Anda di halaman 1dari 15

BAB III

ANALISA DATA DAN PERENCANAAN

A. Analisa Data

1. Analisa SWOT Ruang Unit Perawatan Gladiol

a. Strength/ Kekuatan

1) RS berada di lokasi yang strategis

2) Sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian

3) Rumah sakit tipe C dan merupakan satu-satunya rumah sakit

pemerintah di Kabupaten Tana Toraja

4) Badan Layanan Umum Rumah Sakit

5) Adanya Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit

6) Terdiri dari beberapa ruangan yang digolongkaan berdasarkan penyakit,

jenis kelamin golongan dan umur, seperti: ruang perawatan bedah,

anak, interna laki, interna wanita, ruang obgyn dan juga terdapat ruang

poli bagi pasien yang rawat jalan.

7) Pengalaman kerja tenaga keperawatan yang cukup lama rata-rata

diatas 10 tahun untuk tenaga PNS dan rata-rata 6 bulan untuk tenaga

magang.

8) Terdapat struktur organisasi unit kerja dan telah berjalan dengan baik

9) Kepala ruangan mendelegasikan tenaga perawat yang telah

melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai perawat pelaksana

10) Pendokumentasian secara umum telah dilakukan secara manual

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 28


11) Kebijakan ruangan dalam pengadaan alat secara berkala.

12) Jumlah kapasitas tempat tidur 17 unit dengan 10 kamar.

13) Kebijakan RS untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Ada hubungan

kerja sama Rumah Sakit dengan lembaga/institusi.

14) Telah diterapkan SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan

Profesional) dimana sistem penugasan dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan yaitu dengan metode TIM

15) Komunikasi terjalin dengan baik antara perawat dan tim kesehatan

lainnya.

16) Perencanaan pulang pasien sudah optimal.

b. Weakness/Kelemahan

1) Masih adanya keterbatasan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang

tersedia di ruang perawatan memungkinkan keterbatasan pelaksanaan

prosedur yang tersedia menyebabkan berkurangnya bentuk pelayanan

keperawatan yang diberikan.

2) Ruang sentralisasi penyimpanan obat belum ada di ruang perawatan,

yang ada adalah sentralisasi pengelolaan pemberian obat untuk pasien

yang terdapat pada ruang perawat.

3) Pelaksanaan ronde belum optimal.

4) Tersedianya brosur/leaflet untuk pasien saat melakukan perencanaan

pulang, belum optimal dilakukan

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 29


5) Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan secara lisan pada setiap

pasien/keluarga

6) Tidak adanya pedoman tentang sistem penugasan dalam pemberian

asuhan keperawatan.

c. Oportunity/ Peluang

1) Kebijakan RS untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan

2) Sebagai sarana pendidikan dan penelitian

3) RS melayani layanan Jamkesmas, Jamkesda,

Askes, JKN, Umum/biaya sendiri, ikatan kerja sama/ tanggungan

perusahaan/Pemerintah Daerah Luar Sulawesi Selatan

4) Ada Mahasiswa S1 Ners yang melakukan

praktik Manajemen dalam keperawatan

5) Ada mahasiswa S1 Keperawatan yang

melakukan praktek keperawatan

6) Ada mahasiswa D3 Keperawatan dan

Kebidanan yang melakukan praktek keperawatan

7) Perawat diberikan kebijaksanaan untuk

melanjutkan pendidikan dan diberikan pelatihan secara berkala.

d. Threat/ Ancaman

1) Ada RS swasta di Tana Toraja

yang menjadi saingan.

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 30


2) Masih terdapat keterbatasan

fasilitas berupa sarana dan prasarana yang tersedia di ruang perawatan

yang memungkinkan keterbatasan pelaksanaan prosedur yang tersedia

menyebabkan berkurangnya bentuk pelayanan keperawatan yang

diberikan.

3) Tenaga non keperawatan

(Cleaning Service) masih kurang, dan tenaga evakuasi tidak ada.

4) Sebagian perawat beranggapan

bahwa jumlah perawat yang dines pagi, siang dan malam tidak

sebanding dengan jumlah pasien.

2. Hasil Pengkajian dan Analisa Data Manajemen Keperawatan Ruang Unit

Perawatan Gladiol

a. Pengkajian Terhadap Aspek Manajemen

Pada praktik Manajemen dalam Keperawatan oleh mahasiswa Program

Profesi Ners STIKES LAKIPADADA dilakukan pengkajian pada fungsi

manajemen keperawatan yang berfokus pada fungsi-fungsi manajemen.

Pendekatan aspek manajemen yang digunakan yaitu metode wawancara,

diskusi, observasi, pembagian angket, kajian literatur serta tinjauan

dokumen dengan melibatkan kepala ruangan dan perawat pelaksana ruangan

serta pasien di perawatan bedah

b. Hasil Pengkajian dan Analisa

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 31


Analisa dilaksanakan dengan metode penyebaran koesioner terhadap 12

responden yang terdiri dari seorang kepala ruangan, 2 orang ketua tim dan 9

perawat pelaksana serta 17 pasien di ruang Gladiol RSUD. Lakipadada.

Dari observasi, wawancara, diskusi dan kuesioner didapatkan hal-hal

sebagai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan fungsi primer manajemen untuk menentukan

kelanjutan kebutuhan yang harus dikerjakan. Adapun hasil pengkajian

terhadap aspek manajemen keperawatan yang telah dilakukan diperoleh

informasi:

a) Tingkat kepuasan pasien

Berdasarkan hasil angket dari 17 responden didapatkan data 15 (88%)

responden mengatakan puas, 2 (12%) responden mengatakan cukup

puas, dan tidak ada responden yang mengatakan kurang puas. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien di ruang Perawatan

Gladiol terhadap kinerja perawat adalah “puas”. Secara khusus dalam

hal penjelasan perawat tentang kondisi pasien, dan memberikan

penjelasan kepada pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan di

RS dimana didapatkan data sebagai berikut:

 Dari 17 responden terdapat 7 responden yang

mengatakan perawat selalu memberi penjelasan tentang obat yang

diberikan, 3 responden yang menyatakan perawat sering memberi

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 32


penjelasan tentang obat yang diberikan, dan 7 responden yang

mengatakan perawat kadang-kadang memberi penjelasan tentang

obat yang diberikan.

 Dari 17 responden, terdapat 7 responden yang

mengatakan perawat selalu memberi penjelasan tentang tindakan

yang dilakukan, terdapat 7 responden yang mengatakan perawat

sering memberi penjelasan tentang tindakan yang dilakukan, 1

responden menyatakan perawat kadang-kadang memberi

penjelasan tentang tindakan yang dilakukan, 1 responden

menyatakan perawat jarang memberi penjelasan tentang tindakan

yang dilakukan, dan 1 responden menyatakan perawat tidak

pernah memberi penjelasan tentang tindakan yang dilakukan.

 Permasalahan:

Kurang optimalnya penjelasan tentang obat dan tindakan

keperawatan yang akan dilakukan.

 Analisis:

Perawat memberi penjelasan tentang obat yang diberikan dan

penjelasan sebelum melakukan tindakan keperawatan di RS

merupakan hak-hak pasien ya ng perlu disampaikan pada pasien

dan keluarga pasien pada saat mereka melakukan tindakan tersebut

dirumah sakit untuk mendapat pelayanan sesuai kebutuhan

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 33


pelayanan. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan

mutu pelayanan yang diberikan dan meningkatkan kepuasan pada

diri konsumen.

b) Sarana dan prasarana

Berdasarkan angket yang disebarkan, dari 11 perawat terdapat 6

orang (54,54%) yang mengatakan bahwa fasilitas di ruangan belum

lengkap untuk pelayanan/tindakan keperawatan. Kepala ruangan juga

menyatakan bahwa fasilitas medis dan non medis yang tersedia belum

memadai dalam melakukan pelayanan keperawatan.

 Permasalahan:

Masih adanya keterbatasan fasilitas berupa sarana dan prasarana

yang tersedia di ruang perawatan.

 Analisis:

Sarana dan prasarana sangat penting dalam mendukung tindakan

keperawatan. Keterbatasan fasilitas berupa sarana dan prasarana

yang tersedia di ruang perawatan dapat menyebabkan terjadinya

keterlambatan dalam pelaksanaan suatu tindakan dan kenyamanan

pasien.

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 34


2) Pengorganisasian (Organizing)

Merupakan fungsi manajemen kedua setelah perencanaan.

Pengorganisasian adalah rangkaian kegiatan untuk mewujudkan proses

kerja yang berfungsi sebagai total sistem agar bergerak ke arah tujuan

yang sama. Adapun permasalah utama yang ditemukan pada fungsi

manajemen pengorganisasian adalah:

Kebutuhan Tenaga Keperawatan

Berdasarkan Depkes tahun 2005, jumlah tenaga yang dibutuhkan di

Unit Perawatan Gladiol adalah 13 orang perawat, sementara yang ada 12

orang jadi perawat di Ruang Gladiol masih kurang 1 perawat.

Sedangkan menurut data yang diperoleh sebanyak 1 (8,33%) orang

dari 11 perawat mengatakan tenaga yang tersedia sudah mencukupi

kebutuhan pelayanan di ruangan dan sebanyak 10 (90,9%) orang dari 11

perawat mengatakan tenaga yang tersedia belum mencukupi kebutuhan

pelayanan di ruangan. Kepala ruangan juga menyebutkan bahwa tidak

membuat rencana ketenagaan di ruang perawatan Gladiol.

Permasalahan:

Belum optimalnya perencanaan/perhitungan kebutuhan tenaga perawat.

Analisis:

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 35


Kurangnya tenaga keperawatan akan mengakibatkan pelayanan

keperawatan kurang maksimal sehingga tingkat kepuasan pasien dan

kepercayaan pasien akan mutu pelayanan keperawatan menurun.

3) Koordinasi (Actuating)

Merupakan fungsi manajemen yang kegiatannya menggerakkan tenaga

perawat/staf agar mau bekerja, menciptakan suasana bekerja yang

kondusif, bukan hanya karena perintah tetapi harus dengan kesadaran

sendiri atau termotivasi secara internal dalam melakukan tugas.

a) Penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)

Merupakan suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat

unsur, yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan

dan sistem MPKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai

yang diyakini dan akan menentukan kualitas produksi/jasa layanan

keperawatan. Jika perawat tidak memiliki nilai-nilai tersebut sebagai

sesuatu pengambilan keputusan yang independen, maka tujuan

pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien

tidak akan dapat terwujud.

Menurut data yang diperoleh sebanyak 11 perawat (100%) dan

kepala ruangan belum pernah mengikuti pelatihan Metode Praktik

Keperawatan Professional (MPKP).

Permasalahan

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 36


Belum optimalnya pelaksanaan metode Model Praktik Keperawatan

Profesional (MPKP)

Analisis

Model asuhan keperawatan adalah suatu system (struktur, proses dan

nilai-nilai) yang memungkinkan perawat professional mengatur

pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang

pemberian asuhan keperawatan. Sehingga perawar harus diberikan

kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan

dengan dengan Metode Praktik Keperawatan Professional (MPKP)

atau Model Asuhan Keperawatan guna perwujudan dari asuhan

keperawatan profesional.

b) Pelaksanaan discharge planning

Data yang diperoleh dari kepala ruangan menyatakan bahwa

perawat memberikan penjelasan perencanaan pulang secara lisan,

format sudah ada dan sudah di dokumentasikan akan teatapi belum

tersedia leaflet untuk dibagikan kepada pasien pulang.

Dari hasil angket terhadap 17 responden, terdapat 8 (48,06%)

responden yang mengatakan perawat kadang-kadang memberikan

penjelasan tentang bagaimana cara meningkatkan kesehatan setelah

pulang/keluar dari rumah sakit.

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 37


 Permasalahan

Belum optimalnya pelaksanaan discharge planning.

 Analisa

Discarge panning dilakukan pada pasien rencana pulang,

bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada pasien tentang

status kesehatan pasien, cara perawatan di rumah, cara pencegahan,

waktu dan rute pemberian obat serta waktu kontrol poliklinik.

Pelaksanaan discarge planning yang belum optimal

menyebabkan pasien mudah lupa dan kurang melakukan arahan

yang diberikan oleh perawat, hal ini disebabkan karena penjelasan

hanya secara lisan dan tidak diberikan leaflet/brosur tentang

informasi mengenai penyakitnya. Sehingga pasien cenderung

masuk kembali diruang perawatan dengan keluhan yang sama.

4) Pengawasan (Controlling)

Pengawasan atau kontrol merupakan salah satu unsur fungsi primer

manajemen. Kondisi ini sering dihubungkan dengan penempatannya

sebagai kegiatan akhir dari keseluruhan fungsi manajemen sebagai

kegiatan pengendalian kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan.

Kinerja Perawat

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 38


Hasil wawancara dengan kepala ruangan menyatakan bahwa penilaian

kinerja perawat di ruangan secara umum sudah baik berdasarkan

observasi tetapi secara tertulis dan angket penilaian kerja sudah ada.

B. Perencanaan

1. Prioritas Masalah

Setelah dilakukan identifikasi masalah, selanjutnya masalah tersebut

diprioritaskan bersama kepala ruangan dan ketua tim ruang berdasarkan metode

pembobotan dengan memperhatikan aspek-aspek yang meliputi:

a. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah tersebut (Magnitude)

b. Besar kerugian yang dapat ditimbulkannya (Severity)

c. Dapat atau tidaknya masalah diselesaikan (Managebility)

d. Tuntutan masyarakat terhadap keperawatan (Nursing Concern)

e. Kesediaan sumber daya yang ada (Affordability)

Dari masing-masing dinilai untuk setiap aspek tersebut, masing-masing

aspek memiliki bobot sendiri dengan rentang 1-5 yaitu :

a. Satu (1) jika sangat kurang sesuai

b. Dua (2) jika kurang sesuai

c. Tiga (3) jika cukup sesuai

d. Empat (4) jika sesuai

e. Lima (5) jika sangat sesuai

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 39


Nilai dari setiap masalah kemudian dikalikan dengan masing-masing nilai

setiap masalah, masalah yang memiliki total nilai terbesar merupakan prioritas

masalah yang terpilih.

Tabel 3.1
Hasil Pembobotan Untuk Prioritas Masalah

NO MASALAH Mg Sv Mn Nc Af Total
1. Perencanaan (Planning)
 Kurang optimalnya penjelasan tentang obat 4 5 5 4 4 1600
dan tindakan keperawatan yang akan
dilakukan. (Perawat kurang memberi
penjelasan tentang obat yang diberikan dan
memberikan penjelasan sebelum melakukan
tindakan keperawatan)
 Masih adanya keterbatasan fasilitas berupa 3 4 2 4 3 288
sarana dan prasarana yang tersedia di ruang
perawatan gladiol
2 Pengorganisasian (Organizing)
Belum optimalnya perencanaan/perhitungan 3 3 4 2 3 216
kebutuhan tenaga perawat.

3 Koordinasi (Actuating)
 Belum optimalnya pelaksanaan metode 5 3 3 4 4 720
Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP)
 Belum optimalnya pelaksanaan discharge 4 5 3 5 1250
5
planning

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui susunan prioritas masalah

berdasarkan urutan dari nilai tertinggi ke nilai terendah yaitu sebagai berikut:

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 40


1. Kurang penerapan mengenai komunikasi (Perawat kurang memberi

penjelasan tentang obat yang diberikan dan memberikan penjelasan sebelum

melakukan tindakan keperawatan) dengan skor (1600).

2. Belum optimalnya pelaksanaan discharge planning dengan skor (1250).

3. Belum optimalnya pelaksanaan metode Model Praktik Keperawatan

Profesional (MPKP) dengan skor (720).

4. Masih adanya keterbatasan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang

tersedia di ruang perawatan dengan skor (288).

5. Belum optimalnya perencanaan/perhitungan kebutuhan tenaga perawat

dengan skor (216).

Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 41


Manajemen Ruang Gladiol | Profesi Ners STIKES Lakipadada 2018 46

Anda mungkin juga menyukai