Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM MK METODOLOGI KEPERAWATAN

KASUS 1:

Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di ruang Penyakit Dalam dengan keluhan sesak nafas dan
batuk sejak 2 hari dan bertambah berat. Pasien terdiagnosis TB Paru. Hasil pengkajian didapatkan
pasien batuk disertai produksi sputum berwarna merah dankental, ronchi pada basal kiri paru,
frekuensi nafas 32 x/menit, nyeri dada saat bernafas. Pasien mengatakan sulit tidur karena sering
batuk dan sesak nafas.

Pasien memiliki kebiasaan merokok 18batang/hari dan mempunyai istri yang juga terdiagnosis TB
Paru. Berat badan sekarang 45 kg dengan Tinggi Badan 160 cm, sebelum sakit berat badan 70 kg.
Pasien mengeluhkan mual, muntah dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan Makanan
Lunak(MB) 2000 kkal. Pasien banyak bertanya tentang penyakitnya.

Tugas:

1. Lakukan pengelompokkan data berdasarkan Kategori dan Sub-Kategori!

Kategori dan Sub-Kategori Data Subjektif dan Data Objektif


Fisiologis Respirasi  Pasien mengatakan sesak nafas
dan batuk sejak 2 hari dan
bertambah berat
 Batuk disertai produksi sputum
berwarna merah dan kental
 Ronchi basal kiri paru
 Frekunsi nafas 32 x/menit
 Nyeri dada saat bernafas
 Merokok 18batang/hari
 Diagnosis medis TB.Paru
 istri yang juga terdiagnosis
TB.Paru

Sirkulasi
Nutrisi dan Cairan  Pasien mengeluh mual dan nafsu
makan menurun
 Berat badan 70 kg sebelum sakit
turun menjadi 45 kg
 Tinggi badan 160 cm
Eliminasi
Aktifitas dan Istirahat Pasien mengatakan sulit tidur karena sering
batuk dan sesek nafas
Neurosensori
Reproduksi dan Seksualitas
Psikologis Nyeri dan Kenyamanan
Integritas Ego
Pertumbuhan dan Perkembangan
Perilaku Kebersihan Diri
Penyuluhan dan Pembelajaran  Pasien memiliki kebiasaan merokok
18batang/hari
 Pasien banyak bertanya tentang
penyakitnya
Relasional Interaksi Sosial
Lingkungan Keamanan dan Proteksi

2. Lakukan analisis data untuk menegakkan Diagnosis Keperawatan (minimal 3 diagnosa)!

Data Subjektif dan Data Analisis Data Masalah Keperawatan


Objektif
Data Subjektif Pasien TB.Paru mengalami Bersihan jala nafas tidak efektif
 Keluhan sesak nafas peningkatan produksi sputum
yang semakin dan tidak mampu
memberat mengeluarakannnya sehingga
Data Objektif mengalami bersihan jalan nafas
 Batuk bersputum yang tidak efektif
berwarna merah dan
kental
 Ronchi basal kiri paru

 Frekunsi nafas 32
x/menit
 Nyeri dada saat
bernafas

Data subjektif Pasien mengalmi difisit nutrisi Difisit Nutrisi


 Mengeluh mual dan karena kurangnnya asupan
nafsu makan menurun makanan akibat mual dan nafsu
Data Objektif makan menurun serta
 Berat badan 70 kg mengalami pemingkatan
sebelum sakit turun kebutuhan metabolisme akibat
menjadi 45 kg penyakit TB.Paru
 Diet (MB) 2000 kkal
Data subjektif Kurangnya informasi tentang Defisit pengetahuan
 Pasien banyak bertanya manajemen penyakit TB.Paru manejemen penyakit paru
tentang penyakitnya dan bahaya merokok obtruktif kronis dan perilaku
 Merokok 18 menyebabkan defisit merkok
batang/hari pengetahuan
Data Objektif
 Diagnosis medis
TB.Paru

3. Tuliskan Rencana Keperawatan Meliputi Diagnosis, Luaran dan Intervensi Keperawatan!

No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah melakukan a. Latihan batuk efektif
efektif (Masalah) b.d. intervensi keperawatan  Identifikasi
hipersekresi jalan selama 3 jam,maka bersihan kemampuan batuk
nafas,sekresi yang jalan nafas  Monitor adanya
bertahan,merikok aktif meningkat,dengan kreteria retensi sputum
(etiologi) dibuktikan dengan hasil:  Monitor tanda dan
batuk tidak efektif,sputum  Batuk efektif gejala infeksi saluran
berelibahan berwarna merah meningkat nafas
dan kental,ronchi basal kiri  Produksi sputum  Monitor input dan
paru menurun output cairan
(OVBSERVASI)

(Mayor),sesak nafas yang  Ronchi menurun  Atur posis folwer


semakin memberat, dan  Frekuensi nafas atau semifowler
frekuensi nafas 32 x/menit membaik (12-20  Pasang perelak dan
(minor) x/menit) bengkok dipangkuan
 Sesak membaik pasien
 Buang sekrat pada
tempat sputum
 Jelaskan dan tujuan
dan prosedur batuk
efektif
 Anjurkan tarik nafas
dalam hidung selama
4 detik, ditahan
selama 2 detik,
kemudian keluarkan
dari mulut dengan
bibir mencucu selama
8 detik
 Anjurkan mengulangi
tarik nafas dalam
hinggga 3 kali
 Anjurkan batuk
dengan kuat langsung
setelah tarik nafas
dalam yang ketiga
 Kalborasi
pembersihan
mukolitik
(KALABORASI)
b. Menejemen Jalan nafas
 Monitor pada nafas
(frekunsi, kedalaman,
usaha nafas)
 Monitor bunyi nafas
tambahan
 Monitor sputum
(jumlah, warana,
aroma)
 Posisikan semi fowler
atau fowler
 Berikan minum
hangat
 Anjurakan asupan
cairan 2000ml/menit
 Ajarakan teknik batuk
efektif
 Kalaborasi pemberian
ekspektoran dan
muklotik

c. Fisioterapi dada
 Identifikasi kontra
indeksi fisioterapi
dada
 Monitor status
pernafasan dan
jantung
 Periksa segmen paru-
paru yang
mengandung sekresi
berlebihan
 Monitor toleransi
pasien selama dan
setelah prosedur
 Monitor jumlah dan
karakter sekresi
 Letakan alat yang
dibutuhkan didekat
pasien
 Gunakan bantal
untuk pengaturan
posisi

2. Difisit nutrisi b.d. kurangnya Seteleh dilakukan intervensi a. Manajemen Nutrisi


aspan makanan dan keperawatan selama 7x24  Identifikasi status
peningkatan kebutuhan jam, maka status nutrisi nutrisi
metaboliosme dibuktikan membaik, dengan kreteria  Indentifikasi status
dengan beray badan menurun hasil: alergi
45 kg selama sakit  Porsi makanan yang  Identifikasi makanan
dihabiskan yang disukai
meningkat  Identifikasi
 Berat badan kebutuhan kalori dan
membaik (53 kg-65 jenis nutrien
Kg)  Monitor asupan
 Indeks massa tubuh makanan
 Serum albumin  Monitor berat badan
meningkat (3,5-5,9)  Monitor hasil
laboratrium
 Lakukan oral hygiene
sebelum makan

b.Promosi Berat Badan


(Intervensi tidak perlu
dituliskan lagi karena sudah
tercukup dalam intervensi
manajemen nutrisi)

4. Tuliskan Implementasi Keperawatan sesuai Buku SIKI!

Tanggal/Jam No. Implementasi dan Respon Paraf dan


Diagnosis Nama Jelas
28 Des 2020 1 Mengajarkan latiham batuk efektif Fiona Rezfemy
07:30  Mengidentifikasi kemampuan batuk
R/ pasien mengatakan sulit mengelurkan
dahak
 Memonitor adanya retensi sputum
R/ terdengar ronchi pada basal kiri paru
 Memonitor input dan output cairan per 12 jam

08:30 2  Mengatur posisi fowler dengan meminta


pasien duduk
 Memasang perlak dan bengkok dipamgkuan
pasien
 Menjelaskantujuan dan prosedur batuk efektif
R/ pasien mengatakan memahami penjelasan
perawat
 Menganjurakan tarik nafas dalam

5. Lakukan Evaluasi Keperawatan!

Tanggal/Jam No. Evaluasi Paraf dan


Diagnosis Nama Jelas
28 Des 2020 Fiona Rezfemy
S:
 Pasien masih mengatakan sesak nafas, tapi
sesak menurun
O:
 Pasien dapat batuk secara efektif
 Produksi sputum masih ada, tapi menurun
 Ronchi masih ada, tapi menurun
 Frekunsi nafas 20 x/menit
A:
 Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif
belum teratasi
P:
 Lanjutkan intervensi fisioterapi dada

Referensi :
SDKI, SLKI, SIKI
Aplikasi Play Store NersDiag-Diagnosis Keperawatan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai