Anda di halaman 1dari 17

LOGO

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL


(MPKP) Tingkat 1

Rusana, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An.


Pendahuluan

Layanan di RS masih bersifat okupasi

Tindakan keperawatan hanya prosedural

Sitorus, 2006 Tugas berdasar instruksi dokter

Tugas tdk berdasar analisis & sintesa mandiri

Tugas tidak berdasar tanggungjawab moral


Diperlukan:
 Restrakturing, reengineering,
redesigning sistem pemberian
asuhan keperawatan

 Pengembangan Model Praktik Keperawatan


Profesional (MPKP)
Dalam MPKP professional terdapat beberapa
bagian diantaranya:

 a. MPKP 1, dimana perawat pelaksana memiliki


jenjang pendidikan DIII dengan jenjang karir
PK2, sedangkan untuk kepala ruang dan ketua
tim memiliki jenjang pendidikan SI keperawatan
dengan jenjang karir PK3.
 b. MPKP II, dimana perawat pelaksana memiliki
jenjang pendidikan DIII Keperawatan dan
mayoritas SI serta adanya perawat spesialis.
 c. MPKP III, dimana semua perawat memiliki
jenjang pendidikan SI Keperawatan dan S2
spesialis dan juga sudah terdapat Doktor
Keperawatan
MPKP Tingkat I
Perawat mampu memberikan asuhan keperawatan tk I

KOMPONEN UTAMA:

Ketenagaan keperawatan

Metode pemberian asuhan keperawatan: kombinasi metode


keperawatan primer dan tim TIM PRIMER

Dokumentasi asuhan keperawatan


4 Pilar MPKP

 SISTEM MANAJEMEN
PENGHARGAAN ASUHAN
KEPERAWATAN

1 2 3 4

 PENDEKATAN HUBUNGAN
MANAJEMEN PROFESIONAL
KEPERAWATAN
PILAR 1: Pendekatan manajemen
Keperawatan

 Perencanaan
visi, misi, filosofi, kebijakan, rencana jangka
pendek, harian, bulanan dan tahunan
 Pengorganisasian
menyusun struktur organisasi, jadwal dinas
dan daftar alokasi pasien
 Pengarahan
kegiatan delegasi, supervisi, menciptakan
iklim motivasi, manajemen waktu,
komunikasi efektif (pre dan post
conference), manajemen konflik
Pilar 2
Manajemen SDM ruang MPKP fokus
pada: proses rekruitmen, seleksi,
orientasi, penilaian kerja, staf
perawat.

Dilakukan sebelum buka ruang MPKP


dan setiap ada penambahan perawat
baru
Pilar 3: hubungan profesional
Internal: hub yg terjadi antara
pembentuk pelayanan kesehatan
(perawat-perawat, perawat-tim
kesehatan lain)

Eksternal: hubungan antara pemberi


dan penerima pelayanan kesehatan
Pilar 4: manajemen askep
Asuhan keperawatan dengan
menerapkan proses keperawatan
Metode penugasan Tim

memimpin sekelompok
tenaga keperawatan
Seorang dalam memberikan
perawat
askep dlm memberikan
profesional
askep pd sekelompok
klien melalui upaya
kooperatif dan
kolaboratif

Didasarkan pada keyakinan bhw setiap anggota kelompok


mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan
askep shg menimbulkan rasa tanggungjawab yg tinggi
Ketua tim, sebagai perawat profesional harus
mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat
keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi,
dan evaluasi asuhan keperawatan. Tanggung jawab
ketua tim adalah

Mengevaluasi pemberian Mengkaji setiap klien


askep dan hasil yang 1 dan menetapkan
dicapai serta renpra
mendokumentasikannya
Tim
4 2
Mengkoordinasikan
renpra dengan
3 tindakan medis

Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota


kelompok dan memberikan bimbingan melalui konferensi
Metode Kasus
 Satu perawat akan memberikan asuhan keperawatan
kepada seorang klien secara total dalam satu periode
dinas

 Jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat


bergantung pada kemampuan perawat tersebut dan
kompleksnya kebutuhan klien

 Pemanfaatan tenaga yang bervariasi maksimal dan


juga tuntutan peran yang diharapkan dari perawat
sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran

dikembangkan metode fungsional


Metode Fungsional
Pemberian asuhan keperawatan
ditekankan pada penyelesaian tugas
atau prosedur
Kepala ruang menentukan tugas
setiap perawat dalam satu ruangan

Perawat lapor ke Ka.Ruang

Ka.Ruang PJ membuat laporan klien


Metode fungsional
 efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas
apabila jumlah perawat sedikit, tetapi klien
tidak mendapatkan kepuasan asuhan yang
diterimanya

 Kurang efektif :
1. Prioritas kebutuhan fisik
2. Mutu asuhan keperawatan sering
terabaikan (fragmentasi)
3. Komunikasi antar perawat sangat terbatas
4. klien merasa kurang puas dan kurang hub.
Saling percaya perawat-klien
Metode perawatan primer
 “suatu metode pemberian asuhan
keperawatan, dimana terdapat hubungan
yang dekat dan berkesinambungan antara
klien dan seorang perawat tertentu yang
bertanggungjawab dalam perencanaan,
pemberian, dan koordinasi asuhan
keperawatan klien, selama klien dirawat”
(Sitorus, 2006).

 PN Perawat yg bertanggungjawab
LOGO

Add your company slogan

Anda mungkin juga menyukai