Anda di halaman 1dari 9

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10, Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240 Telp.

(021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126

LAPORAN HARIAN KEPALA RUANGAN


DI RUANG MUSI ANAK

Nama Ka Ru : Harbain
Ruangan : Musi Anak
Hari/Tanggal : Rabu, 07 April 2021
Jumlah Ka Tim : 1 orang
1. Harisman
2. Wiwik Nurhabibah
Jumlah PP: 2 orang, yaitu : 1. Heni Oktarina
2. Hikmah
3. Vika Yolanda
4. Rachmawaty
Jumlah pasien : 4 orang
Tim I : Masdono & Herpika Panjaitan
Tim II : Vika Yolanda & Rachmawaty
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1. 08.00 Operan :
Conference
PERENCANAAN
1. Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini pada KaTim dan
perawat pelaksana
 Jumlah tempat tidur diruang Musi anak ada 11 bed / 8 kamar.
 Jumlah pasien yang dirawat diruang Musi adalah 4 orang.
 Menjelaskan kondisi klien :
Kamar 2/1 An. A dengan GE
Kamar 4/1 An. Az dengan GE

1
Kamar 5/1 Ny. R dengan Obs.Dyspnoe dan Melena
Kamar 6/1 Ny.Rf dengan Susp Appendiksitis akut

2. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien


 Melakukan pembagian tugas kepada ketua Tim berdasarkan
pada kompetensi ketua Tim masing – masing
 Menjelaskan pada ketua Tim dan perawat pelaksana bahwa
total pasien hari ini adalah 4 orang dengan tingkat
ketergantungan semuanya parsial care.

3. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan


aktivitas dan kebutuhan klien yaitu Katim 1 orang dan 2 orang
perawat pelaksana.\
Dinas pagi
4 x 0,27 = 1,08 ( parsial )
Penghitungan tenaga menggunakan metode douglas sehingga
didapatkan 1,08 = 2, dibutuhkan 2 orang perawat untuk 4 pasien
dengan tingkat ketergantungan partial.

4. Menentukan BOR, AVLOS


Penghitungan BOR pasien di Ruang Aster berdasarkan BOR klien
saat ini adalah
BOR = Jumlah pasien x 100 %
Jumlah tempat tidur
= 4 x 100 %
11
= 36,36 %
BOR klien saat ini adalah 36,36 %

Av Lost = Pasien yang keluar RS = 0 orang, HP = 0


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐴𝑣 𝐿𝑜𝑠𝑡 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
5. Menjelaskananalisa SWOT
a. Strength
 Ketenagaan perawat yang tersedia mencukupi untuk
memberikan asuhan keperawatan pada klien, dan perawat
semua berlatar belakang pendidikan D111 Keperawatan
sebanyak 2 perawat.
 Perawatan di Ruang Musi anak sudah menerapkan
pelaksanaan pasien safety sesuai dengan 6 standar pasien
safety yaitu Identifikasi pasien, Peningkatan komunikasi
efektif, Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai, Kepastian tepat pasien, lokasi dan prosedur
operasi, Pengurangan resiko infeksi dan Pengurangan
resiko jatuh.
 Perawat di Ruang Musi anak sudah menerapkan
pencegahan resiko jatuh, dibuktikan dengan adanya
lembar pengkajian Humpty Dumpty (anak) yang selalu
diisi. Dan penerapan pencegahan resiko jatuh dengan
pemberian kancing kuning pada pasien beresiko jatuh.
 Memiliki Standar Asuhan Keperawatan yang sudah di
masukkan ke dalam sistem LAN sehingga memudahkan
perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
 Memiliki struktur organisasi dan tatalaksana kerja yang
dilengkapi dengan uraian tugas yang baik.
 Kerjasama tim yang baik dalam memberikan pelayanan
kepada klien.
 Tersedianya SOP di ruangan.
 Ruang Aster memiliki Fasilitas yang lengkap diantaranya
adalah Televisi, Dispenser, ruang bermain untuk pasien,
dll.
 Adanya petugas teknik yang stand by 24 jam.
 Adanya petugas security yang menjaga keamanan dan
kenyamanan.
 Adanya banner tata tertib pengunjung RSPB di depan
pintu masuk Ruang Aster.
 Adanya tim kesehatan lain (Ahli Gizi) di R. Aster.
b. Weakness
 Penggunaan APD yang kurang optimal dan terkadang
masih diabaikan. Beberapa perawat mengganggap APD
menyulitkan pada saat melakukan tindakan khususnya
pengambilan sampel darah dan pemasangan infus pada
balita.
 Belum optimalnya pendokumentasian Asuhan
Keperawatan. Metode pemberian asuhan keperawatan
yang dijalankan adalah metode fungsional walaupun
sudah terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab
mengelola pasien.
contoh :
 Perawat II tugasnya memberikan injeksi pasien.
 Perawat III dan IV melakukan pengukuran TTV.
 Audit dokumentasi SAK belum optimal
 Tindakan mandiri keperawatan belum maksimal dan
belum didokumentasikan
 Beberapa kamar pasien dan ruang bermain pasien tidak
ada remote TV dan ada yang rusak sehingga pasien dan
keluarga merasa jenuh.
 Sarana bermain di Ruang bermain pasien hanya sedikit,
tidak variatif.
 Belum ketatnya peraturan pengunjung anak-anak yang
masuk di lingkungan rawat Aster.
 Belum diterapkannya Ronde Keperawatan di R. Aster

c. Opportunity
 RSPB merupakan rumah sakit yang memiliki keunggulan
layanan keperawatan yang lebih baik dari pada rumah
sakit lain, sehingga banyaknya customer yang memilih
RSPB sebagai tujuan pertama pada saat membutuhkan
layanan kesehatan dan RSPB membuka layanan BPJS
sejak 4 tahun yang lalu, dan selalu berusaha memberikan
service layanan tanpa melihat status penanggungan pasien.
 Adanya perhatian dari bidang keperawatan dalam hal ini
adalah wadir keperawatan dalam peningkatan keilmuan.
 Perawat di berikan kesempatan meningkatkan karir dan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
 Persiapan RS menuju Akreditasi SNARS
 Adanya Nursing Day yang dilaksanakan setiap hari selasa
yang dapat meningkatkan keefektifan komunikasi antar
perawat dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

d. Threat
 Adanya tuntutan masyarakat terhadap layanan yang
bermutu, efisien dan professional.
 Adanya RS Kompetitif yang mempunyai Prasarana dan
sarana fasilitas yang lebih lengkap.
 Akan berdirinya RS lain yang menambah competitor bagi
pelayanan RSPB

6. Menjelaskan plan of action ( POA )


 Melakukan sosialisasi ulang kepada perawat tentang
penggunaan APD yang benar
 Melakukan sosialisasi ulang kepada perawat tentang
pembuatan dan dokumentasi SAK
 Perumusan kembali SAK berdasarkan respon pasien
 Memberikan dukungan dan motivasi kepada seluruh perawat
untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
standar keperawatan secara professional, terapheutik, efektif,
efisien, kreatif dan aplikatif.
 Melakukan sosialisasi dan implementasi tentang Ronde
Keperawatan

7. Melakukan pembagian tugas kepada KaTim


a. Katim I : Desi Ariyani dengan perawat pelaksana Herpika
Panjaitan dan Masdono memberikan asuhan keperawatan
kamar 170 sebanyak 2 pasien
b. Katim II : Wiwik Nur Habibah dengan perawat pelaksana
Rachmawaty dan Vika Yolanda memberikan asuhan
keperawatan di kamar 171 sebanyak 2 pasien

8. Menjelaskan fasilitas penunjang, kelengkapan alat kesehatan,


ruangan yang bersih dan tenang.
2. 08.30 Implementasi
Fungsi Pengorganisasian
1) Menetapkan system penugasan tim dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan rentang kendali
 kepala ruangan membawahi 2 ketua tim
 setiap ketua tim membawahi 2 perawat pelaksana

KARU
Masdono

KATIM I KATIM II
Desy Ariyani Wiwik Nur Habibah

PELAKSANA PELAKSANA
1. Herpika Panjaitan 1. Rachmawaty
2. Masdono 2. Vika Yolanda

3. 08.30 Supervisi
1) Ketua Tim
Jumlah Katim 2 orang, Katim sudah melakukan pengkajian sampai
menentukan intervensi keperawatan pada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.

2) Perawat Pelaksana
a. Jumlah perawat pelaksana masing-masing tim adalah 2 orang,
sudah mencukupi untuk merawat pasien dengan tingkat
ketergantungan parsial care.
b. Perawat pelaksana sudah melakukan intervensi sesuai dengan
yang ditetapkan oleh
Ketua tim masing-masing.
c. Perawat pelaksana sudah melakukan pendokumentasian
tindakan dan evaluasi keperawatan.
3) Pelaksanaan SPO atau SAK
a. Intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh Katim I dan
Katim II sesuai dengan SAK Rumah Sakit.
b. Perawat pelaksana mempersiapkan peralatan untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai SPO Rumah Sakit.
c. Perawat pelaksana melaksanakan prosedur tindakan sesuai SPO.
4. 14.00 Evaluasi kegiatan
1) Mengevaluasi kinerja Katim
Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai intervensi
keperawatan yang dilakukan katim I dan katim II sudah sesuai
dengan standart asuhan keperawatan.
2) Memberi umpan balik kinerja KATIM
Katim sudah melakukan tanggung jawabnya dengan baik .
3) Mengatasi masalah diruang rawat dan menentukan tindak lanjut
 Jumlah ketenagaan mencukupi untuk merawat pasien dengan
tingkat ketergantungan pasien parsial care
 Sudah dilakukannya kolaborasi dengan petugas teknik untuk
memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak.
 Akan menindak lanjuti penambahan permainan di area bermain
pasien
 Menghimbau kepada security untuk lebih ketat terhadap
peraturan pengunjung khususnya anak-anak,
 Akan dilakukannya sosialisasi dan implementasi Ronde
Keperawatan di Ruang Aster
4) Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan.
 Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan sudah
sesuai dengan SOP yang ada
 Perawat selalu melakukan komunikasi terapeutik dalam
pelayanan ke pasien
 Perawat dalam memberikan informasi tentang kondisi pasien
selalu mengikuti General Concent.

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing lahan

(Ns, Devi Trianingsih, S.Kep, M.Kep) (Ns. Kamsiah, S.Kep.)

Anda mungkin juga menyukai