Anda di halaman 1dari 5

ANALISA ISU

A. Identifikasi Isu
1. Belum optimalnya dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap
Asuhan keperawatan proses atau tahapan kegiatan dalam perawatan yang
diberikan langsung kepada pasien dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan askep dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai
suatu profesi yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang bersifat humanistic,
dan berdasarkan kebutuhan objektif pasien untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pasien serta dilandasi kode etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan. Dalam proses perawatan, asuhan keperawatan
dilaksanakan dalam beberapa tahap yang meliputi; Pengkajian, Diagnosa
keperawatan, Perencanaan (Intervensi), Pelaksanaan (Implementasi), Evaluasi
(formatif/proses dan sumatif).
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang
dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk
kepentingan klien, perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan
tanggung jawab perawat. Dokumentasi keperawatan adalah persyaratan yang legal
dalam lingkungan kesehatan. Jadi, ketika ada kesalahan yang berhubungan dengan
keperawatan, maka dokumentasi keperawatanlah yang menjadi barang bukti saat di
pengadilan
Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan dapat berdampak
pada mutu dan kualitas asuhan keperawatan. Dalam 2 triwulan penilaian satuan
asuhan keperawatan masih ada ruangan yang memiliki nilai di bawah 90%.
2. Belum optimalnya kepatuhan keluarga pasien terhadap jam kunjung di ruang rawat
inap
Pembatasan jam kunjung merupakan suatu kebijakan rumah sakit yang
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit terhadap para pengguna jasa.
Jam kunjung pasien di ruang rawat inap sudah ditentukan dan diatur oleh
manajemen rumah sakit. Belum optimalnya kepetuhan keluarga pasien terhadap jam
kunjung pasien dapat menyebabkan ketidaknyaman pada pasien-pasien yang
dirawat serta terganggunya proses pemberian pelayanan Kesehatan terhadap pasien
3. Kurangnya kesadaran perawat melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan
Komunikasi terapeutik adalah adalah komunikasi yang dirancang dan
direncanakan untuk tujuan terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat
dengan pasien agar dapat beradaptasi dengan stress, mengatasi gangguan
psikologis, sehingga dapat melegakan serta membuat pasien merasa nyaman, yang
pada akhirnya mempercepat proses kesembuhan pasien.
Kepatuhan perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik masih kurang,
karena masih ada anggapan yang penting kerjaan selesai, intruksi-intruksi
dilaksanakan.

B. Analisis APKL
Setelah menentukan mengidentifikasi isu selanjutnya menganalisi isu dengan
Teknik Tapisan Isu yang terdiri dari indikator Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak

Bobot Total
No Isu Rank
A P K L Skor
1 Belum optimalnya pendokumentasian asuhan 5 4 3 4 16 I
keperawatan di ruang rawat inap
2 Belum optimalnya kepatuhan keluarga pasien 3 4 3 3 13 III
terhadap jam kunjung rumah sakit
3 Kurangnya kesadaran perawat melakukan 4 4 3 4 15 II
komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan

Keterangan:
A = Aktual
P = Problematik
K = Kekhalayakan
L = Layak
Kriteria Penetapan Indikator APKL:
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
C. Analisi Fishbone

Man Environment

Kurangnya kesadaran Sebagian


perawat pentingnya dokumentasi Kebiasaan lama yang turun-
asuhan keperawatan temurun
Tingginya beban kerja
Belum Optimalnya
Pendokumentasian di
ruang rawat inap
Penggunaan panduan asuhan Masih adanya perbedaan
keperawatan belum maksimal persepsi dan referensi dalam
pendokumentasian

Methode
Material

D. Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth)


Kriteria
Penilaian Total
No Penyebab Rangking
Skor
U S G
1. Kurangnya kesadaran sebagian perawat
pada pentingnya dokumentasi asuhan 3 3 4 10 II
keperawatan
2. Tingginya beban kerja
3 3 3 9 IV
3. Kebiasaan lama yang turun-temurun
3 3 2 8 V
4. Penggunaan panduan asuhan
keperawatan belum maksimal 4 4 4 12 I

5 Masih adanya perbedaan persepsi


dan referensi dalam 4 4 3 11 III
pendokumentasian

Keterangan USG yaitu:

 Urgency = Kegawatan

 Seriousness = Mendesak

 Growth = Pertumbuhan
Adapun kriteria penetapan indikator USG,yaitu:

Nilai 1 = Tidak penting

Nilai 2 = Kurang penting

Nilai 3 = Cukup penting

Nilai 4 = Penting

Nilai 5 = Sangat penting

Berdasarkan hasil analisis USG dapat disimpulkan bahwa penyebab yang paling utama dan
memiliki skor tertinggi adalah “Belum Maksimalnya penggunaan panduan asuhan
keperawatan”

E. Gagasan Ide

Dari analasis mengenai isu yang telah dibuat dapat ditemukan gagasan : membuat modul
panduan asuhan keperawatan dengan membuat aplikasi

Peningkatan penggunaan panduan asuhan keperawatan melalui e-PAK di ruang rawat inap
rsud sekarwangi

Optimalisasi penerapan 3S (SDKI, SIKI, SLKI) melalui pembuatan e-SAK di RSUD


Sekarwangi

Anda mungkin juga menyukai