Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH METODE KASUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. FIONA REZFEMY (F0H020042)

2. ADJIE MAHLINSYAH (F0H020034)

3. AULIYA JANNATA RIZKI (F0H020032)

4. NAJAH FEBIANA (F0H020038)

5. OLIN DESTA (F0H020071)

6. NURLAILA FITRI (F0H020074)

7. ALETA FADHILAH SARI (F0H020082)

DOSEN PENGAMPUH:

Ns. RINA DELFINA, S.Kep, M.Pd

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Metode Kasus............................................................................................................5
2.2 Kelebihan Metode Kasus.............................................................................................................5
2.3 Kekurangan Metode Kasus..........................................................................................................5
2.4 Konsep Dasar Metode Kasus.......................................................................................................6
2.5 Tugas Perawat Dalam Metode Kasus...........................................................................................6
2,6 Ketenagaan Metode Kasus..........................................................................................................6
2.7 Peran Dari Pembagian Tugas Dalam Metode Kasus.....................................................................7
A. Bagan Manajemen Keperawatan Metode Kasus...........................................................................7
B. Bagan Penerapan Metode Kasus dalam Asuhan Keperawatan.....................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut
perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia
juga berupaya mengembangkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP).
MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan,
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia
belum mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metode pemberian asuhan
keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan
kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian manajemen keperawatan metode kasus itu ?
2) Apa saja kelebihan dari manajemen keperawatan metode kasus ?
3) Adakah kekurangan dari metode tersebut ?
4) Bagaimana metode kasus diterapkan dalam pelayanan keperawatan ?
5) Apakah tugas perawat dalam metode kasus diterapkan dalam pelayanan
keperawatan ?
6) Bagaimana ketenagaan dalam metode kasus ?
7) Bagaimanakah pembagian tugas dalam penerapan metode kasus ?

1.3. Tujuan
1) Memahami pengertian manajemen keperawatan metode kasus
2) Memahami kelebihan dari manajemen keperawatan metode kasus
3) Mengerti kekurangan dari metode tersebut
4) Memahami konsep dasar metode yang diterapkan
5) Mengetahui tugas perawat dalam metode ini
6) Memahami ketenagaan dalam metode ini
7) Mengetahui peran dari pembagian tugas dalam metode kasus

1.4. Manfaat Penulisan


Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu
baik bagi rekan-rekan mahasiswa maupun bagi pembaca pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Kasus


Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk
satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama
periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab
dalampembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan
klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi
asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.
2.2 Kelebihan Metode Kasus
a) Bersifat kontinue dan konfrehensif.
b) Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap
pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit (Gillies,1998). Keuntungan yang
dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu. Selain itu asuhan diberikan bermutu tinggi dan tercapai
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan
advokasi sehingga pasien merasa puas.
c) Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan
komprehensif.
d) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
e) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

2.3 Kekurangan Metode Kasus


a) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga
tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh.
b) Membutuhkan banyak tenaga.
c) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.
d) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab
klien bertugas.

2.4 Konsep Dasar Metode Kasus


1) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
2) Ada otonomi
3) Ketertiban pasien dan keluarga

2.5 Tugas Perawat Dalam Metode Kasus


1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6) Menerima dan menyesuaikan rencana.
7) Menyiapkan penyuluhan pulang.
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengadakan kunjungan rumah.

2.6 Ketenagaan Metode Kasus


1) Setiap perawat primer adalah perawat “bed side”.
2) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat.
3) Penugasan ditentukan oleh kepala jaga.

2.7 Peran Dari Pembagian Tugas Dalam Metode Kasus.


 Kepala Perawat
1. Memimpin rapat.
2. Evaluasi kinerja perawat.
3. Membuat daftar dinas.
4. Menyediakan material.
5. Perencanaan, pengawasan, pengarahan
 Perawat primer / kepala jaga
1. Membuat perencanaan asuhan keperawatan.
2. Mengadakan tindakan kolaborasi.
3. Memimpin timbang terima.
4. Mendelegasikan tugas.
5. Memimpin ronde keperawatan.
6. Evaluasi pemberian asuhan keperawatan
7. Bertanggung jawab terhadap klien
8. Memberi petunjuk jika klien akan pulang.
9. Mengisi resume keperawatan
 Perawat Associate. (Seorang perawat yang diberikan wewenang dan
ditugaskan untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada
klien.)
1. Memberikan asuhan keperawatan.
2. Mengikuti timbang terima.
3. Melaksanakan tugas yang didelegasikan
- Mendokumentasikan tindakan.
- Melaporkan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.

1. Bagan Manajemen Keperawatan Metode Kasus


2. Bagan Penerapan Metode Kasus dalam Asuhan Keperawatan
Pasien Masuk
IGD

Ruanag Perawat

Perawat Primer Perawat Associate

1. Membuat perencanaan asuhan 1. Meberikan asuhan keperawatan


keperawatan.
2. Melaksanakan tugas yang
2. Mengadakan tindakan
kolaborasi. didelegasikan oleh perawat
3. Memimpin timbang terima. primer ;
4. Mendelegasikan tugas.  Mendokumentasikan
5. Memimpin ronde keperawatan. tindakan
6. Evaluasi pemberian asuhan
keperawatan  Melaporkan asuhkan
7. Bertanggung jawab terhadap keperawatan yang
klien dilaksanakan
8. Memberi petunjuk jika klien
akan pulang.
9. Bertanggung jawab terhadap
klien boleh pulang atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk
satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama
periode waktu tertentu sampai klien pulang. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan
oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan
contohnya di ruang isolasi dan ICU.
Tugas Perawat Dalam Metode Kasus :
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6) Menerima dan menyesuaikan rencana.
7) Menyiapkan penyuluhan pulang.
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
masyarakat.
9) Membuat jadwal perjanjian klinik.
10) Mengadakan kunjungan rumah.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan Metode Kasus adalah Ahli Profesional yaitu
perawat Spesialist yang khusus di bidangnya sehingga pelayananan dapat berjalan
secara komprehensif dan optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Sitorus, R., & Panjaitan, R. (2011). Manajemen Keperawatan : manajemen keperawatan.
Jakarta: CV. Sagung Seto.
Suarli, S., & Yanyan, B. (2009). Manajemen Keperawatan dengan metode kasus
Jakarta: Erlangga.
VISI, MISI, FILOSOFI, DAN TUJUAN DI RUANG STROKE DIRUANGAN
STROKE

VISI UNIT STROKE

“Menjadi unit pelayanan kesehatan yang senantiasa mengembangkan diri agar


mampu memberikan pelayanan kesehatan secara holistik dan berkualitas, serta
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, memiliki nilai lebih dalam bidang
stroke untuk menurunkan angka kematian, kecacatan dan memperpendek waktu
pemondokan”.

MISI UNIT STROKE

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi


seluruh lapisan masyarakat dengan menempatkan kepentingan pasien sebagai
pertimbangan utama.

2. Memberi pelayanan dan penanganan pasien stroke secepatnya

FILOSOFI UNIT STROKE

1. Menangani pasien dengan total agar mencapai fungsi-fungsi yang optimal dari
pasien

TUJUAN UNIT STROKE

1. Menurunkan angka kematian stroke

2. Menurunkan angka kecacatan akibat stroke

3. Memperpendek waktu Rawat inap pasien stroke

4. Memberi informasi tentang stroke kepada masyarakat luas

Anda mungkin juga menyukai