Anda di halaman 1dari 46

BUKU PANDUAN

PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN GERONTIK
MAHASISWA TK III SEMESTER V

DISUSUN OLEH
TIM MATAKULIAH PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN GERONTIK

NAMA MAHASISWA : ………………………..


NIM :…………………………

PRODI D3 KEPERAWATAN
FMIPA UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
PENGESAHAN

BUKU PANDUAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK

Revisi : Ke-1
Tanggal : Agustus 2022
Dikaji ulang oleh : Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Dikendalikan oleh : Unit Penjaminan Mutu Prodi
Disetujui oleh : Dekan FMIPA Universitas Bengkulu

No. Dokumen : Tanggal : Agustus 2022


No. Revisi : No. Hal :
Disiapkan Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh
Koordinator PKK Kep.Gerontik Ketua GKM Koordinator Prodi DIII
Keperawatan

Ns. Titin. A ,S.Kep, M.Pd Ns. Nurmukaromatis. S, M.Kep


Ns. Yusran. H, M.Kep, Sp.KMB
NIP. 197604141998032002 NIP. 197807182006042008
NIP 197110191995031003
IDENTITAS MAHASISWA

Foto

3x4

Nama : ..............................................

NIM : ..............................................

Semester : ..............................................

Jenis Kelamin : ..............................................

Telephone/ HP : ..............................................

Tanggal Praktek : ....................... s.d. ................

Tempat Praktek : ...................................................

Tanda Tangan Mahasiswa

( ............................... )
VISI PROGRAM STUDI

Visi Prodi D3 Keperawatan adalah menjadi penyelenggara pendidikan Keperawatan


yang profesional dan unggul dalam pengembangan sains dan teknologi
kegawatdaruratan berbasis klinik dan komunitas yang berdaya saing Nasional tahun
2026

MISI PROGRAM STUDI

1. Menyelenggarakan proses pendidikan dalam bidang Keperawatan dengan


unggulan keperawatan kegawatdaruratan klinik dan komunitas yang terampil dan
tanggap serta mampu bersaing secara Nasional.
2. Mengembangkan penelitian dengan keunggulan kegawatdaruratan berbasis klinik
dan komunitas.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
keperawatan kegawatdaruratan klinik dan komunitas untuk menunjang bidang
pendidikan dan penelitian keperawatan.
4. Menjalin kemitraan dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk
pengembangan kapasitas diri dan peningkatan daya saing lulusan.
5. Menciptakan suasana akademis yang kondusif berdasarkan nilai-nilai karakter diri
(softskill) dalam mengimplementasikan keterampilan (hardskill) bagi seluruh
sivitas akademika.
KATA PENGANTAR

Pelaksanaan Praktik Keperawatan Gerontik di Puskesmas Kota Bengkulu


bertujuan agar mahasiswa yang telah mendapatkan teori asuhan keperawatan lansia
pada Mata Kuliah Keperawatan Gerontik dapat menerapkannya di tatanan praktik
yang nyata secara utuh dan menyeluruh.
Buku panduan Praktik Keperawatan ini disusun untuk menjadi panduan bagi
mahasiswa dalam menjalankan Praktik Keperawatan khususnya Keperawatan
Gerontik di Puskesmas Kota Bengkulu. Buku ini memuat beberapa hal mulai dari
tujuan praktik, format penilaian/evaluasi, jadwal praktik dan pembimbing serta
petunjuk pelaksanaan praktik.
Demikian, buku panduan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa
Program Studi D3 Keperawatan FMIPA Universitas Bengkulu Tahun Akademik
2021/2022 dan pembimbing dalam melaksanakan Praktik Keperawatan Gerontik.

Bengkulu, Agustus 2022


Koordinator Prodi D3 Keperawatan

Ns. Yusran Hasymi, M.Kep, Sp.KMB


NIP. 19711019 199503 1 003
PEDOMAN PRAKTIK
KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENDAHULUAN
Praktik keperawatan gerontik merupakan salah satu bentuk Pengalaman
Belajar Lapangan (PBL) yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengalami dan mempraktikkan serta mencoba secara nyata pengetahuan dan
keterampilan yang telah diperoleh di kelas disertai sikap profesional sesuai
dengan profesinya yaitu memberikan pelayanan kesehatan pada klien usia lanjut.
Kegiatan praktik keperawatan gerontik ini dimaksudkan untuk
memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan
kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, yang diberikan oleh
perawat. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan kemampuan
dalam penerapan legal etik keperawatan, berpikir kritis, manajemen pasien,
komunikasi dan kemampuan motorik yang telah diperoleh selama pembelajaran
di kelas pada mata kuliah Keperawatan Gerontik. Proses pembelajaran praktik ini
dirancang sesuai dengan kurikulum nasional AIPViKI. Pelaksanaan Praktik
Keperawatan Gerontik ini diharapkan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman
praktik sesuai dengan dunia nyata secara benar dan terarah untuk pencapaian
kompetensi yang telah diisyaratkan pada kurikulum.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti praktik keperawatan Gerontik diharapkan Mahasiswa
Tingkat III Semester V mampu memberikan asuhan keperawatan secara nyata
kepada klien lanjut usia sesuai dengan cakupan kompetensi pada
Keperawatan Gerontik.

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti Praktik Keperawatan Gerontik mahasiswa diharapkan mampu :
a. Melakukan pengkajian keperawatan gerontik.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan gerontik .
c. Membuat perencanaan keperawatan gerontik
d. Melakukan implementasi keperawatan gerontik.
e. Mengevaluasi proses penerapan asuhan keperawatan gerontik
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan gerontik

C. KOMPETENSI
1. Melaksanakan pengkajian pada pasien lansia
a. Anamnesa dan pemeriksaan fisik lansia
b. Pengkajian khusus lansia
- Pengakajian fungsional klien ( Indeks KATZ)
- Pengkajian Kemandirian lansia (Barthel Indeks)
- Pengkajian Status Mental Gerontik (SPSMQ)
- Pengkajian aspek kognitif dan fungsi mental gerontik (MMSE)
- Pengkajian afektif
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada lansia
3. Merencanakan intervensi keperawatan pada lansia dengan menggunakan
model keperawatan gerontik
4. Melakukan implementasi keperawatan pada lansia secara individu dan
kelompok
- Terapi kognitif
- Terapi aktifitas
- Bantuan aktifitas sehari-hari (ADL)
- Senam lansia
5. Melakukan evaluasi keperawatan gerontik
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan gerontik
D. PESERTA
Peserta kegiatan Praktik Keperawatan Gerontik ini adalah Mahasiswa Tingkat
III Semester V Prodi D3 Keperawatan FMIPA Unib Tahun Akademik
2022/2023 sebanyak 78 orang mahasiswa yang dibagi dalam 3 kelompok besar
yang dibagi dalam 2 gelombang. Gel I 3 kelompok terdiri dari 39 mahasiswa dan
gelombang II 3 kelompok terdiri dari 39 mahasiswa.

E. TEMPAT PRAKTIK
Praktik Keperawatan Gerontik dilaksanakan di beberapa Puskesmas di Kota
Bengkulu. Puskesmas yang menjadi tempat praktik sebagai berikut:
Gelombang I kelas 3B: Puskesmas Anggut Atas dan Puskesmas Lingkar Barat
Gelombang II kelas 3A: Puskesmas Pasar Ikan dan Puskesmas Jembatan Kecil

F. WAKTU PRAKTIK
Pelaksanaan Praktik Klinik Keperawatan Gerontik dilaksanakan selama 1
minggu untuk setiap kelompok dengan total waktu praktik klinik untuk
gelombang I dari tanggal 19 -September 2022 s.d 15 Oktober 2022 dan
gelombang II dari tanggal 24 Oktober s.d 19 November 2022 secara simultan
dengan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga dan Keperawatan Jiwa. (Jadwal
dan nama kelompok terlampir)

G. PEMBIMBING
1. Pembimbing Lahan ditentukan oleh pihak PSTW Bengkulu
2. Pembimbing Pendidikan :
1) Ns. Yusran Hasymi, M.Kep, Sp.KMB
2) Ns. Nova Yustisia, S.Kep, M.Pd
3) Ns. Titin Aprilatutini, S.Kep.M.Pd
4) Ns. Sardaniah, S.Kep, M.Kes
5) Ns. Rina Delfina, M.Kep
6) Ns. Tuti Anggriani Utama, M.Kep
7) Ns. Esti Sorena, S.Kep, M.Kes
8) Ns. Ikhsan, S.Kep, M.Kes
9) Samwilspon Slamet, M.Kes
10) Ns. Encik Putri Ema Komala, M.Kep, Sp.Kep.J
11) Ns. Bardah Wasalamah, M.Kep

H. STRATEGI KEGIATAN PRAKTIK

1. Tahap Persiapan
a. Rapat persiapan pelaksanaan praktik, menyusun panitia pelaksana serta
menetapkan nama pembimbing.
b. Menyusun Kerangka Acuan PKK Keperawatan Gerontik dan buku panduan
beserta lampirannya, yang terdiri dari daftar nama kelompok praktik, daftar
rotasi dan daftar kompetensi.
c. Rapat koordinasi teknis pembimbingan PKK Keperawatan Gerontik antara
pembimbing dari pendidikan dan pembimbing lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan Praktik Gerontik di Puskesmas


a. Pelaksanaan praktik klinik keperawatan dilaksanakan selama 1 minggu
untuk masing-masing kelompok dari tanggal 19 September 2022 s/d tanggal
15 Oktober 2022 untuk gelombang I dan 24 Oktober s.d 19 November untuk
gelombang II secara simultan dengan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga
dan Keperawatan Jiwa
b. Mahasiswa seluruhnya berjumlah 78 orang, setiap kelompok terdiri dari 12-13
orang mahasiswa.
c. Selama praktik klinik setiap kelompok melakukan rotasi setiap minggunya (Jadual
praktik klinik terlampir)
d. Pada hari pertama praktik (Senin), mahasiswa bersama dengan
preceptor/pembimbing lahan mengambil 1 kasus keloaan, kemudian
mahasiswa membuat konsep asuhan keperawatan sesuai dengan kasus
kelolaan tersebut.
e. Pre Conference konsep asuhan keperawatan dilaksanakan pada hari kedua
(Selasa) secara daring atau luring dengan pembimbing pendidikan. Waktu
dan metode sesuai kesepakatan antara mahasiswa dengan pembimbing
pendidikan.
f. Penilaian kompetensi dan pelaksanaan implementasi keperawatan dapat
dilakukan setiap hari oleh preceptor/pembimbing lahan.
g. Mahasiswa melaksanakan bimbingan asuhan keperawatan kasus kelolaan
dimulai pada hari Rabu dengan pembimbing lahan/preceptor.
h. Kasus kelolaan yang telah disetujui oleh preceptor/pembimbing lahan
disajikan pada hari Jumat dengan pembimbing pendidikan secara daring.
i. Jadwal Mahasiswa dinas praktik adalah shif pagi
j. Konsep asuhan keperawatan dan kasus kelolaan yang sudah diperbaiki
ditambah log book pada ruangan praktik harus dikumpulkan pada
pembimbing pendidikan dan preceptor pada hari senin berikutnya.
k. Laporan asuhan keperawatan yang telah diresponsi oleh pembimbing dan
log book harus dikumpulkan paling lambat 3 hari setelah praktik di ruangan
tersebut kepada pembimbing pendidikan.
l. Setiap kelompok wajib membuat makalah seminar yang diambil dari salah
satu kasus kelolaan sesuai dengan topik yang telah ditetapkan. Makalah
seminar harus dikonsulkan pada preceptor dan pembimbing pendidikan.
m. Waktu pelaksanaan seminar di akhir periode praktik.

H. EVALUASI
1. Penilaian evaluasi meliputi :
• Proses PKK yang terdiri dari :
o Konsep Askep 10%,
o Laporan Kasus (LK) 20%,
• Supervisi/Evaluasi akhir 25%.
• Penilaian pencapaian kompetensi 25%.
• Perilaku (Etika dan sikap) 10%
• Seminar 10%
2. Penilaian selama praktik dilakukan oleh pembimbing pendidikan dan
pembimbing lahan
3. Apabila mahasiswa belum mencapai kompetensi klinik, mahasiswa harus
menambah waktu praktik sampai memperoleh kompetensi dimaksud dengan
konsekuensi menanggung biaya praktik tersebut.

I. PENUTUP
Demikian TOR ini dibuat sebagai pendoman bersama dalam pelaksanaan Praktik
Keperawatan Gerontik.

Bengkulu, Agustus 2022


Koordinator Prodi D3 Keperawatan
Ns. Yusran Hasymi, M.Kep, SpKMB
NIP.19711019 199503 1 003
TATA TERTIB PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK
MAHASISWA TK III SEMESTER V PRODI D3 KEPERAWATAN FMIPA
UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1. Jadwal praktik mahasiswa sesuai dengan daftar shift yang telah ditentukan oleh
pembimbing Jam 07.30 – 14.00 WIB (disesuaikan dengan aturan Puskesmas)
2. Setiap mahasiswa yang bersangkutan harus menandatangani daftar hadir di
ruangan praktik setiap hari.
3. Setiap mahasiswa dinas pagi harus mengikuti apel pagi bersama karyawan
Puskesmas tepat pada pukul 07.30. (Aturan mengikuti regulasi di Puskesmas)
4. Jika mahasiswa berhalangan dinas, harus ada keterangan dari pihak pendidikan.
5. Mahasiswa harus memakai seragam lengkap dengan tanda pengenal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, termasuk bagi yang berpakaian muslim
(uniform mahasiswa praktik)
6. Tidak diperbolehkan memakai perhiasan kecuali jam tangan/arloji.
7. Diharuskan memakai sepatu tumit rendah danuntuk laki-laki harus memakai
kaos kaki warna putih.
8. Tidak berkuku panjang atau memakai cat kuku, serta tidak bermake-up.
9. Tidak diperkenankan menerima tamu dalam jam dinas, kecuali ada izin
penanggung jawab ruangan.
10. Setiap mahasiswa yang hendak melakukan tindakan terhadap klien harus
meminta persetujuan pembimbing.
11. Setiap mahasiswa bila melakukan kelalaian sehingga menyebabkan
kerusakan/kehilangan alat/barang klien diwajibkan menggantikannya.
12. Setiap mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan tanpa izin
penanggung jawab ruangan pada saat dinas.
13. Setiap mahasiswa harus menjaga kesopanan dan sikap perilaku selama bertugas.
14. Setiap mahasiswa wajib menjaga rahasia jabatan.
15. Bagi mahasiswa yang tidak masuk dinas karena sakit atau izin untuk keperluan
yang dapat ditoleransi, harus disertai dengan surat keterangan dari dokter bagi
yang sakit dan surat izin dari orang tua bagi yang izin dinas, maka mahasiswa
diwajibkan untuk mengganti dinas sebanyak hari yang ditinggalkan. Izin
diketahui oleh pembimbing pendidikan.
16. Sanksi-sanksi diberikan kepada mahasiswa:
a. Tidak masuk dinas tanpa alasan atau keterangan, maka pada masing-masing
mahasiswa diberi sanksi sebagai berikut:
i) Tidak dinas 1 (satu) hari harus mengganti dinas 3 (tiga) hari
ii) Tidak dinas 2 (dua) hari harus mengganti dinas 6 (enam) hari
iii) Demikian seterusnya, hari tidak dinas dikalikan 3 (tiga) hari
b. Karena kelalaian telah melakukan tindakan terhadap klien tanpa persetujuan
penanggung jawab ruangan dan bukan merupakan tanggung jawabnya, misal:
kesalahan dalam memberi obat-obatan yang dapat menimbulkan bahaya bagi
pasien, maka mahasiswa tersebut ditarik ke pendidikan
c. Tidak diperkenankan praktikum lagi di lahan praktik, jika:
 Mencuri barang-barang milik klien, milik lahan praktek, dan milik
siapapun di lahan praktik
 Berkelahi dan membawa senjata tajam
 Membawa minuman keras serta benda-benda berbahaya lainnya
 Melakukan tindakan asusila baik kepada pasien, teman sejawat ataupun
yang Lainnya
17. Setiap mahasiswa bila melanggar tata tertib ini akan diberi teguran lisan dan
tulisan masing-masing 3 (tiga) kali dan akan mempengaruhi nilai praktik atau
kondite.
Bengkulu, Agustus 2022
Koordinator Prodi D3 Keperawatan

Ns. Yusran Hasymi, M.Kep, Sp.KMB


NIP. 19711019 199503 1 003
TATA TERTIB PRAKTIK KLINIK MAHASISWA DIII KEPERAWATAN
MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

1. Mahasiswa yang sakit/kurang sehat dilarang masuk atas dasar rekomendasi


dokter yang menanganinya
2. Mahasiswa wajib memakai APD masker standar dan membawa hand
sanitizer
3. Mahasiswa wajib mencuci tangan sesuai dengan protokol kesehatan.
4. Mahasiswa di wajibkan menjaga jarak dengan lainnya minimal 1 meter dan
tidak berjabat tangan.
5. Mahasiswa tidak menggunakan aksesoris (jam tangan atau perhiasan lain)
6. Mahasiswa membawa peralatan praktek sendiri (termasuk alat pemeriksaan
fisik), tidak boleh saling meminjam dengan mahasiswa lainnya
7. Mahasiswa dilarang makan minum di dalam ruangan
8. Mahasiswa dilarang merokok di lingkungan PSTW
9. Mahasiswa membuang sampah harus pada tempat sampah yang sudah
ditentukan

Bengkulu, Agutus 2022


Koordinator Prodi D3 Keperawatan

Ns. Yusran Hasymi, M.Kep, SpKMB


NIP.19711019 199503 1 003
LAMPIRAN
ROTASI MAHASISWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAN PUSKESMAS
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN JIWA, KEPERAWATAN
KELUARGA DAN KEPERAWATAN GERONTIK

GELOMBANG I (19 SEPTEMBER – 08 OKTOBER 2022)

TEMPAT PRAKTIK
RUMAH SAKIT JIWA KELUARGA (PKM) GERONTIK (PKM)
NUSA ANGGUT
MG MURAI A MURAI B ANGGREK INDAH LEMPUING ATAS LKR.BARAT
19 - 24
Sep 1 1 1 2 2 3 3
2022
ADJIE
FERDI PRENGKI ALFIAN JIHAD VANISYA DEWI
OLIN DESTA MAHLIANSY DEPI YUPITA
HARYANTO SAPUTRA ASSIDIQ T
AH
IMELDA MIEKSYI FIONA SELVA BELLA DELLA EUNIKE
PALINGGA ANDINI REZFEMY AGUSTINA SAPERA PUSPITA NAINGGOLAN
DELLA RISKA JULITA
SILVIYA KARTIKA ANISA
NASWA PUTRI ATRI SRI WIDIANTI
ANDRIYANI NURUL AINI VADELLA
I SALSABILA ANDINI GUDARMA
RARA ANDRE AULIYA
RINDA ERRINA LARASATI EKA VANNESSA
JULINDA JEFRIANSY JANNATA
JULIANITA NOVITA SARI PUTRI MARIOCA E.
PUTRI AH RIZKI
JENNY
NAJAH DINDA MERLIN TRIA VREISKA ADE NURLAILA
KRISNADYA
FEBIANA MEISITA SARI YOLANDA MUTIA FITRI
H
KIREINA RISKA SENDEA WELLA
YUKI HUSNA TISPAWANA ANJELIA
ELMA ALETA
SAVITRI FADHILAH
UTAMI SARI BETCI. Y
RINA ENCIK ENCIK IKHSAN SAM TITIN EHA
26 Sept
- 1 Okt
2022 3 3 3 1 1 2 2
ALFIAN SENDEA
VANNESSA FERDI RISKA PUTRI ADJIE
JIHAD TISPAWAN DEPI YUPITA
MARIOCA E. HARYANTO ANDINI MAHLIANSYAH
ASSIDIQ A
ALETA ANDRE
DELLA NURLAILA IMELDA SELVA
FADHILAH JEFRIANSYA BELLA SAPERA
PUSPITA FITRI PALINGGA AGUSTINA
SARI H
DELLA
KARTIKA VANISYA WELLA NAJAH SILVIYA
II NASWA SRI WIDIANTI
NURUL AINI DEWI T ANJELIA FEBIANA ANDRIYANI
SALSABILA
EUNIKE RARA AULIYA
LARASATI ERRINA
NAINGGOL JULINDA OLIN DESTA JANNATA
EKA PUTRI NOVITA SARI
AN PUTRI RIZKI
VREISKA ANISA JENNY FIONA DINDA MERLIN TRIA
ADE MUTIA VADELLA KRISNADYAH REZFEMY MEISITA SARI YOLANDA
PRENGKI JULITA ATRI
KIREINA YUKI
SAPUTRA GUDARMA RISKA HUSNA
MIEKSYI ELMA SAVITRI
ANDINI UTAMI

YUSRAN EHA EHA SAM BARDAH NOVA RINA


3-8
Okt 2 2 2 3 3 1 1
2022
III ADJIE ALFIAN
KIREINA SRI VANISYA FERDI RISKA PUTRI
MAHLIANSY JIHAD
YUKI WIDIANTI DEWI T HARYANTO ANDINI
AH ASSIDIQ
ELMA AULIYA EUNIKE
SELVA DELLA IMELDA ANDRE
SAVITRI JANNATA NAINGGOLA
AGUSTINA PUSPITA PALINGGA JEFRIANSYAH
UTAMI RIZKI N
MERLIN
SILVIYA DEPI KARTIKA ANISA DELLA NASWA NAJAH
TRIA
ANDRIYANI YUPITA NURUL AINI VADELLA SALSABILA FEBIANA
YOLANDA
ERRINA BELLA RISKA LARASATI VANNESSA RARA JULINDA
OLIN DESTA
NOVITA SARI SAPERA HUSNA EKA PUTRI MARIOCA E. PUTRI
DINDA VREISKA ADE NURLAILA JENNY FIONA
MEISITA SARI MUTIA FITRI KRISNADYAH REZFEMY
SENDEA WELLA PRENGKI JULITA ATRI
TISPAWANA ANJELIA SAPUTRA GUDARMA
ALETA
MIEKSYI
FADHILAH
ANDINI
SARI BETCI. Y

SARDA EHA EHA ESTI SAM ENCIK TUTI


10 - 15
Okt Seminar PKK Kep. Jiwa, Kep. Gerontik dan Kep.Keluarga
2022
ROTASI MAHASISWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAN PUSKESMAS
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN JIWA, KEPERAWATAN
KELUARGA DAN KEPERAWATAN GERONTIK

GELOMBANG II (24 OKTOBER - 12 NOVEMBER 2022 )


MINGG
U TEMPAT PRAKTIK
RSJ KELUARGA (PKM) GERONTIK (PKM)
SUKA
MURAI A MURAI B ANGGREK KANDANG MERINDU PSR IKAN J.KECIL
24 - 29
Okt
2022 1 1 1 2 2 3 3
RINDA ERIK
SUSILAW SELVIA AKBAR PATI LEA AGUSTIN
ROSANTO PURNAMA RAHMAN
ATI YANTI INDRA S SYAH PUTRI
I SARI SYAPUTRA
CHENIE MEY LISA
JELSA LUTHFIYAH TARA PUTRI AGUNG REFLAN
ANCA MARYAMI BR
ENGGRAINI SALSABILA PALIDA JAYADI
SAVIRA GINTING
WIDYA NUR MARDA PUTRI TIARA SALMA RIZQY YULIA
ELERI CAHAYA
HOLIDA TILLAH SARI DESTARY SALSABILAH ROCHANTI
DHEA LADILA
MERISA LIDYA LINSA FATHIYYATUS
RUSMI RISKI NEVI WELLIANA
PUTRI PUSPITASARI SUHARNI HOLIHAH
PUTRI JULIANTI
PUJA LEANA DWI NOVITA SARI
PUTRI DILANTI
LESTARI AFIFAH WULANDARI
APRILA YEYEN RAFLIA
FEBRILIANA
PRATIWI DESTIANA PRINCESTY A
SINTYA
RILDA SARI

RINA RINA ENCIK IKHSAN SAM TITIN EHA


31 Okt -
5 Nov
2022 3 3 3 1 1 2 2
NOVITA
AKBAR PATI SARI ELERI MARDA ERIK RAHMAN
ROSANTO SELVIA YANTI
INDRA S WULANDAR CAHAYA TILLAH SYAPUTRA
I
RAFLIA NEVI CHENIE
TARA PUTRI DHEA RUSMI JELSA LUTHFIYAH
PRINCESTY WELLIAN ANCA
PALIDA PUTRI ENGGRAINI SALSABILA
A A SAVIRA
RIZQY LEA
PUTRI WIDYA NUR TIARA SALMA
YULIA AGUSTIN SUSILAWATI
DILANTI HOLIDA DESTARY SALSABILAH
ROCHANTI SYAH PUTRI
AGUNG
FATHIYYAT FEBRILIA MERISA MEY LISA BR LIDYA
REFLAN LINSA SUHARNI
USHOLIHAH NA PUTRI GINTING PUSPITASARI
JAYADI
RINDA
II LEANA DWI
PURNAMA PUTRI SARI PUJA LESTARI
AFIFAH
SARI
LADILA RISKI APRILA
MARYAMI YEYEN DESTIANA
JULIANTI PRATIWI
SINTYA RILDA
SARI

EHA YUSRAN YUSRAN BARDAH SAM NOVA RINA

7 – 12
Nov
2022 2 2 2 3 3 1 1
III ERIK SALMA
APRILA AKBAR PATI LEA AGUSTIN
RAHMAN SALSABIL ROSANTO MARDA TILLAH
PRATIWI INDRA S SYAH PUTRI
SYAPUTRA AH
AGUNG
JELSA SINTYA LINSA TARA PUTRI CHENIE ANCA DHEA RUSMI
REFLAN
ENGGRAINI RILDA SARI SUHARNI PALIDA SAVIRA PUTRI
JAYADI
LEANA
TIARA SELVIA RIZQY YULIA ELERI WIDYA NUR
DWI SUSILAWATI
DESTARY YANTI ROCHANTI CAHAYA HOLIDA
AFIFAH
LIDYA LUTHFIYAH YEYEN FATHIYYATU NEVI MEY LISA BR
MERISA PUTRI
PUSPITASARI SALSABILA DESTIANA SHOLIHAH WELLIANA GINTING
RINDA
PUJA NOVITA SARI PUTRI
PURNAMA PUTRI SARI
LESTARI WULANDARI DILANTI
SARI
RAFLIA LADILA RISKI
FEBRILIANA MARYAMI
PRINCESTY A JULIANTI

EHA SARDA SARDA SAM ESTI ENCIK TUTI

14 - 19
Nov
2022 Seminar PKK KMB, Kep. Kritis dan Kep. Gawat Darurat, Kep. Keluarga dan Kep. Gerontik
DAFTAR KOMPETENSI PRAKK KEPERAWATAN GERONTIK
MAHASISWA TK III SEMESTER V FMIPA UNIB TA 2022/2023
**PARAF/
DILAKUKAN PERA
N
KOMPETENSI WAT
O TGL
Di
Mandiri bimbing Observasi
1 Melaksanakan pengkajian pada pasien
lansia
a. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
lansia
b. Pengkajian khusus lansia
- Pengakajian fungsional klien
( Indeks KATZ)
- Pengkajian Kemandirian lansia
(Barthel Indeks)
- Pengkajian Status Mental Gerontik
(SPSMQ)
- Pengkajian aspek kognitif dan
fungsi mental gerontik (MMSE)
- Pengkajian afektif
2 Merumuskan diagnosa keperawatan
pada lansia
3 Merencanakan intervensi keperawatan
pada lansia dengan menggunakan
model keperawatan gerontik

4 Melakukan implementasi keperawatan


pada lansia secara individu dan
kelompok
- Terapi kognitif
- Terapi aktifitas
- Bantuan aktifitas sehari-hari (ADL)
- Senam lansia
5 Melakukan evaluasi keperawatan
gerontik
6 Mendokumentasikan asuhan
keperawatan gerontik
..... ................................................................
..... ................................................................
**Yang memberi paraf adalah pembimbing yang bertugas pada saat itu yang melihat
pelaksanaan tindakan
FORMAT LOG BOOK PRAKTIK
KEPERAWATAN GERONTIK

NAMA / NIM : / Ruangan :


Hari/tanggal : Shift Praktik : Pagi Sore

Paraf
No Waktu Kegiatan Hasil & Analisis Pembimbing
PANDUAN LAPORAN PENDAHULUAN

Judul : Asuhan Keperawatan Gerontik pada Lansia X dengan .......di


……Bengkulu

A. Konsep Penyakit
B. Konsep Askep
1. Pengkajian
2. Diagnose keperawatan
3. Intervensi keperawatan

C. Daftar Pustaka : Harus ada buku keperawatan untuk mengangkat diagnose dan
intervensi keperawatan
PANDUAN MEMBUAT MAKALAH UNTUK SEMINAR

1. Kasus diambil ketika kelompok mahasiswa praktIk di PSTW Bengkulu


2. Kasus yang diambil adalah kasus dari salah satu anggota kelompok mahasiswa,
didiskusikan bersama untuk dijadikan makalah yang akan diseminarkan
3. Sistematika penulisan makalah:
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Bab I pendahuluan yang terdiri dari
- Latar Belakang
- Tujuan penulisan
- Ruang lingkup
- Manfaat
e. Bab II tinjaun teoritis
A. Konsep Teori Kasus
- Pengertian
- Penyebab
- Manifestasi klinis
- Patofisiologi (WOC) terkait proses penuaan/degeneratif
- Komplikasi
B. Konsep Dasar askep Gerontik
- Pengkajian
- Analisa data
- Diagnose keperawatan
- Intervensi
- Implementasi
- Evaluasi
f. Bab III Tinjauan kasus
- Pengkajian
- Analisa data
- Diagnose keperawatan
- Intervensi
- Implementasi
- Evaluasi
g. Bab IV Pembahasan
1. Yaitu mengidentifikasi kesenjangan antara laporan kasus dengan teori,
mencari kemungkinan penyebab dan teori yang mendukung terjadinya
kesenjangan tersebut, mulai dari pengkajian sampai evaluasi
2. Membandingkan antara kasus dengan intervensi yang dibuat,
identifikasikan kesenjangannya, tindakan pengganti
h. Bab V Penutup
Yang terdiri dari kesimpulan dan saran

i. Daftar Pustaka
Minimal 5 handbook dan 2 jurnal dari internet
Prodi D3 Keperawatan
FMIPA Universitas Bengkulu

FORMAT PENGKAJIAN KLIEN GERONTIK

1. Identitas Klien
Nama :……………………………………………
Umur :…………………………………………..
Alamat :…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
………………………………………………………………
Pendidikan :....................................................
Jenis kelamin :.......................................................
Suku :....................................................
Agama :..................................................
Status perkawinan :............................................
Ciri-ciri khas :………………………………………………………….

.......................................................................................

.......................................................................................
Gol. Darah ;…………………………………….
Diagnosa media (bila ada): ........................................................
Tanggal pengkajian :………………………………..
Orang yg paling dekat bisa dihubungi :…………………………………………...
Hubungan dengan lansia :………………………………………
Alamat :……………………………………………………………
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
…………………………………………………………..
Nomor telepon :.........................................

2. Status Kesehatan Saat ini (RKS)


Keluhan utama yang dirasakan (Pakai format PQRST: Provocative/Keluhan utama,
Quality/ kualitas, Region/bagian, Scale/skala, Timing/waktu), diagnosa medis penyakit
yang diderita sekarang.

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD):
Perlu dikaji kebiasaan prilaku klien sebelumnya dengan penyakit, apakah ada riwayat
trauma, riwayat penyakit/masalah kesehatan.
…….………………………………………………………………………………………
….…….…………………………………………………………………………………
………
4. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Apakah ada anggota keluarga yang lain menderita penyakit yang sama atau penyakit
keturunan…….……………………………………………………………………………
…………….…….………………………………………………………………………
………………….…….…………………………………………………………………
……………………….…….……………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………

5. Genogram: (Tiga generasi) Dan Keterangan gambar

Laki-laki Perempuan Identifikasi Klien Meninggal


Menikah Pisah

Cerai Cerai Anak Angkat Aborsi


Kembar

Tinggal dalam 1 rumah

6. Riwayat Lingkungan kamar/tempat tinggal:


Pencahayaan, lantai kamar (licin/kasar), sirkulasi udara, alat-alat yang tersedia di kamar,
kebersihan dan kerapihan kamar, keadaan kamar mandi dan wc, sumber air minum dan
pembungan sampah
…….………………………………………………………………………………………….
…….………………………………………………………………………………………….
7. Riwayat pekerjaan (Dulu-sekarang)

Jenis pekerjaan, lama bekerja, dalam bekerja apakah ada kepenggunaan alat keselamatan
kerja, adakah tekanan dalam pekerjaan dulu dan sekarang. Sumber pendapatan dan
kecukupan pendapatan.
…….………………………………………………………………………………………….
…….………………………………………………………………………………………….
…….………………………………………………………………………………………….
8. Aktvitas Rekreasi
Rekreasi tidak hanya dilihat kapan saja, pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat
rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengar radio merupakan aktifitas
rekreasi. Seberapa sering rekreasi dilakukan dan apa kegiatan yang dilakukan baik secara
bersama-sama atau sendirian. Eksplorasi perasaan setelah berekreasi apakah puas/tidak.
Rekreasi dibutuhkan untuk mempertahankan ikatan, memperbaiki perasaan masing-masing
anggota keluarga, mengemukakan pendapat/sharing, menurunkan ketegangan dan untuk
bersenang-senang. Apakah ada aktivitas keanggotaan dalam suatu organisasi.
…….………………………………………………………………………………………….
…….………………………………………………………………………………………….
9. Riwayat Keluarga
Jumlah saudara kandung dan keadaan saat ini. Apakah ada kunjungan keluarga
selama lansia di panti………………………………..

10. Tinjauan Sistem


a. Keadaan umum (penampilan fisik, TB, dan BB).
Lemah, tingkat kesadaran
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b. Tanda-tanda vital
Terjadi peningkatan atau penurunan tekanan darah, pernapasan normal atau tidak,
terjadi peningkatan atau penurunan nadi.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
c. Kepala
Data fokus pada distribusi rambut, warna dan adanya kerontokan pada rambut, ada
atau tidaknya trauma.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
d. Mata
Penurunan pandangan, nyeri pada mata, berkabut atau tidak, pandangan ganda,
glare/halo, kesulitan membaca, visus, ada atau tidaknya katarak lahir.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
e. Hidung
Bentuk, serumen, fungsi penciuman.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
f. Telinga
Serumen, lesi, pembengkakan fungsi pendengaran.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
g. Mulut dan lenggorok
Kebersihan mulut, kelengkapan gigi, karies penggunaan gigi palsu, radang
tenggorokan, konsilitis, kesulitan menelan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
h. Leher

Pembesaran limped an kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan pergerakan,


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

i. Dada (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) Sistem pernapasan dan sistem
kardlovaskuler.
Jantung
Inpeksi : Ada atau tidak ikus kordis

Palpasi : Ada pembesaran jantung atau tidak


Perbusi : Apakah terdapat pembesaran jantung
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan II normal atau tidak

Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris atau tidak, adelesi atau tidak
Palpasi : ada masa atau tidak, terdapat nyeri tekan atau tidak
Perpusi : Suara resonan atau tidak, apakah terdapat kelainan antara paru kiri
dan paru kanan
Auskultasi : Suara nafas pesikuler atau tidak

j. Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) dan sistem pencernaan.


Ada atau tidaknya lesi, ada nyeri tekan atau tidak, ada masa atau tidak, dan ada
tidaknya pembesaran hepar.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
k. Sistem genitol reproduksi dan sistem perkemihan: Distensi kandung kemih,
inkotenensia, poli uuri, dis uri, an uri, ada atau tidaknya kelainan terjadi
penurunan sekret vagina pada wanita sedangkan pada laki-laki tidak adanya
penurunan seksualitas
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
l. Sistem musculoskeletal (ekstremitas atas dan bawah)
Ada atau tidaknya lesi, deformitas atau fraktur, saat melakukan aktifitas terdapat
nyeri atau tidak
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

m. Sistem persarafan: Paralisis, parese/hemiplegi dll


Ada atau tidaknya gangguan memori, orientasi dan intergrasi

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
n. Sistem endokrin
Ada atau tidaknya kelainan pada system endokrin, ada atau tidaknya penyakit-
penyakit pada system endokrin
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
o. Sistem Integumen
Kulit keriput dan berkerut ada atau tidaknya lesi, kulit kering, fungsi perabaan,
kuku menjadi pudar, keras dan rapuh.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
8. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
8.1. Psikososial
Sikap lansia terhadap menua, apakah dirinya merasa dibutuhkan, apakah optimis
memandang suatu kehidupan, apakah sering mengalami kegagalan, apakah mudah
dalam menyesuikan diri, apa harapan saat ini dan akan datang, bagaimana mengatasi
stres yang dialami, penurunan daya ingat, Proses pikir lambat, Penurunan daya ingat,
hubungan dengan teman sekamar dan antar wisma.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Selama pengkajian, perawat harus memberikan lingkungan yang memberikan
kesempatan pada lansia untuk mendokumentasikan kemampuannya. Kegagalan untuk
melakukan hal tersebut dapat menyebabkan kesimpulan yang tidak benar tentang
kemampuan fungsional klien. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh perawat adalah:
 Kaji kemampuan fungsional klien lebih dari satu kali
 Ukur penampilan/ kemampuan klien pada kondisi yang paling
menguntungkan
 Ambil keuntungan dari kesempatan alami yang dapat mengidentifikasi aspek
dan kemampuan, kumpulkan data selama waktu klien mandi, berdandan dan
waktu makan.
 Pastikan penggunaan alat bantú sensoris ( kaca mata, alat bantú dengar) dan
alat bantú movilitas ( Walker, tongkat,protesa) berada pada tempatnya dan
dapat berfungsi secara tepat.
 Lakukan pengkajian pada keluarga, teman-teman dan orang lain yang penting,
yang terlibat dalam perawatan klien untuk memvalidasi data pengkajian.
 Gunakan bahasa tubuh, sentuhan, kontak mata, dan bicara untuk
meningkatkan derajat partisipasi klien secara maksimal
 Waspada status emocional, perhatian, ketakutan dan kebosanan klien yang
dapat menyebabkan kesimpulan pengkajian yang tidak akurat tentang
kemampuan fungsional klien.

b. Persiapan
• Mahasiswa
 Menguasai materi-materi tentang perubahan fisiologis pada
penuaan dan perubahan yang tidak normal, instrument pengkajian,
teknik pengkajian
 Memakai jaquet almammater dengan bawahan warna gelap dan
menggunakan papan nama.
• Alat
 Alat-alat pengkajian (stetoskop, tensimeter, thermometer, jam
tangan yang ada detiknya, senter kecil, palu reflek,
jarum,kapas,dll)
 Instrumen pengkajian fisik, katz indeks, barthel indeks, SPSMQ,
MMSE dan untuk pengkajian emosinal
 Alat tulis seperlunya
• Lingkungan
 Pemilihan tempat yang paling baik bagi klien.
8.2. Spiritual
Agama yang di anut, apakah teratur melaksanakan Ibadah wajib dan sunat, ikut
kegiatan agama
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
PENGKAJIAN KHUSUS GERONTIK

8.3. Identifikasi Masalah Emosional:

P ER T AN Y AA N T A HAP I
• Apakah klien mengalami sukar tidur?
• Apakah klien sering merasa gelisah?
• Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
• Apakah klien sering was-was atau kuatir?

Lanjut ke pertanyaan tahap 2 jika > 1 jawaban ”Ya”

PERTANYAAN Tahap II

PERTANYAAN Tahap II
• Ke1uhan lebih dari 3 bulan atau lebih 1 kali dalam I bulan'?
• Ada masalah atau banyak pikiran?
• Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain?
• Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter?
• Ccnderung mengurung diri?

Bila Iebih atau sama dengan 1 jawaban “Ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)


2. Masalah Kesehatan Kronis

NO Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan dalam Selalu Sering Jarang Tidak pernah
waktu 3 bulan terakhir berkaitan dengan funsi-fungsi (3) (2) (1) (0)
A Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair
3. Nyeri pada mata
B Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
C Fungsi Paru (Pernapasan)
6. Batuk lama disertai keringat malam
7. Sesak napas
8. Berdahak/sputum
D Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar-debar
10. Cepat lelah
11. Nyeri dada
E Fungsi Pencernaan
12. Mual/muntah
13. Nyeri ulu hati
14. Makan dan minum banyak (berlebihan)
15. Perubahan kebiasaan buang air besar (mencret atau
sembelit)
F Fungsi Pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang
18. Nyeri persendian/bengkak
H Fungsi Persarafan
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki atau tangan
20. Kehilangan rasa
21. Gemetar/tremor
22. Nyeri/pegal pada daerah tengkuk
I Fungsi Saluran Perkemihan
23. Buang air kecil banyak
24. Sering buang air kecil pada malam hari
25. Ngompol
JUMLAH

Analisis Hasil:
Skor : ≤ 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis sampai dengan masalah kesehatan kronis
ringan
Skor : 26 - 50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor : ≥ 51 : masalah kesehatan kronis berat
Pengkajian fungsional klien
1. KATZ Indeks
Modifikasi indeks kemandirian KATZ
No Aktivitas Mandiri Tergantung
(Nilai 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan, &
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka & mengenakannya
3 Memakan makanan yang telah disiapkan
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri
(menyisir rambut, mencuci rambut, menggosok gigi,
mencukur kumis)
5 Buang air besar di WC (membersihkan & mengeringkan
daerah bokong)
6 Dapat mengontrol pengeluaran feces (tinja)
7 Buang air kecil di kamar mandi (membersihkan daerah
kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan
tanpa alat bantu seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang
dianut
11 Melakukan pekerjaan rumah seperti: merapihkan TT,
mencuci pakaian, memasak dan membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau keluarga
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang
sendiri)
14 Menggunakan sarana transportasi untuk bepergian
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan
(takaran obat dan waktu minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk keluarga
dalam hal penggunaan uang, aktivitas social yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan,
social, rekreasi, olah raga, dan menyalurkan hobi)
JUMLAH POIN MANDIRI
Analisis Hasil:
Poin : 13 – 17 : mandiri
Poin : 0 – 12 : ketergantungan
KATZ index Termasuk kategori yang manakah klien?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian pergi ke
toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas.
C. Mandiri kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun
ia dianggap mampu.

3. Barthel indeks
KUISIONER INDEKS BARTHEL
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom yang menunjukkan gambaran
kemampuan pasien dalam setiap item aktivitas sebagai berikut:

Penilaian Skor

No Item Kegiatan Dengan bantuan Mandiri

1 Kegiatan di tempat tidur [ ] 5-10 [ ] 15

2 Berjalan pada tempat yang [ ] 5-10 [ ] 15


datar
3 Naik dan turun tangga [ ]5 [ ] 10

4 Kegiatan di kamar kecil [ ]5 [ ] 10

5 Berpakaian dan melepas baju [ ]5 [ ] 10

6 Pengontrolan b a b [ ]5 [ ] 10

7 Pengontrolan b a k [ ]5 [ ] 10

8 Perawatan diri [ ]0 [ ]5
9 Mandi [ ]0 [ ]5
10 Makan [ ]5 [ ] 10

SKOR
a. 0-60 : ketergantungan berat
b. 61-9 : ketergantungan ringan
c. >90 : mandiri

Keterangan :
1. Kegiatan di tempat tidur
Skor 15 Pasien dapat melakukan kegiatan-kegiatan dibawah ini tanpa
bantuan yaitu :
a. Berbaring di tempat tidur
b. Bangkit dari tempat tidur
c. Duduk di tempat tidur
d. Turun dan naik dari tempat tidur
Skor 10 Pasien dapat melakukan kegiatan-kegiatan a, b, c, tanpa bantuan, d
dengan bantuan.
Skor 0 Pasien tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatan diatas meskipun
dengan bantuan.

2. Berjalan pada tempat yang datar

Skor 15 pasien dapat mengambil posisi berdiri, kemudian jalan paling


sedikit 50 meter, tanpa bantuan.
Skor 10 pasien dapat mengambil posisi berdiri, kemudian jalan paling
sedikit 50 meter dengan menggunakan alat bantu, misal : kruk atau
tongkat.
Skor 5 Pasien dapat melakukan kegiatan-kegiatan diatas dengan bantuan.
Skor 0 Pasien tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatan diatas meskipun
dengan bantuan.

3. Naik dan turun tangga

Skor 10 Pasien dapat naik turun tangga tanpa bantuan


Skor 5 Pasien dapat naik dan turun tangga dengan bantuan
Skor 0 Pasien tidak dapat naik dan turun tngga meskipun dengan bantuan

4. kegiatan dikamar kecil


Skor 10 pasien dapat melakukan kegiatan – kegiatan dibawah ini tanpa
bantuan:
a. Melepas dan mengenakan kembali pakaian bawahnya.
b. Menggantung pakaian pada tempatnya.
c. Jongkok di kloset.
d. Dapat mengambil air dengan gayung dan membersihkan jalan
kotorannya.
e. Mengguyur kotorannya.
f. Berdiri kembali.
Skor 5 pasien membutuhkan bantuan dalam mengerjakan beberapa atau
semua kegiatan diatas
Skor 0 pasien tidak dapat mengerjakan kegiatan diatas meskipun dengan
bantuan.

5. Berpakaian dan melepas baju

Skor 10 pasien dapat mengerjakan kegiatan dibawah ini tanpa bantuan,


yaitu:
a. Memakai baju
b. Mengancing dan membuka baju
c. Melepas baju
d. Memakai sepatu atau sandal
Skor 5 Pasien membutuhkan bantuan dalam menjalankan kegiatan diatas.

Skor 0 pasien tidak dapat menjalankan kegiatan – kegiatan diatas meskipun


dengan bantuan.

6. pengontrolan buang air besar (BAB)

Skor 10 pasien dapat menahan b a b

Skor 5 kadang – kadang pasien tidak dapat menahan b a b

Skor 0 pasien tidak dapat menahan b a b

7. Pengontrolan buang air kecil (BAK)

Skor 10 pasien dapat menahan b a k

Skor 5 kadang – kadang pasien tidak dapat menahan b a k

Skor 0 pasien tidak dapat menahan b a k

8. Perawatan diri

Skor 5 pasien dapat mengerjakan kegiatan – kegiatan dibawah ini tanpa


bantuan, yaitu:
a. Mencuci tangan dan muka
b. Menyisir rambut
c. Menyikat gigi
d. Mencukur kumis, jenggot, dan jambang (laki – laki)
e. Bila memakai alat cukur, pasien dapat mengambil dan
mengembalikan pada tempatnya serta menyiapkannya
f. Menggunakan make up (wanita), jika diperlukan.
Skor 0 pasien tidak dapat mengerjakan beberapa atau semua kegiatan diatas
tanpa bantuan.

9. Mandi

Skor 5 pasien dapat mengerjakan kegiatan – kegiatan dibawah ini tanpa


bantuan, yaitu:
a. Mengambil air dengan gayung
b. Menyiramkan air ke seluruh tubuh
c. Menyabun seluruh tubuh

Skor 0 pasien tidak dapat mengerjakan beberapa atau semua kegiatan diatas
tanpa bantuan.

10. Makan

Skor 10 pasien dapat mengerjakan kegiatan – kegiatan dibawah ini tanpa


bantuan, yaitu:
a. Menyuap makanan, jika ditaruh dalam jangkauannya
b. Mengambil sendok atau garpu bila diperlukan
c. Mengunyah dan menelan makanan

Skor 5 pasien dapat mengerjakan kegiatan a, b, dengan bantuan, dan c


tanpa bantuan.

Skor 0 pasien dapat mengerjakan kegiatan a, b, c dengan bantuan.

4. Pengkajian status mental gerontik


10.1.Identifikasi tingkat kerusakan Intelektual dengan menggunakan short portable
Mental status quistionnaire (SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
Benar Salah No Pertanyaan
01 Tanggal berapa hari ini ?
02 Hari apa sekarang ini ?
03 Apa nama tempat ini ?
04 Dimana alamat anda ?
05 Berapa umur anda ?
06 Kapan anda lahir ? (Minimal tahun lahir)

07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?


08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

09 Siapa nama ibu anda ?


10 Kurang 3 dari 20 dan tetap pengunrang 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun

Σ Σ
Score total :
Interprestasi hasil :
1. Salah 0-3 = Frekuensi intelektual utuh
2. Salah 4-5 = Frekuensi intelektual ringan
3. Salah 6-8 = Frekuensi intelektual sedang
4. Salah 9-10 = Frekuensi intelektual berat

10.2.Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE


(Mini Mental Status Exam)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
kognitif maksimum klien
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
Orientasi 5 Dimanakah kita sekarang?
a. Negara Indonesia
b. Propinsi Bengkulu
c. Kota Bengkulu
d. PSTW dinas Sosial / Bengkulu
e. Wisma…….
2 Registrasi 5 Sebutkan nama objek (oleh
pemeriksa) 1 untuk mengatakan
masing-masing objek kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek
tadi (untuk disebutkan)
a. Objek……..
b. Objek……..
c. Objek……..
3 Perhatian 5 Minta klien untuk memulai dari
dan angka 100 kemudian di kurangi 7
kalkulasi sampai 5 kali/ tingkat
a. 93
b. 86
c. 79
d. 72
e. 65
4 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada no. 2 (regitrasi)
tadi, bila benar 1 point untuk
masing-masing objek
5 Bahasa 9 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
a. (misal jam tangan)
b (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang kata
berikut :
“Tak ada jika, dan, atau, tetapi”
Bila benar, nilai satu poin.
c. Pernyataan benar 2 buah : tak
ada, tetapi
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari :
“Ambil kertas tangan anda, lipat
dua dan taruh di lantai”
d. Ambil kertas ditangan anda
e. lipat dua
f. taruh dilantai
perintah klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai
satu point)
g. tutup mata anda
perintah klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
h. tulis satu kalimat
i. Menyalin gambar
Interpensi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi baik
< 23 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental
11. Pengkajian afektif
Digunakan untuk membedakan apakah klien mengalami depresi atau dimensia.
Pada lansia, depresi sering dihubungkan dengan kacau mental dan disorientasi,
sehingga seorang lansia depresi sering disalahartikan dengan dimensia (Mubarak,
2006).
a. Inventaris Depresi Beck
Inventaris depresi beck
Skore Uraian
A. kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan sayatidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih dan galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1 Saya berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau berkecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai seorang (orang tua, suami,
istri)
2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
1 Saya berasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik.
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
0 Saya tidak benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran mengenai membahayakan diri saya
sendiri

H. Menarik diri dari sosial


3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha membuat keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent
dalam saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak buruk daripada sebelumnya
K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu

0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya


L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang saya bisa
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nagsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Penilaian :
0-4 = Depresi tidak ada atau minimal
5-7 = depresi ringan
8-15 = depresi sedang
>16 = depresi berat

SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE


No Apakah bapak/ibu dalam satu minggu terakhir:
1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? Ya
2 Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan aktivitas anda? Tidak
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa? Tidak
4 Sering merasa bosan? Tidak
5 Penuh pengharapan akan masa depan? Ya
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu? Ya
7 Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat diungkapkan? Tidak
8 Merasa bahagia di sebagian besar waktu? ya
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? Tidak
10 Seringkali merasa tidak berdaya? Tidak
11 Sering merasa gelisah dan gugup? Tidak
12 Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu Tidak
yang bermanfaat?
13 Sering kali khawatir akan masa depan? Tidak
14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat Tidak
dibandingkan orang lain?
15 Berpikir bahwa hidup sangat menyenangkan sekarang? Ya
16 Sering kali merana? Tidak
17 Merasa kurang bahagia? Tidak
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu? Tidak
19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggarirahkan? Ya
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru? Tidak
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat? Ya
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? Tidak
23 Berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari pada anda? Tidak
24 Seringkali merasa kesal dengan hal sepele? Tidak
25 Seringkali merasa ingin menangis? Tidak
26 Merasa sulit berkonsentrasi? Tidak
27 Menimati tidur? Ya
28 Memilih menghindar dari perkumpulan social? Tidak
29 Mudah mengambil keputusan? Ya
30 Mempunyai pikiran yang jernih? Ya
JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU

Analisa Hasil:
Terganggu  nilai 1
Normal  nilai 0
Nilai 6-15 : Depresi ringan sampai sedang
Nilai 16-30 : Depresi berat
Nilai 0-5 : Normal

12. Pengkajian Keseimbangan untuk klien lansia


Menurut Tinenti dan Ginter (1998) ada beberapa pengkajian keseimbangan untuk
klien lansia yaitu :
A. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Instruksi :Dudukkan klien pada kursi beralas keras dan tanpa penahan
tangan, ujilah hal-hal dibawah ini :
a) Keseimbangan saat duduk
(1) Bersandar atau bertumpu pada kursi = 0
(2) Mantap, aman = 1
b) Bangkit berdiri
(1) Tidak stabil bila tanpa bantuan = 0
(2) Mampu berdiri menggunakan kedua tangan untuk sokongan =1
(3) Mampu berdiri tanpa dibantu sokongan lengan sendiri = 2
c) Upaya untuk bangkit berdiri
(1) Tidak mampu tahan lama = 0
(2) Mampu untuk melakukan tetapi membutuhkan upaya lebih
satu kali =1
(3) Mampu bangkit berdiri dengan satu kali upaya = 2
d) Keseimbangan setelah tiba-tiba berdiri (5 detik pertama)
(1) Tidak tetap (bergoyang, menggerakkan kaki) = 0
(2) Tetap stabil namun menggunakan tongkat atau penyokong
lainnya = 1
(3) Tetap stabil tanpa menggunakan tongkat atau penyokong
lainnya = 2
e) Keseimbangan saat berdiri
(1) Tidak stabil = 0
(2) Tetap stabil namun dengan kedudukan kaki yang lebar atau
menggunakan alat bantu = 1
(3) Kedudukan kaki yang sempit dan tidak memerlukan alat
penyokong = 2
f) Pertahankan akan keseimbangan diri (kaki pasien berposisi serapat
mungkin dan dorong lembut area sternum sebanyak 3 kali)
(1) Mulai terjatuh = 0
(2) Bergoyang dan menggapai-gapai namun akhirnya mendapat
keseimbangan = 1
(3) Tetap stabil = 2
g) Mata tertutup (dengan posisi sama dengan nomor 6)
(1) Tidak stabil = 0
(2) Stabil = 1
h) Upaya untuk duduk
(1) Tidak aman (salah pikiran mengenai jauhnya jarak atau
terjatuh ke atas kursi) = 0
(2) Mempergunakan tangan = 1
(3) Gerakan yang halus serta aman = 2

B. Komponen gaya jalan atau gerakan


Instruksi : Pasien berdiri bersama dengan pasien kemudian berjalan dalam lorong
atau menyebrangi ruangan, pertama dengan irama yang perlahan kemudian pada
saat balik dengan irama yang cepat. Dapat digunakan tongkat bila pasien biasanya
menggunakannya.
Ayunan kaki kanan
a). Permulaan gaya berjalan
(1). Terdapat keraguan atau beberapa gaya untuk memulainya = 0
(2). Tidak ada keraguan
b). Panjangnya langkah dan tinggi tubuh pasien
(1) Tidak dapat melewati kaki kiri saat melangkah = 0
(2) Ayunan langkah melewati kaki kiri = 1
(3) Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya = 0
(4) Dapat menjejakkan kaki seluruhnya = 1
Ayunan kaki kiri
(1) Tidak dapat melewati kaki kanan saat melangkah = 0
(2) Ayunan langkah melewati kaki kanan = 1
(3) Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya = 0
(4) Dapat menjejakkan kaki seluruhnya 1
c). Kesimetrisan langkah
(1) Langkah kaki kiri dan kanan tidak sebanding = 0
(2) Langkah kaki kiri dan kanan seimbang = 1
d), Keberlanjutan langkah
(1) Berhenti atau tidak dapat melanjutkan langkah berikutnya = 0
(2) Langkah-langkah yang diayunkan tampak berkesimbungan = 1
e). Jalur berjalan
(1) Ada penyimpangan = 0
(2) Penyimpangan langkah ringan atau menengah atau klien
menggunakan tongkat penyokong = 1
(3) Berjalan lurus tanpa adanya alat bantu =2
f). Bagian torso tubuh
(1) Adanya gerakan mengayun atau klien menggunakan alat
penyokong = 0
(2) Tidak terjadi gerakan mengayun namun terjadi fleksi lutut atau
perentangan saat berjalan = 1
(3) Tidak terjadi gerakan mengayun, penggunaan lengan atau alat
sokong = 2
g). Pertahankan keseimbangan saat berjalan
(1) Tumit-tumit terpisah = 0
(2) Tumit-tumit hampir bersentuhan saat berjalan =1

Interprestasi hasil :
0-8 = Resiko jatuh tinggi
9-18 = Resiko jatuh sedang
19-22 = Resiko jatuh rendah

PENILAIAN RESIKO JATUH LANSIA (Sumber: P3G Kemenkes)

Untuk melakukan penilaian risiko jatuh, dapat dilakukan dengan menggunakan


kuesioner Penilaian Risiko Jatuh Pasien Lanjut Usia.Tenaga medis perlu
mengidentifikasi gejala/kriteria seperti yang disebutkan dalam kuesioner. Jika pada
pasien dijumpai gejala/kriteria tersebut, maka pasien mendapat skor sesuai dengan
skala yang tercantum.Jika tidak, maka pasien mendapat nilai 0.Selanjutnya seluruh
skor dijumlah dan diklasifikasikan tingkat risikonya yaitu :

- Risiko rendah bila skor 1-3 Lakukan intervensi risiko rendah


- Risiko tinggi bila skor ≥ 4 Lakukan intervensi risiko tinggi
NO RISIKO SKALA HASIL
1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4
2 Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3
3 Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami demensia) 3
4 Nokturia/Inkontinen 3
5 Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami 2
delirium/Acute confusional state)
6 Kelemahan umum 2
7 Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, antipsikotik, 2
laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptic, NSAID)
8 Riwayat jatuh dalam 12 bulan terakhir 2
9 Osteoporosis 1
10 Gangguan pendengaran dan/atau penglihatan 1
11 Usia 70 tahun ke atas 1
Jumlah

DATA PENUNJANG: (Lab. Ro, EKG, Ct. Scan)

OBAT-OBATAN (Nama obat, dosis)

KESAN PERAWAT TERHADAP KLIEN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
FORMAT
ANALISA DATA

NO DATA INTERPRESTASI DATA MASALAH

FORMAT
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

FORMAT
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

WAKTU/TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD/PARAF

FORMAT
EVALUASI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA EVALUASI TTD/PARAF

S:

O:

A:

P:
DAFTAR NILAI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK
MAHASISWA TK III SEMESTER V PRODI KEPERAWATAN FMIPA UNIB
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KONSEP
LK IMPLEMENTASI SEMINAR KOMPETENSI PERILAKU JML
No Nama ASKEP
NA 10% NA 20% NA 25% NA 10% NA 25% NA 10% NILAI
KELOMPOK I
1
2
3
4
5
6

KELOMPOK II
1
2
3
4
5
6

KELOMPOK III
1
2
3
4
5
6

KELOMPOK IV
1
2
3
4
5
6

KELOMPOK V
1
2
3
4
5
6

Anda mungkin juga menyukai