Anda di halaman 1dari 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep MPKP 1. Definisi

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. (Ratna sitorus !ulia, "##$). Model %suhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai- nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut (&offart 'oods, ())$).
2. Komponen MPKP

*erdasarkan MPKP yang sudah dikembangkan di berbagai rumah sakit, &offart 'oods (())$) menyimpulkan bahwa MPKP tediri lima komponen yaitu nilai + nilai professional yang merupakan inti MPKP, hubungan antar professional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan mana,emen terutama dalam perubahan pengambilan keputusan serta sistem kompensasi dan penghargaan.
3. -u,uan MPKP a. Men,aga konsistensi asuhan keperawatan.

b. Mengurangi

konflik,

tumpang

tindih

dan

kekososongan

pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.


c. Men.iptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan. d. Memberikan

pedoman

dalam

menentukan

kebi,akan

dan

keputusan.
e. Men,elaskan dengan tegas ruang lingkup dan tu,uan asuhan

keperawatan bagi setiap tim keperawatan.

4. Ma.am + Ma.am Metode %suhan Keperawatan a. Metode -im

!aitu

pengorganisasian

pelayanan

keperawatan

oleh

sekelompok perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang beri,a/ah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin kelompok, selain itu pemimpin kelompok bertanggung ,awab dalam mengarahkan anggota tim.sebelum tugas dan menerima laporan kema,uan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. 0elan,utnya pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala ruangan tentang kema,uan pelayanan atau asuhan keperawatan klien. Metode ini menggunkan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Ketenagaan dari tim ini terdiri dari Ketua tim, Pelakasana perawatan, Pembantu perawatan %dapun tu,uan dari perawatan tim adalah 1 memberikan asuhan yang lebih baik dengan menggunakan tenaga yang tersedia.

Kelebihan metode tim 1


1) 0aling memberi pengalaman antar sesama tim. 2) Pasien dilayani se.ara komfrehesif 3) -er.iptanya kaderisasi kepemimpinan 4) -er.ipta ker,a sama yang baik 5) Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal 6) Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda

dengan aman dan efektif.

Kekurangan metode tim1


1) -im yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan

men,adi tanggung ,awabnya.


2) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat

tim ditiadakan atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelann.aran tugas terhambat.
3) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu

tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
4) %kuntabilitas dalam tim kabur.

Peran Kepala Ruang dalam tahap1


1) Pengka,ian

Mengidentifikasi

masalah

terkait

fungsi

mana,amen

2) Peren.anaan 1

2ungsi peren.anaan dan fungsi ketenagaan


a) Menun,uk Ka -im b) Mengikuti serah terima klien c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan d) Mengidentifikasi

,umlah

perawat

yang

dibutuhkan

berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien


e) Meren.anakan strategi pelaksanaan keeperawatan f) Meren.anakan logistik ruangan3failitas ruangan g) Melakukan pendokumentasian 3) 4mplementasi 1

2ungsi pengorganisasian 1
a) Merumuskan system penugasan b) Men,elaskan rin.ian tugas Ketua -im c) Men,elaskan rentang kendali di ruang rawat d) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang

rawat
e) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan3fsilitas

ruangan
f) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik g) Mendelegasikan tugas kepada ketua -im

2ungsi pengarahan1
a) Memberikan pengarahan kepada ketua -im

b) Memberikan moti5asi dalam meningkatkan pengetahuan,

ketrampilan dan sikap anggota -im


c) Memberi pu,ian kepada anggota -im yang melaksanakan

tugas dengan baik


d) Membimbing bawahan e) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim f) Melakukan super5isi g) Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan

dengan yankep diruangan


h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian 4) 65aluasi

2ungsi pengendalian1
a) Menge5aluasi kiner,a katim b) Memberikan umpan balik pada kiner,a katim c) Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tidak

lan,ut
d) Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan e) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

b. Metode 2ungsional

Model fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya ,umlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan ( + " ,enis inter5ensi keperawatan kepada semua pasien di bangsal. Model ini berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan,

perawat melaksanakan tugas ( tindakan) tertentu berdasarkan ,adwal kegiatan yang ada (7ursalam, "##").

Kerugian metode fungsional1


1) Pasien mendapat banyak perawat. 2) Kebutuhan pasien se.ara indi5idu sering terabaikan 3) Pelayanan pasien se.ara indi5idu sering terabaikan. 4) Pelayanan terputus-putus 5) Kepuasan ker,a keseluruhan sulit di.apai

Kelebihan dari metode fungsional 1


1) 0ederhana 2) 6fisien. 3) Perawat terampil untuk tugas atau peker,aan tertentu. 4) Mudah memperoleh kepuasan ker,a bagi perawat setelah

selesai tugas.
5) Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang

kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.


6) Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau

peserta didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu.

c. Metode Kasus

0etiap

perawat

ditugaskan

untuk

melayani

seluruh

kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat

yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada ,aminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat pri5at atau untuk keperawatan khusus seperti isolasi, intensive care.Metode ini berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung ,awab terhadap asuhan dan obser5asi pada pasien tertentu (7ursalam, "##"). Kekurangan metode kasus 1
1) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang

terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan se.ara menyeluruh


2) Membutuhkan banyak tenaga. 3) *eban ker,a tinggi terutama ,ika ,umlah klien banyak sehingga

tugas rutin yang sederhana terlewatkan.


4) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat

penaggung ,awab klien bertugas.

Kelebihan metode kasus1


1) Kebutuhan pasien terpenuhi. 2) Pasien merasa puas. 3) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat. 4) Kepuasan tugas se.ara keseluruhan dapat di.apai.

d. Metode Primary 7ursing

!aitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk meren.anakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.

-ugas perawat primer adalah 1


1) Menerima pasien 2) Mengka,i kebutuhan 3) Membuat tu,uan, ren.ana, pelaksanaan dan e5aluasi. 4) Mengkoordinasi pelayanan 5) Menerima dan menyesuaikan ren.ana 6) Menyiapkan penyuluhan pulang

Konsep dasar 1
1) %da tanggung ,awab dan tanggung gugat 2) %da otonomi. 3) %da keterlibatan pasien dan keluarganya

Ketenagaan 1
1) 0etiap perawat primer adalah perawat bed side. 2) *eban kasus pasien maksimal $ pasien untuk ( perawat 3) Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal. 4) Perawat

profesional

sebagai

primer

dan

perawat

non

profesional sebagai asisten.

Kepala ruangan 1
1) 0ebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer 2) 8rientasi dan meren.anaka karyawan baru. 3) Menyusun ,adwal dinas 4) Memberi penugasan pada perawat asisten.

Kelebihan dari metode perawat primer1


1) Mendorong kemandirian perawat. 2) %da keterikatan pasien dan perawat selama dirawat 3) *erkomunikasi langsung dengan Dokter 4) Perawatan adalah perawatan komprehensif 5) Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau

diterapkan.
6) Memberikan kepuasan ker,a bagi perawat 7) Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima

asuhan keperawatan.

Kelemahan dari metode perawat primer1


1) Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat 2) &anya dapat dilakukan oleh perawat profesional. 3) *iaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

Peran Kepala Ruang 1


1) 0ebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan primer 2) 8rientasi dan meren.anakan karyawan baru 3) Menyusun ,adwal dinas 4) Memberi penugasan pada perawat asisten3asosiat (P%) 5) 65aluasi ker,a 6) Meren.anakan 3menyelenggarakan pengembangan staf

Peran Perawat Primer 1


1) Menerima pasien 2) Mengka,i kebutuhan pasien untuk asuhan 3) Membuat tu,uan 4) Membuat ren.ana keperawatan 5) Melakukan konferens untuk men,elaskan ren.ana asuhan

kepada P% yang men,adi anggota timnya.


6) Melaksanakan ren.ana yang telah dibuat selama dinas bersama

P% yang men,adi anggota timnya.


7) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. 8) Memantau

P%

dalam

melaksanakan

ren.ana

asuhan

keperawatan.
9) Mengkoordinasi pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain

maupun perawat lain


10) 11)

Menge5aluasi keberhasilan yang di.apai Menerima dan menyesuaikan ren.ana

12) 13)

Menyiapkan penyuluhan untuk pulang Melakukan pendokumentasian (.atatan perkembangan,

.atatan tindakan keperawatan)

Peran Perawat %sosiat 1


1) Mengikuti konferens untuk menerima pen,elasan tentang

asuhan yang diren.anakan oleh PP.


2) Melaksanakan asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh PP 3) Memberi informasi3masukan yang diperlukan kepada PP

tentang

klien

untuk

keperluan

asuahan

keperawatan

selan,utnya.
4) Men.atat tindakan keperawatan yang telah dilakukan dalam

.atatan tindakan keperawatan.

e. Metode Medular

Metode ini adalah suatu 5ariasi dan metode keperawatan primer. Metode keperawatan modular memiliki kesamaan baik dengan metode keperawatan ti maupunmetode keperawatan primer (9illies, ()):). Metode ini sama dengan metode keperawatan tim karena baik perawat professional maupun non professional beker,a sama dalam memberikan asuhan keperawatan dibawah kepemimpinan seorang perawat professional. Disamping ini, dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan primer karena dua atau tiga orang perawat bertanggung ,awab atas sekelompok ke.il pasien se,ak masuk dalam perawatan hingga pulang, bahkan sampai dengan waktu follow up care.

Dalam

memberikan

asuhan

keperawatan

dengan

menggunakan metode keperawatan modular, satu tim yang terdiri dari dua hingga tiga perawat memiliki tanggung ,awab penuh pada sekelompok pasien berkisar ; sampai (" orang (Magargal, ();<). &al ini tentu sa,a dengan suatu persyaratan peralatan yang di butuhkan dalam perawatan .ukup memadai. 0ekalipun dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga perawat, tanggung ,awab paling besar tetap ada pada perawat professional. Perawat professional memiliki kewa,iban untuk memimbing dan melatih non professional. %pabila perawat professional sebagai ketua tim dalam keperawatan modular ini tidak masuk, tugas dan tanggung ,awab dapat digantikan oleh perawat professional lainnya yang berperan sebagai ketua tim. Peran perawat kepala ruangan (nurse unit manager) diarahkan dalam hal membuat ,adwal dinas dengan mempertimbangkan ke.o.okan anggota dalam beker,a sama, dan berperan sebagai fasilitator, pembimbing se.ara moti5ator. Pada model ini PP dan P% membangun kontrak dengan klien3keluarga, men,adi partner dalam memberikan asuhan keperawatan. mempunyai Pada pelaksanaan dan asuhan dan yang e5aluasi renpra. PP otonomi akuntabilitas diberikan untuk termasuk

mempertanggung,awabkan

tindakan yang dilakukan oleh P%. hal ini berarti PP mempunyai tanggung ,awab membina performa P% agar melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai professional.

BAB III TINJAUAN KASUS


A. 0truktur keperawatan ruang anggrek (=4P utama)

Ruang anggrek terdiri dari $ orang perawat, ( orang kepala ruangan (0(), ( perawat primer (D>) dan : perawat pelaksana (D>). Kapasitas ruang anggrek terdiri dari : kamar =4P, ( =4P ?tama dan > ruang =4P kelas (.

Kepala 4R7% Kepala Ruangan %nggrek

Dokter Perawat Primer

Pasien

Perawat pelaksana malam Perawat pelaksana siang Perawat pelaksana pagi

B. 0istem keperawatan ruang anggrek 1. &anya satu perawat yang bertanggung ,awab dan bertanggung gugat

dalam peren.anaan dan koordinasi asuhan keperawatan.


2. -ugas kebih banyak di limpahkan kepada perawat pelaksana meskipun

perawat primer berada di tempat.


3. @angkauan obser5asi setiap perawat pelaksana hanya (-" pasien 4. 0etiap perawat pelaksana beker,a selama $-;,am setiap harinya 5. Perawat Primer bertanggung ,awab selama ": ,am. 6. Ren.ana pulang pasien dapat diberikan lebih awal. 7. Ren.ana keperawatan dan ren.ana medi. dapat ber,alan parallel 8. Pengendalian mutu dilakukan oleh kepala ruangan

Pengorganisasian pelayanan3asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satu orang registered nurse sebagai perawat primer yang bertanggung ,awab dalam asuhan keperawatan selama ": ,am terhadap klien yang

men,adi tanggung ,awabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. %pabila perawat primer3utama libur atau .uti tanggung ,awab dalam asuhan keperawatan klien diserahkan pada teman ker,anya yang satu le5el atau satu tingkat pengalaman dan keterampilannya (associate nurse).
C. -ugas kepala ruangan anggrek 1. 0ebagai konsultan dan pengendalian mutu perawatan primer 2. Menyusun ,adwal dinas 3. Memberi penugasan pada perawat asisten3asosiat (P%) 4. 65aluasi ker,a 5. Meren.anakan 3menyelenggarakan pengembangan staf

D. -ugas perawat primer (PP) ruang anggrek 1. Perawat

primer

mempunyai

tanggung

,awab

untuk

asuhan

keperawatan pasien selama ": ,am sehari, dari penerimaan sampai pemulangan.
2. Pengka,ian kebutuhan asuhan keperawatan, kolaborasi dengan pasien

dan profesional kesehatan lain, dan menyusun ren.ana perawatan.


3. Pelaksanaan ren.ana asuhan keperawatan didelegasikan oleh perawat

primer kepada perawat pelaksana selama shift lain.


4. Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala ruangan dan

Kepala 4R7%
5. %utoritas, tanggung gugat, dan autonomi ada pada perawat primer.

E. -ugas perawat pelaksana (P%) ruangan anggrek

1. Menerima pasien 2. Mengikuti konferens untuk menerima pen,elasan tentang asuhan yang

diren.anakan oleh PP.


3. Menyusun ren.ana asuhan keperawatan yang akan dilakukan 4. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan 5. Melaksanakan asuhan keperawatan yang telah dibuat 6. Memberi informasi3masukan yang diperlukan kepada PP tentang klien

untuk keperluan asuahan keperawatan selan,utnya.


7. Menyiapkan penyuluhan persiapan pulang pasien 8. Men.atat tindakan keperawatan yang telah dilakukan dalam .atatan

tindakan keperawatan
9. Mengikuti serah terima klien dinas pagi bersama perawat primer, sore

dan malam.
10. Melakukan pengka,ian awal pada klien baru ,ika perawat primer tidak

ada di tempat.
11. Menyiapkan klien untuk memeriksa diagnosti. atau laboratorium,

pengobatan dan tindakan.


12. Memberikan pen,elasan atas pertanyaan klien atau keluarga dengan

kalimat yang mudah dimengerti, bersifat sopan dan ramah


13. Memelihara kebersihan klien, ruangan dan lingkungan ruang rawat. 14. Menyimpan, memerihara peralatan yang diperlukan sehingga siap

dipakai.
15. Melakukan dinas rotasi sesuai ,adwal yang sudah dibuat oleh kepala

ruangan.
16. Mengikuti 5isit dokter atau ronde keperawatan

17. Melaksanakan kebi,akan yang ditentukan oleh kepala ruangan.

F. Prosedur timbang terima di ruang anggrek 1. Persiapan

Kedua kelompok dalam keadaan siap, kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku .atatan
2. Pelaksanaan

Dalam penerapannya, dilakukan timbang terima kepada masingmasing penanggung ,awab1


a. -imbang terima dilaksanakan setiap penggantian shift3operan b. Perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan

mengka,i se.ara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien, ren.ana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
c. &al-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perin.ian yang

lengkap di.atat se.ara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat yang berikutnya

BAB IV PEMBAHASAN Metode Primary 7ursing adalah metode yang digunakan di ruangan anggrek R0 *hayangkara kota *engkulu, dalam pelaksanaanya sudah .ukup baik dengan ditun,ukkannya ,adwal pulang klien yang bisa lebih .epat dari perkiraan awal. Di ruangan anggrek terdapat ( orang perawat primer (0() dan : perawat pelaksana (D>). @angkauan obser5asi setiap perawat pelaksana (P%) hanya (-" pasien setiap harinya, mereka beker,a selama $-;,am setiap shiftnya (Pagi,siang dan malam). Pertukaran setiap shiftnya dilakukan bersama-sama dengan perawat pengganti shift dengan men,elaskan data, perkembangan dan hal

khusus lain yang perlu di sampaikan pada saat pertukaran shift, hal ini dilakukan di dalam kamar pasien, selama kurang lebih A menit setiap pasiennya, setelah melaksanakan pertukaran mereka melaksanakan tugas masing-masing. -ugas dalam pelayanan keperawatan lebih banyak dilimpahkan kepada perawat pelaksana meskipun perawat primer berada ditempat. Perawat primer di ruang anggrek bertanggung ,awab penuh terhadap pelayanan keperawatan di ruangan selama ": ,am dan mampu mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana.

%nalisis1 Di ruang anggrek hanya terdapat : kamar =4P yang biasanya terisi > dari : kamar, setiap perawat pelaksana hanya memegang ( pasien setiap harinya, seharusnya setiap perawat pelaksana dapat memegang seluruh pasien yang ada karena kapasitas kamar anggrek yang memang hanya sedikit. ?ntuk tugas dari perawat primer, lebih banyak dilaksanakan oleh

perawat pelaksana, seperti pembuatan ren.ana asuhan keperawatan, penerimaan pasien, pengenalan tata tertib dan pengenalan lingkungan terhadap klien baru, peren.anaan pulang, dll meskipun perawat primer berada ditempat. &arusnya perawat primer memiliki fungsi dan peran yang lebih banyak dibandingkan dengan perawat pelaksana, namun diruangan anggrek ini perawat pelaksana lebih banyak memegang peranan dibanding perawat primer guna peningkatan kualitas pelayanan yang lebih prima. Dalam prosedur timbang terima dilakukan dalam kegiatan ren.ana umum dan persiapan yang perlu misalnya operasi, pemeriksaan selan,utnya,

laboratorium3pemeriksaan penun,ang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan se.ara rutin. Perawat yang melakukan timbang terima daat melakukan klarifikasi, tanya ,awab dan melakukan 5alidasi terhadap hal-hal yang kurang ,elas. Penyampaan pada saat timbang terima se.ara singkat dan ,elas. Bama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari A menit ke.uali pada kondisi khusus dan memerlukan pen,elasan yang lengkap dan rin.i. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan se.ara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat. Penyampaian operan di atas (point .) harus dilakukan se.ara ,elas dan tidak terburu-buru. Perawat penanggung ,awab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama se.ara langsung melihat keadaan kien

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang dampak penerapan MPKP di ruang -eratai sebagai ruang yang menerapkan MPKP, penerapan 0%K dari "# responden diperoleh hasil (> ($AC) sudah baik dan < (>AC) dengan hasil sedang. ?ntuk tingkat kepuasan pasien, masih :<,:C responden masih tidak puas dengan pelayanan keperawatan yang diberikan. Ke,adian 4780 diperoleh ( (AC) responden yang mengalami 4nfeksi 7osokomial. @umlah tenaga, 0DM perawat dapat mempengaruhi penerapan 0%K, pelatihan dan studi kasus dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga tingkat kepuasan dapat ditingkatkan.
B. Saran

Dengan adanya MPKP metode primary nursing dan medular hendaknya seluruh petugas kesehatan khususnya perawat dapat lebih memahami dan mengetahui tentang 0tandar %suhan Keperawatan (0%K) sehingga kualitas pelayanan Rumah 0akit dapat men,adi lebih baik dan bermutu tinggi.

DAFTAR PUSTAKA Poter dan perry. "##A. Fundamental keperawatan. @akarta169D Kusnanto. "##$. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. @akarta1 69D 7ursalam. "##:. Mana,emen Keperawatan. @akarta1 0alemba Medika Ratna. "##A. !ulia. 4mplementasi Metode Praktik Keperawatan Profesional di Rumah 0akit. @akarta1 69D *P?D."##:. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial. 0emarang1*P?D

Anda mungkin juga menyukai