Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HARIAN KEPALA RUANGAN

Nama Ka.Ru : Alfiaturrohmi


Ruangan : Alamanda Anak
Tanggal : 25 Maret 2024
Jumlah Perawat : 16 orang
Jumlah Pasien : 71 orang

No Waktu Kegiatan Ket.


1. 07.30 Operan :
Konference : Pre/Post
1. Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini kepada ketua
tim dan pelaksana
- Jumlah pasien yang dirawat di ruang alamanda anak
terdiri dari 19 pasien di tim 1, 19 pasien di tim 2 , 5
pasien di tim 3, 23 Pasien di tim 4(lantai 3), 5 pasien
di tim 5 (thallasemia)
- Jumlah keseluruhan pasien berjumlah 71 orang

2. Menjelaskan kondisi klien


- Tingkat ketergantungan klien dan kebutuhan
perawatan pada tanggal 25 Maret 2024 di ruangan
alamanda adalah:
Jumlah perawat pelaksana (24 ) sudah cukup untuk
jumlah 71 pasien, dimana orang pasien parsial care dan
5 orang pasien total care.
Pagi = 66x 0,27 = 17,82
5 x 0,36 = 1,8
Jumlah ketenagaan adalah 19 orang

1
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
Menjelaskan pada perawat baik ketua tim maupun perawat
pelaksana. Total pasien hari ini adalah 71 orang pasien,
dimana berdasarkan tingkat ketergantungan 66 orang
dengan parsial care dan 5 orang dengan total care

4. Menjelaskan analisa SWOT


- Strenghts (kekuatan)
a. Lantai 1 dipegang oleh satu katim,lantai 2 dipegang
oleh 3 katim,lantai 3 dipegang oleh 1 katim dan 6
perawat pelaksana (jumlah perawat mencukupi)
b. Adanya petugas/perawat yang berada di ruangan
dengan jumlah 33 dengan minimal lulusan D3 dan
terdapat lulusan S.Kep dan Profesi Ners
c. Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
yang digunakan adalah metode team
d. Adanya metode tim yang lengkap berhubungan
dengan overan, pre dan post conference secara
maksimal
e. Terdapat tata hubungan kerja pada ruangan yaitu
tata hubungan kerja eksternal dan tata hubungan
kerja internal. Contohnya tata hubungan kerja
eksternal (Karu berkoordinasi dengan bagian
sanitasi dalam rangka pemeliharaan lingkungan) dan
tata hubungan kerja internal (karu berkoordinasi
dengan pihak asuransi terkait klaim asuransi)
f. Adanya visi, misi dan motto di Ruang Alamanda
g. Adanya Laporan kegiatan pelayanan yang dibuat
secara Harian, Bulanan, Triwulan, dan Tahunan.

2
- Weeakness (kelemahan)
a. Ronde keperawatan jarang dilaksanakan,
dilaksanakan pada saat situasional saja.
b. Belum dilakukannya post conference secara
resmi seperti halnya pre conference
c. Penkes yang belum dapat dilakukan secara
maksimal karena beban kerja yang tinggi.
- Opportunity (peluang)
a. Adanya kesempatan melanjutkan
pendidikan kejenjang lebih tinggi
b. Adanya program akreditasi rumah sakit
dari pemerintah dimana MAKP merupakan salah
satu penilaian
c. Adanya dukungan dari Kepala ruangan dan
menejemen dari Rumah Sakit.
d. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa
Ners, S1 keperawatan, DIV dan DIII
Keperawatan dan mahasiswa kedokteranThreats
(Ancaman)

- Treathened
a. Semakin kritis masyarakat sehingga menuntut
untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang
prima dan profesional.
b. Semakin maju dan berkembangnya
pemikiran serta pendidikan masyarakat sehingga
mampu membandingkan atau memilih pelayanan
yang lebih baik
c. Adanya persaingan mutu pelayanan antar RS
d. Resiko tertularnya keluarga pasien oleh virus yang
ada diruang penyakit menular
5. Melakukan pembagian tugas kepada kepala tim. Pembagian

3
tugas ini didasarkan pada kompetensi ketua tim masing-
masing.
- Katim I (Wayan) mengelola 15 Pasien
- Katim II (Sinta) mengelola 15 Pasien
- Katim III (Lutfan) mengelola 5 Pasien
- Katim IV (Putri) mengelola 23 Pasien
- Katim V (Berty) mengelola 9 Pasien
2. 08.00 Pengorganisasian
1. Menetapkan sistem penugasan tim dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan rentang kendali
 Kepala ruangan membawahi 5 ketua tim

KARU
Alfiaturrohmi

KATIM I KATIM II
Wayan Yuli Sinta rizqiani

KATIM III KATIM IV


M.Lutfan A Putri

KATIM V

Berty

3. 13.30 Evaluasi Kegiatan


- Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruangan
alamanda anak berjumlah 19 orang dimana berdasarkan
tingkat ketergantungan terdapat 66 orang pasien parsial
care dan 5 orang pasien total care
- Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai

4
intervensi keperawatan yang dilakukan oleh ketua tim I
dan II sudah sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
- Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SOP yang ada di rumah
sakit.

Perencanaan :
a. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
Total :
- Parsial care : 37
- Total Care :5
b. Menghitung Jumlah Ketenagaan
Menurut Dauglas
Shift Parsial Total Jumlah

Pagi
0,27 x 66 17,82
0,36x 5
1,8

Jumlah 17,82 1,8 19,62


Jumlah perawat secara keseluruhan adalah 16 orang 20

c. Threat (Ancaman)
Resiko tertularnya keluarga pasien oleh virus yang ada diruang penyakit menular
Tujuan : Perawat dapat memahami peran dan fungsinya
Metode : Diskusi
Sasaran : Perawat yang bertugas di ruang penyakit menular
Waktu : 25 Maret 2024
Tempat : Ruang Alamanda Anak
Penanggung jawab : Kepala Ruangan

d. Sistem Penugasan
Ka. Tim : Wayan,Sinta,Putri,Berty
- Mengkaji pasien
- Menentukan diagnosa keperawatan
5
- Menentukan prioritas masalah diagnosa
- Menyusun tujuan dan kriteria hasil
- Menyusun intervensi

e. Rencana Pemecahan Masalah


- Melakukan sistem metoda tim sesuai prosedur
- Membagi penugasan sesuai peran
- Membuat manajemen waktu untuk setiap anggota
- Memonitor kegiatan setiap anggota dan memberikan masukan

f. Implementasi, kendala dan penyelesaiannya : menggunakan pendekatan fungsi


manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi dan
pengendalian
1. Telah dilakukan metoda tim sesuai prosedur terutama dalam overan, pre-post
conference, dan tindakan ke pasien
2. Telah dibagi tugas sesuai peran
3. Telah dibuat pembagian dan menjemen waktu
4. Dilakukan monitoring untuk setiap anggota dalam tim serta memberikan
masukan dalam setiap tindakannya

g. Evaluasi :
Tindakan banyak yang dilakukan belum optimal, penerapan prosedur belum
maksimal dikarenakan masih tumpang tindihnya antara waktu operan, pre
conference, dengan jam visit dokter. Kurangnya motivasi untuk melakukan
tindakan membuat tindakan belum berjalan dengan baik
h. Pembahasan :
1. Kurang efektifnya proses manajemen dalam metoda tim
Masalah yang ditemukan dalam tim adalah kurang efektifnya proses dalam
perannya di dalam team, kurangnya kebiasaan dalam melakukan berbagai
tindakan sesuai prosedur membuat segala tatatan dalam tim kurang optimal.
Penyelesaian : penetapan prosedur dan menetapkan peran serta memberikan
evaluasi untuk semua anggota tim. Koordinasi dibutuhkan dalam metoda tim,
komunikasi harus lebih ditingkatkan dalam proses manajemen.
6
2. Keamanan dan kenyamanan pasien,keluarga dan tenaga kesehatan
Masalah yang ditemukan dalam lingkungan rumah sakit terkhusus di Ruang
Alamanda Anak adalah terdapatnya kebocoran pada atap ruangan yaitu pada
kamar 205 dan tepat diatas nurse station.Kurangnya kepatuhan pasien dan
keluarga pasien terkait batas jumlah pengunjung, usia pengunjung rumah sakit
dan peletakan barang-barang pribadi yang mengganggu kenyamanan pasien
lainnya.
Penyelesaian:
Pelaporan kepada pihak sarana dan prasarana terkait atap bocor dan sementara
meletakkan penampung air (ember) pada area tersebut agar tidak membasahi
lantai dan menyebabkan resiko jatuh baik pada pasien,keluarga dan tenaga
kesehatan.
Penertiban terhadap pasien dan keluarga terkait barang-barang yang diletakkan
tidak pada tempatnya dan mengedukasi pengunjung rumah sakit mengenai
aturan yang ada dan agar dapat mematuhinya.
i. Evaluasi diri :
Selama berperan sebagai kepala ruangan, beban kerja yang didapatkan lebih
rumit dikarenakan harus mengatur anggota tim yang ada. Peran diri belum
optimal dikarena klebiasan yang ada di ruangan dan peluang melakukan
roleplay yang ada belum dapat dilakukan secara maksimal.

Paraf Mahasiswa Paraf Pembimbing

Alfiaturrohmi Ns. Sri Eka, S.Kep

7
8

Anda mungkin juga menyukai