Seorang perempuan berusia 40 tahun. Pasien masuk Rumah sakit dengan keluhan sesak dan
batuk terus menerus sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh sesak, nyeri dada saat batuk , batuk
berdahak dan sulit dikeluarkan. Pasien pernah mengalami penyakit yang sama dan pernah
dirawat di RSUD Karawang pada tahun 2018. Riwayat pengobatan yang dijalani pasien pernah
diberikan obat selama 6 bulan karena TBC. Hasil dari pengkajian fisik didapatkan data keadaan
umum pasien lemah, kesadaran composmentis, tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 70
kali permenit, suhu badan 37.3°C dan frekuensi pernapasan 28 kali per menit. Hasil inspeksi
dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada meskipun pasien tampak sesak, pada palpasi dada
vocal fremitus suara sama pada kedua sisi paru, pada auskultasi terdapat bunyi nafas tambahan
ronchi, pada perkusi dada hasilnya redup, terdapat batuk dengan sputum, irama nafas irreguler
namun tidak terlihat adanya Retraksi dinding dada.
Pertanyaan :
1. Masalah Keperawatan yang muncul pada kasus diatas ( Mengacu pada SDKI), Standart
luaran ( SLKI) dan Intervensi utama dan pendukung sesuai dengan masalah yang muncul ( SIKI)
Jawab :
Analisa Data :
No Waktu Data Etiologi Problem
1 18/11/20 DS : Ketidakefektifan bersihan Bersihan
Pasien mengeluh sesak dan batuk jalan nafas jalan nafas
sehari yang lalu ↑ tidak efektif
Pasien mengeluh sesak, nyeri dada Batuk yant tidak efektif
saat batuk, batuk berdahak dan sulit Sesak nafas
di keluarkan Perubahan frekuensi nafas
Sputum sulit di keluarkan
DO : Suara nafas ronchi
Keadaan pasien lemah
Kesadaran CM
TD : 100/60mmHg
N : 70x/mnt
S : 37,3oC
P : 28x/mnt
Terdapat suara tambahan Bunyi
nafas ronchi
Perkusi dada redup
Terdapat batuk dengan sputum
Irama nafas irregular
Diagnosa Keperawatan :
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001) b.d obstruksi jalan nafas ditandai dengan
mengeluh sesak, nyeri dada saat batuk, batuk berdahak dan sulit di keluarkan, suara nafas
tambahan (ronchi), dan perubahan frekuensi nafas
2) Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005) b.d pola nafas abnormal yang ditandai dengan Pasien
mengatakan sesak saat bernafas Dan nyeri dada pada saat batuk, Bunyi nafas ronchi,
Perkusi dada redup, Terdapat batuk dengan sputum, Irama nafas irregular
Intervensi :
5. Jelaskan perbedaan kecepatan dan konsentrasi oksigen yang masuk dengan tekhnik
pemberian oksigen dengan nasal kanul, rebreathing dan nonrebreathing
Jawab : 1) teknik nasak kanul : Oksigen yang diberikan dapat secara kontinyu dengan aliran 1-6
liter/menit. Konsentrasi oksigen yang dihasilkan dengan nasal kanul yaitu 24 % - 44 %.
2) Rebreathing Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 60-80% dengan
aliran 8-12 liter/menit
3) Non-rebreathing mask mengalirkan oksigen dengan konsentrasi oksigen sampai 80-100%
dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit.
Jawab : Tujuan pemberian Nebulizer Untuk mengurangi sesak pada penderita asma, untuk
mengencerkan dahak, bronkospasme berkurang/ menghilang.
7. Jelaskan posisi pasien pada saat diberikan nebulizer?
Jawab : Atur posisi pasien senyaman mungkin paling sering dalam posisi semifowler
Jawab : Tujuan dilakukannya suction yaitu untuk menghilangkan sekret yang menyumbat jalan
nafas, untuk mempertahankan patensi jalan nafas, mengambil sekret untuk pemeriksaan
laboratorium, untuk mencegah infeksi dari akumulasi cairan secret
Jawab : teknik dalama melakukan suction adalah Teknik aseptik/asepsis yaitu segala upaya yang
dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar
akan mengakibatkan infeksi. Tindakan asepsis ini bertujuan untuk mengurangi atau
menghilangkan mikroorganisme yang terdapat pada permukaan benda hidup atau benda mati
Hal yang perlu diperhatikan : Anak –anak memrlukan diameter kateter penghisap lebih kecil.
Neonatus sampai anak 18 bulan memerlukan 6 sampai 8 french, 18 sampai 24 bulan memerlukan
8 sampai 10 french, dan anak lebih besar memerlukan 10 sampai 14 french. Klien lansia dengan
penyakit jantung atau pulmonial hanya mampu mentolerir periode penghisapan selama 10 detik.
Klien ini berisiko tinggi mengalami distrimia jantung akibat hipoksia.