1
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
Menjelaskan pada perawat baik ketua tim maupun perawat
pelaksana. Total pasien hari ini adalah 71 orang pasien,
dimana berdasarkan tingkat ketergantungan 66 orang
dengan parsial care dan 5 orang dengan total care
2
- Weeakness (kelemahan)
a. Ronde keperawatan jarang dilaksanakan,
dilaksanakan pada saat situasional saja.
b. Belum dilakukannya post conference secara
resmi seperti halnya pre conference
c. Penkes yang belum dapat dilakukan secara
maksimal karena beban kerja yang tinggi.
- Opportunity (peluang)
a. Adanya kesempatan melanjutkan
pendidikan kejenjang lebih tinggi
b. Adanya program akreditasi rumah sakit
dari pemerintah dimana MAKP merupakan salah
satu penilaian
c. Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan
menejemen dari Rumah Sakit.
d. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa
Ners, S1 keperawatan, DIV dan DIII
Keperawatan dan mahasiswa kedokteranThreats
(Ancaman)
- Treathened
a. Semakin kritis masyarakat sehingga menuntut
untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang
prima dan profesional.
b. Semakin maju dan berkembangnya
pemikiran serta pendidikan masyarakat sehingga
mampu membandingkan atau memilih pelayanan
yang lebih baik
c. Adanya persaingan mutu pelayanan antar RS
d. Resiko tertularnya keluarga pasien oleh virus yang
ada diruang penyakit menular
5. Melakukan pembagian tugas kepada kepala tim. Pembagian
3
tugas ini didasarkan pada kompetensi ketua tim masing-
masing.
- Katim I (Wayan) mengelola 15 Pasien
- Katim II (Sinta) mengelola 15 Pasien
- Katim III (Lutfan) mengelola 5 Pasien
- Katim IV (Putri) mengelola 23 Pasien
- Katim V (Berty) mengelola 9 Pasien
2. 08.00 Pengorganisasian
1. Menetapkan sistem penugasan tim dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan rentang kendali
Kepala ruangan membawahi 5 ketua tim
KARU
Alfiaturrohmi
KATIM I KATIM II
Wayan Yuli Sinta rizqiani
KATIM V
Berty
4
intervensi keperawatan yang dilakukan oleh ketua tim I
dan II sudah sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
- Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SOP yang ada di rumah
sakit.
Perencanaan :
a. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
Total :
- Parsial care : 37
- Total Care :5
b. Menghitung Jumlah Ketenagaan
Menurut Dauglas
Shift Parsial Total Jumlah
Pagi
0,27 x 66 17,82
0,36x 5
1,8
c. Threat (Ancaman)
Resiko tertularnya keluarga pasien oleh virus yang ada diruang penyakit menular
Tujuan : Perawat dapat memahami peran dan fungsinya
Metode : Diskusi
Sasaran : Perawat yang bertugas di ruang penyakit menular
Waktu : 25 Maret 2024
Tempat : Ruang Alamanda Anak
Penanggung jawab : Kepala Ruangan
d. Sistem Penugasan
Ka. Tim : Wayan,Sinta,Putri,Berty
- Mengkaji pasien
- Menentukan diagnosa keperawatan
5
- Menentukan prioritas masalah diagnosa
- Menyusun tujuan dan kriteria hasil
- Menyusun intervensi
g. Evaluasi :
Tindakan banyak yang dilakukan belum optimal, penerapan prosedur belum
maksimal dikarenakan masih tumpang tindihnya antara waktu operan, pre
conference, dengan jam visit dokter. Kurangnya motivasi untuk melakukan
tindakan membuat tindakan belum berjalan dengan baik
h. Pembahasan :
1. Kurang efektifnya proses manajemen dalam metoda tim
Masalah yang ditemukan dalam tim adalah kurang efektifnya proses dalam
perannya di dalam team, kurangnya kebiasaan dalam melakukan berbagai
tindakan sesuai prosedur membuat segala tatatan dalam tim kurang optimal.
Penyelesaian : penetapan prosedur dan menetapkan peran serta memberikan
evaluasi untuk semua anggota tim. Koordinasi dibutuhkan dalam metoda tim,
komunikasi harus lebih ditingkatkan dalam proses manajemen.
6
2. Keamanan dan kenyamanan pasien,keluarga dan tenaga kesehatan
Masalah yang ditemukan dalam lingkungan rumah sakit terkhusus di Ruang
Alamanda Anak adalah terdapatnya kebocoran pada atap ruangan yaitu pada
kamar 205 dan tepat diatas nurse station.Kurangnya kepatuhan pasien dan
keluarga pasien terkait batas jumlah pengunjung, usia pengunjung rumah sakit
dan peletakan barang-barang pribadi yang mengganggu kenyamanan pasien
lainnya.
Penyelesaian:
Pelaporan kepada pihak sarana dan prasarana terkait atap bocor dan sementara
meletakkan penampung air (ember) pada area tersebut agar tidak membasahi
lantai dan menyebabkan resiko jatuh baik pada pasien,keluarga dan tenaga
kesehatan.
Penertiban terhadap pasien dan keluarga terkait barang-barang yang diletakkan
tidak pada tempatnya dan mengedukasi pengunjung rumah sakit mengenai
aturan yang ada dan agar dapat mematuhinya.
i. Evaluasi diri :
Selama berperan sebagai kepala ruangan, beban kerja yang didapatkan lebih
rumit dikarenakan harus mengatur anggota tim yang ada. Peran diri belum
optimal dikarena klebiasan yang ada di ruangan dan peluang melakukan
roleplay yang ada belum dapat dilakukan secara maksimal.
7
8