Anda di halaman 1dari 7

PELAKSANAAN SISTEM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Khairunnisa Ayu Ramadhan / 181101132

Email : kramadhan00@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang : asuhan keperawatan merupakan titik sentral perawatan yang dilakukan
oleh perawat dengan manajemen asuhan keperawatan. Tujuan : agar perawat dapat
bersungguh-sungguh dalam memberikan asuhan keperawatan. Metode : metode yang
digunakan berdasarkan buku referensi, Literature review analisis, e-book, e-journal, dan
juga referensi jurnal minimal 5 tahun terakhir. Hasil : perawat sebaga faktor utama pemberi
asuhan keperawatan mampu menerapkan berbagai asuhan keperawatan yang telah ada.
Kesimpulan : dari membaca dari berbagai referensi bahwa perawat masih ada yang belum
menerapkan pemberian asuhan keperawatan dengan baik namun dibeberapa rumah sakit
telah menerapkan hal ini.
Abstrack
Background: Nursing care is a central point of care performed by nurses with nursing care
management. Objective: so that nurses can be serious in providing nursing care. Method:
the method used is based on reference books, literature review analysis, e-books, e-journals,
and also journal references at least the last 5 years. Results: nurses as the main factor in
providing nursing care are able to apply a variety of existing nursing care. Conclusion:
from reading from various references that there are nurses who have not implemented
nursing care properly but in some hospitals have implemented this.
Kata kunci : perawat, pemberian askep, pelaksanaan
PENDAHULUAN memberikan perawatan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
Asuhan keperawatan merupakan
manusia yang dibutuhkan melalui
titik sentral dalam pelayanan
pemberian pelayanan keperawatan
keperawatan, oleh karena itu manajemen
dengan menggunakan proses keperawatan
asuhan keperawatan yang benar akan
sehingga dapat ditentukan diagnosa
meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan agar bisa direncanakan dan
keperawatan.
dilaksanakan tindakan yang tepat dan
Penetapan dan keberhasilan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar
metode pemberian asuhan keperawatan manusia, kemudian dapat dievaluasi
yang digunakan di suatu rumah sakit tingkat perkembangannya.
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,
Sistem pemberian asuhan
diantaranya adalah bagaimana bagaimana
keperawatan merupakan kegiatan
pemahaman perawat tentang metode-
pengelolaan asuhan keperawatan disetiap
metode asuhan keperawatan.
unit ruang rawat dirumah sakit.
Sebagai pemberi asuhan Komponenya terdiri dari : perawat, profil
keperawatan, perawat membantu pasien pasien, sistem pemberian asuhan
mendapatkan kembali kesehatannya keperawatan, kepemimpinan, nilai-nilai
melalui proses penyembuhan. Perawat professional, fasilitas, sarana prasarana
memfokuskan asuhan pada kebutuhan serta dokumentasi asuhan keperawatan.
kesehatan pasien secara holistic, meliputi
Untuk itu diselenggarakan
upaya untuk mengembalikan kesehatan
program penerapan Sistem Pemberian
emosi, spiritual, dan sosial. Pemberi
Pelayanan Keperawatan Profesional
asuhan memberikan bantuan kepada
(SP2KP) untuk mendukung sistem
pasien dan keluarga pasien dengan
pelayanan kesehatan secara komperhensif
menggunakan energy dan waktu yang
(Kemenkes RI, 2012). SP2KP adalah
minimal.
Sistem Pemberian Pelayanan
Selain itu, dalam perannya sebagai Keperawatan Profesional merupakan
pemberi asuhan keperawatan, perawat upaya untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan sehingga menjadi efektif dan dalam melaksanakan SP2KP dibutuhkan
efisien. SP2KP mempunyai lingkup yang metode pengkajian mendalam. Hal ini
meliputi aplikasi nilai-nilai professional dapat dipenuhi dengan metode penelitian
dalam praktik keperawatan, manajemen kualitatif.
dan pemberian asuhan keperawatan serta
TUJUAN
pengembangan professional diri. SP2KP
memperlihatkan pelayanan yang lebih Dibuatnya kajian ini bertujuan
terstruktur dan terorganisir yang lebih agar pelaksanaan sistem pemberian
professional dan lebih baik dalam asuhan keperawatan kepada pasien dapat
memberikan tingkat pelayanan asuhan dilakukan dengan benar dan sungguh-
keperawatan terhadap pasien (Somantri, sungguh, dan perawat dapat memahami
2015). semua sistem pemberian asuhan
keperawatn pada pasien di rumah sakit.
Banyak rumah sakit yang
menerapkan model dan sistem SP2KP. METODE
Menurut hasil penelitian (Rantung, dkk.
Pengkajian ini dilakukan dengan
2013) bahwa menajemen dan pemberian
cara mencari informasi dari beberapa
asuhan keperawatan lebih baik diruangan
jurnal dan juga buku referensi dan tidak
SP2KP daripada non SP2KP.
lupa analisis literature review, yang dapat
Pelaksanaan komponen SP2KP sangat
memudahkan dalam pembuatan kajian
penting untuk dilaksanakan terutama oleh
mengenai pelaksanaan sistem pemberian
perawat pelaksana yang memberikan
asuhan keperawatan.
asuhan keperawatan secara langsung
kepada pasien. HASIL

Berdasarkan penjelasan diatas ada Hasil yang didapat ialah perawat


kemungkinan bahwa penerapan SP2KP sebagai faktor utama pemberi asuhan
masih belum optimal, sehingga perlu keperawatan dan merupakan faktor yang
diketahui secara mendalam. Untuk paling menentukan tercapainya pelayanan
mengetahui atau memahami secara kesehatan yang optimal dengan asuhan
mendalam mengenai pengalaman perawat keperawatan yang bermutu.
PEMBAHASAN perawat. Agar pemanfaatan yang
bervariasi tenaga keperawatan
Pada saat pemberian asuhan
tersebut dapat dimaksimalisasi,
keperawatan terbagi menjadi 6 model
maka memunculkan ide untuk
asuhan keperawatan yang telah dikenal
mengembangkan model
dan sering digunakan dalam pemberian
fungsional dalam pelayanan
asuhan keperawatan yaitu :
asuhan keperawatan.
1. Model Kasus 3. Model Tim
Merupakan model pemberian Model ini didasarkan pada
asuhan keperawatan yang pertama keyakinan bahwa setiap anggota
digunakan. Sampai perang dunia kelompok mempunyai kontribusi
ke2 model tersebut merupakan dalam merencanakan dan
model pemberian asuhan memberikan asuhan keperawatan
keperawatan yang paling banyak sehingga timbul motivasi dan rasa
digunakan. Pada model kasus ini tanggung jawab perawat yang
perawat akan memberikan asuhan tinggi, sehingga setiap anggota
keperawatan kepada pasien secara tim merasakan kepuasan karena
total dalam satu priode dinas. diakui kontribusinya didalam
Jumlah pasien yang dirawat oleh mencapai tujuan bersama yaitu
satu perawat sangat tergantung mencapai kualitas asuhan
kepada kemampuan perawat dan keperawatan yang bermutu.
kompleksnya masalah dan 4. Model Primer
pemenuhan kebutuhan pasien. Tujuan dari model primer ini ialah
2. Model Fungsional terdapatnya kontinuitas yang
Dikembangkan setelah perang dilakukan secara komperhensif
dunia kedua, dimana jumlah dan dapat dipertanggung
pendidikan keperawatan jawabkan. Penugasan yang
meningkat dan banyak lulusan diberikan pada perawat perimer
bekerja di rumah sakit dari atas pasien yang dirawat dimulai
berbagai jenis program pendidikan sejak pasien masuk ke rumah sakit
yang didasarkan kepada sumber daya yang ada. Tujuan
kebutuhan pasien atau masalah dari manajemen kasus ialah :
keperawatan yang disesuaikan a. Menetapkan pencapaian
dengan perawat primer. Setiap tujuan asuhan keperawatann
perawat primer mempunyai 4-6 yang diharapkan sesuai
pasien dan bertanggung jawab dengan standar
selama 24 jam. b. Memfasilitasi ketergantungan
5. Model Modular pasien sesingkat mungkin
Model ini juga mirip dengan c. Menggunakan sumber daya
model primer, karena setiap 2-3 seefesien mungkin
perawat bertanggung jawab d. Memfasilitasi secara
terhadap asuhan beberapa pasien berkesinambungan asuhan
sesuai dengan beban kasus, sejak keperawatan melalui
pasien masuk, pulang dan setelah kolaborasi dengan tim
pulang serta asuhan lanjutan kesehatan lainnya
kembali di rumah sakit. Dalam e. Pengembangan
menerapkan model modular, 2-3 profesionalisme dan kepuasan
tenaga keperawatan bisa kerja
bekerjasama dalam tim, serta f. Memfasilitasi ahli ilmu
diberi tanggung jawab penuh pengetahuan.
untuk mengelola 8-12 kasus.
Menentukan tujuan keperawatan
6. Model Manajemen Kasus
merupakan standar atau ukuran yang
Model manajemen kasus
digunakan untuk mengevaluasi kemajuan
merupakan generasi kedua dari
pasien atau keterampilan perawat. Tujuan
model primer nursing. Dalam
pasien seperti halnya komponen proses
model ini asuhan keperawatan
perencanaan asuhan bersifat dinamis.
dilaksanakan berdasarkan
pandangan, bahwa untuk KESIMPULAN
penyelesaian kasus keperawatan
secara tuntas berdasarkan berbagai
Hasil dari kajian ini didapat Potter dan Perry. (2010). Fundamental
bahwa sebagai perawat ada beberapa keperawatan (Ed.7). Jakarta: Salemba
Medika.
model asuhan keperawatan yang harus
kita perhatikan, dan dibeberapa poin yang Priharjo,R. (2000). Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: EGC.
harus diterapkan di rumah sakit umum
tempat dimana kita bekerja sehingga Putra Aryata P.I. (2012). Analisis
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
memudahkan kita dalam meberikan
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
asuhan keperawatan sesuai dengan model Umum Provinsi Sulawesi Tenggara.
yang ada sejak lama. Yogyakarta. UGM. Tesis Universitas
Gajah Mada 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Rohimah, Nikmatur. (2010). Integrasi
Hidayat, A. A. (2011). Pengantar Konsep proses keperawatan dalam pembelajaran
Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba klinik keperawatan. One to One teaching
Medika. and feed Back. The Indonesia jurnal of
Health Science, vol (1), No (1).
Hikmawati, I. (2012). Ilmu Dasar
Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Setiadi (2013). Konsep dan Praktik
Penulisan Riset Keperawatan. Ed. 2.
Kuntoro Agus, (2010). Manajemen Yogyakarta: Graha Ilmu
Keperawatan. Yogyakarta: PT. Nuha
Medika Simamora, Roymond H. (2010).
Komunikasi dalam Keperawatan. Jember
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi University Press.
Dan Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: EGC. Simamora, Roymond H. (2009).
Dokumentasi Proses Keperawatan.
Mubarak, dkk,. (2011). Ilmu Jember University Press.
Keperawatan Komunitas 2: Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika. Simamora, Roymond H. (2008). Peran
Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat
Martoyo. (1997). Manajemen Sumber Pelaksana dalam Meningkatkan Kualitas
Daya Manusia Di Rumah Sakit. Jakarta: Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal
EGC. IKESMA.
Muningjaya. (2011). Manajemen mutu Sitorus, R. (2006). Model praktik
pelayanan kesehatan. Jakarta: EGC. keperawatan profesional di rumah sakit.
Jakarta: EGC.
Suarli. (2010). Manajemen Keperawatan
Dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai