Anda di halaman 1dari 6

Ujian Prasat Kasus Oksigenasi

Dosen Penguji : Lilis Suryani, M.kep


Disusun oleh : Melia Nur Eliana Putri
NIM : 433131440119057

STIKES KHARISMA KARAWANG


JL. Pangkal Perjuangan KM 1 By Pass
Kasus :

Seorang perempuan berusia 40 tahun. Pasien masuk Rumah sakit dengan keluhan sesak dan
batuk terus menerus sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh sesak, nyeri dada saat batuk , batuk
berdahak dan sulit dikeluarkan. Pasien pernah mengalami penyakit yang sama dan pernah
dirawat di RSUD Karawang pada tahun 2018. Riwayat pengobatan yang dijalani pasien pernah
diberikan obat selama 6 bulan karena TBC. Hasil dari pengkajian fisik didapatkan data keadaan
umum pasien lemah, kesadaran composmentis, tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 70
kali permenit, suhu badan 37.3°C dan frekuensi pernapasan 28 kali per menit. Hasil inspeksi
dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada meskipun pasien tampak sesak, pada palpasi dada
vocal fremitus suara sama pada kedua sisi paru, pada auskultasi terdapat bunyi nafas tambahan
ronchi, pada perkusi dada hasilnya redup, terdapat batuk dengan sputum, irama nafas irreguler
namun tidak terlihat adanya Retraksi dinding dada.

Pertanyaan :

1. Masalah Keperawatan yang muncul pada kasus diatas ( Mengacu pada SDKI), Standart
luaran ( SLKI) dan Intervensi utama dan pendukung sesuai dengan masalah yang muncul ( SIKI)

Jawab :

Analisa Data :
No Waktu Data Etiologi Problem
1 18/11/20 DS : Ketidakefektifan bersihan Bersihan
Pasien mengeluh sesak dan batuk jalan nafas jalan nafas
sehari yang lalu ↑ tidak efektif
Pasien mengeluh sesak, nyeri dada Batuk yant tidak efektif
saat batuk, batuk berdahak dan sulit Sesak nafas
di keluarkan Perubahan frekuensi nafas
Sputum sulit di keluarkan
DO : Suara nafas ronchi
Keadaan pasien lemah
Kesadaran CM
TD : 100/60mmHg
N : 70x/mnt
S : 37,3oC
P : 28x/mnt
Terdapat suara tambahan Bunyi
nafas ronchi
Perkusi dada redup
Terdapat batuk dengan sputum
Irama nafas irregular

2 18/11/20 DS : Pola nafas tidak efektif Pola nafas


Pasien mengatakan sesak saat tidak efektif
bernafas ↑
Dan nyeri dada pada saat batuk
Sesak saat bernafas
DO : Pola pernafasan abnormal
Pola pernafasan abnormal Bunyi nafas ronchi
P : 28x/mnt Bunyi nafas ronchi
Bunyi nafas ronchi Perkusi dada redup
Perkusi dada redup Terdapat batuk dengan
Terdapat batuk dengan sputum sputum
Irama nafas irregular Irama nafas irregular

Diagnosa Keperawatan :

1) Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001) b.d obstruksi jalan nafas ditandai dengan
mengeluh sesak, nyeri dada saat batuk, batuk berdahak dan sulit di keluarkan, suara nafas
tambahan (ronchi), dan perubahan frekuensi nafas
2) Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005) b.d pola nafas abnormal yang ditandai dengan Pasien
mengatakan sesak saat bernafas Dan nyeri dada pada saat batuk, Bunyi nafas ronchi,
Perkusi dada redup, Terdapat batuk dengan sputum, Irama nafas irregular

Intervensi :

1) Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)


Intervensi utama : Latihan Batuk Efektif (I.01006)
Intervensi pendukung : Terapi Oksigen (I.01026)

Luaran Utama : Bersihan jalan nafas (L.01001)


Kriteria hasil :
- Batuk efektif cukup membaik
- Produksi sputum menurun
- Frekuensi nafas membaik
2) Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005)
Intervensi Utama : Manajement Jalan Nafas (I.01011)
Intervensi Pendukung : Pemberian Obat Inhalasi (I.01015)

Luaran Utama : Pola Nafas ( L.01004)


Kriteria Hasil :
- Sesak nafas menurun
- Frekuensi nafas membaik

2. Jelaskan tujuan pemberian oksigen?

Jawab : Pemberian O2 bertujuan untuk :


- Meningkatkan ekspansi dada
- Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan oksigen
- Membantu kelancaran metabolism
- Mencegah hipoksia
- Menurunkan kerja jantung Menurunkan kerja paru –paru pada klien dengan dyspnea
- Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi napas pada penyakit paru.

3. Sebutkan alat yang harus ada pada pemberian oksigen?

Jawab : Alat yang ada pada pemberian O2 :


Pemberian O2 secara kanul nasal :
1. Kanul nasal
2. Humadifier
3. Air destilasi steril
4. Tabung oksigen dengan flowmeter

Pemberian O2 dengan Nebulizer:


1. Nebulizer
2. Obat pentolin 1 ampul sesuai indikasi
3. Kapas alcohol untuk membersihkan masker nebulizer
4. Masker nebulizer

4. Bagaimana Cara mengecek aliran oksigen sebelum diberikan kepada pasien?


Jawab : Caranya yaitu Dengan : Cek aliran oksigen dengan cara meletakkan ujung kanul
ke punggung tangan, rasakan aliran udara

5. Jelaskan perbedaan kecepatan dan konsentrasi oksigen yang masuk dengan tekhnik
pemberian oksigen dengan nasal kanul, rebreathing dan nonrebreathing

Jawab :  1) teknik nasak kanul : Oksigen yang diberikan dapat secara kontinyu dengan aliran 1-6
liter/menit. Konsentrasi oksigen yang dihasilkan dengan nasal kanul yaitu 24 % - 44 %.
2) Rebreathing Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 60-80% dengan
aliran 8-12 liter/menit
3) Non-rebreathing mask mengalirkan oksigen dengan konsentrasi oksigen sampai 80-100%
dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit.

6. Jelaskan tujuan tindakan Nebulizer?

Jawab : Tujuan pemberian Nebulizer Untuk mengurangi sesak pada penderita asma, untuk
mengencerkan dahak, bronkospasme berkurang/ menghilang.
7. Jelaskan posisi pasien pada saat diberikan nebulizer?

Jawab : Atur posisi pasien senyaman mungkin paling sering dalam posisi semifowler

8. Jelaskan Tujuan dilakukan suction?

Jawab : Tujuan dilakukannya suction yaitu untuk menghilangkan sekret yang menyumbat jalan
nafas, untuk mempertahankan patensi jalan nafas, mengambil sekret untuk pemeriksaan
laboratorium, untuk mencegah infeksi dari akumulasi cairan secret

9. Sebutkan alat alat yang dibutuhkan dalam tindakan suction?

Jawab : alat yang dibutuhkan dalam tindakan suction adalah :


a) Mesin penghisap suction (suction portable dengan selangnya)
b) Cairan NaCl dalam tempatnya (kom)
c) Pinset anatomi untuk memegang selang
d) Spatel/sudip ludah yang dibungkus kassa
e) Kom tertutup untuk merendam selang suction
f) Hand Scoond steril
g) Bak instrumen berisi pinset anatomi
h) Bila perlu, Jelly/ pelicin
i) Bengkok
j) Selang/chateter suction steril dengan ukuran no. 12 , 14 (dewasa), 8-10 (anak), 4-5 (bayi)
k) Perlak/handuk kecil
10. Jelaskan tekhnik dalam melakukan suction dan hal hal apa saja yang perlu diperhatikan
selama melakukan Suction)

Jawab : teknik dalama melakukan suction adalah Teknik aseptik/asepsis yaitu segala upaya yang
dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar
akan mengakibatkan infeksi. Tindakan asepsis ini bertujuan untuk mengurangi atau
menghilangkan mikroorganisme yang terdapat pada permukaan benda hidup atau benda mati

Hal yang perlu diperhatikan : Anak –anak memrlukan diameter kateter penghisap lebih kecil.
Neonatus sampai anak 18 bulan memerlukan 6 sampai 8 french, 18 sampai 24 bulan memerlukan
8 sampai 10 french, dan anak lebih besar memerlukan 10 sampai 14 french. Klien lansia dengan
penyakit jantung atau pulmonial hanya mampu  mentolerir periode penghisapan selama 10 detik.
Klien ini berisiko tinggi mengalami distrimia jantung akibat hipoksia.

Anda mungkin juga menyukai