Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS INDIVIDU

PEMBELAJARAN AGENDA IV
MERANCANG RENCANA AKTUALISASI

OLEH:
NAHDHATUR RUGHAISYIAH,S.Kep.,Ns
RSUD PROVINSI SULAWESI BARAT
NDH 29

PELATIHAN DASAR CPNS


GELOMBANG I ANGKATAN I GOLONGAN III
LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2022
1. Identifikasi (temukan) isu-isu di tempat kerja saudara, lalu kaitkan dengan
salah satu atau semua mata pelatihan yang ada pada agenda 3 (minimal 3 Isu).
Isu yang diindintefikasi diharapkan dapat merefleksikan kondisi di unit kerja
Anda terkait kedudukan dan peran dalam tugas jabatan Anda
Jawab:

Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan
fungsi sebagai perawat ahli pertama dalam pemberian asuhan keperawatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Tabel 1. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi

No Identifikasi isu Keterkaitan Substansi Agenda 3


1 Ketidakpatuhan perawat dalam Manajemen ASN
melaksanakan SOP pemasangan Dalam menjalankan tugas perawat
infus, yaitu tidak adanya labelling botol diperlukan kompetensi sesuai
infus ( tanggal,bulan, tahun, jam dengan bidangnya dan
pemberian, botol keberapa, tambahan memperhatikan SOP yang berlaku,
obat ) di ruang Malaqbi 2 RSUD senantiasa bekerja professional
Provinsi Sulbar dalam menyelesaikan tugas dan
tanggungjawab.

Pelayanan Publik
Kepatuhan perawat dalam
melaksanakan SOP merupakan
upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik khususnya
dibidang kesehatan dengan
berorientasi pada keselamatan
pasien

2 Belum optimalnya pendokumentasian Manajemen ASN


asuhan keperawatan di ruang Malaqbi Dokumentasi asuhan keperawatan
2 RSUD Provinsi Sulbar dalam aspek legal perawat
merupakan alat bukti tanggungjawab
dan tanggung gugat dalam
menjalankan tugas juga sebagai
catatan otentik pada penerapan
manajemen asuhan keperawatan
professional.

Pelayanan Publik
Dokumentasi asuhan keperawatan
menggambarkan bagaimana jenis
perawatan, tipe, kuantitas dan
kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan dalam upaya memenuhi
kebutuhan pasien, meliputi
pengkajian keperawatan, diagnosa,
perencanaan tindakan,
implementasi dan evaluasi dalam
proses perawatan dari awal masuk
hingga diperbolehkan pulang.

3 Belum optimalnya penerapan Manajemen ASN


komunikasi terapeutik perawat di Perawat harus memperhatikan etika
ruang Malaqbi 2 RSUD Provinsi dalam menjalankan profesi untuk
Sulbar menciptakan profesionalisme kerja.

Pelayanan Publik
Hubungan perawat dan pasien harus
terjalin dengan baik melalui
komunikasi untuk memberikan
kenyamanan dan kepuasan kepada
pasien dalam mencapai tujuan
perawatan yang optimal dan efektif
2. Tetapkan core isu dengan menggunakan Tools Analysis yang sesuai
(USG/APKL) dan identifikasi penyebab isu
Jawab:

Penetapan Core Isu


Proses penetapan isu dilakukan dengan menganalisis isu-isu yang ada
menggunakan alat bantu penetapan isu berdasarkan kriteria AKPL (Aktual,
Kekhalayakan,Problematik dan Kelayakan) dengan skala nilai 1-5, yaitu:
a. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan
b. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
d. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah

Selanjutnya isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu
prioritas.
Tabel 2.1 Core Isu Metode AKPL
No Isu Kriteria Skor Total Ranking
A K P L
1 Ketidakpatuhan perawat 4 5 3 5 17 II
dalam melaksanakan SOP
pemasangan infus, yaitu tidak
adanya labelling botol infus (
tanggal,bulan, tahun, jam
pemberian, botol keberapa,
tambahan obat ) di ruang
Malaqbi 2 RSUD Provinsi
Sulbar

2 Belum optimalnya 5 5 5 5 20 I
pendokumentasian asuhan
keperawatan di ruang Malaqbi
2 RSUD Provinsi Sulbar
3 Belum optimalnya penerapan 5 3 3 5 16 III
komunikasi terapeutik perawat
di ruang Malaqbi 2 RSUD
Provinsi Sulbar

Keterangan:
Skor 1-5
5 : Sangat Tinggi A : Aktual
4 : Tinggi K : Kekhalayakan
3 : Cukup P : Problematik
2 : Rendah L : Layak
1 : Sangat Rendah

Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas, maka isu yang memiliki ranking
tertinggi adalah “Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan di
ruang Malaqbi 2 RSUD Provinsi Sulbar” sehingga isu ini ditetapkan sebagai isu
prioritas. Hal ini dikarenakan pendokumentasian asuhan keperawatan sangat penting
dalam kaitannya dengan mutu pelayanan kesehatan.
Identifikasi Penyebab Isu
Setelah sebuah isu ditetapkan, perlu ditelusuri penyebab terjadinya isu dengan
membuat fishbone diagram

Man Environment
Tingkat Pendidikan Rata-rata tingkat
karu sudah M.Kep Pendidikan perawat
Kesibukan kerja di
yaitu D3
ruangan/ tingginya
Kurangnya pengetahuan,
beban kerja
sikap, & persepsi perawat
terkait pendokumentasian
askep sesuai standar

Belum optimalnya
pendokumentasian
asuhan
Pendokumen Belum tersedia panduan, keperawatan
tasian masih sop proses keperawatan,
manual & dokumentasi
SIMRS belum Perawat belum pernah
keperwatan
digunakan di ruang mendapatkan
perawatan Banyak format pelatihan dokumentasi
Supervisi karu diruangan
pendokumentasi keperawatan dari RS
belum maksimal
an kosong/belum
terisi
Pengkajian Tidak adanya
secara reward &
menyeluruh punishment dalam
Machine Material Methode
belum pendokumentasian
dilakukan

3. Kemukakan gagasan kreatif anda untuk mengatasi masalah tersebut sebagai


gagasan pemecahan isu
Jawab:
Menindaklanjuti isu yang telah dipaparkan sebelumnya, sebagai upaya dalam
mengoptimalkan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh petugas di ruangan
Malaqbi 2 RSUD Provinsi Sulbar maka penulis akan merancang beberapa kegiatan
sebagai berikut.
a. Unit Kerja : Ruang Malaqbi 2 RSUD Provinsi Sulbar
b. Isu yang diangkat : Belum optimalnya pendokumentasian asuhan
keperawatan di ruang Malaqbi 2 RSUD
Provinsi Sulbar

c. Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pendokumentasian Asuhan


Keperawatan menggunakan Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) berbasis QR Code di
ruang Malaqbi 2 RSUD Provinsi Sulbar

d. Tujuan Gagasan : Meningkatnya mutu pelayanan keperawatan


Pemecahan Isu berdasarkan pendokumentasian Asuhan
Keperawatan menggunakan Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) berbasis QR Code dalam
pemberian asuhan keperawatan.

e. Kegiatan : 1. Menyusun rencana kegiatan


2. Menyiapkan SAK berbasis QR Code
3. Menyusun panduan akses SAK berbasis
QR Code bagi pengguna
4. Melakukan sosialisasi pada perawat terkait
pendokumentasian asuhan keperawatan
dan penggunaan SAK berbasis QR Code
5. Melakukan pendampingan pada perawat
saat pendokumentasian asuhan
keperawatan dan penggunaan SAK
berbasis QR Code
6. Melakukan evaluasi kegiatan
4. Jika terdapat beberapa alternative gagasan pemecahan isu, maka pilih/tapis
gagasan yang paling berkontribusi pada penyelesaian kasus, paling efisien
menggunakan sumberdaya yang ada dan paling mudah untuk dilaksanakan
(gunakan tapisan isu Mc. Namara)
Jawab:
Penulis hanya memiliki 1 alternative gagasan pemecahan isu sehingga tidak
melalukan penapisan pada penyelesaian kasus.

Anda mungkin juga menyukai