegiatan Rincian Kegiatan Tujuan Sasaran Target PJ Waktu


1. Kurangnya Mengoptimalkan 1. Mengkordinasi Meningkatkan Bangsal Mengoptimal RS, 25
kesadaran kinerja perawat dengan karu kesadaran Dahlia kan kesadaran Kepala Novemb
perawat dalam mematuhi terkait SPO yang perawat dalam perawat Ruang, er 2020
dalam SPO ada menerapkan dalam Mahasis
menerapkan 2. Mencari reverensi SOP menerapkan wa
SOP terkait SPO yang SOP
akan dibuat
3. Membuat SPO
sesuai referensi
4. Mensosialisasikan
SPO yang benar
5. Menyimpan SPO
di Nurse Station
6. Evaluasi kepatuhan
perawat dalam
menjalankan SPO
2. Kurangnya Mengedukasi 1. Mengkoordinasi Meningktakan Bangsal Mengoptimal RS, 25
mutu perawat dengan PJ Rumah mutu pelayanan Dahlia kan mutu Kepala Novemb
pelayanan sakit pelayanan Ruang, er 2020
2. mengevaluasi mutu Mahasis
pelayanan dari wa
pasien/keluarga
pasien
3. Kurangnya Mengedukasi 1. Koordinasi dengan Meningkatkan Bangsal Perawat dapat RS, 25
kepedulian perawat dalam kepala ruang kepedulian Dahlia memelihara Kepala Novemb
perawat pemeliharaan 2. Koordinasi dengan perawat dalam alat dengan Ruang, er 2020
dalam alat CSSD pemeliharaan baik Mahasis
pemeliharaan 3. Mensosialisasikan alat wa
alat dampak dari alat yang
tidak di bersihkan.
4. Kurangnya Mengedukasi 1. Koordinasi dengan Mengoptimalka Bangsal Metode dapat RS, 25
efektifitas dan membuat kepala ruangan n metode tim Dahlia dilaksanakan Kepala Novemb
dalam tentang SPO yang yang kurang Ruang,
penerapan role play ada di ruangan optimal dengan baik Mahasis er 2020
metode tim 2. Mengkoordinasi wa
tentang
pelaksanaan
edukasi dan role
play
3. Melakukan
edukasi tentang
metode tim
4. Memberikan
contoh tentang role
play yang benar

5. Melaksanakan atau
mempraktikkan
role play
6. Evaluasi
Rencana tindak
lanjut: SPO metode
tim yg kurang
optimal
5. Penerapan Sosialisasi 1.Melakukan Mengoptimalkan Bangsal Dapat RS, 25
metode kepada perawat sosisalisasi Penerapan Dahlia menerapkan Kepala Novemb
asuhan dalam mengenai asuhan metode asuhan metode Ruang, er 2020
keperawatan memberikan keperawatan keperawatan asuhan Mahasis
profesional asuhan (prioritas masalah, profesional keperawatan wa
belum keperawatan dan keserasian belum profesional
diterapkan kepada pasien kriteris hasil dengan diterapkan belum
secara evaluasi asuhan secara optimal diterapkan
optimal keperawatan) secara optimal
2. Memberikan
motivasi kepada
perawat akan
pentingnya penerapan
asuhan keperawatan
yang benar
3. Memberikan studi
kasus dalam
menjalankan Asuhan
keperawatan
6. Belum Menyediakan 1. Koordinasi Tersedianya Bangsal Profil ruangan RS, 25
tersedianya profil ruangan dengan kepala profil ruangan Dahlia tersusun Kepala Novemb
profil dahlia secara ruang dahlia secara dengan Ruang, er 2020
ruangan lengkap 2. Koordinasi lengkap lengkap Mahasis
dahlia secara dengan humas dan wa
lengkap BKRS
3. Studi literature
4. Pembuatan
materi profil
5. Konsultasi
6. Pembuatan profil
7. Pemasangan profil
8. Evaluasi
Rencana tindak lanjut
(RTL) : pemeliharaan
dan peningkatan
pengadaan profil
ruang Dahlia.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Kontoro. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Nuha Medika :


Yogyakarta

Huber, D. (2013). Leadership and nursing care Management. Third edition.


Philadelphia: W. B. Saunders Compa

Huston, C.J dan Marquis, B.L. (2013). Kepemimpinan dan manajemen


keperawatan (Edisi 4.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2013). Kepemimpinan dan Manajemen


Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Edisi keempat. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktek


keperawatan professional. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam, M. (2013).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 2. Salemba Medika : Jakarta

Robbins,S . (2011). Perilaku Organisasi : Konsep, Kontrol , Aplikasi . Edisi ke-8.


Jakarta: Prehalindo

Suyanto. (2015). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di


Rumah Sakit. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Swansburg. R. C., Swansburg R. J. (2013). Pengantar Kepemimpinan dan


Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai