Anda di halaman 1dari 9

1.1.

Latar Belakang
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, mem
MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai
 profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk ling
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia belum mencerminkan praktik pel
 pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya
 berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih
 berorientasi pada pelaksanaan tugas.

1.2.Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian manajemen keperawatan metode kasus itu ?
2) Apa saja kelebihan dari manajemen keperawatan metode kasus ?
3) Adakah kekurangan dari metode tersebut ?
4) Bagaimana metode kasus diterapkan dalam pelayanan keperawatan ?
5) Apakah tugas perawat dalam metode kasus diterapkan dalam
 pelayanan keperawatan ?
6) Bagaimana ketenagaan dalam metode kasus ?
7) Bagaimanakah pembagian tugas dalam penerapan metode kasus ?

1.3.Tujuan

1) Memahami pengertian manajemen keperawatan metode kasus


2) Memahami kelebihan dari manajemen keperawatan metode kasus
3) Mengerti kekurangan dari metode tersebut

1
4) Memahami konsep dasar metode yang diterapkan
5) Mengetahui tugas perawat dalam metode ini
6) Memahami ketenagaan dalam metode ini
7) Mengetahui peran dari pembagian tugas dalam metode kasus

1.4.Manfaat Penulisan
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai

tambahan ilmu baik bagi rekan-rekan mahasiswa maupun bagi pembaca


 pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Kasus


Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan
keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada
saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang.
Kepala ruangan bertanggung jawab dalampembagian tugas dan menerima
semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf
 perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung
kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

2.2 Kelebihan Metode Kasus


a) Bersifat kontinue dan konfrehensif.
 b) Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi
terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit (Gillies,1998).
Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan
karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu asuhan
diberikan bermutu tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap
 pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi sehingga
 pasien merasa puas.
c) Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena
senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu
diperbaharui dan komprehensif.
d) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

2.3 Kekurangan Metode Kasus


a) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang
terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara
menyeluruh.
 b) Membutuhkan banyak tenaga.
c) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas
rutin yang sederhana terlewatkan.
d) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
 penaggung jawab klien bertugas.

2.4 Konsep Dasar Metode Kasus


1) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
2) Ada otonomi
3) Ketertiban pasien dan keluarga

2.5 Tugas Perawat Dalam Metode Kasus


1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6) Menerima dan menyesuaikan rencana.
7) Menyiapkan penyuluhan pulang.
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga
sosial masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengadakan kunjungan rumah.

2.6 Ketenagaan Metode Kasus


1) Setiap perawat primer adalah perawat “bed side”.
2) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat.
3) Penugasan ditentukan oleh kepala jaga.
2.7 Peran Dari Pembagian Tugas Dalam Metode Kasus.
 Kepala Perawat

1. Memimpin rapat.
2. Evaluasi kinerja perawat.
3. Membuat daftar dinas.
4. Menyediakan material.
5. Perencanaan, pengawasan, pengarahan
 Per awat primer / kepala jaga

1. Membuat perencanaan asuhan keperawatan.


2. Mengadakan tindakan kolaborasi.
3. Memimpin timbang terima.
4. Mendelegasikan tugas.
5. Memimpin ronde keperawatan.
6. Evaluasi pemberian asuhan keperawatan
7. Bertanggung jawab terhadap klien
8. Memberi petunjuk jika klien akan pulang.
9. Mengisi resume keperawatan
 Per awat Associate. (Seorang per awat yang diberikan wewenang dan
ditugaskan untuk member ikan pelayanan keper awatan langsung kepada kl ien.)

1. Memberikan asuhan keperawatan.


2. Mengikuti timbang terima.
3. Melaksanakan tugas yang didelegasikan
- Mendokumentasikan tindakan.
- Melaporkan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
1. Bagan Manajemen Keperawatan Metode Kasus

KEPALA RUANG

TIM 1 PAGI TIM 2 SIANG TIM 3 MALAM

PeraWat Primer PeraWat Primer

PeraWat Primer

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA

4-6 PASIEN 4-6 PASIEN 4-6 PASIEN


2. Bagan Penerapan Metode Kasus dalam Asuhan Keperawatan

Pasien Masuk
IGD

Ruang Perawatan

Perawat Primer Perawat Associate

1. Membuat perencanaan asuhan 1. Memberikan asuhan


keperawatan. keperawatan.
2. Mengadakan tindakan kolaborasi. 2. Melaksanakan tugas yang
3. Memimpin timbang terima. didelegasikan oleh perawat
4. Mendelegasikan tugas.  primer.
5. Memimpin ronde keperawatan. - Mendokumentasikan
6. Evaluasi pemberian asuhan tindakan.
keperawatan - Melaporkan asuhan
7. Bertanggung jawab terhadap klien keperawatan yang
8. Memberi petunjuk jika klien akan dilaksanakan.
 pulang.
9. Bertanggung jawab terhadap klien
 boleh pulang atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan


keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada
saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang.
Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk
memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di
ruang isolasi dan ICU.
Tugas Per awat Dalam M etode Kasus :

1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara


komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6) Menerima dan menyesuaikan rencana.
7) Menyiapkan penyuluhan pulang.
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga
sosial masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengadakan kunjungan rumah.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan Metode Kasus adalah Ahli
Profesional yaitu perawat Spesialist yang khusus di bidangnya sehingga
 pelayananan dapat berjalan secara komprehensif dan optimal.
DAFTAR PUSTAKA

 Kuntoro, Agus. 2010. Buku  Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai