Anda di halaman 1dari 8

Tugas Manajemen Keperawatan

Nama : Indry Maulina


NIM : P17210204215
Tanggal : 30 Agustus 2021

I. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan tentang
Konsep model praktik keperawatan professional
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks
2. Lembar Latihan Soal Mahasiswa
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah Materi Konsep Model Praktik Keperawatan Professional
2. Bacalah Latihan Soal dan Kerjakan dengan Benar
IV. PRAKTIKUM
1. Jelaskan Konsep Model Praktik Keperawatan Professional!
Jawab: Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur,
proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur
pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan.
2. Jelaskan prinsip Model Praktik Keperawatan Professional!
Jawab:
3. Jelaskan Metode Penugasan Keperawatan!
Jawab:
1. Metode Fungsional
Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas dan
prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk
dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan. Model ini
digambarkan sebagai keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi
keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff. Setiap staff perawat hanya
melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan pada semua pasien dibangsal. Penugasan
yang dilakukan pada model ini berdasarkan kriteria efisiensi, tugas didistribusikan
berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing perawat dan dipilih perawat yang
paling murah. Model fungsional ini merupakan metode praktek keperawatan yang
paling tua yang dilaksanakan oleh perawat dan berkembang pada saat perang dunia
kedua.
2. Metode TIM
Metode tim adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
tim yang terdiri atas kelompok klien dan perawat. Kelompok ini dipimpin oleh
perawat yang berijazah dan berpengalaman kerja serta memiliki pengetahuan
dibidangnya (Regestered Nurse). Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh
pimpinan kelompok/ ketua group dan ketua group bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggota group / tim. Selain itu ketua group bertugas memberi
pengarahan dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta
membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan dan
selanjutnya ketua tim melaporkan pada kepala ruang tentang kemajuan pelayanan /
asuhan keperawatan terhadap klien.
3. Metode Primer.

Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan di mana


perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam terhadap perencanaan pelaksanaan
pengevaIuasi satu atau beberapa klien dan sejak klien masuk rumah sakit sampai
pasien dinyatakan pulang. Selama jam kerja, perawat primer memberikan perawatan
langsung secara total untuk klien. Ketika perawat primerm tidak sedang bertugas,
perawatan diberikan/didelegasikan kepada perawat asosiet yang mengikuti rencana
keperawatan yang telah disusuni oleh perawat primer. Dalam menetapkan seseorang
menjadi perawat primer perlu berhati-hati karena memerlukan beberapa kriteria, di
antaranya dalam menetapkan kemampuan asertif, self direction kemampuan
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta
mampu berkolaborasi dengan baik antar berbagai disiplin ilmu
4. Metode Kasus

Metode kasus adalah metode dimana perawat bertanggung jawab terhadap pasien
tertentu yang didasarkan pada rasio satu perawat untuk satu pasien dengan pemberian
perawatan konstan untuk periode tertentu. Metode penugasan kasus biasa diterapkan
untuk perawatan khusus seperti isolasi, intensive care, perawat kesehatan komunitas.
5. Metode Modifikasi
Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan dengan modifikasi
antara tim dan primer.
Menurut Sudarsono (2000), MPKP dikembangkan beberapa jenis sesuai dengan
kondisi sumber daya manusia yang ada, antara lain adalah:
a. Model Praktek Keperawatan Profesional III
Melalui pengembangan model PKP III dapat berikan asuhan keperawatan profesional
tingkat III. Pada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan kemampuan doktor dalam
keperawatan klinik yang berfungsi untuk melakukan riset dan membimbing para
perawat melakukan riset serta memanfaatkan hasil-hasil riset dalam memberikan
asuhan keperawatan
b. Model Praktek Keperawatan Profesional II
Pada model ini akan mampu memberikan asuhan keperawatan profesional tingkat II.
Pada ketenagaan terdapat tenaga perawat dengan kemampuan spesialis keperawatan
yang spesifik untuk cabang ilmu tertentu. Perawat spesialis berfungsi untuk
memberikan konsultasi tentang asuhan keperawatan kepada perawat primer pada area
spesialisnya. Disamping itu melakukan riset dan memanfaatkan hasil-hasil riset dalam
memberikan asuhan keperawatan. Jumlah perawat spesialis direncanakan satu orang
untuk 10 perawat primer pada area spesialisnya. Disamping itu melakukan riset dan
memanfaatkan hasil-hasil riset dalam memberikan asuhan keperawatan.
c. Model Praktek Keperawatan Profesional I.
Pada model ini perawat mampu memberikan asuhan keperawatan profesional tingkat I
dan untuk itu diperlukan penataan 3 komponen utama yaitu: ketenagaan keperawatan,
metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan. Pada model ini adalah
kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim disebut tim primer.
d. Model Praktek Keperawatan Profesional Pemula
Model Praktek Keperawatan Profesional Pemula (MPKP) merupakan tahap awal
untuk menuju model PKP. Model ini mampu memberikan asuhan keperawatan
profesional tingkat pemula. Pada model ini terdapat 3 komponen utama yaitu:
ketenagaan keperawatan, metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi
asuhan keperawatan
4. Uraikan Kerja Kepala Ruang, Perawat Primer, dan Perawat Asosiate!
- Pada Klinik Kecil
- Pada Puskesmas
- Pada Rumah Sakit
Jawab:
a) Kepala ruangan
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan
mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau
tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang
optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain
yang diperlukan diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang
ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar.
Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang
saat penyajian sesuai dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan
serta obat-obatan secara efektif dan efisien,
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
b. Perawat Primer
 Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
 Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
 Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
 Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
 Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
 Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
 Membuat jadwal perjanjian klinik.
 Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
 Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
 Mengikuti timbang terima
 Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
 Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
 Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
 Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat blain.
 Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
 Menerima dan menyesuaikan rencana.
 Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
 Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat.
 Membuat jadwal perjanjian klinik.
 Mengadakan kunjungan rumah.
 Melaksanakan sentralisasi obat.
 Mendampingi visite.
 Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan perawat
associate.
 Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan
c. Perawat Asosiate

Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan


pelayanan keperawatan langsung kepada klien.
Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada
catatan perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
a. Pemberian obat.
b. Pemeriksaan laboratorium.
c. Persiapan klien yang akan dioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien, :
a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapiutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan
dan pengobatan serta diagnostik..
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
6. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara administratif.
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b. Sensus harian dan formulir.
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS.
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
10. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.
14. Mengikuti timbang terima.
15. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
16. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
17. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.
18. Melakukan evaluasi formatif.
19. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
20. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.

Anda mungkin juga menyukai