PROPOSAL KTI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Achmad Zainuri, S.Pd.I, MM
OLEH :
AMIRA RANA FAUZIA
029P.A19.002
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Sang Pencipta Allah SWT yang
telah menggerakkan tangan Penulis, untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Masyarakat Di Puskesmas Tahun 2021” yang ditujukan untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menempuh gelar Diploma III Keperawatan Poltekes
YAPKESBI Sukabumi.
Dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis memperoleh
arahan, bimbingan serta motivasi dari beberapa pihak. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, penyusun mengucapkan terimakasih kepada terutama kepada
Bapak Achmad Zainuri, S.Pd.I, MM, selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Metodologi Penelitian.
Penulis menyadari proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, untuk itu penulis dengan segala rasa hormat dan kerendahan hati,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan dan pengembangan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua serta
pengembangan ilmu pengetahuan.
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.....................................................................................4
OPERASIONAL
3.2 Hipotesis.................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
sistemik atau berlangsung terus menerus untuk jangka waktu yang lama.
Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang cukup lama.
Tekanan darah yang tinggi dan tidak terkontrol untuk periode tertentu dapat
pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi.
Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi
1
2
hipertensi di Indonesia lebih tinggi pada perempuan yaitu sekitar 28,8% dan
Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) dan yang terendah di Papua
pada kelompok usia 15-24 tahun (8,7%), kelompok usia 25-34 tahun (14,7%),
usia 35-44 tahun (24,8%), usia 45-54 tahun (35,6%), usia 55 - 64 tahun
(45,9%) usia 65 - 74 tahun (57,6%), dan usia lebih dari 75 tahun adalah
(63,8%), dengan prevalensi yang tinggi tersebut hipertensi yang tidak disadari
jumlahnya bisa bertambah lagi. hal ini terjadi karena hipertensi dan
komplikasinya jumlahnya jauh lebih sedikit dari pada hipertensi yang tidak
bantaeng tahun 2016 hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan bahwa gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan terjadinya
hipertensi
Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Meylen South,
Gaya hidup dapat memicu terjadinya hipertensi. Hal ini dikarenakan gaya
memelihara kondisi fisik, mental dan sosial yang meliputi kebiasaan tidur,
2020 jumlah penduduk yang menderita hipertensi yang berusia >18 tahun
sebanyak 69.633 orang, dari jumlah tersebut penderita yang berjenis kelamin
4
(61,18%).
urutan ke-2 dari 10 besar. Pada tahun 2020 sebanyak 2052 dan pada tahun
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut adakah hubungan gaya hidup
2021?
5
tahun 2021
tahun 2021
pada tahun 2021 cukup banyak. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
bulan april – mei tahun 2021. Penelitian ini akan menggunakan metode
2. Peneliti
1. Responden
hipertensi
7
2. Instansi (puskesmas)
baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
selalu dengan pola hidup yang selalu mahal. Semua dapat diperoleh
dengan mudah dan murah. Untuk memperoleh hidup yang sehat harus
mencegah hal tersebut adalah dengan cara bergaya hidup sehat. Gaya
8
9
susu rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan
gula dan kafein tinggi. Jus sayuran dan buah baik untuk menjaga
3. Mengendalikan stress
dan tetangga.
dapat tercapai begitu saja melainkan harus dilatih setiap hari. Oleh
seseorang.
perlu pola hidup yang sehat untuk meningkatkan kualitas dirinya agar
dapat hidup lebih lama dengan sehat dan mandiri. Kehidupan yang
lebih baik juga nantinya akan didapat jika manusia mampu memenuhi
organ tubuh mereka. Berbicara tentang pola hidup sehat, hal ini tidak
tidak kalah penting juga yaitu memiliki pola piker yang positif.
sehat dan bergizi karena hal itulah yang sangat dibutuhkan tubuh,
terlebih jika badan dalam keadaan capek atau sakit. Tidur yang cukup
karena saat melakukan ini, otak dan otot yang setelah seharian bekerja
dapat berelaksasi dan beristirahat. Selain itu, olahraga yang rutin juga
alkohol dan kafein juga mampu melindungi tubuh dari bahaya nikotin
sistolik di atas 140 mmHg dan atau tekanan diastolic diatas 90 mmHg
kondisi dimana aliran darah pada arteri bertekanan sangat tinggi untuk
didasarkan bukan atas usia akan tetapi pada tingkat tekanan darah dan
adanya untuk resiko kardiovaskular yang ada pada pasien (Aru, 2012)
tinggi dari 140 mmHg atau nilai tekanan diastolic lebih tinggi dari 90
tekanan darah minimal dua kali dengan jarak sekitar satu mingguan
abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.
Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia dan gejalaa yang timbul.
2.2.2 Penyebab
jenis kelamin, dan umur, serta faktor yang dapat dikontrol, seperti
antara lain :
hipertensi.
dari tekanan darah itu senantiasa dapat berubah-ubah dari jam kejam.
ginjal.
3. Perdarahan hidung
4. Mual muntah
5. Nyeri dada
6. Sesak nafas
8. Gelisah
9. Kelelahan
Tabel 2.1
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut The joint
National Committee on the Detection and Treatment of
Hipertension
Tekanan Darah Tekanan Darah
Kategori
Sistolik Diastolik
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Hipertensistadium 2
≥160 mmHg ≥ 100 mmHg
(Berbahaya)
Sumber : Kowalski E Robert, 2012
Menurut WHO (World Health Organization) batas normal
Tabel 2.2
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO
Sistolik Diastolik
Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi Perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan berat >180 >105
Hipertensi Sistolik terisolasi >140 <90
Hipertensi Sistolik perbatasan 140-160 <90
(Sumber : Arif Mansjoer dkk, 2014)
Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko
2.2.6 Patogenesis
arteriosclerosis.
19
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat
darah.
perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari
dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali
tinggi.
juga cedera pada salah satu bagian atau kedua ginjal juga dapat
dilingkarkan pada lengan atas dan kemudian diisi dengan udara yang
merupakan tekanan darah sistolik. Dalam fase ini bilik jantung dalam
tekananyang ada pada arteri antara dua denyut jantung ketika otot
1. Terapi Farmakologi
1) Diuretik
2) Beta Bloker
sakit kepala.
1) Olahraga
pengobatan farmakologis.
3. Pola hidup
baik dan aktifitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti
3. Olahraga
ke jaringan tubuh.
28
7. Keseimbangan kalsium
segar yang belum diawetkan. Selain itu, penggunaan ikan teri asin
8. Keseimbangan magnesium
9. Berhenti Merokok
tekanan darah.
waktu bila terjadi kondisi yang tidak wajar, missal yaitu pusing
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Gagal Ginjal
1. Faktor Keluarga
3. Faktor usia
naik sampai usia 55-60 tahun. Selain itu Hipertensi banyak terjadi
pada umut 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan
1. Obesitas
(Suparto, 2012)
IMT adalah alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang
tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan
Tabel 2.3
Klasifikasi menurut Depkes RI
air pada saat garam dikonsumsi, maka garam tersebut mengikat air
3. Merokok
tensi darah tidak bisa dihindari (Rusdi, 2011). Zat nikotin yang
5. Stres
(suparto, 2012)
6. Obat-obatan
jenis dan dosis hormone dalam kontrasepsi oral bila estrogen maka
lemak yang berasal dari makanan yang bersumber dari hewan dan
(Notoatmodjo, 2012)
BAB III
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Masyarakat Di Puskesmas
tahun 2021
Keterangan :
: Adanya hubungan
3.2 Hipotesis
(Notoatmodjo, 2012)
42
43
masyarakat di puskesmas
atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2014)
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Skala
Variable Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
METODE PENELITIAN
masyarakat.
Variabel penelitian adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati
yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek yang lainnya dan terukur.
penelitian ini terdiri dari skala ordinal dan nominal. (Sastroasmoro, Sudigdo,
2012)
44
45
4.3.1 Populasi
orang.
4.3.2 Sampel
tertentu yang telah ditetapkan, kriteria ini berupa kriteria inklusi yaitu
2012)
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi.
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
diukur (valid) dan istrument sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil
1. Uji Validitas
sama.
2. Reliabilitas
potensial.
49
Data primer adalah yaitu data yang diambil secara langsung dari
Suharsimi. 2012)
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
Data sekunder penelitian ini adalah data yang diambil tidak dari
data tersebut sudah di isi dengan cara check list atau belum. Langkah
1. Gaya Hidup
dijawab tidak)
2. Kejadian Hipertensi
sesuai dengan data yang diproleh dan apabila ada kekeliruan dapat ditekan
4.7.1 Univariat
f
P= × 100 %
N
Keterangan :
P = persentase skor
median yaitu titik tengah dari semua nilai setelah diurutkan dari nilai
Me = ½ × range + Xmin
Keterangan :
Me : Nilai median
(Notoatmodjo, 2012)
dijawab tidak)
4.7.2 Bivariat
duga terdapat hubungan dengan menggunakan uji chi square. Uji square
harapan. Tujuan dari uji square ini adalah untuk menguji hipotesis
f e=¿ ¿
Keterangan :
dk = (k – 1)(b - 1)
k : banyaknya kolom
b : banyaknya baris
2012)
terhadap Masyarakat.
4.9.2 Anominity
55
4.9.3 Confidentiality
dijamin peneliti.
4.9.4 Privacy
yang bermartabat.
(Arikunto, suharsimi.2012)
DAFTAR PUSTAKA
Atikah Proverawati, Eni Rahmawati. 2014. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Yogyakarta : Nuha Medika
Lisnawati, L. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. 2013. Jakarta: Trans Info Media
Ramayulis, Rata. 2012. Menu dan Resep Untuk Penderita Hipertensi. Jakarta: PT
Penebar Plus
Rudi Haryono, sulis setianingsih. 2015. AWAS Musuh- musuh anda setelah usia
40 tahun.
Rusdi (2011). Awas! Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi Dan Diabetes. Jogjakarta:
Power Books (IHDINA)
Sudoyo, Aru (2012). Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam jilid 1. Edisi V. 2012.
Jakarta : Internal Publishing
Syafrudin, SKM, MKes. , Ayi Diah Damayani, SST, Delmaifanis, SST, MKM.
2013. Himpunan penyuluhan kesehatan (pada remaja, keluarga,
lansia, dan masyarakat). Jakarta: Trans info media
Widyanto, S. dan Triwibowo, C. (2015). Trend Disease Trend Penyakit saat ini
Jakarta: Trans Info Media.